Lapsus Fraktur Fasial Lidya
Lapsus Fraktur Fasial Lidya
Lapsus Fraktur Fasial Lidya
2
PENDAHULUAN
Fraktur maksilofasial sering terjadi
Kecelakaan motor: penyebab terbanyak
Terjadi sekitar
Laporan kasus:6% dari seluruh
membahas trauma
satu kasus fraktur maksilofasial
pada anak
Anak-anak penyebab
Tujuan: menambah palingtentang
pengetahuan sering: jatuh,
kasuskekerasan
fraktur
interpersonal dan kecelakaan olahraga
fasial pada anak dan penatalaksanaannya
Fraktur orbita(15%-39%), fraktur
zigomatikomaksilaris(10%-20%), fraktur midfasial
kompleks (5%-10%) & sebagian besar fraktur os
nasal
3
PENDAHULUAN
Insidensi fraktur kepala+intrakranial tinggi pd anak
30%-75% fr.fasial+cedera penyerta: cedera otak
(32.3%), fr.basis kranii (27.7%), fr.rongga kranial
Laporan kasus: membahas satu kasus fraktur maksilofasial
(13% -30%), okular (7.2%), servikal (3.3%)
pada anak
Tujuan: menambah pengetahuan tentang kasus fraktur
Beberapa
fasial pada anak dan modalitas telah digunakan
penatalaksanaannya
Awalnya fiksasi eksternalkekurangan
Fiksasi internal plate & screw mengatasi
kekurangan
4
LAPORAN KASUS
5
LAPORAN KASUS
♀, 12 tahun, Pelajar SMP kelas 1
Kel. Utama : Nyeri wajah kiri
Anamnesis
Program:
• Reposisi fraktur maksila ORIF dengan 11
miniplate& screw
• Konsul rawat bersama TS Mata dan TS Bedah
Mulut
LAPORAN KASUS
Jawaban TS Mata:
Kesan: contusio palpebra mata kiri
Saran: kompres dingin mata kiri dan tetes mata
fluoromethasone eye drop 6x1 tetes mata kiri
17
PEMBAHASAN
18
American College of Surgeons. The National Trauma Databank 2016. Pediatric Annual Report
Braun TL, Xue AS, Maricevich RS. Differences in the Management of Pediatric Facial Trauma. Seminars in Plastic Surgery;2017:Vol. 31(2)
PEMBAHASAN
Campos
dkk
predominan laki-laki 90% dari 754 pasien
19
Mohammed AW. What is New in Pediatric Maxillofacial Fractures? - A Systematic Review. Glob J Otolaryngol. 2017; 7(2): 555707
PEMBAHASAN
Pertumbuhan orbita & otak
Pertumbuhan wajah ke bwh hampir sempurna usia 7 thn
& depan, melebihi
Pertumbuhan fasial
pertumbuhan kranial stlh 2
berlanjut hingga dekade 2
thn
kehidupan
Braun TL, Xue AS, Maricevich RS. Differences in the Management of Pediatric Facial Trauma. Seminars in Plastic Surgery;2017:Vol. 31(2) 20
Revenaugh PC, Kralwvitz P. Pediatric facial fractures. In: Bailey's head and neck surgery-otolaryngology. 5 ed. USA: Lippincott Williams & Wilkins; 2014. p. 1272-84
PEMBAHASAN
Anatomi Maksilofacial
21
PEMBAHASAN
22
PEMBAHASAN
23
PEMBAHASAN
Braun TL, Xue AS, Maricevich RS. Differences in the Management of Pediatric Facial Trauma. Seminars in Plastic Surgery;2017:Vol. 31(2)
Sakalar E, Birdane L, Fidan V. Pediatric Maxillofacial Traumas. [cited 2016 July 20]
PEMBAHASAN
Klasifikasi Fraktur Fasial Anak
Tipe I : Tipe II :
pergeseran tulang pergeseran
sedang dgn bbrp
Pada kasus minimal
ini terdapat pergeseran tulang yang
area kominutif
sedang dg beberapa area kominutif & melibatkan
buttreses sehingga termasuk klasifikasi tipe II dan
diperlukan Tipe reduksi
III : pergeseran
Tipetindakan operatif untuk
D : melibatkan fiksasi
berat + area
multipel buttresses
kominutif multipel &
dgn fragmen dpt
melibatkan
diidentifikasi & ckp
buttresses shg
besar utk dilakukan
diperlukan stabilisasi
fiksasi rigid
3-D & bone grafting
Revenaugh PC, Kralwvitz P. Pediatric facial fractures. In: Bailey's head and neck surgery-otolaryngology. 5 ed. USA: Lippincott Williams & Wilkins; 2014. p. 1272-84
PEMBAHASAN
Anamnesis
- Nyeri - Maloklusi
- Edem periorbita - Nyeri saat - Mimisan
Pasien pada
- Hematom periorbita kasus ini :
mengunyah - Rinore
Nyeri pipi kiri
- ggn penglihatan - Sulit buka mulut
Bengkak pipi dan mata kiri
Gangguan mengunyah
Mimisan
- Edem wajahtrauma tabrakan
Mekanisme - Riwayat
motor, trauma
jatuh kepala
- Kebas
sisi kiri di wajah/pipi
terbentur, - Mekanisme
helm -, pasien sadar trauma
- Nyeri wajah - Hilang kesadaran
Sakalar E, Birdane L, Fidan V. Pediatric Maxillofacial Traumas. [cited 2016 July 20]
Kellman R, Morehead J. Midfacial trauma. In: Resident manual of trauma to the face, head and neck. 1st ed. AAO-HNS Foundation; 2012. p.74–99
PEMBAHASAN
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi:
Pasien pada kasus ini :
• Deformitas/memar/
Deformitas wajah +, nyeri tekan & nyeri ketok pipi
laserasi/edema
• Luka tembuskiri. Palpasi :
• AsimetrisPemeriksaan
/tdk mata palpebra kiri• oedem dan
Krepitasi
• Maloklusihematom, conjunctiva hiperemis,
/ trismus/gigi
• visus dbn.Maksila
Mobilitas
abnormal
Pemeriksaan hidung krusta + pada kavum nasi
• Otorrhea sinistra,
/ Rhinorrhea
• Floating Bimanual
epistaksis -. intraoral & ekstraoral
/Telecanthus/Battle's
Pemeriksaan cavum oris maloklusi +, trismus -.
sign/Raccoon's sign
Palpasi bimanual pergerakan maksila - , floating
• Cedera kelopak
maksila -
mata/Ecchymosis
• Epistaksis
Sakalar E, Birdane L, Fidan V. Pediatric Maxillofacial Traumas. [cited 2016 July 20]
Kellman R, Morehead J. Midfacial trauma. In: Resident manual of trauma to the face, head and neck. 1st ed. AAO-HNS Foundation; 2012. p.74–99
PEMBAHASAN
Penunjang Radiologi
Penatalaksanaan
30
PEMBAHASAN
Pendekatan Insisi Fraktur maksilofasial
Lefort I
Laserasi yg ada
Cornelius CP. Midface zygomatic complex fracture - open treatment with orbital floor exposure and reconstruction [cited 2014 October 10]
PEMBAHASAN
Fiksasi
• Plate Lateral :
Zygomaticomaksilaris
• Plate Medial:
Nasomaksilaris
37
Cornelius CP. Midface zygomatic complex fracture - open treatment with orbital floor exposure and reconstruction [cited 2014 October 10]
PEMBAHASAN
Periksa Oklusi
• Lepas MMF
ARCH BAR
MMF
Ligasi ERNST
Ligasi ERNST
Indikasi:
• Fiksasi sementara Kontraindikasi:
sebelum tindakan • Fraktur dislokasi
operasi dilakukan
• Fraktur
• MMF intraoperasi
untuk operasi fraktur comminuted dan
simple tidak stabil
PEMBAHASAN
Plate dan screw pada fraktur maksilofasial
Self Tapping
Self Drilling
PEMBAHASAN
• 1122 pasien anak (0-17 tahun) dg fraktur
maksilofasial, (912) konvensional, (210) ORIF
menggunakan miniplate resorbable
Burlini dkk
• miniplate lebih dianjurkan , terhindar dari
tindakan operatif berulang untuk pelepasan
fiksasi metal ,kualitas hidup pada anak ↑
Burlini D, Conti G, Amadori F, Bardellini E, De Giuli C. Management of paediatric maxillofacial fractures: conventional methods and resorbable materials. European Journal of Paediatric Dentistry. 2015;vol. 16(1)
PEMBAHASAN
Evaluasi, prognosis & Komplikasi
Prognosis:
Evaluasi : Jika Fiksasi dilakukan sesegera
klinisPada
(stabilitas,
Kasussimetri
ini wajah,
oklusi, gangguan saraf wajah) mungkin setelah terjadi fraktur, maka
• daerah fiksasi: stabilitas yang baik , wajah simetris, tidak ada
& radiografi (4-6saraf
mgg) akan banyak deformitas wajah
kelainan
akibat fraktur dapat dieliminasi
• Nyeri, parestesi & tanda infeksi tidak didapatkan
Komplikasi :
infeksi (37,04%), patahnya
plate (11,11%), nyeri
(11,11%), parestesi (3,7 %)
Braun TL, Xue AS, Maricevich RS. Differences in the Management of Pediatric Facial Trauma. Seminars in Plastic Surgery;2017:Vol. 31(2)
Sakalar E, Birdane L, Fidan V. Pediatric Maxillofacial Traumas. [cited 2016 July 20]. Available at: https://smjournals.com/ebooks/oral-maxillofacial-diseases/chapters/OMD-16-04.pdf
KESIMPULAN
47
TERIMAKASIH
48