Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Agregat Sekolah SDN Turen
Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Agregat Sekolah SDN Turen
Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Agregat Sekolah SDN Turen
Pengertian Tujuan
Kesehatan Sekolah Terkoordinasi atau Untuk menjaga kesehatan sekolah
Coordinated School Health (CSH) adalah secara efektif , menyelaraskan upaya
sistem yang dirancang untuk kesehatan, pendidikan dan mengarah
pada peningkatan hasil fisik, mental dan
meningkatkan kesehatan dan prestasi perkembangan bagi siswa.
akademik siswa.
Sejarah
Sejarah CSH diawali dengan berdirinya Kantor Kesehatan
Sekolah Koordinat (OCSH) .Lalu tahun 2002 bekerjasama
dengan Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
dalam mencapai misi untuk meningkatkan kesehatan
siswa.
Delapan Komponen Perkembangan CSH menjadi
Coordinated School Health Whole School, Whole
(CSH) Community, Whole Child
(WSCC),
Konsep UKS
Pengertian dan Tujuan Landasan Hukum Sasaran UKS
1. Sasaran primer :
Usaha Kesehatan • UU No. 23 Tahun 1992 Pasal
Sekolah (UKS) adalah upaya 45 peserta didik.
dalam membina dan 2. Sasaran sekunder: guru,
mengembangkan • UU No. 20 Tahun 2003
orang tua, TP UKS di
kebiasaaan hidup sehat • SKB 4 Menteri setiap jenjang.
yang dilakukan secara • Kepmenkes No.
terpadu melalui program 3. Sasaran tertier :
1193/Menkes/SK/VIII/2004 lembaga pendidikan,
pendidikan dan pelayanan
kesehatan di sekolah. • Kepmenkes No. sarana dan prasarana
Tujuannya agar 1114/Menkes/SK/VIII/2005 pendidikan kesehatan,
meningkatkan derajat
kesehatan peserta didik. pelayanan kesehatan,
lingkungan sekolah,
keluarga, serta
masyarakat sekitar.
Peran perawat Sekolah Masalah yang berisiko
• mengajukan atau membuat terjadi di usia Sekolah
kebijakan program kesehatan 1. Asma
2. Autisme
• penanganan kasus membantu
keluarga dalam memenuhi 3. Gangguan kejang
kebutuhan anak didiknya 4. Gangguan Perhatian
defisit hiperaktif (ADHD).
• manajemen program kesehatan
5. Obesitas
sekolah
6. Alergi makanan
• bertanggungjawab terhadap 7. Karies gigi
upaya proteksi dan promosi
kesehatan
1.Pengkajian
a. Data Inti
• Riwayat sejarah perkembangan SDN Turen : Jl. Turgo, Bondosari,
Harjobinangun, Pakem, Sleman, DIY. Kemudian memiliki luas
wilayah 200 meter dan berlokasi diperdesaan dekat dengan
sawah.
5. Pelayanan Kesehatan
3. Pendidikan Jasmani Dari pihak sekolah dan kader UKS sudah melakukan
evaluasi dan edukasi kepada semua siswa terutama kepada
Bola volley, tenis meja, dan sepakbola, yang sudah dise siswa baru. Sanitasi air yang optimal dengan menyediakan
suiakan dengan kurikulum 2013, dilakukan seminggu dua (MCK), penyediaan air minum, pengelolaan jamban yang
baik dan jauh dari sumber air bersih. Lalu, terdapat
kali. Dimana setiap hari senin dilkakukan disetiap kelas secara pengelolaan sampah dengan cara dibakar atau ditimbun.
bergantian dan pada hari jumat dilakukan secara bersama- Kemudian, terdapat pelayanan konseling bagi seluruh
siswa dan terdapat progam Dokter Kecil.
sama seperti jumat bersih (kerjabakti), jalan sehat, dan senam,
yang diikuti oleh seluaruh warga sekolah.
9.Ekonomi
6. Layanan Konseling, Psikologis dan Sosial
Berdasarkan hasil wawancara kepada siswa
lui pelayanan konseling oleh Tim BK (bimbingan konseling) dan
kebanyakan orang tua mereka bekerja sebagai
konseling kesehatan fisik bekerjasama dengan puskemas pakem dan RS
petani, wiraswasta dan guru.
Panti Nugrohono.Kemudian di SD Turen terdapat program
imunisasi.Imunisasi ini diberikan sebanyak satu kali dalam setahun
10. Keamanan dan transportasi
ditiap awal semester.
Tidak terdapat satpam tetapi jika anak ingin
menyebrang jalan raya akan dibantu oleh guru
7. Promosi kesehatan untuk Staf
dan staf. Kemudian untuk transportasi yang
Ada pemeriksaan PAP Smear kepada guru dan karyawan wanita , dan
digunakan anak-anak dengan diantar orang
terdapat pemeriksaan mata secara gratis oleh Permata Optik setiap 2
tua, naik sepeda serta jalan kaki.
tahun sekali.
12. Komunikasi
a) Komunikasi Formal
Media komunikasi yang digunakan oleh anak untuk memperoleh informasi mengenai imunisasi dan
personal hygiene dari media dan para guru.
b) Komunikasi Informal
Diskusi siswa dengan guru dan petugas kesehatan tentang menyelesaikan dan mencegah masalah pada
anak usia sekolah.
13. Pendidikan
Semua siswa bersekolah di SDN Turen.
14. Rekreasi
Rekreasi yang sering dilakukan yaitu jalan santai disekitar sekolah, senam dan berolahraga seperti voli, sepak bola dan
tenis meja.
•Analisis Data
2. Semua siswa SDN Turen yang Domain 11: 2: Cidera Fisik 00155 Risiko jatuh berhubungan
mengalami risiko jatuh Keamanan/ dengan tidak aman: licin
Perlindungan karena pasir, tumpukan
batu besar dan halaman
yang berpasir.
•Prioritas Diagnosa
Diagnosa Prioriotas : Kerusakan Gigi
Maksimum skor problem = 600
No. Kriteria Kriteria Kriteria Rasional untuk peringkat Peringkat
Bobot Peringkat Masalah
(1-10) (1-10) (bobot x
peringkat)
1. Kesadaran siswa akan masalah 5 5 Pendidikan kesehatan dalam lingkungan rumah dari orang tua 25
masih kurang
2. Motivasi siswa untuk menyelesaiakan 5 6 Sebagian besar tingkat kesadaran anak masih kurang baik 30
masalah mengenai kesehatan gigi.
3. Kemampuan perawat dalam 8 10 Perawat terampil dalam meningkatkan kesadaran dan mobilisasi 80
mempengaruhi penyelesaian masalah dukungan
4. Ketersediaan ahli/pihak terkait 7 10 Terdapat petugas kesehatan dari puskesmas pakem dan guru. 70
terhadap solusi masalah
5. Beratnya konsekuensi jika masalah 8 5 Efek karies gigi tidak terdokumentasi dengan baik. 40
tidak terselesaikan
6. Mempercepat penyelesaian masalah 4 5 Waktu mobilisasi komunitas di area sekolah dasar 20
Diagnosa Prioriotas : Risiko Jatuh
Maksimum skor problem = 600
No. Kriteria Kriteria Kriteria Rasional untuk peringkat Peringkat
Bobot (1-10) Peringkat (1- Masalah (bobot
10) x peringkat)
1. Kesadaran siswa akan masalah 7 10 Penyedia pelayanan kesehatan dan guru telah 70
menjelaskan masalah risiko jatuh
2. Motivasi siswa untuk menyelesaiakan 6 8 Sebagian besar siswa belum memiliki rasa waspada 48
masalah terhadap keselamatan dirinya
4. Ketersediaan ahli/pihak terkait terhadap 7 8 Kader UKS menjelaskan mengenai fasilitas sekolah 56
solusi masalah yang dapat membahayakan siswa
5. Beratnya konsekuensi jika masalah tidak 9 10 Efek jatuh dapat menyebabkan patah tulang dan 90
terselesaikan kemungkinan masalah kesehatan lainnya
Selain itu program Trias UKS di SDN Turen yaitu dalam bidang pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat, hal tersebut sudah sesuai dengan
pendapat Amin dan Gazali (2018) bahwa pentingnya melakukan progam Trias UKS.
Kemudian,permasalahan yang terjadi pada anak di SDN Turen yaitu karies gigi dan risiko jatuh.
Penulis sependapat dengan hal tersebut karena kondfisi lingkungan sekolah yang kurang aman,
seperti adanya pasir dan bebatuan. Sehinggaa dapat menyebabkan cidera. Kemudian, kurangnya
pengetahuan dan kesadaran anak usia sekolah membuat mereka mudah terkena masalah kesehatan
gigi seperti karies gigi. Hal tersebut didukung oleh Alender, dkk (2010), bahwa terdapat masalah
kesehatan yang ditemukan pada anak usia sekolah seperti jatuh, karies gigi, obesitas,dan alerigi
makan .
Lalu, Novianti,dkk (2019) dan berdasarkan SDKI serta NANDA (2019-2020) menambhakan bahwa
diagnose yang sering muncul pada asugan keperawatan agregat sekolah yaitu risiko cidera, risiko
jatuh, deficit kebersiahan diri, risiko terjadi karies gigi.
Kesimpulan
CSH (Coordinated School Health) adalah pendidikan kesehatan sekolah komprehensif,
layanan kesehatan sekolah, lingkungan sekolah yang sehat. Komponen CSH yaitu
lingkungan sekolah yang sehat dan aman, pendidikan kesehatan, layanan nutrisi,
pelayanan kesehatan, layanan Bimbingan Konseling, dan psikososial, promosi kesehatan
untuk staf, keterlibatan keluarga dan komunitas. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan peserta didik, sehingga akan mencitakan
lingkungan dan suasana yang kondusif dalam kegiatan belajar mengajar disekolah. Trias
UKS yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan Pembinaan lingkungan
kehidupan sekolah sehat.
Kemudian, dari hasil Observasi SDN Turen telah memenuhi atau mencapai 8 komponen
CSH dan program Trias UKS. Namun, masih terdapat masalah kesehatan di SDN Turen
yaitu tentang kerusakan gigi (karies gigi) dan risiko jatuh karena kondisi lingkungan yang
kurang baik. Maka karena masalah tersebut ditegakkan 2 diagnosa keperawatan yaitu
kerusakan gigi dan risiko jatuh, disertai dengan rencana keperawatan, dan evaluasi bagi
SDN Turen.
Daftar Pustaka
Allender,J.A.,Rector,C.,Warner,K.D (2010) Community Health Nursing : Promoting and Protecting The Public’s Health. 7thEdition. China : Wolters Kluwer Health
Amin, Mahfud. (2015). Pelaksanaan program unit kesehatan sekolah (UKS) di sekolah dasar negeri se-kecamatan alian kabupaten kebumen tahun ajaran 2015/2016.
Retrieved from :
https://lib.unnes.ac.id/21452/1/6102411054-S.pdf
Anderson,E.T.,McFarlane,J (2011) Community As Partner Theory And Practice in Nursing. 6thEdition. China : Wolters Kluweth Health
Apriani, L., & Gazali, N. (2018). Pelaksanaan trias usaha kesehatan sekolah (UKS) di sekolah dasar. Jurnal Keolahragaan, 6(1), 20-28.
https://journal.uny.ac.id/index.php/jolahraga/article/view/14456
Aswadi.,Syahrir,S.,Delastara,V.,Surahmawati (2017) Perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa siswi SDK Rita pada kecamatan kota komba kabupaten manggarai
timur propinsi nusa tenggara timur. Journal Public Health Science 9(2)
Retrieved from :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31241/4/Chapter%20II.pdf
Ayu,W.,Herawati,H.,Tri Lestari,N.N (2018) Pengaruh penggunaan kartu uno sebagai media permainan buah dan sayur pada anak sekolah dasar di SDN Brosot di SDN
Prembulan Galur Kulonprogo
Retrieved from :
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/574/4/Chapter2.doc.pdf
CDC.(2019).Components of the Whole School, Whole Community, Whole Child (WSCC).
Retrieved from:
https://www.cdc.gov/healthyschools/wscc/components.htm
Jody dan John.(2016).Coordinated School Health Program. Betlehem Central School Distric.
Retrieved from:
https://www.bethlehemschools.org/coordinated-school-health-program/
Gustina,E.,Abdussalam,F.,Saputra,W (2018) Peningkatan Perilaku Sehat pada Siswa Sekolah Dasar melalui PHBS di Desa
Gondanglegi dan Pucangan, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen
Hidaya, N.,Sinta,M.T (2018) Gambaran Kejadian Karies Gigi Pada Anak Sekolah Dasar 9 (1)
Retrieved from :
http://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/114
Hutasoit, F.E., Widowati, E. (2017) Gambaran penerapan safety Education (Pendidikan Keselamatan) Di Sekolah Dasar. Jurnal Of
Health Education 2(1)
Retrieved from :
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jhealthedu/article/download/19111/9027
Hernandez, B. L. M. (2011). Foundation concepts of global community health promotion and education. Jones & Bartlett
Publishers.
Hedman, T.H. (2018). NANDA-I Diagnosa Keparawatan : Definisi dan Klasifikasi 2018-2020. Ed. 11. Jakarta: EGC
M. Bulechek, G. (2016). Edisi Enam Nursing Interventions Classification ( N I C ). singapore: elsevier Global rights.
Retrieved from :
https://www.academia.edu/32830281/2._Usaha_Kesehatan_Sekolah_UKS_2.1._Pengertian_Usaha_Kesehatan_Sekolah_UK
S
Nurarif. A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC.
Jogjakarta: MediAction.
Novianti, D., Mustofa, E., Sintia, I., Rahayu, O. (2019). Asuhan keperawatan pada agregat dalam komunitaskesehatan sekolah.
Retrievdve from :
https://www.academia.edu/38519667/askep_kesehatan_sekolah.doc
Sahar, J., Setiawan, A., & Riasmini, N. M. (2019). Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga. Ed. 1. Jakarta : Elsevier
Inc
Soleh. (2010). Usaha Kesehatan Sekolah
Sue Moorhead, d. (2016). Edisi Enam Nursing Outcomes Classification (Noc).Singapore: Elsevier Global
Rights.
Taylor, Cynthia, M. (2010). Diagnosis Keperawatan dengan Rencana Asuhan. Jakarta : EGC
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan Pengurus
Pusat
Wiley, D. C., & Cory, A. C. (Eds.). (2013). Encyclopedia of school health. Sage Publications.