Teknologi Bersih Tempe

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

Penerapan Teknologi Bersih

“Pembuatan Tempe”
Disusun Oleh:
Arditio
Tilana Madurani
Pengertian Teknologi Bersih
Pengertian Tempe
Tempe merupakan makanan tradisional yang telah
dikenal di Indonesia, yang dibuat dengan cara
fermentasi atau peragian. Pembuatannya
merupakan hasil industri rakyat.Tempe diminati
oleh masyarakat, selain harganya murah, juga
memiliki kandungan protein nabati yang tinggi.
Makanan tradisonal ini sudah dikenal sejak
berabad-abad lalu, terutama dalam tatanan budaya
makan masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta
dan Surakarta.
Manfaat Mengkonsumsi Tempe
• Tempe mengandung sumber protein bebas
lemak
• Tempe dapat meningkatkan kadar HDL
• Tempe memiliki kandungan serat yang mampu
mengikat racun dan kolesterol penyebab kanker.
• . Tempe mengandung banyak vitamin terutama
sumber vitamin B
• Tempe baik untuk kesehatan kulit dan otot
• Tempe memiliki zat antibiotik dan antibakteri
pencegah E-coli
• Tempe memiliki kandungan untuk
menurunkan lipid atau lemak dalam darah
• Tempe sangat baik untuk penderita penyakit2
tertentu seperti jantung dan diabetes.
Kandungan dalam Tempe
kandungan gizi dalam tempe ini cukup banyak, antara lain:
• Tempe mengandung serat pangan
• Tempe mengandung karbohidrat
• Tempe mengandung kalsium
• Tempe mengandung zat besi
• Tempe mengandung vitamin B
• Tempe mengandung protein nabati
• Tempe mengandung fosfor
• Tempe mengandung keratin
Cara Pembuatan Tempe
Untuk memperoleh tempe yang berkualitas baik,
maka kedelai yang digunakan juga harus yang
berkualitas baik dan tidak tercampur dengan
biji-bijian yang lain, seperti jagung, kacang hijau
dan biji-bijian lainnya. Selain itu, prosedur
pengolahan harus dilakukan dengan cermat.
Proses pembuatan tempe pada dasarnya adalah
proses menumbuhkan spora jamur tempe, yaitu
Rhizopus sp., pada biji kedelai.
 AlatDan Bahan
Alat :
• Baskom.
• Saringan.
• Dandang.
• Kipas Angin /Kipas.
• Sotel kayu.
• Tampah.
• Kompor.
• Peralatan lain yang diperlukan. 
Bahan :
• Kacang kedelai.
• Ragi tempe
• Kantong plastik, atau daun pisang, atau daun jati.
Proses Pembuatan Tempe

1.  Bersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan lain yang


tercampur, kemudian cuci hingga bersih.
2. Rendam kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama
12-18 jam dengan air dingin biasa (proses hidrasi agar
biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin).
3. Lepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian
cuci atau bilas dengan menggunakan air bersih.
4. Kukus / rebus biji kedelai tersebut sampai empuk.
5. Setelah biji kedelai terasa empuk, tuangkan biji-biji
tersebut pada tampah yang telah dibersihkan, lalu
diangin-angin dengan kipas/ kipas angin sambil diaduk-
aduk hingga biji-biji tersebut terasa hangat.
6. Taburkan ragitempe yang telah disiapkan sedikit demi sedikit sambil
diaduk-aduk supaya merata (1,5 gram ragi tempe untuk 2 kg kedelai). 7
7. Siapkan kantong plastik atau daun pisang, untuk pembungkus.  Bila
kantong plastik yang digunakan sebagai pembungkus, berilah lubang-
lubang kecil pada kantong tersebut dengan menggunakan lidi atau
garpu. 
8. Masukan kedelai yang telah diberi ragi tempe ke dalam
pembungkusnya, atur ketebalannya sesuai dengan selera.
9. Proses fermentasi  kacang kedelai ini pada suhu kamar selama satu
atau dua hari atau hingga seluruh permukaan kacang kedelai tertutupi
jamur.
Dampak Limbah dari Produksi Tempe
Air sungai  atau air sumur sekitar lokasi industri 
pencemar, yang semula berwarna jernih, berubah
menjadi keruh dan berbau busuk sehingga tidak layak
dipergunakan lagi oleh warga masyarakat sekitar untuk
mandi, mencuci, apalagi untuk bahan baku air
minum.Ditinjau dari segi kesehatan, kesehatan warga
masyarakat sekitar dapat timbul penyakit dari yang
ringan seperti gatal-gatal pada kuli sampai yang berat
berupa cacat genetic pada anak cucu dan generasi
berikut.Terjadinya penurunan kualitas air permukaan di
sekitar daerah-daerah industri.
Kelangkaan air tawar semakin terasa,
khususnya di musim kemarau, sedangkan di
musim penghujan cenderung terjadi banjir
yang melanda banyak daerah yang berakibat
merugikan akibat kondisi ekosistemnya yang
telah rusak.Temperatur udara maksimal dan
minimal sering berubah-ubah .Terjadi
peningkatan konsentrasi pencemaran udara
seperti CO, NO2r S02, dan debu.

Anda mungkin juga menyukai