Biofarmasetika - Mira Kesuma - 1801060 - 2018a

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

NAMA :MIRA KESUMA

NO.BP :1801060
KELAS :2018A
DOSEN :HENNI ROSAINI,S.Si,M.Farm

BIOFARMASETIKA &
FARMAKOKINETIKA
BIOFARMASETIKA

Cabang ilmu dari farmasi yang mempelajari faktor-


faktor yang mempengaruhi terhadap bioavabilitas
obat dan serta bagaimana pemanfaatannya untuk
menghasilkan respon terapi yang maksimal.
FA S E
BI O FA R M A S ETI K A

1) Liberasi
tahap zat aktif lepas dari sediaan obat
-Diintegrasi (pemecahan) sediaan obat akan pecah
-Deagredasi , partikel padar pecah menjadi ukuran
lebih halus
2) Disolusi
Kemampuan atau daya melarutnya partikel obat
3) Absorbsi
obat sudah ada dalam bentuk larutan
SIFAT
FISIKOKIMIA
OBAT
Faktor fisika
Ukuran partikel :
Penurunan ukuran partikel dapat mempengaruhi laju absorbsi dan kelarutannya.

Bentuk kristal dan amorf :


Bentuk amorf tidak mempunyai struktur tertentu, terdapat ketidakteraturan dalam tiga
dimensinya. Secara umum, amorf lebih mudah larut daripada bentuk kristalnya. Dan
bentuk kristal umumnya lebih sukar larut dari pada bentuk amorfnya.

Pengaruh polimorfisme
Fenomena polimorfisme terjadi jika suatu zat menghablur dalam berbagai bentuk Kristal
yang berbeda, akibat suhu, tekanan, dan kondisi penyimpanan.

Solvat dan hidrat


Sewaktu pembentukan Kristal, cairan-pelarut dapat membentuk ikatan stabil dengan
obat, disebut solvat. Jika pelarutnya adalah air, ikatan ini disebut hidrat. Bentuk hidrat
memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan bentuk anhidrat, terutama kecepatan disolusi.
Faktor kimia
Pengaruh pembentukan garam 
untuk mengubah senyawa asam dan basa yang sukar larut dalam air sehingga mempengaruhi laju
kelarutannya.

Pengaruh pembentukan ester


menghambat atau memperpanjang aksi zat aktif

pKa
Diperlukan untuk stabilitas dan kelarutan dari produk akhir

Koefisien Partisi
Merupakan perbandingan kelarutan kadar obat dalam fase lipid dengan kelarutan dalam air,dimana nilai
setimbang.

Ph
Stabilitas larutan sering dipengaruhi oleh Ph pembawa. Lebih lanjut karena Ph lambung dan Ph usus
berbeda. Pengetahuan profil stabilitas membantu menghindari atau mencegah kerusakan produk selama
penyimpanan atau setelah pemberian.
FAKTOR
FORMULASI

aktor-faktor formulasi yang dapat mengubah efek obat dalam tubuh, antara lain :
 
 Bentuk fisik zat aktif (amorf, kristal atau kehalusannya) 
 Keadaan kimiawi (ester, garam, garam kompleks)
 Zat pembantu (pengisi, pelekat, pelicin, pelindung)
 Proses teknik yang digunakan untuk membuat sediaan (tekanan tablet, alat emulgator)
 
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H. C. (1985). Introduction to Pharmaceutical Dosage Forms. Fourth Edition. New york: Lea & Febiger.

Shargel, L. & Andrew B.C.YU. 2005. Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan. Airlangga University Press. Surabaya

DAFTAR PUSTAKA

DEVELOPER
Finish

Anda mungkin juga menyukai