MSDM Pesangon
MSDM Pesangon
MSDM Pesangon
KELOMPOK 15
Nama : NPM
Ni Luh Putu Mega Darmayanti (1832121307)
Ni Luh Putri Junia Widyantari (1832121310)
Ni Komang Tri Aprianti (1832121327)
MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA
PESANGON
PENGERTIAN
PENGERTIAN
PESANGON
PESANGON
Upah di sini adalah keseluruhan 3 tahun sampai < 4 tahun 4 bulan upah
jumlah gaji pokok ditambah dengan 4 tahun sampai < 5 tahun 5 bulan upah
tunjangan tetap seperti transportasi,
5 tahun sampai < 6 tahun 6 bulan upah
kesehatan atau makan. Namun, perlu
diketahui bahwa tunjangan tetap 6 tahun sampai < 7 tahun 7 bulan upah
pada setiap perusahaan bisa saja 7 tahun sampai < 8 tahun 8 bulan upah
berbeda.
> 8 tahun 9 bulan upah
Ketentuan ini diatur dalam UU 9 tahun sampai < 12 tahun 4 bulan upah
Ketenagakerjaan Pasal 156 Ayat (3) 12 tahun sampai < 15 tahun 5 bulan upah
dengan rincian besaran UPMK seperti
tabel disamping : 15 tahun sampai < 18 tahun 6 bulan upah
Selain dua hal di atas, karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja juga
berhak atas uang penggantian hak sebagai pesangon yang harus dibayarkan oleh
perusahaan.
Uang penggantian ini diatur dalam UU No.13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan Pasal 156 Ayat (4) dengan ketentuan:
Cuti tahunan yang belum sempat diambil atau belum gugur
Biaya penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan yang
ditetapkan(15% dari jumlah uang pesangon ditambah UPMK)
Biaya transportasi pekerja (termasuk keluarga) ke tempat dimana ia diterima
bekerja (uang ini biasanya diberikan ketika karyawan ditugaskan ke lain daerah
yang cukup jauh dan sulit dijangkau; perusahaan biasanya memberikan uang
ganti transportasi)
Hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau
perjanjian kerja bersama.
PERHITUNGAN
PESANGON
Jenis PHK Uang Pesangon (X Gaji Uang Penghargaan (X Uang Penggantian Hak Uang Pisah (X Gaji per
per bulan) Gaji per bulan) (X Gaji per bulan) bulan)
Pengunduran diri secara 1X
baik-baik
Pengunduran diri 1X 1X
mengikuti prosedur 30
hari sebelum tanggal
pengunduran diri
Berakhirnya kontrak kerja 1X
waktu tertentu untuk
pertama kali
Pekerja Mencapai Usia 2X 1X 1X
Pensiun Normal
Pekerja Meninggal Dunia 2X 1X 1X
Pekerja Melakukan 1X 1X
Kesalahan Berat
Pekerja Melakukan 1X 1X 1X
Pelanggaran Ringan
Perubahan Status, 1X 1X 1X
Penggabungan,
Peleburan & Pekerja
Tidak Bersedia
Perubahan Status, 2X 1X 1X
Penggabungan, Peleburan
& Pengusaha Tidak
Bersedia
Perusahaan Tutup Karena 1X 1X 1X
Merugi
Perusahaan melakukan 2X 1X 1X
efisiensi
Perusahaan Pailit 1X 1X 1X
Pekerja Mangkir Terus- 1X 1X
Menerus
Pekerja Sakit 2X 2X 1X
Berkepanjangan dan cacat
akibat kecelakaan kerja
Pekerja ditahan oleh pihak 1X 1X
berwajib
KARYAWAN YANG TIDAK
MENDAPATKAN PESANGON
(SPN News) Pasal 156 ayat (1) UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dalam hal
terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha diwajibkan membayar uang pesangon dan
atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima.
Perhitungan pesangon lebih lanjut diatur dalam UU No 13 Tahun 2003 Pasal 156 ayat (2).
Dalam ranah praktik memang kerap ditemui pembayaran pesangon dengan cara
dicicil. Karena memang dalam peraturan perundang-undangan yang ada tidak diatur
secara spesifik dan rinci mengenai bagaimana cara pembayaran pesangon atau kapan
persisnya pesangon harus dibayarkan. Menyikapi hal tersebut, dalam hal pekerja
diputus hubungan kerjanya, hal-hal mengenai pembayaran pesangon yang merupakan
kewajiban pengusaha dapat dirundingkan di antara kedua belah pihak, yakni
pengusaha dan pekerja. Pengusaha dan pekerja dapat membuat kesepakatan mengenai
bagaimana dan kapan pesangon harus dibayarkan. Dalam hal ini, termasuk disepakati
apakah pembayarannya akan dicicil atau langsung dibayar tunai.
Hingga saat ini tidak ada ketentuan peraturan perundang-undangan yang secara tegas
membolehkan atau melarang pembayaran pesangon dengan dicicil. Pada dasarnya,
pembayaran pesangon disesuaikan dengan kesepakatan antara pengusaha dan pekerja,
apakah disepakati untuk dicicil atau tidak.
SANKSI PERUSAHAAN YANG TIDAK
BAYAR PESANGON KARYAWAN
Pesangon adalah uang yang diberikan oleh pemberi kerja kepada pegawai,
dengan nama dan dalam bentuk apapun, sehubungan dengan berakhirnya
masa kerja atau terjadi pemutusan hubungan kerja, termasuk uang
penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak. Perusahaan
mempunyai kewajiban untuk membayar pesangon kepada karyawan
karyawannya. Sebagai perusahaan yang baik, maka harus bertanggung
jawab untuk membayar pesangon kepada karyawan karyawannya sesuai
dengan kasus yang dialami. Sedangkan sebagai karyawan, perjuangkan hak
yang harus didapatkan atas pengabdian bekerja di perusahatan terkait.
OM SANTHI, SANTHI, SANTHI
OM