PIE Inflasi Pengangguran Kurva Philips

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 53

Ilmu Ekonomi

Pengangguran dan Inflasi

week-8
• Pengangguran dan infalsi merupakan dua masalah ekonomi utama.
• Perekonomian tidak selalu mencapau kesempatan kerja penuh
“dimana di kebanyakan negara masalah utama yang dihadapi
adalah pengangguran, yang didasarkan pada analisis bahwa
mekanisme pasar tidak mampu mengatasi masalah ini, pemerintah
perlu menjalankan kebijakan ekonomi untuk mengatasinya.”
• Tiga bentuk kebijakan pemerintah:
– Kebijakan fiskal
– Kebijakan moneter
– Kebijakan segi penawaran

week-8
Jenis pengangguran berdasar sebabnya:
• Pengangguran normal (Friksional)
Pengangguran sebanyak dua atau tiga persen dari
jumlah tenaga kerja (full employment)
Para penganggur tidak ada pekerjaan bukan karena
tidak dapat memperoleh pekerjaan, tetapi karena
sedang mencari kerja lain yang lebih bagus.
• Pengangguran siklikal
Diakibatkan karena berkurangnya permintaan
agregat (AD) yang menyebabkan perusahaan
mengurangi pekerjaan atau menutup perusahaan ,
mengakibatkan pengangguran akan bertambah
week-8
• Pengangguran struktural
Disebabkan karena perubahan struktur ekonomi.
Contoh:adanya barang baru yang lebih baik, ekspor
produksi industri sangat menurun oleh karena
persaingan yang lebih serius dari negara-negara lain.
Kemerosotan itu akan menyebabkan kegiatan produksi
dalam industri turun, pekerja terpaksa diberhentikan
dan menjadi pengangguran
• Pengangguran teknologi
Pengangguran dapat ditimbulkan oleh adanya
penggantian tenaga manusia oleh mesin-mesin dan
bahan kimia (Pengangguran diakibatkan oleh karena
mesin dan kemajuan teknologi).
• Contoh; revolusi industri
week-8
Pengangguran
 Salah satu ukuran keberhasilan pengelolaan
ekonomi suatu negara  tingkat pengangguran
 Pengangguran (unemployment), tidak berkaitan
dengan mereka yang tidak bekerja, tetapi tidak atau
belum mendapatkan pekerjaan.

 Pengangguran: adalah mereka yang ingin


bekerja, sedang berusaha mendapatkan
(mengembangkan) pekerjaan tetapi belum berhasil
mendapatkannya.
week-8
Penduduk, angkatan kerja, dan pengangguran

Tahun
Uraian
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Total penduduk (000) 213.734 216.372 219.010 221.496 223.962 226.468 226.954
Penduduk usia kerja (000) 151.936 154.858 157.780 160.550 163.320 166.090 168.880
Angkatan kerja (000) 103.416 105.678 107.940 110.064 112.228 114.372 116.516
Penduduk bekerja (000) 92.057 94.048 96.310 99.984 101.941 105.254 108.969
Penganggur (000) 11.359 11.630 11.630 10.080 10.287 9.118 7.547
Penganggur (%) 11,0 % 11,0 % 10,8 % 9,2 % 9,2 % 8,0 % 6,5 %

dikutip dari: Bramantyo Djohanputra, MBA, Ph.D.,


Prinsip-prinsip Ekonomi Makro, h.71

week-8
Kategori penganggur
Berdasar alasan mengapa menganggur.
1. Penganggur friksional  menganggur karena sedang dalam
proses peralihan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.
Alasan: pindah perusahaan, pindah lokasi/kota  penganggur
sukarela (voluntary unemployment).

2. Penganggur Struktural  belum bisa mendapatkan pekerjaan


karena ketidakcocokkan keahlian yang dimiliki dengan jenis
kebutuhan tenaga kerja yang dicari.  perlu dokter yang
tersedia tenaga kesehatan bukan dokter.

3. Penganggur musiman  karena kondisi ekonomi sedang


mengalami resesi atau dalam kondisi menurun.

week-8
Pengangguran struktural

• Tingkat/Profesi di masyarakat, misalkan :


A1; A2; A3……………An
• Sedangkan kebutuhan dan lapangan kerja yang
tersedia adalah :
B1; B2; B3 ………….. Bn.
• Dengan asumsi B1 butuh A1, B2 butuh A2 ..dst.
Volume A dan B pada masing-masing bidang
seharusnya sama, sehingga semua orang bekerja
sesuai keahlian dan pengalamannya.

week-8
Berdasar seberapa intensif dia menganggur.

1. Penganggur penuh  tidak mendapatkan pekerjaan


sama sekali,(tidak melakukan aktivitas yang
menghasilkan)

2. Setengah Penganggur  bekerja kurang dari 35 jam


seminggu (tidak sepenuhnya menganggur).

3. Penganggur terselubung  seperti bekerja untuk


mendapatkan upah tapi pekerjaan yang dilakukannya
tidak produktif.

week-8
• Edgar O. Edwards menggolongkan pengangguran
menjadi lima bentuk.

1. Penganggur terbuka (open unemployment) 


– Penganggur sukarela
– Penganggur terpaksa
2. Setengah Penganggur (under employment)
bekerja kurang dari 35 jam seminggu (tidak
sepenuhnya menganggur), orang yang bekerja
malas-malasan, datang terlambat, pulang
mendahului
3. Bekerja secara tidak penuh 
– Pengangguran tak kentara (disguised unemployment).
– Pengangguran tersembunyi (hidden unemployment).
– Pensiun dini
4. Tenaga kerja lemah (impaired).
5. Tenaga kerja tidak produktif.

week-8
Bagaimana pengangguran diukur?

Bekerja Angkatan kerja


(131,5 juta) (137,7)
Populasi
Orang dewasa Tingkat pengangguran
(205,2 juta) = (jumlah penganggur/angkatan kerja) x 100
Tidak Bekerja (6,2 jt) = (6,2/137,7) x100 = 4,5 %

Tidak berada dalam Tingkat partisipasi angkatan kerja


angkatan kerja = (angkatan kerja/populasi orang dewasa) x 100
(67,5 juta) = (137,7/205,2) x100 = 67,1 %

week-8
week-8
• Mengapa setiap negara selalu ada pengangguran.

1. Pencarian kerja  proses yang dilakukan oleh


pekerja dalam rangka menemukan pekerjaan yang
sesuai dengan selera keahlian mereka
2. Peraturan upah minimum 
3. Serikat pekerja dan tawar menawar kolektif 
tawar menawar menyangkut gaji dan kondisi kerja,
pemogokan
4. Teori upah efisiensi  upah diatas tingkat
ekuilibrium yang dibayarkan oleh perusahaan dalam
rangka menaikkan produktivitas pekerja.
– Kesehatan kerja
– Perputaran pekerja
– Kerja keras pekerja
– Kualitas pekerja
week-8
Peraturan upah minimum
Upah
Kelebihan Tenaga kerja Penawaran
= pengangguran Tenaga kerja
Upah
minimum

WE

Permintaan
Tenaga kerja

0 LD LE LS Kuantitas
tenaga kerja

week-8
Penyebab lain timbulnya pengangguran.

1.Pertumbuhan penduduk yang tinggi


2.Rendahnya laju investasi produktif
3.Siklus bisnis yang melemah
4.Rendahnya kualitas pendidikan masyarakat
5.Strategi industri yang labor saving

week-8
Pola perkembangan kependudukan.
Negara Transisi ke- Negara maju Pertumbuhan
miskin dan pendudukan Penduduk nol
berkembang
kelahiran
dan
kematian
per 1000
angka kelahiran
tingkat kematian
tahap-I tahap-II tahap-III tahap-IV waktu

kenaikan
alamiah
per 1000 tahap-I tahap-II tahap-III tahap-IV
penduduk

waktu
week-8
Siklus bisnis.

GNP riil
Siklus bisnis

puncak

dasar

dasar

waktu

week-8
Siklus bisnis:
kontraksi dan ekpansi tak beraturan pada aktivitas ekonomi

puncak
Resesi
puncak
Kondisi bisnis

puncak lembah

lembah Resesi Resesi

week-8
Hukum Okun.
Untuk setiap penurunan 2 persen
GDP yang berhubungan dengan GDP
4 potensial, angka pengangguran
meningkat sekitar 1 persen

2
Hukum Okun
Perubahan
dalam tingkat
pengangguran 0

-2

-4
-2 0 2 4 6 8 10 Perubahan dalam GDP (%)

Dikutip dari: Samuelson h.365

week-8
week-8
week-8
week-8
Kurva Phillips

Inflasi (%)

I1 A

I2 B
Kurva phillips

0 U1 U2 Pengangguran (%)

week-8
Penanggulangan Pengangguran.

• Setiap tahun sekitar 1,3 juta penduduk tamat


sekolah dan masuk ke bursa kerja.
• Untuk menyerap itu perlu pertumbuhan
ekonomi  1 % pertumbuhan ekonomi
diperkirakan hanya mampu menyerap 200
ribu tenaga kerja.
• Untuk menyerap angkatan kerja baru
setidaknya diperlukan pertumbuhan ekonomi
6,5% per tahun.
• Mendorong laju investasi  efek
penggandaan

week-8
Alternatif strategi mengatasi Pengangguran.

1. Peningkatan investasi kerjasama dengan pihak


swasta  diperlukan kondisi lingkungan yang
kondusif untuk berusaha.
2. Peningkatan kualitas SDM, pembenahan sektor
pendidikan adanya kesesuaian dunia pendidikan
dengan kebutuhan dunia kerja.
3. Memotivasi masyarakat untuk berwiraswasta pada
berbagai bidang yang memiliki prosfek
perkembangan.
4. Mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk

week-8
Seberapa jauh Pengangguran perlu ditekan.

• Penganggur friksional  tidak menjadi


prioritas bagi pemerintah

• Pada kondisi tingkat pengangguran maksimum


5% dari angkatan kerja, ekonomi sudah
dianggap dalam kondisi ekonomi penuh.

week-8
Inflasi
• Inflasi: didefinisikan sebagai kecenderungan kenaikan harga secara
umum.
– Kecenderungan yang dimaksud bukan terjadi sesaat. (lebaran, natal, tahun
baru)
– Kenaikan harga secara umum  kenaikan harga hanya pada salah atu jenis
barang tidak termasuk kategori inflasi

• Penghitungan inflasi didasarkan pada sekelompok barang dan jasa yang


dikonsumsi sebagian besar masyarakat.

• Di Indonesia, total produk yang disurvei sebanyak 744 komoditas, di 45


kota; Rata-rata tiap kota bervariasi antara 283 s/p 399 komoditas.

1. Bahan makanan
2. Makanan jadi, minuman, rokok,dan tembakau
3. Perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar
4. Sandang
5. Kesehatan
6. Pendidikan, rekreasi, dan olah raga
7. Transpor, komunikasi,dan jasa keuangan.

week-8
Inflasi Indonesia dan beberapa negara

Tahun
Negara 2004 2005
2000 2001 2002 2003
Q1 Q4 Q1 Q2
Indonesia 9,35 12,55 10,00 5,1 5,1 6,4 8,8 7,8
Malaysia 1,5 1,2 1,7 1,2 1,0 2,1 2,6 3,2
Thailand 1,5 0,8 1,6 1,8 2,3 2,9 3,2 5,3
Filipina 4,3 3,9 2,6 3,1 3,8 7,9 8,5 7,1

Korea selatan 2,2 3,2 3,2 3,4 3,1 3,0 3,1 2,5
Hongkong -3,7 -1,2 -1,5 -1,9 -2,1 0,2 0,8 1,2
Taiwan 1,3 -1,7 0,8 -0,1 0,9 1,6 2,3 2,4
Singapura 1,4 0,6 0,4 0,7 1,3 1,5 0,4 -0,2
dikutip dari: Bramantyo Djohanputra, MBA, Ph.D.,
Prinsip-prinsip Ekonomi Makro, h.149
week-8
Penghitungan Inflasi
• Penghitungan inflasi didasarkan atas perubahan
harga:
Inflasi = (P1 –P0)/P0

– P1 : harga barang atau jasa di akhir periode


– P0 : harga barang dan jasa di awal periode

• Penghitungan inflasi dengan barang dan jasa


yang banyak :
Inflasi = ( IHK 1Januari 2008 - IHK 1 Januari 2007 )/ IHK 1 Januari 2007

week-8
Jenis Inflasi:
• Menurut besarnya:
1. Inflasi ringan ( dibawah 10%)
2. Inflasi sedang ( antara 10% s/p 30%)
3. Inflasi berat ( 30% s/p 100%)
4. Hiperinflasi ( di atas 100%)

Samuelson dan Nordhaus mengkategorikan:


1. Low inflation (single digit inflation)di bawah 10%
2. Galloping inflation (double digit bahkan triple digit
inflation)  20% -- 200%
3. Hiperinflation  di atas 200%

week-8
• Berdasarkan sumber inflasi:
1. Demand pull inflation, inflasi karena tarikan
permintaan.:Inflasi ini bisa terjadi pada masa
perekonomian yang berkembang pesat.
Kesempatan kerja yang tinggi menciptakan
tingkat pendapatan yang tinggi dan
selanjutnya menimbulkan pengeluaran yang
melebihi kemampuan ekonomi
mengeluarkan barang dan jasa. Pengeluaran
yang berlebihan menyebabkan inflasi

week-8
• Demand pull inflation juga bisa terjadi pada
masa perang atau ketidakstabilan politik yang
terus menerus.
• Pada masa ini pemerintah belanja melebihi
pajak yang dipungutnya. Untuk membiayai
kelebihan pengeluaran, pemerintah terpaksa
mencetak uang atau meminjam dari bank
sentral. Pengeluaran pemerintah yang
berlebihan menyebabkan permintaan agregat
melebihi kemampuan ekonomi menyediakan
barang dan jasa
week-8
Inflasi tarikan permintaan
Tingkat bunga AS

P2

PF AD3
P1
AD2

AD1

0
Y1 YF Y2

Pendapatan Nasional Riil

week-8
2. Cost push inflation, inflasi karena dorongan
biaya. Apabila perusahaan-perusahaan masih
menghadapi permintaan yang bertambah,
mereka akan berusaha menaikkan produksi
dengan cara memberikan gaji dan upah yang
lebih tinggi kepada pekerjanya dan mencari
pekerja baru dengan tawaran pembayaran yang
lebih tinggi. Langkah ini mengakibatkan biaya
produksi meningkat yang akhirnya akan
meyebabkan kenaikan harga-harga barang
week-8
Inflsi desakan biaya AS3

AS2

AS1

P4

P3
Tingkat bunga

P2 AD2
P1
AD1

AD

0
Y1 Y2 Y1 = YF

Pendapatan Nasional Riil

week-8
• Berdasarkan asal inflasi:
1. Domestic inflation
2. Foreign atau imported inflation: Inflasi yang
bersumber dari kenaikan barang-barang impor.
• Inflasi ini akan terjadi apabila barang-barang impor
mengalami kenaikan harga dan mempunyai peran
penting dalam kegiatan pengeluran perusahaan.
• Contoh: efek kenaikan harga minyak kepada negara-
negara barat dan pengimpor minyak (terjadi stagflasi:
inflasi ketika pengangguran adalah tinggi di berbagai
negara)

week-8
Inflasi diimport dan stagflasi

week-8
• Teori inflasi:
1. Inflasi Inersia kecenderungan bahwa setiap tahun (setiap
periode) orang percaya akan terjadi inflasi  disebut juga
inflasi harapan (expected inflation).
2. Inflasi akibat perang dan ketidakstabilan politik.
3. Inflasi menurut teori Keynes  Inflasi terjadi karena
beberapa kelompok masyarakat ingin “hidup diluar batas
kemampuannya”.
Kelompok masyarakat:
– Pemerintah
– Pengusaha swasta
– Serikat pekerja

week-8
. Pandangan Keynes
Keynes mengatakan bahwa kecepatan perputaran uang
merupakan sesuatu yang bersifat dapat berubah-ubah.
Berbeda dengan kaum klasik dan moneteris yang
mengatakan bahwa perputaran uang adalah tetap.
Karena itu kata keynes perubahan uang beredar
bukanlah satu-satunya penyebab naiknya harga(inflasi),
tetapi juga dipengaruhi oleh-
Pengeluaran konsumsi ( C ), Pengeluaran Investasi (I) dan
pengeluaran pemerintah (G) serta pengurangan Pajak
(T).

week-8
4, Inflasi menurut teori kuantitas  dua penyebab:
– jumlah uang yang beredar melebihi yang dibutuhkan masyarakat;
– harapan psikologis akan terjadinya kenaikan harga di masa yad
memperparah terjadinya inflasi.

Pandangan Kaum Klasik Moneteris


Menurut kaum klasik penyebab utama timbulnya inflasi adalah
kenaikan atau pertumbuhan jumlah uang beredar.
Hal serupa juga diakatakan kaum Moneteris yang mengatakan
inflasi itu sebagai fenomena moneter dan bahwa perubahan
kecepatan uang adalah stabil. Tetapi pertumbuhan jumlah uang
juga berpengaruh terhadap output dan kesempatan kerja.

week-8
Akibat buruk inflasi dapat dibedakan kepada dua aspek:
• Akibat buruknya kepada perekonomian
– Inflasi menggalakan penanaman modal spekulatif
– Tingkat bunga meningkat dan akan mengurangi investasi
– Inflasi menimbulkan ketidakpastian mengenai keadaan ekonomi di masa
depan
– Menimbulkan masalah neraca pembayaran
• Akibat buruknya kepada individu dan masyarakat
– Memperburuk distribusi pendapatan
– Pendapatan rill merosot
– Nilai riil tabungan merosot

week-8
week-8
week-8
week-8
week-8
Gambar 1 menunjukkan kurva Phillips khas yang
disesuaikan dengan data untuk Amerika Serikat
dari tahun 1961 sampai 1969.

week-8
week-8
week-8
Kebijakan pemerintah
• Untuk mewujudkan inflasi nol persen atau “zero
inflation” secara terus menerus dalam
perekonomian yang berkembang sukar untuk
dicapai.
• Dalam jangka panjang perlu dijaga agar tingkat
inflasi berada pada tingkat yang rendah (2-4%
setahun).
• Untuk menurunkan tingkat inflasi ini perlu adanya
kebijakan fiskal dan moneter dengan pendekatan
Y = AE dan pendekatan analisis AD-AS.
week-8
• Kebijakan fiskal dan moneter dijalankan oleh dua pihak yang
berbeda.
• Kebijakan fiskal oleh Kementrian Keuangan dan kebijakan moneter
oleh Bank Sentral.
• Untuk meningkatkan keefektifan kebijakan pemerintah institusi tsb
harus menjalankan berikut ini:
– Untuk mengatasi pengangguran : Bank sentral menurunkan suku bunga dan
kementrian keuangan menambah pengeluaran pemerintah yang dapat diikuti
dengan pengurangan pajak.
– Untuk mengatasi inflasi : Tindakan yang dijalankan Bank Sentral adalah
mengurangi penawaran uang dan menaikkan tingkat suku bunga. Kementrian
keuangan mengurangi pengeluaran dan menaikkan pajak individu dan
perusahaan.

week-8
week-8
week-8
Sumber:
• ekmakro08-ittelkom-mna
• dll

week-8

Anda mungkin juga menyukai