Percobaan 2 Pengujian Rheologi Suspensi Semen

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

PERCOBAAN 2

PENGUJIAN RHEOLOGI
SUSPENSI SEMEN
( E X A M I N A T I O N O F C E M E N T S S U S P E N S I O N R H E O L O G Y )

Praktikum Analisa Semen Pemboran


2020
Presentation By:

Intan Puja Permata Sari


163210356

[email protected]

Intan Puja Permata Sari

0822 - 8026 - 8089


TUJUAN PERCOBAAN

1. Menentukan Plastic Viscosity dan


Yield Point semen pemboran
dengan Fann VG Meter
2. Memahami rheologi semen
pemboran
3. Mengetahui efek penambahan zat
additif terhadap rheologi suspensi
semen
ALAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN
Timbangan Digital

Semen Portland 350 gr

Mixer

Air 213 ml

Fann Vg Meter

Zat Additive

6 gr
Gelas Ukur

Weighting Agent : Barite, Pasir

Stopwatch

Extender : Bentonite, Silica

GAMBAR ALAT

Timbangan Digital Mixer Fann VG Meter

Gelas Ukur Stopwatch


PROSEDUR
PERCOBAAN
1. Memasang Bob dan Rotor terlebih dahulu lalu mengisi Bejana / Cup
Fann VG Meter dengan suspensi semen yang telah disiapkan sampai
batas yang telah ditentukan, yakni sebanyak 350 mL.

BOB

Rotor
2. Meletakkan Bejana / Cup pada tempatnya, mengatur skala
kedudukan sedemikian rupa sehingga Rotor dan BOB tercelup
kedalam semen menurut batas yang telah ditentukan

Batas untuk mencelupkan


Rotor dan BOB dalam
Bejana

Angkat bejana yg telah dipasang pada


kedudukan dan rekatkat pengaitnya.
3. Menggerakkan Rotor pada posisi High dan menempatkan kecepatan
Rotor pada kedudukan 600 RPM. Pemutaran terus dilakukan
sehingga kedudukan skala dial mencapai keseimbangan. Kemudian
catat harga yang terdapat di skala dial tersebut sebagai pembacaan
600 RPM.

OFF
HIGH LOW
Rotary Speed
Adjustment

Untuk pemilihan kecepatan


Rotor, maka posisi Rotary Speed
Skala Dial
Adjustment diarahkan kebawah
(600 RPM dan 300 RPM), seperti
gambar diatas. Untuk mengetahui nilai skala
dari kecepatan 600 RPM dan
300 RPM maka tunggu sampai
skala dial diam atau konstan
4. Menurunkan kecepatan menjadi 300 RPM dan mencatat skala
sebagai pembacaan 300 RPM.

5. Hitung besarnya plastic Viscosity dan Yield Point dengan


menggunakan persamaan berikut :

Plastic Viscosity Yield Point


PEMBAHASAN
PEMBAHASAN

Rheology merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat aliran


pada berbagai jenis fluida. Pada fluida semen sifat-sifat aliran yang diuji adalah
Plastic Viscosity dan Yield Point. Pada prinsipnya, terdapat dua tipe fluida,
yaitu fluida Newtonian dan Non-Newtonian.

Plastic Viscosity dan Yield Point adalah fluida Non-Newtonian.


Dalam pengujian rheologi suspensi semen ini ada 2 hal yang akan diujikan yaitu
Plastic Viscosity dan Yield Point.
 Viskositas plastik (plastic viscosity) seringkali digambarkan sebagai
bagian dari keengganan suspensi semen untuk mengalir yang disebabkan
oleh friksi mekanik.
 Yield point adalah bagian dari keengganan suspensi semen untuk mengalir
yang dipengaruhi oleh gaya tarik-menarik antar partikel secara Dinamis.

Nb: Dalam pengujian rheologi suspensi semen kita tidak menguji


Gel Strength, karena Gel Strength adalah rheologi dari
lumpur pemboran bukan semen pemboran.
PENGARUH PENAMBAHAN ADDITIF
Penambahan zat additif kedalam suspensi semen dapat mempengaruhi viskositas
dan densitas dari suspensi semen tersebut dimana viskositas berbanding lurus
terhadap densitas slurry semen.

Densitas

Viscositas
ADDITIF
Additif merupakan bahan-bahan yang ditambahkan dalam membuat bubur semen,
untuk mendapatkan sifat-sifat bubur semen sesuai dengan kondisi formasi sumur.

Dalam percobaan pengujian rheologi suspensi semen terdapat 2 jenis additif yang
umum digunakan:
 Extender, Extender adalah additif yang berfungsi untuk menaikkan volume
bubur semen, yang berhubungan dengan mengurangi densitas bubur tersebut.
Ex: Bentonite, silika

 Weighting Agent, Weighting agent adalah additif yang berfungsi menaikkan


densitas bubur semen. Umumnya weighting agent digunakan pada sumur-
sumur yang mempunyai tekanan formasi yang tinggi.
Ex: Barite, pasir
HUBUNGAN VISKOSITAS DENGAN DESIGN CASING
Viskositas dan densitas yang rendah biasanya dikarenakan penambahan dari Additif
Extender seperti Bentonite, dan Silica dimana penambahan additif extender membuat
semen banyak menyerap air. Efeknya apabila semen sudah mengeras akan
menghasilkan kualitas semen yang buruk dimana akan terbentuk pori-pori atau rongga-
rongga yang dapat menghubungkan fluida formasi dengan casing. Fluida formasi ini
umumnya bersifat Asin maka apabila terjadi kontak dengan casing akan menyebabkan
terjadinya Korosi / Karat pada Casing.

Viskositas dan densitas yang tinggi biasanya dikarenakan penambahan dari Additif
Weighting Agent seperti Barite dan Pasir. Viskositas yang tinggi akan membentuk
gumpalan-gunpalan seperti corn/jagung efeknya pada saat kita injeksikan semen
kedalam sumur dengan kondisi yang bergumpal-gumpal tentu malah akan mengikis
casing dan menyebabkan casing menjadi berlubang.
HUBUNGAN VISKOSITAS DENGAN TEKANAN
FORMASI

Viskositas berbanding lurus terhadap densitas slurry semen. Kemudian densitas


berbanding lurus dengan tekanan hidrostatik (hydrostatic pressure).
Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang
diakibatkan oleh gaya yang ada pada zat cair
Apabila suspensi semen yang akan diinjeksikan kedalam sumur memiliki
terhadap suatu luas bidang tekan, pada
viskositas yang tinggi maka densitas akan tinggi dan tekanan hidrostatik-nya
kedalaman tertentu. Kasarnya, setiap jenis zat
pun akan tinggi. Begitu sebaliknya.
cair, akan memberikan tekanan tertentu,
a) Jika tekanan hidrostatik suspensi
tergantung semen terlalu besar dibanding dengan
dari kedalamannya.
tekanan formasi maka akibatnya akan terjadi Loss Circulation.
b) Jika tekanan hidrostatik suspensi semen terlalu kecil dibandingkan
dengan tekanan formasi maka akibatnya akan terjadi Blow Out.
APLIKASI LAPANGAN

Pengukuran viskositas plastik dan yield point penting dilakukan untuk


mengetahui kualitas dan ketahanan suspensi semen dalam menahan tekana
formasi serta untuk mengetahui kemampuan semen dalam merekatkan casing
dengan formasi.
FUNGSI PENYEMENAN
1. Fungsi utama penyemenan adalah untuk menyekat lubang annulus antara
dinding formasi dengan casing.
2. Melindungi casing dari tekanan dan temperatur formasi pada pengeboran.
3. Mencegah korosi pada casing akibat kontak dengan fluida formasi.
4. Memisahkan zona-zona antar lapisan yang berbeda.
5. Memperbaiki casing yang pecah atau bocor (casing leaks) akibat korosi.
6. Mengisolasi formasi yang tidak produktif dengan lubang sumur.
7. Menutup zona lost circulation atau zona dengan tekanan tinggi.
DATA PERCOBAAN
Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D Kelas E
Sampel
Bentonite Bentonite Barite Barite Barite

C 600 = 50 C 600 = 91 C 600 = 42 C 600 = 42 C 600 = 49


Sampel Standar
C 300 = 39 C 300 = 83 C 300 = 30 C 300 = 34 C 300 = 31

Sampel Standar
C 600 = 67 C 600 = 42 C 600 = 56 C 600 = 54 C 600 = 51
+
C 300 = 55 C 300 = 25 C 300 = 37 C 300 = 41 C 300 = 31
Additive

Berapakan nilai Plastic Viscosity dan


Yield Point masing-masing sampel
semen tersebut ??
LINK REFERENSI VIDEO

https://www.youtube.com/watch?v=iS69BUR6Ltc&t=158s

https://www.youtube.com/watch?v=7o3ILPihHW0

https://www.youtube.com/watch?v=bzblGLTMuXI
TER IMA K A SI H

#DIRUMAHAJA

Anda mungkin juga menyukai