3 - PENAMPANG MELINTANG jALAN

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

PENAMPANG MELINTANG JALAN

ADALAH POTONGAN MELINTANG TEGAK LURUS


SUMBU JALAN
BAGIAN POTONGAN
MELINTANG JALAN:

• BAGIAN YANG BERGUNA


UNTUK LALU-LINTAS
• BAGIAN YANG BERGUNA
UNTUK DRAINASE JALAN
• BAGIAN PELENGKAP
JALAN
• RUMAJA (RUANG
MANFAAT JALAN)
• RUMIJA (RUANG MILIK
GAMBAR POTONGAN MELINTANG JALAN JALAN)
• RUWASJA (RUANG
PENGAWASAN JALAN)
• JALUR LALU- BAGIAN • BANGUNAN
LINTAS KERB
PELENGKAP
BAGIAN YANG • LAJUR LALU- JALAN • PENGAMAN TEPI
LINTAS
BERGUNA UNTUK
LALU-LINTAS • BAHU JALAN
• TROTOAR BADAN JALAN,
RUMAJA SALURAN TEPI,
• MEDIAN AMBANG PENGAMAN

• SALURAN RUANG SEPANJANG


SAMPING JALAN YANG
• KEMIRINGAN DIKUASAI OLEH
MELINTANG RUMIJA PEMBINA JALAN
BAGIAN YANG JALUR LALU- DENGAN HAK
LINTAS
BERGUNA UNTUK TERTENTU
DRAINASE JALAN • KEMIRINGAN
MELINTANG
BAHU SEJALUR TANAH DI
• KEMIRINGAN LUAR RUMIJA,
LERENG RUWASJA DIAWASI OLEH
PEMBINA JALAN
JALUR DAN LAJUR LALU-LINTAS

• JALUR LALU-LINTAS ADALAH BAGIAN JALAN YANG DIGUNAKAN


UNTUK LALU-LINTAS KENDARAAN YANG SECARA FISIK BERUPA
PERKERASAN JALAN
• LAJUR ADALAH BAGIAN JALUR LALU-LINTAS YANG MEMANJANG
DIBATASI OLEH MARKA LAJUR, LEBARNYA CUKUP UNTUK KEND.
RENCANA
• PADA JALAN LOKAL (KECEPATAN RENDAH) LEBAR JALUR MINIMUM
5,50 m ( 2 x 2,75 m ======= JALAN 2/2 ARAH )
• PADA JALAN ARTERI KECEPATAN TINGGI LEBAR LAJUR MINIMUM= 3,25
m ==== 3,50 m )
• BANYAKNYA LAJUR YANG DIBUTUHKAN SANGAT TERGANTUNG PADA
VOLUME LALU-LINTAS RENCANA YANG AKAN DITAMPUNG SERTA
TINGKAT PELAYANAN JALAN YANG DIINGINKAN
• KEMIRINGAN MELINTANG JALUR PADA JALAN LURUS UNTUK
KEPENTINGAN DRAINASE, PADA TIKUNGAN UNTUK KESEIMBANGAN
GAYA SENTRIFUGAL
BAHU JALAN

• ADALAH JALUR YANG TERLETAK BERDAMPINGAN DENGAN JALUR


LALU-LINTAS
• FUNGSI BAHU JALAN:
 RUANG BERHENTI SEMENTARA KENDARAAN (MOGOK,
ORIENTASI JURUSAN, ISTIRAHAT)
 LAJUR LALU-LINTAS DARURAT
 RUANG BEBAS SAMPING BAGI KENDARAAN
 PENYANGGA PERKERASAN DARI ARAH SAMPING
 RUANG CADANGAN SAAT PERBAIKAN DAN PEMELIHARAAN
JALAN
 RUANG UNTUK KENDARAAN-KENDARAAN PATROLI, AMBULANS
PADA KONDISI DARURAT
• JENIS BAHU: BAHU YANG TIDAK DIPERKERAS DAN BAHU YANG
DIPERKERAS
• LEBAR BAHU TERGANTUNG PADA: FUNGSI JALAN, VOLUME LALU-
LINTAS, KEGIATAN SEKITAR JALAN, ADA TIDAKNYA TROTOAR
TROTOAR JALAN

• ADALAH JALUR PEDESTRIAN YANG TERLETAK PADA RUMIJA,


DIBERI LAPISAN PERMUKAAN, DIBERI ELEVASI YANG LEBIH TINGGI
DARI PERMUKAAN PERKERASAN, UMUMNYA SEJAJAR DENGAN
JALUR LALU-LINTAS KENDARAAN
• LEBARNYA SANGAT DITENTUKAN OLEH VOLUME PEDESTRIAN SERTA
FUNGSI JALAN. LEBARNYA 1,5 m – 3,0 m.

MEDIAN JALAN
• ADALAH BAGIAN JALAN YANG SECARA FISIK MEMISAHKAN DUA
JALUR LALU-LINTAS YANG BERLAWANAN ARAH
• FUNGSI: SEPARATOR DUA ALIRAN LALU-LINTAS YANG BERLAWANAN
ARAH, RUANG LAPAK TUNGGU PENYEBERANG PEDESTRIAN,
PENEMPATAN FASILITAS JALAN, TEMPAT PRASARANA PEKERJAAN
SEMENTARA, PENGHIJAUAN, PEMBERHENTIAN DARURAT, CADANGAN
LAJUR, MENGURANGI SILAU LAMPU KENDARAAN PADA MALAM HARI
BAGI KENDARAAN YANG BERLAWANAN ARAH
SALURAN SAMPING JALAN

• ADALAH SELOKAN YANG BERFUNGSI UNTUK MENAMPUNG DAN


MENGALIRKAN AIR HUJAN, LIMPASAN DARI PERMUKAAN
PERKERASAN DAN DAERAH SEKITARNYA SEHINGGA KONSTRUKSI
JALAN TETAP KERING TIDAK TERENDAM AIR
• BENTUK: UMUMNYA BERBENTUK TRAPESIUM (DAERAH
PEDALAMAN), EMPAT PERSEGI PANJANG (DAERAH PERKOTAAN)
• LANDAI DASAR SALURAN BIASANYA MENGIKUTI KELANDAIAN
MEMANJANG JALAN
• BILA TERJADI PERBEDAAN YANG CUKUP BESAR ANTARA
KELANDAIAN DASAR SALURAN DAN KELANDAIAN JALAN==
DIBUAT TERASERING

TALUD JALAN
• UMUMNYA DIBUAT DENGAN KEMIRINGAN = 1 : 2
• UNTUK TANAH YANG MUDAH LONGSOR, KEMIRINGAN DAN TINGGI
TALUD DISESUAIKAN DENGAN LANDAI AMAN DARI ANALISA
STABILITAS LERENG
KERB JALAN
• KERB JALAN ADALAH PENINGGIAN TEPI PERKERASAN ATAU BAHU
JALAN
• DIMAKSUDKAN UNTUK KEPERLUAN-KEPERLUAN DRAINASE,
MENCEGAH KELUARNYA KENDARAAN DARI TEPI PERKERASAN,
MEMBERIKAN KETEGASAN BATAS PERKERASAN JALAN
• DIGUNAKAN PADA JALAN-JALAN PERKOTAAN, PADA JALAN LUAR
KOTA KERB DIGUNAKAN BILA JALAN DENGAN LALU-LINTAS CEPAT
MELINTASI PERKAMPUNGAN

JENIS KERB JALAN BERDASARKAN FUNGSI


• KERB PENINGGI (MOUNTABLE CURB): DAPAT DIDAKI KENDARAAN,
TINGGI KERB= 10 cm – 15 cm
• KERB PENGHALANG (BARRIER CURB); UNTUK MENGHALANGI
KENDARAAN KELUAR JALUR LALU-LINTAS SEPERTI DI MEDIAN,
TROTOAR, PADA JALAN TANPA PAGAR PENGAMAN. TINGGI= 25 cm –
30 cm
• KERB BERPARIT (GUTTER CURB); DIRENCANAKAN MEMBENTUK
SISTEM DRAINASE PERKERASAN JALAN. PADA JALAN LURUS
DIPTEMPATKAN DI TEPI LUAR, DI TIKUNGAN DI TEPI DALAM
PERKERASAN. TINGGI= 10 cm – 20 cm
• KERB PENGHALANG BERPARIT. TINGGI 20 cm – 30 cm
PENGAMAN TEPI JALAN

• BERTUJUAN MEMBERIKAN KETEGASAN TEPI BADAN JALAN


• UMUMNYA DIPERGUNAKAN DI SEPANJANG JALAN YANG MENYUSUR
JURANG, PADA TANAH TIMBUNAN DENGAN TIKUNGAN YANG TAJAM,
PADA TEPI-TEPI JALAN DENGAN TINGGI TIMBUNAN > 2,5 m, JALAN-
JALAN KECEPATAN TINGGI
• JENIS PENGAMAN TEPI:
 GUARD RAIL (MELAWAN TUMBUKAN DARI KENDARAAN)

 PENGAMAN TEPI DARI BETON (PARAPET)=VDESAIN= 80 km/jam –


100 km/jam
 PENGAMAN TEPI DARI BAHAN TIMBUNAN = VDESAIN ≤ 80 km/jam

 PENGAMAN TEPI DARI BATU KALI = VDESAIN ≤ 60 km/jam

 PENGAMAN TEPI DARI BALOK KAYU = VDESAIN ≤ 40 km/jam DAN


PADA DAERAH PARKIR
BAGIAN-BAGIAN JALAN

RUANG MANFAAT JALAN (RUMAJA)


MELIPUTI BADAN JALAN, SALURAN TEPI JALAN DAN AMBANG
PENGAMANNYA
BAGIAN-BAGIAN JALAN ………………………………

RUANG MANFAAT JALAN (RUMAJA)


MERUPAKAN SEPANJANG JALAN YANG DIBATASI OLEH LEBAR,
TINGGI DAN KEDALAMAN TERTENTU YANG DITETAPKAN OLEH
PENYELENGGARA JALAN BERDASARKAN PEDOMAN YANG
DITETAPKAN OLEH MENTERI

PERUNTUKAN RUANG MANFAAT JALAN (RUMAJA):


HANYA DIPERUNTUKKAN BAGI MEDIAN, PERKERASAN JALAN,
JALUR PEMISAH, BAHU JALAN, SALURAN TEPI JALAN, TROTOAR,
LERENG, AMBANG PENGAMAN, TIMBUNAN DAN GALIAN, GORONG-
GORONG, PERLENGKAPAN JALAN DAN BANGUNAN PELENGKAP
JALAN

TINGGI DAN KEDALAMAN RUANG BEBAS PADA BADAN JALAN ADALAH :


• TINGGI DARI PERMUKAAN PERKERASAN ; 5,0 meter
• KEDALAMAN DARI PERMUKAAN PERKERASAN : 1,5 meter
RUANG MILIK JALAN (RUMIJA)
• MELIPUTI: RUMAJA + SEJALUR TANAH TERTENTU DI LUAR RUMAJA
• MERUPAKAN RUANG SEPANJANG JALAN YANG DIBATASI OLEH
LEBAR , KEDALAMAN DAN TINGGI TERTENTU
• PERUNTUKAN: RUMAJA, PELEBARAN JALAN, PENAMBAHAN JALUR
LALU-LINTAS DI MASA AKAN DATANG, KEBUTUHAN RUANG UNTUK
PENGAMANAN JALAN
• SEJALUR TANAH TERTENTU DI LUAR RUMAJA UNTUK DAPAT
DIMANFAATKAN SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI
LANSEKAP JALAN
• LEBAR RUMIJA PALING SEDIKIT:
FREEWAY = 30 meter
 JALAN RAYA = 25 meter
 JALAN SEDANG = 15 meter
 JALAN KECIL = 11 meter
• DILARANG MENGGUNAKAN RUMIJA YANG DAPAT
MENGAKIBATKAN TERGANGGUNYA FUNGSI JALAN
RUANG PENGAWASAN JALAN (RUWASJA):
• MERUPAKAN RUANG TERTENTU DI LUAR RUMIJA YANG
PENGGUNAANNYA DI BAWAH PENGAWASAN PENYELENGGARA
JALAN
• PERUNTUKAN: PANDANGAN BEBAS PENGEMUDI, PENGAMANAN
KONSTRUKSI JALAN, PENGAMANAN FUNGSI JALAN
• LEBAR RUWASJA BILA LEBAR RUMIJA TIDAK CUKUP LUAS:
 JALAN ARTERI PRIMER = 15 meter
 JALAN KOLEKTOR PRIMER = 10 meter
 JALAN LOKAL PRIMER = 7 meter
 JALAN LINGKUNGAN PRIMER = 5 meter
 JALAN ARTERI SEKUNDER = 15 meter
 JALAN KOLEKTOR SEKUNDER = 5 meter
 JALAN LOKAL SEKUNDER = 3 meter
 JALAN LINGKUNGAN SEKUNDER = 2 meter
 JEMBATAN = 100 meter ARAH HULU DAN HILIR

Anda mungkin juga menyukai