Mekanisme Keuangan Berbasis Sewa Menyewa

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

MEKANISME KEUANGAN

BERBASIS SEWA MENYEWA


Pengertian Ijarah dan Ijarah Mutahia
Bittamlik (IMBT)
Ijarah disebut akad pemindahan hak guna
(manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam
waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah,
tanpa diikuti dengan perpindahan kepemilikan
barang itu sendiri.
Ijara Mutahia Bittamik (IMBT) adalah akad
sewa barang dalam jangka waktu tertentu yang
diikuti dengan kepemilikan dari barang yang
disewa.
Aspek Syariah Ijarah dan IMBT
1. Al-Qur’an dan Hadist
“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata, 'Hai ayahku! Ambillah
ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya
orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita)
adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.“ (Q.S Al-Qashas 28:26)

Ahmad, Abu Daud, dan An Nasa’I meriwayatkan dari Saad bin Abi
Waqqash r.a berkata: “dahulu kami menyewa tanah dengan (jalan
membayar dari) tanaman yang tumbuh. Lalu Rasulullah melarang
kami cara itu dan memerintahkan kami membayarkan dengan uang
emas atau perak”
2. Musyawarah dan Kesepakatan
Antara nasabah dan bank sepakat mengadakan perjanjian khusus,
yaitu bila masa sewa berakhir maka nasabah akan membeli obyek
yang disewakan atau tidak
3. Jaminan
Jaminan diperlukan untuk memperkecil resiko resiko yang
merugikan bank serta juga untuk melihat kemampuan nasabah
dalam menanggung pembayaran kembali atas utang yang diterima
dari bank.
4. Dokumentasi
dokumentasi adalah syarat transaksi/pengikatan antara nasabah
dengan bank yang diperlukan sebagai bukti.
6. Saksi
persaksian merupakan alat bukti bagi hakim untuk memutuskan
perkara. Saksi harus orang yang adil bijaksana, tidak cacat mata,
bisa bicara (tidak bisu), dan juga tidak cacat hukum. Sesuai dengan
Q.S Al- Baqarah (2): 282
7. Wanprestasi
Dilakukan bila nasabah melakukan cidera janji, yaitu tidak
menempati kewajiban terhadap bank dalam suatu perjanjian.
Dalam hukum islam, seseorang wajib untuk menghormati dan
mematuhi setiap perjanjian (amanah) yang dipercayakan
kepadanya. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al Mu’minun
(23):8
7. Rukun
a. Penyewa (Musta’jir)
b. Pemilik Manfaat (Mu’jir)
c. Objek sewa (Ma’jur)
d. Harga sewa (Ujrah)
e. Ijab Qabul
Ketentuan Ijarah
1. Rukun dan syarat ijarah
a. Pernyataan Ijab Qabul
b. Pihak-pihak yang berakad: terdiri atas pemberian sewa dan
penyewa.
c. Objek kontrak: Pembayaran (sewa) dan manfaat dari kegunaan.
d. Manfaat dari penggunaan aset dalam ijarah adalah objek kontrak
yang harus dijamin, karena ia rukun yang harus dipatuhin sebagai
ganti dari sewa dan bukan aset itu sendiri.
e. Sighat ijarah adalah berupa pernyataan dari kedua belah pihak
yang berkontrak, baik secara verbal atau dalam bentuk lain yang
equivalent, dengan cara penawaran dari pemilik aset dan
penerimaan yang dinyataan oleh penyewa.
2. Ketentuan Obyek ijarah
a. Objek ijarah adalah manfaat dari penggunaan barang atau jasa.
b. Manfaat barang harus bisa dinilai dan dapat dilanksanakan dalam kontrak.
c. Pemenuhan manfaat harus yang bersifat dibolehkan.
d. Kesanggupan memenuhi manfaat harus nyata dan sesuai dengan syariah.
e. Manfaat harus dikenali secara spesifik sedemikian rupa untuk menghilangkan
jahalah (ketidakpastian) yang akan mengakibatkan sengketa.
f. Spesifikasi manfaat harus dinyatakan dengan jelas, termasuk jangka waktunya.
g. Sewa adalah sesuai yang dijanjikan dan dibayar nasabah kepada LKS sebagai
pembayaran manfaat. Sesuatu yang dapat dijadikan haga dalam jual beli dapat pula
dijaikan sewa dalam ijarah.
h. Pembayaran sewa boleh berbentuk jasa dari jenis yang sama dengan obyek kontrak.
i. Kelenturan dalam menentukan sewa dapat diwujudkan dalam ukuran waktu,
tempat, dan jarak.
3. Kewajiban LKS dan nasabah dalam menyaluran dana ijarah
a. Kewajiban LKS sebagai pemberika sewa
• Menyediakan aset yang disewakan
• Menanggung biaya pemeliharaan aset.
• Menjamin bila terapat cacat pada aset yang disewakan.
b. Kewajiban nasabah sebagai penyewa
• Membayar sewa dan bertanggung jawab untuk menjaga keutuhan aset
yang disewa serta menggunakan sesuai kontrak.
• Menanggung biaya pemeliharaan aset yang bersifat ringan (tidak materiil)
• Jika aset yang disewa rusak, bukan karena pelanggaran dari penggunaan
yang dibolehkan, juga bukan karena kelalaian pihak penyewa dalam
menjaganya, ia tidak bertanggung jawab atas kerusakan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai