Pencemaran Lingkungan Dan Pengendaliannya
Pencemaran Lingkungan Dan Pengendaliannya
Pencemaran Lingkungan Dan Pengendaliannya
DAN PENGENDALIANNYA
Nawan Prianto,S.Si.T.,M.Kes
Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah
ditetapkan.
Air pendingin
Panas
PENCEMARAN
• PENCEMARAN UDARA
• KEBISINGAN
• GETARAN
Dampak pada Kualitas Udara dan Iklim
dari Suatu Kegiatan Pembangunan
• Pembukaan lahan
• Perubahan pemanfaatan lahan
• Alat berat dan transportasi
• Sumber energi (generator listrik, boiler)
• Emisi operasional industri (mesin-mesin)
pada cerobong
• IPAL
• Dsb.
Komposisi Udara Bersih
Komponen Konsentrasi (ppm)
Nitrogen 780,800
Oxygen 209,500
Argon 9,300
Carbon dioxide 315
Neon 18
Helium 5.2
Methane 1.0
Krypton 1.0
Nitrous oxide 0.5
Hydrogen 0.5
Xenon 0.08
Nitrous dioxide 0.02
Ozone 0.01
AIR POLLUTION
Gross effect of the contribution of pollutants emitted by all
sources in a given area (Anonymous, 1980)
Motor vehicles Residential fuel Chemical process On-site and Forest fires
municipal
Off highway Commercial and industries Structural fires
incineration
fuel usage institutional fuel Food & agric. Ind. Coal refuse
Open burning
burning
Aircraft Industrial fuel Metallurgical ind.
Etc.
Agricultural
Trains Steam Electric Mineral prod. ind.
burning
Vessels power plant fuel Petroleum refin.ind.
Etc.
Gasoline handling Etc.
evaporating losses
Emisi gas CO2
Dampak Pada Lingkungan Wilayah Internasional
EMISI
• Emisi adalah zat, energi dan/atau komponen lain yang dihasilkan dari
suatu kegiatan yang masuk dan/atau dimasukkannnya ke dalam udara
ambien yang mempunyai dan/atau tidak mempunyai potensi sebagai
unsur pencemar;
• Sumber emisi adalah setiap usaha dan/atau kegiatan yang
mengeluarkan emisi dari sumber bergerak, sumber bergerak spesifik,
sumber tidak bergerak, maupun sumber tidak bergerak spesifik;
• Sumber bergerak adalah sumber emisi yang bergerak atau tidak tetap
pada suatu tempat yang berasal dari kendaraan bermotor;
• Sumber bergerak spesifik adalah sumber emisi yang bergerak atau
tidak tetap pada suatu tempat yang berasal dari kereta api, pesawat
terbang, kapal laut dan kendaraan berat lainnya;
• Sumber tidak bergerak adalah sumber emisi yang tetap pada suatu
tempat;
• Sumber tidak bergerak spesifik adalah sumber emisi yang tetap pada
suatu tempat yang berasal dari kebakaran hutan dan pembakaran
sampah
120
1997 Grafik Penurunan
100 1998 emisi debu setelah
Debu (mg/Nm3)
pt us
ni
r
Ag uli
et
ve r
Ok er
ri
r
ril
ei
D e m be
N o obe
be
ua
Ju
ar
Ap
b
J
nu
Se ust
em
m
br
t
Ja
se
250
Bulan
200
Debu (mg/Nm3)
Bantarjati
150
Grafik Penurunan konsentrasi Puspanegara
100 BML
debu ambien di sekitar pabrik
setelah menggunakan alat 50
pengendali debu Electrostatic
0
Presipitator (EP) pada tahun 2001 2000 2001 2002 2003 2004
Tahun
Contoh : Sumber dan sifat limbah pada Industri Kulit
Jenis pencemaran
Pengaruh terhadap manusia
udara
120
Konsentrasi Inlet (ppm)
80
40
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33
Waktu (hari)
PERUNDANGAN DAN PERATURAN
1. PP RI No. 41/1999: Pengendalian Pencemaran udara
2. KepMen.LH No.13/1995: BME sumber tidak bergerak
3. KepMen.LH No. 15/1996 : BME sumber bergerak
4. KepMenLH No. 45/1997 : ISPU
5. KepMenLH No. 48/1996 : Kebisingan
6. KepMenLH No. 49/1996 : Getaran
7. KepMenLH No. 50/1996 : Kebauan
8. KepMenLH No. 205/1996 : Pedoman Teknis
Pengendalian pencemaran udara sumber tidak bergerak
Pengaruh polutan
udara
1. Manusia
2. Binatang / hewan
3. Tanaman
4. Barang-barang
Terhadap manusia :
akut : Konsentrasi tinggi dalam waktu pendek
pernapasan, paru-paru, dan kematian
kronis : Konsentrasi rendah dalam waktu yang lama (menahun)
kanker pernapasan, penyakit paru-paru dan hati
Hewan / binatang :
Pernapasan
Penurunan produksi ternak
Tanaman :
perubahan warna daun
Gugur daun
Penurunan produksi
Kematian Barang-barang
Penurunan warna
Korosif / karat
Penutupan debu/tanah
pemucatan / penampakan
BAKU TINGKAT KEBAUAN (KEP-50/MENKLH/11/1996)
Kebisingan adalah
suara yang tidak dinginkan
Suara pada waktu dan tempat yang salah
Gangguan kebisingan :
Percakapan
Pendengaran
Psikologis (marah, lelah, pusing, dsb)
Pasca tsunami
tingkat salinitas
tanah di
daerah yg
terkena
tsunami
meningkat
tinggi.
Akibat Pencemaran Tanah
Pada kesehatan,
pencemaran tanah dapat
mengakibatkan berbagai
gangguan kesehatan.
Pada Ekosistim
terganggunya rantai
makanan
Penurunan fungsi tanaman
kaitannya dengan erosi
tanah.
Upaya Penanganan
Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk
membersihkan permukaan tanah yang
tercemar.
Remediasi tanah:
in-situ
ex-situ
Upaya Penanganan
* Bioremediasi
Bioremediasi adalah
proses pembersihan
pencemaran tanah
dengan
menggunakan
mikroorganisme
(jamur, bakteri).
Fitoremediasi
Fitoremediasi teknologi
pembersihan, penghilangan atau
pengurangan polutan berbahaya,
seperti logam berat, pestisida, dan
senyawa organik beracun dalam tanah
atau air dengan menggunakan bantuan
tanaman (hiperakumulator plant).
Fitoremediasi
Tanaman hiperakumulator :
Mampu menyerap lebih dari 10.000 ppm
Mn, Zn, Ni
Lebih dari 1.000 ppm untuk Cu dan Se
Lebih dari 100 ppm untuk Cd, Cr, Pb, dan
Co.
Contoh Tanaman Hiperakumulator
Jenis Tanaman Unsur Yg Diserap
Zink (Zn) dan Kadmium (Cd)
Thlaspi caerulescens
Alyssum sp., Berkheya sp.,
Nikel (Ni)
Sebertia acuminata
Brassicacea sp. Sulfate
Pteris vittata, Pityrogramma Arsenik (As)
calomelanos
Pteris vittata, Nicotiana tabacum, Mercuri (Hg)
Liriodendron tulipifera.
Thlaspi caerulescens, Alyssum Senyawa organik (petroleum
murale, Oryza sativa hydrocarbons, PCBs, PAHs, TCE
juga TNT)
Brassica sp. Emas (Au)
Selenium (Se)
Brassica juncea.
Berkheya sp.
Nikel (Ni)
Zink (Zn) ,
Kadmium (Cd)
Thlaspi caerulescens
petroleum
hydrocarbon,
PCBs, PAHs,
TCE, TNT
Alyssum murale
Mercuri (Hg)
Nicotiana tabacum
Oryza sativa
Senyawa organik
Pteris vittata
Pityrogramma
calomelanos
Alyssum sp
Liriodendro
tulipifera
Brassicacea
sp.
Brassica
juncea
Proses Fitoremediasi
1. Phytoacumulation : tumbuhan menarik zat
kontaminan sehingga berakumulasi disekitar
akar tumbuhan
2. Rhizofiltration : proses adsorpsi /
pengendapan zat kontaminan oleh akar untuk
menempel pada akar.
3. Phytostabilization : penempelan zat-zat
contaminan tertentu pada akar yang tidak
mungkin terserap kedalam batang tumbuhan.
Proses Fitoremediasi
4. Rhyzodegradetion : penguraian zat-zat
kontaminan oleh aktivitas microba
5. Phytodegradation : penguraian zat
kontamin
6. Phytovolatization : transpirasi zat
contaminan oleh tumbuhan dalam
bentuk yang telah menjadi larutan terurai
sebagai bahan yang tidak berbahaya
Keuntungan Fitoremediasi
Biaya operasi lebih murah
Tanaman juga bisa dijadikan bahan
bakar.
Pencemaran pada tanah bisa
berkurang secara alamiah
Keuntungan Fitoremediasi
Tanah juga akan mengalami
perbaikan akibat adanya aktivitas
akar.
Tanah menjadi lebih subur kembali.
Tanaman yang mampu menyerap
unsur bernilai ekonomi seperti emas
(au) dan nikel (ni) bisa digunakan
untuk pertambangan.
Faktor yang mendukung
kesuksesan fitoremediasi