Etika Dalam Promkes

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

ETIKA DALAM

PROMKES
JULFIYAH LUSIANA (201804026)
• Etika dalam promosi kesehatan diperlukan
sebagai dasar dalam menentukan langkah
mencapai, tujuan yang berorientasi pada
masyarakat, mengetahui masing-masing peran
baik sebagai petugas kesehatan atau masyarakat
agar program promosi kesehatan yang akan
dijalankan dapat terkoordinasi dengan baik dan
sinergis.
Langkah-langkah dalam etika promkes
1. Analisa masalah kesehatan dan perilaku
2. Menetapkan tujuan
3. Menetapkan sasaran
4. Menetapkan pesan pokok
5. Menetapkan metode dan saluran komunikasi
6. Menetapkan kegiatan operasional
7. Menetapkan pemantauan dan evaluasi
8. Hubungan dengan klien
9. Kepedulian dengan determinan
10.Praktik promosi kesehatan
11.Pertimbangan-pertimbangan etis
1. Analisa masalah kesehatan dan perilaku

• Identidikasi masalah :
Ada 4 hal dalam melakukan identifikasi masalah di
masyarakat:
1. Latar belakang masyarakat
• Letak geografi
• Mata pencaharian
• Karakteristik demografi
• Perilaku kesehatan masyarakat
2. Status kesehatan masyarakat
3. Sistem layanan kesehatan masyarakat
4. Sistem sosial masyarakat
lanjutan
2. Menetapkan masalah dan prioritas masyarakat
Langkah-langkah :
• Tentukan status kesehatan
• Tentukan pola pelayanan kesehatan
• Tentukan hubungan antar status dan pelayanan kesehatan
• Tentukan determinan kesehatan
Sumber data :
• Dokumen
• Langsung dari masyarakat
• Petugas lapangan
• Tokoh masyarakat formal dan informal
Cara pengumpulan data :
• Key informant approach: FGD, indepth interview
• Community form approach: forum diskusi
• Sample survey approach: wawancara dan observasi.
2. Menetapkaan tujuan
Tujuan dalam kegiatan promosi kesehatan harus
jelas, ada indicator tingkat keberhasilan, dinyatakan
dalam bentuk performance bukan effart, realitis,
dapat diukur, sesuai, logis, layak dan dapat diamati.
visi promosi kesehatan adalah kemampuan
masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan mereka sendiri.
Macam-macam Tujuan:
• Tujuan program (jangka panjang)
• Tujuan pendidikan (jangka menengah)
• Tujuan perilaku (jangka pendek).
3. Menetapkan sasaran
• Sasaran langsung (primer)
Yaitu sasaran yang nantinya akan melaksanakan
kebiasaan/perilaku baru dari kegiatan promosi
kesehatan (bumil, nifas, dan balita)

• Sasaran tidak langsung (sekunder dan tersier)


Yaitu sasaran yang mempunyai pengaruh terhadap
sasaran primer anatar lain: keluarga, kerabat,
petugas kesehatan, tokoh masyarakat, dan tokoh
agama (sasaran sekunder) dan sasaran yang
mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan
program antara lain: pengambil keputusan,
penyandang dana (sasaran tersier).
4. Menetapkan pesan pokok

• Pesan dibuat sederhana mungkin sehingga


mudah dipahami oleh sasaran
• Pesan sebaiknya dibuat menggunakan gambar
dan bahasa setempat, sehingga sasaran mudah
memahaminya.
5. Menetapkan metode dan saluran komunikasi
1. Metode individual
• Bimbingan dan penyuluhan (guidance and
counceling)
• Interview (wawancara)
2. Meode kelompok
• Kelompok besar :
a. Ceramah
b. Seminar
• Kelompok kecil :
a. Diskusi kelompok
b. Curah pendapat (brain storming)
c. Bola salju (snow balling)
d. Kelompok-kelompok kecil (buzz group)
e. Role play (memainkan peranan)
f. Memainkan simulasi (simulation game)
Lanjutan..
• Metode massa
a. Ceramah umum
b. Pidato/diskusi tentang kesehatan melalui
media cetak
c. Simulasi,
d. Tulisan di majalah atau Koran, baik dalam
bentuk artikel maupun Tanya jawab atau konsultasi
kesehatan dan penyakit
e. Bill board, yang dipasang di pinggir jalan,
spanduk poster.
6. Menetapkan kegiatan operasional
• Untuk mencapai taraf kesehatan bagi semua, maka yang terpenting adalah
menetapkan kegiatan operasional yang harus tercakup dalam pelayanan
kesehatan dasar:
1. Pendidikan tentang masalah kesehatan umum, cara pencegahan dan
pemberantasannya
2. Peningkatan persediaan pangan dan kecukupan gizi
3. Penyediaan air minum dan sanitasi dasar
4. Pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana
5. Imunisasi
6. Pengobatan dan pengadaan obat
7. Pengutamaan upaya kesehatan promotif dan upaya kesehatan preventif
8. Pelayanan kesehatan perorangan yang sesuai kebutuhan
9. Dukungan sumber daya kesehatan
10.Misi Pembangunan Kesehatan
11.Dalam mewujudkan Visi Indonesia Sehat 2010, telah ditetapkan misi
pembangunan.
12.Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
7. Menetapkan pemantauan dan evaluasi
• Memperkenalkan kepada masyarakat gagasan dan
teknik perilaku Program promosi Hygiene Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
• Mengidentifikasikan perubahan perilaku masyarakat,
dalam tahap ini akan dilakukan identifikasi perilaku
beresiko melalui pengamatan terstruktur.
• Memotivasi perubahan perilaku masyarakat
• Mencari tahu apa yang dirasakan oleh kelompok
sasaran mengenai perilaku tersebut melalui diskusi
terfokus, wawancara dan melalui uji coba perilaku
• Membuat pesan yang tepat sehingga sasaran mau
melakukan perubahan perilaku.
• Menciptakan sebuah pesan sederhana, positif,
menarik berdasarkan apa yang disukai kelompok
sasaran.
8. Hubungan dengan klien
Tenaga kesehatan masyarakat berhubungan erat
dengan klien/masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan
pentingnya peran tenaga kesehatan masyarakat dalam
merubah perilaku masyarakat menuju hidup bersih dan
sehat.
Program promosi perilaku hidup bersih dan sehat yang
biasa dikenal PHBS/Promosi Higiene merupakan
pendekatan terencana untuk mencegah penyakit menular
yang lain melaui pengadopsian perubahan perilaku oleh
masyarakat luas.
Program promosi PHBS harus dilakukan secara
profesional oleh individu dan kelompok yang mempunyai
kemampuan dan komitmen terhadap kesehatan
masyarakat serta memahami tentang lingkungan dan
mampu melaksanakan komunikasi, edukasi dan
menyampaikan informasi secara tepat dan benar yang
sekarang disebut dengan promosi kesehatan.
9. Kepedulian dengan determinan
• Dalam bidang perilaku kesehatan ada 3 teori yang sering
menjadi acuan dalam penelitian – penelitian kesehatan yaitu:
1. Teori Lawrence Green
• Ada 2 determinan masalah kesehatan tersebut yaitu
Behavioral factor (faktor perilaku) dan Non Behavioral factor
(faktor non perilaku). Dan faktor tersebut ditentukan oleh 3
faktor utama yaitu:

• Faktor – faktor predisposisi, yaitu faktor – faktor yang


mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku
seseorang, antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan,
kepercayaan, nilai – nilai, tradisi dan sebagainya.
• Faktor – faktor pemungkin, yaitu faktor – faktor yang
memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku atau
tindakan.
• Faktor – faktor penguat, yaitu faktor- faktor yang
mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku.
Lanjutan…
2. Teori Snehandu B.Karr
Mengidentifikasi adanya 5 determinan perilaku,
yaitu:
• Adanya niat (intention) seseorang untuk
bertindak sehubungan dengan objek atau
stimulus diluar dirinya.
• Adanya dukungan dari masyarakat sekitar (social
support)
• Terjangkaunya informasi, yaitu tersedianya
informasi – informasi terkait dengan tindakan
yang akan di ambil oleh seseorang
• Adanya otonomi atau kebebasan pribadi untuk
mengambil keputusan
• Adanya kondisi dan situasi yang memuingkinkan
Lanjutan..
3. Teori WHO
Ada 4 determinan yaitu:
• Pemikiran dan perasaan yaitu merupakan modal
awal untuk bertindak atau berperilaku
• Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau
pribadi yang dipercayai
• Sumber daya yang tersedia merupakan
pendukung untuk terjadinya perilaku seseorang
atau masyarakat
• Sosio budaya merupakan faktor eksternal untuk
terbentuknya perilaku seseorang.
10. Praktik promosi kesehatan
1. Pendekatan medik
Tujuan dari pendekatan ini adalah kebebasan dari
penyakit dan kecacatan yang didefinisikan secara
medic, seperti penyakit infeksi, kanker, dan penyakit
jantung. Pendekatan ini melibatkan kedokteran untuk
mencegah atau meringankan kesakitan, mungkin
dengan metode persuasive maupun paternalistic.
Pendekatan perubahan perilaku
2. Pendekatan perubahan perilaku
Tujuan dari pendekatan ini adalah mengubah sikap
dan perilaku individu masyarakat, sehingga mereka
mengambil gaya hidup “sehat”. Contohnya antara
lain mengajarkan orang bagaimana menghentikan
merokok, pendidikan tentang minum alcohol “wajar”.
Lanjutan…
3. Pendekatan edukasional
Tujuan dari pendekatan ini adalah memberikan informasi
dan memastikan pengetahuan dan pemahaman tentang
perihal kesehatan dan membuat keputusan yang
ditetapkan atas dasar informasi yang ada.
4. Pendekatan Berpusat Pada Klien
Tujuan dari pendekatan ini adalah bekerja dengan klien
agar dapat membantu mereka mengidentifikasi apa yang
ingin mereka ketahui dan lakukan, dan membuat
keputusan dan pilihan mereka sendiri sesuai dengan
kepentingan dan nilai mereka.
5. Pendekatan Perubahan Sosial
Tujuan dari pendekatan ini adalah melakukan perubahan-
perubahan pada lingkungan fisik, social dan ekonomi,
supaya dapat membuatnya lebih mendukung untuk
keadaan yang sehat.
11. Pertimbangan-pertimbangan etis

Pertimbangan-pertimbangan etis yang perlu kita lakukan


dan pikirkan yakni:
1. Promotor kesehatan tidak akan secara sengaja
menunda pelayanan atau informasi, dilihat dari status
pengetahuan sekarang yang dapat memberikan
manfaat kepada klien, mereka berusaha mengikuti
perkembangan promosi kesehatan
2. Promotor kesehatan akan menghargai kerahasiaan
informasi yang dapat mereka akses kecuali atas
permintaan hokum dan demi kepentingan klien
3. Promotor kesehatan harus tidak melakukan kegiatan
promosi kesehatan yang tidak kompoten bisa kerjakan.

Anda mungkin juga menyukai