Sejarah Akuntansi 2

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI

SYARIAH

Nama : Muhammad Jundi Munajjy


Kelas : Aks VI E
Nim : 0502171030
Sejarah lahirnya akuntansi syariah tidak terlepas dari
perkembangan Islam, kewajiban mencatat transaksi non tunai,
mendorong umat Islam peduli terhadap pencatatan di kalangan
umat, dan hal ini merupakan salah satu faktor yang mendorong
kerjasama/partnership waktu itu.
Sejak abad VIII, bangsa Arab berlayar sepanjang pantai
Arabi, dan India, singgah di Italia dan menjual barang
dagangan yang mewah yang tidak diproduksi oleh Eropa.
Menurut (Ball, 1960) buku Paciolli didasarkan pada tulisan
Leonard of Piza, orang Eropa yang pertama kali menerjemahkan
buku Al-Gebra yang berisikan dasar-dasar bookkeeping.
Bookkeeping semestinya pertama kali dipraktekkan oleh para
pedagang dan berasal dari Mesir.
PERKEMBANGAN
AKUNTANSI SYARIAH
PADA ZAMAN KHALIFAH
PADA MASA ABU BAKAR ASSIDIQ
Pada masa pemerintshan Abu Bakar, pengelolaan Baitul
Maal masih sangat sederhana, dimana penerimaan dan
pengeluaran dilakukan secara seimbang sehingga hampir tidak
pernah ada sisa.
PADA MASA UMAR BIN KHATTAB
Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab sudah
dikenalkan denga istilah “Diwan” yaitu tempat dimana
pelaksana duduk, bekerja dan dimana akuntansi dicatat dan
disimpan yang berfungsi untuk mengurusi pembayaran gaji.
Khalifah Umar menunjukkan bahwa akuntansi berkembang
dari suatu lokasi ke lokasi lain sebagai akibat dari hubungan
antar masyarakat. Selain itu Baitul Maal sudah diputuskan di
daerah-daerah taklukan Islam.
PADA MASA UTSMAN BIN AFFAN
Pada masa pemerintahan khalifah Utsman,
memperkenalkan tentang istilah khittabat al-Rasul wa sirr yaitu
berarti memelihara pencatatan rahasia. Dalam hal pengawasan
pelaksanaan agama dan moral lebih difokuskankepada
muhtasib yaitu orang-orang yang bertanggungjwab atas
lembaga al hisabah, misalnya mengenai timbangan, kecurangan
dalam penjualan, orang yang tidak banyak hutang dan juga
termasuk ke dalam perhitungan ibadah bahkan termasuk
memeriksa iman, dan juga masih banyak yang lain yang
termasuk perhitungan atau sesuatu ketidak adilan didunia ini
untuk semua makhluk.
PADA MASA ALI BIN ABI THALIB
Pada masa pemerintahan Ali yaitu adalah sistem
administrasi Baitul Maal difokuskan pada pusat dan lokal yang
berjalan baik, surplus pada Baitul Maal dibagikan secara
profesional sesuai dengan ketentuan Rasulullah SAW. Adanya
surplus ini menunjukkan bahwa proses pencatatan dan
pelaporan berlangsung dengan baik. Khalifah Ali memiliki
konsep tentang pemerintahan, administrasi umum dan
masalah-masalah yang berkaitan dengannya secara jelas.
WASSALAMUALAIKU

Anda mungkin juga menyukai