Abortus Insipiens
Abortus Insipiens
Abortus Insipiens
& PROPOKATUS
SISKAVIANTI
201801085
DEFINISI
Abortus insipiens adalah peristiwa
terjadinya perdarahan dari uterus pada
kehamilan sebelum 20 minggu,dengan
adanya dilatasi serviks uteri yang
meningkat tetapi hasil konsepsi masi
didalam uterus.
Etiologi
Penyebab abortus dapat dibagi menjadi 3 faktor yaitu
a. Faktor janin
manis.
2. faktor kekebalan (imunologi), misalnya pada penyakit lupus, Anti
phospholipid syndrome
3. infeksi, diduga akibat beberapa virus seperti cacar air, campak jerman,
c. Faktor Bapak
kehamilan tanpa alasan medis yang syah dan dilarang oleh hukum.
PATOFISIOLOGI
• Pada awal abortus terjadi perdarahan
desiduabasalis,di ikuti dengan nerkrosis jaringan
sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan
di anggap benda asing dalam uterus. Kemudian uterus
berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing
tersebut.pada kehamilan kurang dari 8 minggu,villi
korialis .belum menembus desidua secara dalam jadi
hasil konsepsi dapat di keluarkan seluruhnya.pada
kehamilan 8 sampai 14 minggu,penembusan sudah
lebih dalam hingga plasenta tidak di lepaskan
sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan.
LANJUTAN
• Pada kehamilan lebih dari 14 minggu janin di
keluarkan terlebih dahulu dari pada plasenta
hasil konsepsi keluar dalam bentuk seperti
kantong kosong amnion atau benda kecil yang
tidak jelas bentuknya,janin lahir mati,janin
masih hidup,mola kruenta,fetus
kompresus,maserasi atau fetus papiraseus.
PENYEBAB
a. Telah berulang kali mengalami oprasi caesar
b. Gangguan jiwa,disertai dengan kecenderungan untuk bunuh diri
c. Penyakit – penyakit dari ibu yang sedang mengandung,misalnya
penyakit jantung,hipertensi,toksemia gravidarum yang berat.
d. Prolaps uterus gravid yang tidak bisa diatasi
e. Alasan kesehatan,dimana ibu tidak cukup sehat untuk hamil
f. Kehamilan diluar nikah
g. Masalah ekonomi
h. Masalah sosial,misalnya khawatir adanya penyakit turunan atau
janin cacat
ASUHAN KEPERAWATAN
• Pengkajian
Adapun hal-hal yang perlu dikaji adalah
1. Biodata : mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi ; nama, umur, agama, suku
bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, perkawinan ke- , lamanya perkawinan dan
alamat
2. Keluhan utama : Kaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya perdarahan pervaginam berulang
3. Riwayat kesehatan yang terdiri atas :
a. Riwayat kesehatan
b.Riwayat kesehatan masa lalu
c. Riwayat pembedahan : Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis
pembedahan , kapan , oleh siapa dan di mana tindakan tersebut berlangsung.
d.Riwayat penyakit yang pernah dialami : Kaji adanya penyakit yang pernah dialami oleh klien
misalnya DM , jantung , hipertensi , masalah ginekologi/urinary , penyakit endokrin , dan
penyakit-penyakit lainnya.
e.Riwayat kesehatan reproduksi : Kaji tentang mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya,
sifat darah, bau, warna dan adanya dismenorhoe serta kaji kapan menopause terjadi, gejala serta
keluahan yang menyertainya
f. Riwayat pemakaian obat : Kaji riwayat pemakaian obat-obatankontrasepsi oral, obat digitalis dan
jenis obat lainnya
DIAGNOSA
• Abortus insipiens
Devisit Volume Cairan b.d Perdarahan
• Abortus propokatus
Gangguan rasa nyaman b/d ansietas dan nyeri abdomen
Intervensi keperawatan
• Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x 24 jam diharapkan kebutuhan cairan
terpenuhi.Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik
jumlah maupun kualitas.
• Intervensi :
1. Kaji kondisi status hemodinamika
Rasional : Pengeluaran cairan pervaginal sebagai akibat abortus memiliki
karekteristik bervariasi
2. Ukur pengeluaran harian
Rasional : Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan
jumlah cairan yang hilang pervaginal
3. Berikan sejumlah cairan pengganti harian
Rasional : Tranfusi mungkin diperlukan pada kondisi perdarahan massif
4. Evaluasi status hemodinamika
Rasional : Penilaian dapat dilakukan secara harian melalui pemeriksaan fisik
Intervensi keperawatan
• Gunakan pendekatan yang menenangkan.
• Monitor cairan input dan output.
• Berikan obat untuk mengurangi kecemasan.