Abortus Insipiens

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

ABORTUS INSIPIENS

& PROPOKATUS

SISKAVIANTI
201801085
DEFINISI
Abortus insipiens adalah peristiwa
terjadinya perdarahan dari uterus pada
kehamilan sebelum 20 minggu,dengan
adanya dilatasi serviks uteri yang
meningkat tetapi hasil konsepsi masi
didalam uterus.
Etiologi
Penyebab abortus  dapat dibagi menjadi 3 faktor yaitu
a. Faktor janin   
    

Faktor janin penyebab keguguran adalah kelainan genetik,  dan ini


terjadi pada    50%-60% kasus keguguran. 
b. Faktor ibu   
    

1. kelainan endokrin (hormonal) misalnya kekurangan tiroid, kencing


    

manis.
2. faktor kekebalan (imunologi), misalnya pada penyakit lupus, Anti
 

phospholipid syndrome
3. infeksi, diduga akibat beberapa virus seperti cacar air, campak jerman,
 

toksoplasma , herpes, klamidia.


4. kelemahan otot leher rahim
    

5. Kelainan bentuk rahim.


    

c. Faktor Bapak
     

Kelainan kromosom dan infeksi sperma diduga dapat menyebabkan abortus


TANDA DAN GEJALA
• Perdarahan lebih banyak
• Perut mules atau sakit lebih hebat
• Pada pemeriksaan dijumpai perdarahan lebih banyak,kanalis
servikalis terbuka dan jaringan atau hasil konsepsi dapat di
raba
• Serviks terbuka
patofisiologi
• Pada awal abortus terjadi perdarahan desiduabasalis, diikuti
depapiraseus.
• ngan nerkrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil
konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus.
Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda
asing tersebut. Pada kehamilan lebih dari 14 minggu janin
dikeluarkan terlebih dahulu daripada plasenta hasil konsepsi
keluar dalam bentuk seperti kantong kosong amnion atau
benda kecil yang tidak jelas bentuknya (blightes ovum),janin
lahir mati, janin masih hidup, mola kruenta, fetus kompresus,
maserasi atau fetus
Manifestasi Klinis

a. Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu


b. Pada pemeriksaan fisik : keadaan umum tampak lemah
kesadaran menurun, tekanan darah normal atau
menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu
badan normal atau meningkat
c. Perdarahan pervaginam mungkin disertai dengan
keluarnya jaringan hasil konsepsi
d. Rasa mulas atau kram perut, didaerah atas simfisis,
sering nyeri pingang akibat kontraksi uterus
Komplikasi
a. Perdarahan, perforasi, syok dan infeksi
b. Pada missed abortion dengan retensi lama hasil konsepsi
dapat terjadi kelainan pembekuan darah
Penanganan

1. Jika usia kehamilan kurang 16 minggu, lakukan evaluasi uterus dengan


aspirasi vakum manual. Jika evaluasi tidak dapat, segera lakukan:
2. Berikan ergomefiin 0,2 mg intramuskuler (dapat diulang setelah 15 menit
bila perlu) atau misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang sesudah 4
jam bila perlu).
3. Segera lakukan persiapan untuk pengeluaran hasil konsepsi dari uterus.
4. Jika usia kehamilan lebih 16 minggu :
5. Tunggu ekspulsi spontan hasil konsepsi lalu evaluasi sisa-sisa hasil
konsepsi.
6. Jika perlu, lakukan infus 20 unit oksitosin dalam 500 ml cairan intravena
(garam fisiologik atau larutan ringer laktat dengan kecepatan 40 tetes
permenit untuk membantu ekspulsi hasil konsepsi.
7. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan
Definisi abortus propokatus
Abortus propokatus adalah jenis abortus yang di sengaja dibuat
atau dilakukan dengan cara menghentikan kehamilansebelum janin
dapat hidup diluar tubuh ibu
Abortus provocatus terdiri dari 2 macam, diantaranya :
a. Abortus provocatus artificialis atau abortus therapeutics
   

adalah Pengguguran kehamilan dengan alat – alat dengan alasan


bahwa kehamilan membahayakan membawa maut bagi ibu, misal
ibu berpenyakit berat. Indikasi pada ibu dengan penyakit jantung
(rheuma), hypertensi essensialis, carcinoma cerviks.
b. Abortus provocatus criminalis Adalah pengguguran
   

kehamilan tanpa alasan medis yang syah dan dilarang oleh hukum.
PATOFISIOLOGI
• Pada awal abortus terjadi perdarahan
desiduabasalis,di ikuti dengan nerkrosis jaringan
sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan
di anggap benda asing dalam uterus. Kemudian uterus
berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing
tersebut.pada kehamilan kurang dari 8 minggu,villi
korialis .belum menembus desidua secara dalam jadi
hasil konsepsi dapat di keluarkan seluruhnya.pada
kehamilan 8 sampai 14 minggu,penembusan sudah
lebih dalam hingga plasenta tidak di lepaskan
sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan.
LANJUTAN
• Pada kehamilan lebih dari 14 minggu janin di
keluarkan terlebih dahulu dari pada plasenta
hasil konsepsi keluar dalam bentuk seperti
kantong kosong amnion atau benda kecil yang
tidak jelas bentuknya,janin lahir mati,janin
masih hidup,mola kruenta,fetus
kompresus,maserasi atau fetus papiraseus.
PENYEBAB
a. Telah berulang kali mengalami oprasi caesar
b. Gangguan jiwa,disertai dengan kecenderungan untuk bunuh diri
c. Penyakit – penyakit dari ibu yang sedang mengandung,misalnya
penyakit jantung,hipertensi,toksemia gravidarum yang berat.
d. Prolaps uterus gravid yang tidak bisa diatasi
e. Alasan kesehatan,dimana ibu tidak cukup sehat untuk hamil
f. Kehamilan diluar nikah
g. Masalah ekonomi
h. Masalah sosial,misalnya khawatir adanya penyakit turunan atau
janin cacat
ASUHAN KEPERAWATAN
• Pengkajian
Adapun hal-hal yang perlu dikaji adalah
1. Biodata : mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi ; nama, umur, agama, suku
bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, perkawinan ke- , lamanya perkawinan dan
alamat
2. Keluhan utama : Kaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya perdarahan pervaginam berulang
3. Riwayat kesehatan yang terdiri atas :
a. Riwayat kesehatan
b.Riwayat kesehatan masa lalu
c. Riwayat pembedahan : Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis
pembedahan , kapan , oleh siapa dan di mana tindakan tersebut berlangsung.
d.Riwayat penyakit yang pernah dialami : Kaji adanya penyakit yang pernah dialami oleh klien
misalnya DM , jantung , hipertensi , masalah ginekologi/urinary , penyakit endokrin , dan
penyakit-penyakit lainnya.
e.Riwayat kesehatan reproduksi : Kaji tentang mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya,
sifat darah, bau, warna dan adanya dismenorhoe serta kaji kapan menopause terjadi, gejala serta
keluahan yang menyertainya
f. Riwayat pemakaian obat : Kaji riwayat pemakaian obat-obatankontrasepsi oral, obat digitalis dan
jenis obat lainnya
DIAGNOSA
• Abortus insipiens
Devisit Volume Cairan b.d Perdarahan

• Abortus propokatus
Gangguan rasa nyaman b/d ansietas dan nyeri abdomen
Intervensi keperawatan
• Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x 24 jam diharapkan kebutuhan cairan
terpenuhi.Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik
jumlah maupun kualitas.
• Intervensi :
1. Kaji kondisi status hemodinamika
Rasional : Pengeluaran cairan pervaginal sebagai akibat abortus memiliki
karekteristik bervariasi
2. Ukur pengeluaran harian
Rasional : Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan
jumlah cairan yang hilang pervaginal
3. Berikan sejumlah cairan pengganti harian
Rasional : Tranfusi mungkin diperlukan pada kondisi perdarahan massif
4. Evaluasi status hemodinamika
Rasional : Penilaian dapat dilakukan secara harian melalui pemeriksaan fisik
Intervensi keperawatan
• Gunakan pendekatan yang menenangkan.
• Monitor cairan input dan output.
• Berikan obat untuk mengurangi kecemasan.

Anda mungkin juga menyukai