Logika, Bahasa, Jenis Dan Manfaat Mempelajari

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

Logika, bahasa, jenis dan

manfaat mempelajari logika

2011
BAHAN KAJIAN

Pengertian logika
Obyek logika
Sejarah logika
Manfaat mempelajari logika
Bahasa dalam logika
Jenis-jenis dan pembagian logika
Hubungan logika dengan psikologi, bahasa, dan
metafisika.
PENGERTIAN LOGIKA

Suatu kajian tentang bagaimana seseorang mampu


untuk berpikir dengan lurus.
Secara etimologis: kata logika berasal dari logike (kt.
Sifat), logos (kt. Benda) berarti pikiran atau
perkataan sebagai pernyataan dari pikiran.
Hasbullah Bakry: logika adalah ilmu pengetahuan
yang mengatur penitian hukum-hukum akal
manusia sehingga menyebabkan pikirannya dapat
mencapai kebenaran. Logika mempelajari aturan
dan cara berpikir.
N. Driyakara: logika adalah ilmu pengetahuan yang
memandang hukum-hukum susunan atau bentuk
pikiran manusia yang menyebabkan pikiran dapat
mencapai kebenaran.
Nuril Huda: logika adalah ilmu yang mempelajari dan
merumuskan kaidah-kaidah dan hukum-hukum
sebagai pegangan untuk berpikir tepat dan praktis bagi
mencapai kesimpulan yang valid dan pemecahan
persoalan yang bijaksana.
Ir. Poedjawijatna: logika adalah filsafat budi (manusia)
yang mempelajari tehnik berpikir untuk mengetahui
bagaimana manusia berpikir dengan semestinya.
OBYEK LOGIKA

Obyek: sesuatu yang merupakan bahan dari


penelitian atau pembentuk pengetahuan.
Obyek material: hal yang diselidiki, dipandang, atau
disorot oleh disiplin ilmu. Cth: manusia, berpikir.
Obyek formal: sudut pandang yang ditujukan pada
bahan dari penelitian atau pembentukan
pengetahuan tersebut, atau sudut dari mana obyek
material tersebut disorot. Contoh: berpikir lurus dan
tepat, atau menyorot manusia dari perspektif
psikologi, sosiologi, antropologi.
SEJARAH LOGIKA

Perkembangan Logika di zaman Yunani


 Tokoh-tokoh: Aristoteles, Theopratus, Porphyrius.
 Aristoteles: memiliki karya tentang filsafat yang disebut dengan
organon. Organon merupakan himpunan 6 buah naskah karya
Aristoteles yang berbicara tentang penalaran, terdiri dari:
categories, on intepretation, prior analyties, posterior analyties,
topics, dan sophistical refutations. Aristoteles membagi ilmu
pengetahuan dalam 3 golongan, yaitu ilmu pengetahuan praktis,
produktif, dan teoritis. Logika pada masa itu dikenal dengan
nama analitika dan dialektika.
 Theopratus mengembangkan aliran peripatetik, diantara
berbicara tentang pengertian yang mungkin dan sifat asasi dari
setiap kesimpulan.
Perkembangan Logika pada zaman Islam
 Tokoh-tokoh: Said bin Jakub Al-Dimsyiki, Abu abdillah Al-
Khawarizmi, Ahmad Ibnu Taimiah, Al-Farabi, Ibnu Khaldun,
Al-Duwani, Al-Akhdhari, dll.
 Perkembangan kajian logika pada zaman Islam banyak
diwarnai dengan kegiatan menyalin dan mengadopsi karya
Aristoteles.
 Al-Khawarizmi sebagai contoh: telah menyusun dan
menciptakan aljabar.
 Ibnu Sina menghasilkan karya yang bernama Asyiffa yang
memuat kajian tentang logika.
Perkembangan Logika di Barat
 Tokoh-tokoh: Petrus Hispanus, Leibniz, Leonhard Euler, John
Stuart Mill, George Boole, Augustus de Morgan, John Venn.
 Petrus Hispanus menyusun pelajaran logika dalam bentuk
sajak yang dikumpul menjadi satu dan dikenal dengan sebutan
summulae.
 John Stuart Mill mempertemukan kajian tentang sistem
induksi dan deduksi.
 Leibniz menganjurkan mengganti pernyataan dengan simbol-
simbol agar sifatnya lebih umum dan mudah dianalisis.
 John Venn melahirkan diagram venn untuk menggambarkan
hubungan dan memeriksa sahnya penyimpulan dari silogisme.
MANFAAT LOGIKA

Melatih jiwa dan memperhalus jalan pikiran.


Mendidik kekuatan berpikir dan mengembangkannya dengan
sebaik mungkin sehingga akan mampu berpikir cepat, cermat,
komprehensif, dan akurat.
Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir
secara rasional, kritis, lurus, tepat, tertib, metodis, dan koheren.
Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan
obyektif.
Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir
secara tajam dan mandiri.
Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari
kekeliruan serta kesesatan.
BAHASA DALAM LOGIKA

Bahasa merupakan alat berpikir yang apabila


dikuasai dan digunakan dengan tepat, maka akan
dapat membantu kita memperoleh kecakapan
berpikir, berlogika dengan tepat.
 fungsi bahasa:
 Fungsi ekspresif.
 Fungsi direktif.
 Fungsi informatif.
JENIS LOGIKA

Logika naturalis
 Kemampuan berlogika merupakan bawaan kodrat. Manusia
melakukan aktifitas berlogika tapi tidak menyadari ia sedang
mempraktekkan aturan-aturan berpikir.
Logika artifisial
 Dari segi bentuk dan isinya, logika artifisial terbagi menjadi
logika material dan logika formal.
 Logika formal dapat terbagi menjadi logika tradisional dan
modern.
 Logika tradisional mempelajari asas dan aturan penyimpulan
yang sah, seperti silogisme dan logika induktif.
 Logika modern mengkaji logika dengan lingkup yanglebih luas.
PEMBAGIAN LOGIKA

Logika makna luas dan logika makna sempit.


 Dalam arti luas logika digunakan untuk menyebut 3 cabang
filsafat, yaitu logika simbolis, epistemologi, dan metodologi.
Dalam makna sempit, istilah logika semakna dengan logika
induktif.
Logika deduktif dan logika induktif
 Logika deduktif dan induktif merupakan ragam logika yang
mempelajari asas penalaran yang betul dengan berpangkal dari
kesimpulan (hal umum) atau sesuatu yang khusus.
Logika formal dan logika material.
Logika murni dan logika terapan.
 Logika murni merupakan suatu pengetahuan mengenai asas
dan aturan logika yang berlaku umum pada semua segi dan
bagian dari pernyataan tanpa mempersoalkan arti khusus
dalam suatu cabang ilmu dari istilah yang dipakai dalam
pernyataan dimaksud.
 Logika terapan adalah pengetahuan logika yang diterapkan
dalam setiap cabang ilmu, contoh: logika ilmu hayat bagi
biologi, logika sosiologi bagi sosiologi.
Logika filsafati dan logika matematik.
HUBUNGAN LOGIKA DENGAN PSIKOLOGI

Psikologi memberikan keterangan mengenai sejarah


perkembangan berpikir.
Psikologi memberikan gambaran bagaimana
manusia berpikir.
Sementara logika adalah cabang filsafat yang
bertujuan membimbing akal untuk berpikir
(bagaimana seharusnya).
HUBUNGAN LOGIKA DENGAN BAHASA

Bahasa yang baik dan benar dalam praktik


kehidupan sehari-hari hanya dapat tercipta apabila
ada kebiasaan atau kemampuan dasar dari setiap
orang untuk berpikir logis.
Sebaliknya, suatu kemampuan berpikir logis tanpa
kemampuan bahasa yang baik, maka ia tidak akan
dapat menyampaikan isi pikiran kepada orang lain.
HUBUNGAN LOGIKA DENGAN METAFISIKA

Metafisika mempelajari hakikat realitas.


Hakikat realitas dapat dicari dan ditemukan dibalik
sesuatu yang tampak atau nyata.
Metafisika selalu mencari kebenaran/hakekat realitas
dibalik yang tampak dan nyata.
Hukum-hukum logika bagi metafisika bukan apa yang
telah dirumuskan yang akan menjadi hakikat kebenaran,
tetapi apa yang ada dibalik rumusan tersebut.
Semakin mampu berpikir logis, orang tidak akan mudah
tertipu oleh kebenaran yang tampak.

Anda mungkin juga menyukai