Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan cara penulisan daftar pustaka dalam karangan ilmiah. Secara singkat, daftar pustaka berisi sumber referensi yang digunakan dalam suatu tulisan ilmiah yang disusun secara sistematis berdasarkan aturan tertentu."
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan23 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan cara penulisan daftar pustaka dalam karangan ilmiah. Secara singkat, daftar pustaka berisi sumber referensi yang digunakan dalam suatu tulisan ilmiah yang disusun secara sistematis berdasarkan aturan tertentu."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan cara penulisan daftar pustaka dalam karangan ilmiah. Secara singkat, daftar pustaka berisi sumber referensi yang digunakan dalam suatu tulisan ilmiah yang disusun secara sistematis berdasarkan aturan tertentu."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan cara penulisan daftar pustaka dalam karangan ilmiah. Secara singkat, daftar pustaka berisi sumber referensi yang digunakan dalam suatu tulisan ilmiah yang disusun secara sistematis berdasarkan aturan tertentu."
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23
Daftar Pustaka
Pengertian Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah tulisan yang tersusun di akhir sebuah karya ilmiah yang berisi nama penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit, dan tahun terbit. Sumber bacaan itu bisa berupa bacaan yang sudah dipublikasikan seperti buku, majalah, surat kabar, atau yang belum dipublikasikan seperti makalah, kertas kerja, skiripsi, tesis, dan disertasi. Tujuan dan Manfaat ◦ Memberikan kepuasan batin untuk penulis, penerbit dan sebagainya ◦ Mengetahui kota atau tempat terbit ◦ Membangun kepercayaan pembaca ◦ Membantu pembaca mencari bahan bacaan atau ilmu pengetahuan terkait isi karya tulis ◦ Berdasarkan sumber acuan yang digunakan, ada beberapa model bibliografi (Daftar Pustaka). 1. Buku sebagai Sumber Acuan 2. Majalah sebagai Acuan 3. Surat Kabar sebagai Acuan 4. Antologi sebagai Sumber Acuan 5. Internet Untuk menyusun sebuah daftar pustaka, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini : 1. Nama pengarang yang dipakai dalam urutan adalah nama keluarga. (Kecuali nama Thionghoa) Jika terdapat nama gelar, maka nama tersebut tidak dicantumkan. Jika nama pengarang terdiri atas dua atau tiga nama, maka nama-nama tersebut dicantumkan semuanya dan nama pengarang paling depan dicantumkan nama keluarga lebih dulu, sedangkan nama pengarang kedua atau ketiga tidak. Apabila nama pengarang lebih dari tiga orang, maka dicantumkan mana paling depan dan diikuti dengan singkatan et al. atau dkk. Jika nama keluarga sulit diketahui, maka nama pengarang yang terdiri atas dua atau tiga kata dapat digunakan patokan nama belakang dianggap sebagai nama keluarga. Contoh: ◦ Masri Singarimbun menjadi Singarimbun, Masri ◦ Y. B. Mangunwijaya menjadi Mangunwijaya, Y. B. ◦ Cio Sin Kim tetap Cio Sin Kim ◦ Steven Gerard menjadi Gerard, Steven Jika dalam buku yang diacu itu tercantum nama editor, penulisannya dilakukan dengan menambahkan singkatan (Ed.). Contoh: Mahaso, Ode (Ed.). 1997. 2. Apabila buku atau artikel tidak memiliki nama pengarang, maka nama badan atau lembaga yang menerbitkan buku atau artikel itu yang dimasukkan dalam urutan alfabet. 3. Jika beberapa sumber bacaan yang digunakan merupakan hasil karya seorang pengarang, maka nama pengarang tidak dicantumkan pada sumber berikutnya. Sebagai ganti digunakan garis sepanjang lima sampai tujuh ketikan. Contoh: Keraf, Gorys. 1979. . 1980. .1984. 4. Apabila terdapat dua sumber atau lebih dari seorang pengarang yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka, maka sumber tersebut disusun menurut tahun terbitnya. 5. Apabila terdapat dua sumber atau lebih dari seorang pengarang yang diterbitkan pada tahun yang sama, maka di belakang tahun diberi nomor urut a, b, c, dan seterusnya. Contoh : Bakri, Oemar. 1987a. .1987b. 6. Jika buku yang dijadikan bahan pustaka itu tidak menyebutkan tahun terbitnya, dalam penyusunan daftar pustaka disebutkan “Tanpa Tahun”. Kedua kata itu diawali dengan huruf kapital. Contoh: Johan, Untung. Tanpa Tahun. 7. Judul buku ditulis dengan huruf miring atau bergaris bawah. Judul artikel ditulis dalam tanda petik rangkap (“...”) dan nama majalah atau surat kabar tempat artikel tersebut ditulis dengan huruf miring atau bergaris bawah. Jika pustaka itu berupa makalah, skripsi, tesis, atau disertasi, maka judul ditulis dalam tanda petik rangkap, sedangkan etiket judul tersebut ditulis dengan huruf miring atau dengan garis bawah. ◦ Keraf, Gorys. 1979. Lebih Lanjut dengan Microsoft Word 97 ◦ Noprisal, Hendra. 1984. “Pembangunan Ekonomi Nasional”. Skripsi tidak diterbitkan. 8. Unsur-unsur keterangan seperti jilid, edisi, ditempatkan sesudah judul. Keterangan itu ditulis dengan huruf kapital pada awal kata dan diakhiri dengan tanda titik. Jika sumber acuan itu berbahasa asing, unsur-unsur keterangan diindonesiakan, seperti “edition” menjadi edisi, “volume” menjadi jilid. Contoh: Mochtar, Isa. 1983. Pengantar Ekonomi. Cetakan Kedua. Rowe, D. dan I. Alexander. 1967. Selling Industrial Product. Edisi Kedua. Mochtar, Isa. 2011. “Peran Gender dalam Masyarakat”. Dalam Dwijawarta. Edisi 11. Jilid 3. 9. Tempat terbit sumber acuan, baik buku maupun terbitan lainnya ditempatkan setelah judul atau keterangan judul (misalnya jilid, edisi, nomor majalah). Sesudah tempat terbit dituliskan nama penerbit dengan dipisahkan tanda titik dua, kemudian diikuti dengan tanda titik. Jika lembaga penerbit dijadikan nama pengarang (ditempatkan pada lajur pertama), maka tidak perlu disebutkan nama penerbit lagi. Daftar Pustaka tidak diberi penomoran. Pengurutannya berdasarkan alfabetis nama pengarang. Contoh: Toer, Pramoedya Ananta. 2001. Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. Biro Pusat Statistik. 1963. Statistical Pocketbook of Indonesia. Jakarta. Soeparno, Pawiro.1990. Diterjemahkan oleh Koentjaraningrat (Ed.). 1997. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:Gramedia. Suyanto. 2010. “Urgensi Pendidikan Karakter”. http://waskitamandiribk,wordpress.com/2010/02/urgensi-pendidikan-karakte r/ . Diunduh tanggal 7 November 2011. 10. Jarak antara baris dengan baris untuk satu sumber adalah satu spasi, tetapi jarak antara sumber dengan sumber yang lain adalah dua spasi. 11. Baris pertama dimulai dari margin kiri sedangkan baris kedua dan seterusnya dalam setiap sumber dimasukkan ke dalam sebanyak 4 ketikan. Cara menulis daftar pustaka dalam karangan ilmiah adalah dengan urutan sebagai berikut :
1. Nama pengarang (nama keluarga/ nama belakang)
diikuti tanda koma (,) kemudian ditulis nama depan atau singkatannya dan diikuti tanda titik (.) 2. Tahun penerbitan diikuti tanda titik (.) 3. Judul buku ditulis dengan huruf miring dan diikuti tanda titik (.) 4. Tempat penerbitan diikuti tanda titik dua (:) dan selanjutnya nama badan penerbit diikuti tanda titik (.) Penulisan Daftar Pustaka dari Internet 1. Nama Cara penulisan nama untuk artikel tidak berbeda dengan penulisan nama dari sumber buku maupun artikel cetak. 2. Tahun Penayangan Tuliskan tahun penayangan dari artikel tersebut. 3. Judul Judul artikel tidak ditulis secara italic, melainkan hanya diapit tanda kutip (“....”) 4. URL Jangan lupa menyalin alamat URL dari artikel tersebut agar dapat diakses jika ada yang ingin membuktikan kesahihannya. 5. Waktu Pengambilan Dibagian akhir, jangan lupa mencantumkan waktu pengambilan artikel itu secara lengkap, yakni tanggal dan pukul saat mengunduh dan menjadikan referensi MAJALAH SEBAGAI ACUAN ◦ Jika majalah menjadi sumber acuan, kita harus memperhatikan unsur-unsur beserta urutannya yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka sebagai berikut: ◦ 1. nama pengarang ◦ 2. tahun terbit ◦ 3. judul artikel ◦ 4. nama majalah ◦ 5. bulan terbit (kalau ada) ◦ 6. tahun terbitan yang ke berapa (kalau ada) ◦ 7. tempat terbit ◦ Contoh: ◦ Nasution, Anwar. 1975. “Sistem Moneter Internasional”. Dalam Prisma. Desember. IV. Jakarta. SURAT KABAR SEBAGAI ACUAN ◦ Jika surat kabar menjadi sumber acuan, kita harus memperhatikan unsur-unsur beserta urutannya yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka sebagai berikut: ◦ 1. nama pengarang ◦ 2. tahun terbit ◦ 3. judul artikel ◦ 4. nama surat kabar ◦ 5. tanggal terbit ◦ 6. tempat terbit ◦ Contoh: ◦ Tabah, Anton. 1984. “Polwan Semakin Efektif dalam Penegakan Hukum”. Dalam Sinar Harapan. 1 September 1984. Jakarta. ANTOLOGI SEBAGAI SUMBER ACUAN ◦ Jika antologi menjadi sumber acuan, kita harus memperhatikan unsur-unsur beserta urutannya yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka sebagai berikut: ◦ 1. nama pengarang ◦ 2. tahun pembuatan artikel ◦ 3. judul artikel ◦ 4. nama penghimpun (Ed.). ◦ 5. tahun terbit antologi ◦ 6. judul antologi ◦ 7. tempat terbit ◦ 8. nama penerbit ◦ Contoh: ◦ Kartodirjo, Sartono. 1977. “Metode Penggunaan Dokumen”. Dalam Koentjaraningrat (Ed.). 1980. Metode-Metode Peneliitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia. Contoh Penulisan Daftar Pustaka
Bakker, Anton dan Achmad Charris Zubair. 1990. Metodologi
Penelitian Filsafat. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Carnegie, Dale.1989. Petunjuk Hidup Tenteram dan Bahagia. Jakarta: PT Gramedia. Keraf, Gorys. 1984. Komposisi. Flores: Nusa Indah. -------.2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Yahya, A. Fauzy. 2010. “Gangguan Jantung, Hati-Hati Pengumbar Emosi” Dalam Kompas , Kamis 11 Februari,hlm. 14. -------.2010. “Gangguan Jantung, Hati-Hati Pengumbar Emosi” (dalam http//www.kompas.com, Kamis 11 Februari) diakses 24 April 2012. Sistem Harvard ◦ Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. ◦ Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan). ◦ Alamat Internet ditulis menggunakan huruf italic. ◦ Terdapat banyak varian dari sistem Harvard yang digunakan dalam berbagai jurnal di dunia. Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan:
◦ “Smith (1983) menemukan bahwa tumbuhan pengikat N dapat
diinfeksi oleh beberapa spesies Rhizobium yang berbeda”. “Integrasi vertikal sistem rantai pasokan dapat menghemat total biaya distribusi antara 15% sampai 25 % (Smith,1949, Bond et al., 1955, Jones dan Green, 1963).” “Walaupun keberadaan Rhizobium normalnya mampu meningkatkan pertumbuhan kacangkacangan (Nguyen, 1987), namun telah didapat pula hasil yang berbeda bahkan berlawanan (Washington, 1999).” Contoh Sistem Vancouver ◦ (1) Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute respiratory distress syndrome due to avian virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9. ◦ (2) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr; 1993. ◦ (3) Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and Neuropsychology. Ed ke2. New York: McGraw-Hill; 1997. ◦ (4) Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. J Endod 1994; 20: 355-6. ◦ (5) Morse SS. Factors in the emergence of infectious disease. Emerg Infect Dis [serial online] 1995 Jan-Mar; 1(1):[24 screens]. Available from: URL: http://www/cdc/gov/ncidoc/EID/eid.htm. Accessed December 25, 1999. ◦ (6) Amerongen AVN, Michels LFE, Roukema PA, Veerman ECI. 1986. Ludah dan kelenjar ludah arti bagi kesehatan gigi. Rafiah Arbyono dan Sutatmi Suryo. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pr; 1992. hlm 1-42. ◦ (7) Salim S. Pengaruh humiditas dan waktu penyimpanan serta cara curing terhadap sifat fisik, kimia dan mekanik akrilik basis gigi tiruan. Disertasi.Surabaya: Pascasarjana Universitas Airlangga; 1995. hlm 8-21. Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan: ◦ “Uraian tentang dampak dari meluasnya flu burung telah disampaikan oleh penulis dalam publikasi yang lain (1). Beberapa penulis lain juga telah membahas secara luas terkait dengan masalah sosial yang berkaitan dengan fenomena tersebut, terutama Lane (2,3) dan Lewis (4). Hasil penelitian dari beberapa sumber menunjukkan bahwa penggunaan obat flu konvensional dalam kasus flu burung dapat berakibat fatal (1,4,5) bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian mendadak (3,6). Dua sumber bacaan berikut dapat digunakan untuk membantu penguasaan teknik penulisan: ◦ 1. Gunawan AW, Achmadi SS, Arianti L. 2004. Pedoman Penyajian Karya Ilmiah.Bogor:IPBPr. ◦ 2. http://abacus.bates. edu/~ganderso/biology/resources/writing/ HTWgeneral. Html