Fundamental Hydraulic System

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

Apa Itu Mesin Fluida?

Mesin fluida adalah mesin yang mengubah energi


mekanis poros menjadi energi potensial atau
sebaliknya mengubah energi fluida (energi kinetik
dan potensial) menjadi energi mekanis poros.
Pembagian Mesin Fluida
• Mesin Tenaga
Yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi
fluida ( energi potensial) menjadi energi mekanis
poros. Contohnya turbin, kincir air, DLL.
• Mesin Kerja
Yaitu mesin yang berfungsi mengubah energi
mekanis poros menjadi energi fluida. Contohnya
pompa, kompressor, kipas, DLL.
Definisi Pompa
Pompa adalah salah satu mesin fluida yang
termasuk dalam golongan mesin kerja. Pompa
berfungsi untuk mentransfer/ memindahkan zat
cair dari tempat yang rendah ke tempat yang
lebih tinggi karena adanya perbedaan tekanan.
Peralatan ini mengambil energi dari sumber
seperti engine, electric motor, DLL.
Kegunaan Pompa
Pompa memiliki dua kegunaan utama, yaitu:
• Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya
(misalnya air dari aquifer bawah tanah ke tangki
penyimpan air) 

• Mensirkulasikan cairan sekitar sistem (misalnya air


pendingin atau pelumas yang melewati mesin-mesin dan
peralatan) 

*aquifer adalah lapisan tanah yang memiliki kandungan air yang mengalir melalui ronga-rongan udara kedalam
bawah tanah (Herlambang, 1996).
Jenis-Jenis Pompa
Pompa terbagi dalam dua jenis, yaitu:
• Positive Displacement Pump
• Non Positive Displacement Pump / Dynamic Pump

Masing- masing dari jenis pompa tersebut juga terbagi lagi


dalam beberapa jenis pompa seperti positive displacement
dibagi lagi menjadi dua yaitu reciprocating pump dan rotary
pump.
Positive Displacement Pump
pompa ini menghasilkan kapasitas yang
intermittent, karena fluida ditekan di dalam
elemen-elemen pompa dengan volume
tertentu. Ketika fluida masuk, langsung
dipindahkan ke sisi buang sehingga tidak ada
kebocoran (aliran balik) dari sisi buang ke sisi
masuk. Pompa ini merupakan pilihan yang selalu
digunakan pada hidrolik karena memiliki celah
komponen yang sempit dan hampir
mengabaikan hambatan pada sisi outletnya.
Reciprocating Pump (pompa torak)
Pompa torak adalah bagian dari positive displacement pump. Pada
pompa ini, tekanan dihasilkan oleh gerak bolak-balik translasi dari
elemen-elemennya, dengan perantaran crankshaft, camshaft, dan lain-
lainnya. Pompa jenis ini dilengkapi dengan katup masuk dan katup
buang yang mengatur aliran fluida keluar atau masuk ruang kerja.
Katup-katup ini bekerja secara otomatis dan derajat pembukaannya
tergantung pada fluida yang dihasilkan. Tekanan yang dihasilkan sangat
tinggi, yaitu lebih dari 10 atm. Kecepatan putar rendah yaitu 250
sampai 500 rpm. Oleh karena itu, dimensinya besar dan sangat berat.
Pompa ini banyak dipakai pada pabrik minyak dan industri kimia untuk
memompa cairan kental, dan untuk pompa air ketel pada PLTU.
keuntungan
1.Efisiensi lebih tinggi.
2. Dapat digunakan langsung tanpa memerlukan
pancingan.
3.Bila bekerja pada kecepatan konstan, pompa ini
akan mempunyaikapasitas dan tekanan yang
konstan pula.
4.Pompa ini cocok untuk penggunaan head yang
tinggi dan kapasitasrendah.
5.Konstruksi dan operasi sederhana
kekurangan
1. Dapat terjadi kerusakan pada pompa jika sistem
tidak dirancang dengan baik dan benar
2. Biaya perawatan yang tinggi
Rotary pump
Prinsip kerjanya adalah fluida yang masuk ditekan
oleh elemen-elemen yang memindahkannya ke sisi
buang kemudian menekannya ke pipa tekan. Karena
tidak memiliki katup-katup, maka pompa ini dapat
bekerja terbalik, sebagai pompa maupun sebagai
motor. Pompa ini bekerja pada putaran yang tinggi
sampai dengan 5000 rpm atau lebih. Karena
keuntungan tersebut, pompa ini banyak dipakai untuk
pompa pelumas dan pada hydraulic power
transmission
Rotary Pump
Tekanan yang dihasilkan dari pompa ini adalah
akibat gerak putar dari elemen-elemennya atau
gerak gabungan berputar. Bagian utama dari
pompa jenis ini adalah :
• rumah pompa yang stasioner
• rotor, yang di dalamnya terdapat elemen-
elemen yang berputar dalam rumah pompa
Rotary Pump
Rotary Pump dibagi lagi dalam beberapa jenis,
yaitu:
1. External Gear Pump
2. Internal Gear Pump
3. Lobe pump
4. Screw pump
External Gear Pump
Ketika roda gigi berputar, terjadi penurunan tekanan pada rumah pompa
sehingga cairan mengalir dan mengisi rongga gigi. Cairan yang terperangkap
dalam rongga gigi terbawa berputar. Kemudian dikempakan dalam saluran
pengeluaran, karena pada bagian ini terjadi pengecilan rongga gigi. Jika
jumlah gigi semakin sedikit maka volume fluida yang dialirkan semakin besar
karena rongga antara roda gigi dengan dinding semakin besar pula.
Sedangkan untuk meningkatkan flowrate dapat dilakukan juga dengan
meningkatkan rpm dari roda gigi tersebut. Pompa jenis ini tidak memerlukan
valve seperti pada reciprocating pump sehingga loss dapat berkurang.
External Gear Pump
External Gear Pump
Internal Gear Pump

Internal gear pump bekerja dengan memanfaatkan roda gigi


dalam yang biasanya dihubungkan dengan penggerak dan roda
gigi luar yang biasanya bertindak sebagai idler. Awalnya fluida
masuk lewat suction port antara rotor (roda gigi besar) dan idler
(roda gigi kecil). Fluida kemudian masuk melalui celah-celah roda
gigi. Bagian yang berbentuk seperti bulan sabit membagi fluida
dan bertindak sebagai seal antara suction dan discharge port.
Fluida yang membanjiri discharge port akan terus didorong oleh
fluida dibelakangnya sehingga fluida terus mengalir
Internal Gear Pump
Internal Gear Pump
Lobe Pump
Pompa rotary lobe mirip dengan pompa roda gigi, hanya saja
menggunakan semacam rotor berbentuk cuping (lobe).
Terdapat dua rotor cuping di dalam casing pompa, yang
keduanya digerakkan oleh sumber penggerak dan diatur
sedemikian rupa oleh roda gigi yang berada di luar bodi pompa
sehingga kedua rotor berputar seirama. Putaran dari rotor ini
menimbulkan ruang kosong sehingga fluida dapat masuk ke
dalamnya dan ikut berpindah ke sisi outlet. Pada sisi outlet
kedua cuping rotor bertemu sehingga menutup rongga yang
ada dan mendorong fluida kerja keluar melalui outlet pompa.
Lobe Pump
Screw Pump
Pompa ulir pertama kali dikembangkan oleh Archimedes, ia menggunakan satu
buah ulir untuk memindahkan air dari tempat yang rendah ke sawah-sawah
untuk keperluan irigasi. Oleh karena hal inilah pompa ulir dengan satu ulir
disebut juga Pompa Ulir Archimedes. Desain pompa ulir telah berkembang
menjadi beberapa tipe seperti twin-rotor, triple-rotor, dan 5-rotor. Perbedaan
ketiganya ada pada jumlah rotor ulirnya. Berikut adalah video pompa ulir
dengan twin-rotor. Prinsip kerja pompa ulir dengan multi-rotor adalah fluida
kerja yang masuk melalui sisi inlet pompa dipindahkan oleh rotor ulir melalui
sela-sela ulir sisi luar. Saat sampai di sisi outlet, fluida akan terdorong keluar
dari pompa.
Screw Pump
keuntungan

Anda mungkin juga menyukai