Displasia Abomasum
Displasia Abomasum
Displasia Abomasum
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Chintya Octaviana (1802101010162)
Miftahul Husnaini (1802101010156)
Esty Widy Astuti (1802101010060)
Putri Utami (1802101010063)
Arum Firdayanti (1802101010070)
Khofivah Satria Yusril (1802101010146)
Afifah Sahara (1802101010110)
Nurazizah (1802101010093)
Andika TriHadi (1802101010105)
KELOMPOK 2
TOPIK
1 Pengertian Displasia Abomasum
2 Etiologi
3 Patogenesis
Terjadinya salah letak dari posisi normal abomasum dapat disebabkan oleh
tingginya proporsi asupan konsentrat kering (bijian campur) dan rendah aka
n serat kasar, stress fisik misalnya lantai licin dan masalah ikutan skunder
misalna pada sapi menderita ketosis. Selama masa akhir kebuntingan dan
setelah melahirkan, sapi berpotensi meningkat resiko kemungkinan untuk t
erjadi masalah. Proporsi tubuh sapi yang tambun diperkirakan juga berpera
n dalam menyebabkan DAK (Displasia Abomasum Kiri) karna terdapat ruan
g lebih besar untuk terjadinya pergeseran gerak abomasum dari posisi nor
malnya (Aksono, 2012).
Ilustrasi posisi abomasum
normal dan abnormal keti
ka terjadi Displasia Abom
asum
• Operasi
• Right paramedian abomasopexy;
• Right flank omentopexy
• Left flank abomasopexy
Teknik Operasi Right Flank Omentopexy pada kasus LDA
Cukur rambut di daerah flank kanan (di sekitar tempat incisi) hingga bersih
Lakukan anastesi lokal atau bisa juga dengan anastesi regional (metode L terbalik)
Desinfeksi kulit disekitar tempat incisi menggunakan alkohol dan povidon secara bergantian dan dila
kukan melingkar dari tengah ke samping luar, pasang kain penutup operasi
Incisi daerah flank kanan sekitar 15-20 cm hingga memotong kulit, muskulus dan peritoneum
Eksplorasi rongga abdomen dengan tangan kiri, identifikasi posisi abomasums kemudian lakukan p
engeluaran gas dengan menggunakan jarum yang dihubungkan dengan selang (hati-hati
saat memegang ujung jarum, jangan sampai menusuk organ lain).
Ujung selang masukkan kedalam air untuk mendeteksi adanya gas yang keluar. Lakukan pengeluar
an gas semaksimal mungkin.
Setelah gas dikeluarkan, jarum di tarik keluar,
Lakukan reposisi abomasum
• Sumber ; Mamuti, D., Lika, E., Gjino, P., dan Doko, M. (2008). The study of displacement of the ab
omasum in the region of Tetovo – Macedonia. European Scientific Journal, 8(27): 177-188.
Cari pylorus dan omentum, pilih bagian omentum yang
tebal kira-kira 5-7 cm dorsal dan caudal dari pylorus ke
mudian jahitkan dengan dinding abdomen. Buatlah jahit
an pada dua titik. Apabila kurang yakin, lakukan penjahi
tan pada bagian pylorus (usahakan hanya menusuk pa
da bagian muskularis saja, dan gunakan benang nylon
monofilament)
Masukkan cairan fisiologis+antibiotic kedalam rongga p
erut untuk menjaga kelembaban organ dan mencegah
infeksi
Lakukan penutupan dinding perut (peritoneum-muskulu
s-kulit)
Terapi dengan injeksi antibiotic selama 3 hari
Daftar Pustaka
Aksono, B.T. (2012). Budi Daya Sapi Perah Jilid II.
Airlangga University Press, Surabaya.
Triakoso, N. (2019). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Veteriner Ruminansia, Kuda, Babi. Surabaya, Airlan
gga University Press.
Yanuarto., Nururrozi, A., Soedarmanto., Indarjuliant
o., dan Purnamaningsih, H. (2016). Peran makromi
neral pada reproduksi ruminansia. Jurnal Sain Vete
riner, 34(2) : 155-158.
Thank you
Kelompok 2 Present