Mikromeritik

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 50

“ Add your company slogan ”

Mikromeritik
Benni Iskandar M.Si., Apt

LOGO
Contents

1 Pendahuluan

2 Ukuran dan Distribusi Ukuran Partikel

3 Metode Penentuan Partikel

4 Bentuk dan Luas Permukaan Partikel


Pendahuluan

 Definisi

 Ilmu yang mempelajari tentang partikel-partikel


kecil (Dalla Valle)
 Partikel kecil : ZA / Eksipien
 Ukuran partikel mempengaruhi pelepasan obat
dari BSO

Obat + Eksipien  Formulasi (+proses)  Produk

Obat : Tablet, kapsul, suspensi, emulsi


Mikromiretik penting untuk farmasi karena:

Ukuran dan luas permukaan partikel sangat menentukan sifat-sifat fisika,


kimia dan farmakologi bahan obat antara lain:

1. Pelepasan bahan obat dari sediaan yang diberikan secara oral, parenteral,
inhalasi, rektal dan topikal.

2. Stabilitas fisik dan respon farmakologis sediaan suspensi , emulsi dan tablet.
3. Proses pencampuran granul dan serbuk pada pembuatan tabletasi
4. Serbuk dengan ukuran partikel yang berbeda mempunyai sifat alir dan sifat
packing berbeda yang selanjutnya akan berpengaruh pada volume pengisian
serbuk pada saat tabletasi

5. Dapat berpengaruh pada kecepatan disolusi


PARAMETER FISIKA KIMIA yang dipengaruhi:

 Bentuk & ukuran partikel


 Sifat permukaan
 Kelarutan – disolusi (Bioavaibilitas)
 Higroskopisitas – adsorpsi
 Aliran : kohesi, adesi
 Homogenitas - pencampuran
UKURAN PARTIKEL OBAT
1. Keseragaman dosis
2. Laju disolusi

Serbuk halus penting u/


-Sediaan dosis rendah
- Potensi tinggi
homogenitas
-↓ uk partikel → ↑
Luas permukaan
II. UKURAN DAN DISTRIBUSI UKURAN PARTIKEL

Sampel : Kumpulan partikel –


berbeda Ukuran (polidispers)

Dua sifat yang penting pada


kumpulan partikel :
Bentuk dan luas permukaan
partikel tunggal
Rentang ukuran dan jumlah/
berat partikel
II.1 UKURAN SUATU PARTIKEL  Diameter
Derajat asimetris partikel tinggi shg sulit utk mendapatkan diameter yg
sebenarnya ------- Diameter bentuk ekivalen

• Diameter permukaan (ds):


diameter bentuk LUAS PERMUKAAN partikel
• Diameter volume (dv):
diameter bentuk VOL. PARTIKEL
• Diameter proyeksi (dp):
diameter HASIL PROYEKSI-bidang datar MIKROSKOPIK
• Diameter stokes (dst)
diameter partikel sedimentasi pd kecepatan sama sbg
partikel asimetri
• Diameter ayakan (DA or Dsieve)
Formulasi produk : lebih diinginkan
monodispers dibandingkan
polidispers

Contoh:
Penentuan ukuran pori filter
Antigen yg dicoating (immunisasi)
Liposom, nanopartikel dan
mikroemulsi
II.2 DISTRIBUSI UKURAN PARTIKEL
Tujuan : membandingkan antar batch  memperoleh hasil konsisten

A. Distribusi jumlah (frekuensi)


dalam rentang tertentu terdapat sejumlah partikel
tertentu (m.mikroskopik)

B. Distribusi berat
berat partikel ukuran tertentu fraksi berat, rentang ukuran
(pengayakan, sedimentasi)
PENGUKURAN DIAMETER RATA-RATA

Ukuran partikel rata-rata : EDMUNDSON

 : jumlah partikel pada jarak ukuran


: garis tengah ekivalen
d : indek ukuran partikel
P dalam panjang, luas permukaan. vol partikel
P : 1; P : 2, P : 3
Diameter Statistik (I.C Edmundson}
Size distribution

0.003
Number distribution function
modus (density function)
0.0025

0.002

f di 
Ni
f (1/ m)

d i N tot
0.0015

0.001

0.0005
width of class
0
0 500 1000 1500 2000
d (m)
Particle size distribution

1
median
0.8
cumulative distribution
0.6

N
F (-)

d i
F d   f xdx  id
0.4

0
N tot
0.2

0
0 500 1000 1500 2000

d (m)
Cumulative Frequency Plot

Sistem di bidang farmasi cenderung mempunyai distribusi yg tidak


simetris distribusi log normal lebih sesuai
density function

d V i i
d volume  i

Vtot
number distribution vs. weight distribution

Volume-histogram, volume-density function and


volume-cumulative are all different from the
weight-… etc. !!!

There are also distribution based on other parameters: e.g.


surface distribution, mass distribution (weight distribution)
II.3 JUMLAH PARTIKEL

Jumlah partikel per satuan berat N dinyatakan = dvn

ASUMSI : Partikel bentuk bola


Volume partikel :  dVn3/ 6  Massa (M): V x 
M =  d Vn3  / 6 gram per partikel

Jumlah partikel per gram :

jika dvn : 2,41 m= 2.41 x 10-4cm


 : 3,0 gram/Cm3
III. METODE PENENTUAN UKURAN, VOLUME DAN LUAS
PERMUKAAN PARTIKEL
1. Metode Penentuan Ukuran Partikel
a) Metode Mikroskop Optik
b) Metode Ayakan
c) Metode Sedimentasi
2. Metode Untuk Menentukan Volume Partikel
a) Metode Coulter Counter
b) Metode Light Scattering
3. Metode Penentuan Luas Permukaan Partikel
a) Metode Adsorpsi
b) Metode Permeabilitas Udara
III. 1. METODE PENENTUAN UKURAN PARTIKEL
III.1.a MIKROSKOP OPTIK

 Rentang ukuran partikel : 0,2  - 100 


 Sediaan farmasi : emulsi , suspensi
 Dua dimensi (panjang dan lebar) tdk u
ketebalan
 Partikel yg diamati 300 – 500 part --
kejenuhan
 Di foto kemudian dihitung
• Partikel individu bisa
kelihatan
Keuntungan • Biaya murah
• Relatif mudah

• Hanya untuk diameter 2


dimensi
Kerugian • Lama, karena jumlah
partikel yg dihitung 200-
500 partikel

www.themegallery.com
• MIKROMETER

Kalibrasi skala okuler dan obyektif

Skala Okuler

Skala Obyektif

10 Skala obyektif = 5 Skala okuler


1 Skala obyektif = 0,01 mm = 10 m
III.1.b METODE AYAKAN
• Relatif mudah
• Low cost
Keuntungan • Cepat

• Ukuran partikel paling


kecil 200 mesh (75 mikro)
Kerugian • Agak sulit untuk
mengetahui end point
• Kalibrasi berkala
III.1.c METODE SEDIMENTASI
Alat ini biasanya terdiri dari bejana 550 ml yang
mengandung pipet 10 ml yang terpatri didalam
suatu tutup gelas (ground-glass stopper). Jika
pipet itu diletakkan dalam silinder, ujungnya
yang terbawah berada 20 cm di bawah
permukaan suspensi

Suspensi, dikocok merata


t (waktu) tertentu dipipet 10,0 ml
 Timbang (gravimetri)
• Cocok utk ukuran partikel
dibawah metode ayakan
Advantages • Lebih ekonomis
• Hasilnya sama walaupun dg
tenaga berbeda

• Partikel harus insoluble


• Interaksi antar partikel dapat
Disadvantages menjadi sumber kesalahan
• Partikel kecil akan berjalan
lambat

www.themegallery.com
III.2 METODE PENGUKURAN VOLUME PARTIKEL
III.2.a Metode Coulter Counter

Partikel  lubang:
 Volume cairan elektrolit yang dipindahkan sebanyak volume partikel yang diukur.
 Kenaikan tegangan antar elektrode  pulsa berubah vol. partikel yg diukur.
• Cepat (400 partikel/s)
• Broad range (0,6-400
Advantages mikro)
• Dapat menghitung
diameter volume

• Mahal
• Black box syndrome
Disadvantages • Suspensi harus sangat
encer (0,005%)
• Coincidence
III.2.b Metode Light Scattering

Prinsip: Sinar yang di hamburkan oleh partikel sebanding dengan


volumenya.
Particle Counter
III.3 METODE PENGUKURAN LUAS PERMUKAAN PARTIKEL
III.3.a Metode Adsorpsi
Quantasorb - Quantachrome Corp
III.3.b METODE PERMEABILITAS UDARA

ALAT : Fisher subsieve sizer

PRINSIP : Menghitung luas permukaan partikel tiap gram bdskan besarnya


tahanan utama terhadap udara yang dialirkan melalui serbuk.

ASUMSI : Sekumpulan serbuk dianggap sbg kapiler yang diameternya


berhubungan dengan ukuran partikel rata-rata serbuk.
METODE PERMEABELITAS UDARA
(Fisher subsieve sizer)
Sw = Luas permukaan spesifik serbuk dapat dihitung dengan pers. Poiseuill’s
kdn diturunkan oleh Kozeny-Carman
IV. BENTUK DAN LUAS PERMUKAAN PARTIKEL

Manfaat : Adsorpsi permukaan


Laju disolusi

1. BENTUK PARTIKEL

 Partikel diasumsikan bentuk bola


 Diameter bola ekivalen
 Mikroskopis = dp  Diameter proyeksi

 Luas permukaan =  d 2  proyeksi


IV.2 LUAS PERMUKAAN SPESIFIK :
Luas Permukaan - per satuan volume = Sv
- per satuan bobot = Sw
PUSTAKA

1. Sinko dan Singh, 2011, Martins Physical Pharmacy and Pharmaceutical


Sciences, 6th Ed., Lippincot Wlliams & Wilkins, Philadelphia
2. Allen T, 1999, Particle Size measurement, Vol.1, 5th Ed, Kluwer Academic
Publisher, London
3. Cartensen J.T., 1977, Pharmaceutical of Solid and Solid Dosage Forms, John
Wiley & Sons, New York.

Anda mungkin juga menyukai