Diet Contoh Kasus

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

(PAGT)

A. Gambaran Umum Pasien

Nama : Ny. S S No RM : 2. 37. 23. 97

Umur : 51 th Ruang : Boegenvile C1 K2

Sex : Perempuan Tanggal Masuk : 18 Oktober 2008

Pekerjaan : Guru SdTanggal Kasus : 20 Oktober 2008

Pendidikan : S1 Alamat : Larangan Gayam RT 61/63 Sukoharjo

Agama : Islam Diagnosa Medis : Obs. Ikterik e.c. hydrops vesica felea dd cholelithiasis
DM II

B. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)

1. Pengkajian Gizi

Riwayat Gizi/Makanan :

Riwayat Nutrisi Dahulu :

Pasien menjalani diit rendah lemak sejak keluar dari RS Dr. Oen atas anjuran dokter yang merawat.
Pasien tidak mengkonsumsi makanan yang digoreng dan bersantan. Pasien belum pernah mendapatkan
konsultasi gizi mengenai diet penyakit yang dialaminya. Pola makan pasien sebelum MRS : pasien suka
mengkonsumsi glukosa sederhana (sirup) dalam jumlah yang berlebih.

Riwayat Nutrisi Sekarang :

Pasien suka mengkonsumsi makanan dalam porsi yang berlebih, nafsu makan normal. Hasil recall
konsumsi makan 24 jam terakhir saat di RS didapatkan Energi 1430 kal, Protein : 53,97 gram, lemak :
30,57 gram, dan KH 272.05 gram.
Tabel 1. Tingkat Konsumsi Makan Pasien 24 Jam Terakhir

Implementasi Energi (kal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)

Asupan oral 1130 28,97 30,57 222,05

Infus D 10% 200 – – -50

Aminofusin Hepar 5% 100 25 – –

Total asupan 1430 53,97 30,57 272,05

Standar RS 1582 59,8 46,2 255

% Asupan 90,5 90,2 66 106,7

Penilaian :

Asupan makan dibandingkan dengan standart makanan RS : Energi : 90,5%, Protein :90,2 %, Lemak 66%
dan KH : 106,7%. Asupan makan : Baik, rujukan berdasarkan SK Kemenkes No:129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, (point 11, Sub Gizi dengan indikator sisa makanan
yang tidak termakan oleh pasien menggunakan nilai standar <20%, artinya bahwa pasien dinilai memiliki
asupan yang normal apabila mampu menghabiskan makanan sebesar ≥ 80% dari standar makanan RS,
dan jika mengkonsumsi makanan < 80% dari standar makanan RS, pasien dinilai memiliki asupan makan
yang kurang).

Berdasarkan riwayat pola makan pasien, pasien masih sering mengkonsumsi glukosa sederhana (sirup),
hal ini dikarenakan pasien tidak mengetahui efek konsumsi gula yang berlebihan.

Konsumsi gula sederhana yang berlebihan akan menyebabkan kadar gula darah tinggi. Meningkatnya
kadar gula dalam darah tersebut sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh.
Organ tubuh yang terganggu adalah pankreas, jika Pankreas terganggu, maka kemampuan untuk
memproduksi hormon insulin juga terganggu. Insulin adalah sejenis hormon jenis polipeptida yang
dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Fungsi utama insulin ialah untuk menjaga keseimbangan glukosa
dalam darah dan bertindak meningkatkan pengambilan glukosa oleh sel tubuh. Kegagalan tubuh untuk
menghasilkan insulin, atau jumlah insulin yang tidak mencukupi akan menyebabkan glukosa tidak dapat
masuk ke dalam tubuh dan digunakan oleh sel-sel dalam tubuh (tidak terserap oleh sel-sel dalam tubuh).
Dengan demikian glukosa meningkat di dalam darah, dan menyebabkan penyakit Diabetes Melitus.

Aktifitas Fisik : Sebagai seorang guru pasien bekerja sekitar 7 – 8 jam. Pasien rutin melakukan senam
pagi di sekolah dan sesekali melakukan jalan pagi. Jumlah jam tidur pasien sekitar 6 – 8 jam sehari.

Biokimia

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Biokimia Pasien

Pemeriksaan urin/darah Satuan/Nilai Normal Awal Masuk RS18-10-2008 Awal Kasus20-


10-2008 Keterangan

Na (serum) 136 – 145 mmol 138,8 Normal

K (serum) 3,10 – 5,00 mmol 3,10 Normal

Cl (serum) 98 – 107 mmol 109,5 Tinggi

TP 6,40 – 8,30 g/dL6,98 Normal

Albumin 3,50 – 5,00 g/dL2,10 Rendah

AST 10 -42 U/L 377 Tinggi

ALT 10 – 40 U/L 180 Tinggi

BUN 7,0 – 18,0 mg/dL 11,1 Normal

Creatinin 0,6 – 1,30 mg/dL 1,16 Normal

Uric Acid 2,6- 7,2 mg/dL 5,9 Normal

GDS 70 -120 mg/dL 211 140 Tinggi

GD 2 JPP 80 – 140 mg/dL 241 Tinggi

HBA1C <6,5 10,8 Tinggi

T BIL 0,20- 1,00 mg/dL 11,21 Tinggi

D TIL 0,00 – 0,30 mg/dL 4,89 Tinggi


WBC 4,8 -10,83/UL 5,5 Normal

RBC 4,2 – 5.4 106/UL 3,69 Rendah

Pemeriksaan urin/darah Satuan/Nilai Normal Awal Masuk RS18-10-2008 Awal Kasus20-


10-2008 Keterangan

HGB 12 – 16 g/dL 12,0 Normal

HCT 37 – 47 % 34,9 Rendah

MCV 81 – 99 fL 94,4 Rendah

MCH 27,0 – 31,0 pg 32,4 Tinggi

RDW 11,5 – 15,5 % 23,4 Tinggi

PLT 130 – 400 103/UL 150 Normal

MPV 7,4 – 10,4 fL 8,6 Normal

PCT 0,000 – 0,990 % 0,128 Normal

Prot +

Bil +2

Uro +2

Blod +2

Pemeriksaan penunjang : USG tanggal 17 Oktober 2008, Kesan : Hepatosplenomegali dengan multiple
cholelithiasis dan obstruksi pada CBD.

Penilaian :

Hipoalbuminemia (albumin rendah), proteinuria (+), DM (GDS, GD 2 JPP, HBA1C meningkat)

Antropometri

BB = 64 kg, TB = 155 cm, BBI = 49,5 kg, LLA = 30 cm


Riwayat perubahan BB,. Terjadi peningkatan BB sebanyak 7 Kg dalam waktu 3 bulan.

BB yang disesuaikan (adjusted body weight) = {(BBA-BBI) x 0,25} + BBI

= {(64 kg – 49,5 kg) x 0,25} + 49,5 kg = 53,12 kg

Perhitungan IMT : BB/(TB)2 = 64/(1,55)2 = 26,64 kg/m2

Penilaian :

Berdasarkan IMT, pasien memiliki status gizi Obes I (26,64 kg/m2), karena batasan Obese I yaitu 25-29,9
kg/m2, menggunakan WHO WPR/IASO/IOTF dalam the Asia Pacific Perspective : Redefining Obesity and
its Treatment, dengan kategori :

<18,5 kg/m2 : BB kurang

18,5-22,9 kg/m2 : normal,

≥ 23 : BB lebih

23-24,9 kg/m2 : at risk (dengan resiko)

25-29,9 kg/m2 : obese I,

≥30 kg/m2 : obese II


Fisik Klinis

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Pemeriksaan Satuan / nilai normal Awal kasus

Keadaan Umum Lemah, Mata kuning, badan kuning, BAK seperti teh

Tensi 120/80 mmHg 110/70 mmHg

Nadi 60 – 100 x/mnt 70 x/menit

Suhu 36 – 37 C Afebris

Respirasi 20 – 24 x/mnt 16 x/menit

Keluhan Utama : Ikterik yang telah berlangsung selama 5 bulan

Penilaian :

Keadaan umum pasien : lemah, mata kuning badan kuning, BAK seperti teh, hipotensi, keadaan umum
terdapat ikterik yang telah berlangsung selama 5 bulan.

Riwayat Personal :

Data Sosio Ekonomi: Pasien adalah suku Jawa, bekerja sebagai seorang Guru SD, tinggal bersama suami,
2 orang anak, 1 menantu, dan 1 orang cucu.

Riwayat Penyakit Sekarang :

Bulan Mei 2008 pasien mengeluh badan terasa lemas, mual (+), muntah (-), BAK berwarna seperti teh,
nyeri ulu hati (+), periksa ke dokter dikatakan sakit maag, mendapat terapi obat, tetapi tidak nama obat.
2 minggu kemudian keluhan tidak berkurang, mual (+), muntah (-), nyeri perut (+), BAK warna seperi teh
pesien periksa lagi ke dokter. Oleh dokter dirujuk ke RS Dr. Oen Solo. Pasien dirawat selama 26 hari
dengan keluhan mata kuning (+), badan kuning (+), mual (+), muntah (-), BAK seperti teh, dikatakan
SGOT/SGPT > 1000, mendapat obat dan terapi tapi pasien tidak tahu. Dilakukan USG hasil tidak
ditemukan batu. Keluhan membaik, SGOT/SGPT hamper mendekati normal. Pasien boleh pulang dan
diberi obat urdafalk 2×1 tablet (Pasien minum selama 1 bulan).

Pasien kontrol rutin setiap minggu di dr. JK,SpPD diberikan obat lesichol dan Hp Pro . Pasien menjalani
USG lagi hasil menunjukkan tidak ada batu pada kandung empedu. Badan masih kuning (+), mual (-),
muntah (-), nafsu makan tidak ada kelainan, BAB tidak ada kelainan, BAK seperti the, Pasien tetap
minum obat dan kontrol rutin.

Dua hari SMRS karena badan masih kuning, pasien periksa ke dokter SM, SpPD KGEH, oleh dokter
dilakukan USG Abdomen ulang. Hasil USG menunjukkan kesan : Hepatosplenomegali dengan Multiple
Cholelithiasis dan obstruksi pada CBD. Pasien disarankan melakukan periksa ulang laboratorium. Hasil
menunjukkan SGOT 958/SGPT 324, Gamma GT 95 dan Fosfatase Alkali 176, Pasien disarankan menjalani
rawat inap untuk menurunkan kadar GOT/GPT pro cholecystectomy.

Keluhan pasien saat masuk mata kuning (+), badan kuning (+), mual (-), muntah (-), pusing (-), BAK
seperti teh, BAB tidak ada keluhan, nafsu makan dan minum baik.

Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada, Riwayat penyakit keluarga: Orang tua laki-laki pernah menderita
sakit kuning

Terapi Medis :

Jenis Obat/ tindakan Fungsi Interaksi dengan zat gizi

Inf. D10%Aminufusin Hepar (1:1 20tpm) – Tambahan asupan karbohidrat- Tambahan


asupan asam amino

– Inj. OMZ 1A/12j Sebagai terapi jangka pendek ulkus duodenal dan lambung, refluks esofagitis
Gangguan GI, sakit kepala, ruam kulit

– Inj. SNMC 2A(hari I– III)1A(hari IV-V) Antiinflamasi hati


– HP Pro 2 x 1 Suplemen untuk hati

2. DIAGNOSIS GIZI

NI.5.8.2 Asupan karbohidrat yang berlebihan (P) berkaitan dengan kurangnya pengetahuan (E) ditandai
dengan pola konsumsi glukosa murni (syrup) yang berlebihan, GDP tinggi, G2JPP tinggi, HBA1c tinggi,
peningkatan BB 7 kg slm 3 bulan (S/S).

NI.5.4 Penurunan kebutuhan lemak (P) berkaitan dengan adanya sumbatan pada saluran empedu (E)
ditandai dengan hasil USG, T Bil tinggi, AST tinggi, ALT tinggi, ikterik, telah menjalani diet rendah lemak
(S/S).

NI.5.1 Peningkatan kebutuhan protein (P) berkaitan dengan gangguan sintesis albumin (E) ditandai
dengan kadar albumin yang rendah (S/S).

3. INTERVENSI GIZI

Tujuan :

Menurunkan konsumsi karbohidrat untuk membantu menormalkan kembali kadar glukosa darah, dan
mencegah kenaikan berat badan

Membatasi pemberian makanan tinggi lemak

Meningkatkan kadar albumin darah

Prinsip Diet : Rendah KH, 3 J (Tepat Jumlah, Jenis, Jadwal)

Macam Diet : Diet DM 1700 kalori.

Bentuk Makanan :
Makanan lunak (nasi tim), karena kondisi pasien yang masih lemah.

Syarat :

Energi dihitung berdasarkan rumus PERKENI (2006), dengan memperhitungkan basal, jenis kelamin, usia,
aktifitas dan faktor kegemukan. Energi diberikan untuk memenuhi kebutuhan basal metabolisme,
aktifitas pada saat sakit, mengurangi berat badan pasien dan mempercepat proses penyembuhan
pasien, karena saat ini pasien dalam keadaan lemah. Contoh Sumber Bahan Makanan : beras giling,
kentang, jagung.

Protein tinggi, diberikan sebesar 1,3 g/kgBB/hari untuk membantu meningkatkan kadar albumin. Contoh
Sumber Bahan Makanan: ayam, daging, ikan.

Lemak rendah diberikan 20% dari kebutuhan energi total untuk membantu menurunkan BB pasien.
Contoh Sumber Bahan Makanan : minyak.

Karbohidrat diberikan rendah untuk membantu menurunkan KGD, serta menurunkan BB pasien. Contoh
Sumber Bahan Makanan : beras giling, kentang, roti.

Serat diberikan sebesar 25-30 gram/hari, terutama untuk membantu memperlambat waktu
pengosongan lambung, meningkatkan waktu transit dengan memperlambat pergerakan di usus halus,
sehingga sangat membantu juga di dalam menurunkan BB pasien.

Makanan diberikan dengan porsi kecil tapi sering, dengan frekuensi makan : 3 x makan utama, 2X
selingan dengan mematuhi prinsip 3J (tepat jumlah, jadwal dan jenis).

Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat-zat Gizi

Perhitungan kebutuhan penyakit DM, bisa menggunakan alternatif rumus, yaitu dengan rumus PERKENI
(2006), rumus dari praktisi Endokrinologi RSUD dr. Soetomo (Prof. Dr. Dr. H. Askandar Tjokroprawiro),
Harris Benedict, perhitungan cepat, dan berbagai alternatif rumus lainnya. Dalam soal kasus ini akan
kami uraikan bagaimana cara perhitungan kebutuhan energy dan zat gizi dengan menggunakan rumus
PERKENI 2006.

Catatan :

Syarat dan Ketentuan Perhitungan PERKENI (2006) :


Jenis Kelamin. Kebutuhan kalori basal pada wanita lebih kecil daripada pria. Kebutuhan basal untuk
wanita sebesar 25 kal/kg BB dan 30 kal/kg BB untuk pria.

Umur

Pada bayi dan anak-anak kebutuhan kalori jauh lebih tinggi daripada orang

dewasa, dalam tahun pertama bisa mencapai 112 kg/kg BB. Sedangkan Umur 1 tahun membutuhkan
lebih kurang 1000 kalori dan selanjutnya pada anak-anak

lebih daripada 1 tahun mendapat tambahan 100 kalori untuk tiap tahunnya. Penurunan kebutuhan
kalori diatas usia 40 tahun harus dikurangi 5% untuk tiap dekade antara 40 dan 59 tahun, sedangkan
antara usia 60 dan 69 tahun dikurangi 10%, diatas usia 70 tahun dikurangi 20%.

3. Aktifitas Fisik atau Pekerjaan.

Jenis aktifitas yang berbeda membutuhkan kalori yang berbeda pula. Jenis aktifitas dikelompokan
sebagai berikut :

ü Keadaan istirahat : kebutuhan kalori basal ditambah 10%.

ü Aktifitas Ringan : pegawai kantor, pegawai toko, guru, ahli hukum, ibu rumah tangga, dan lain-lain
kebutuhan harus ditambah 20% dari kebutuhan basal.

ü Sedang : pegawai di industri ringan, mahasiswa, militer yang sedang tidak perang, kebutuhan
dinaikkan menjadi 30% dari basal.

ü Berat : petani, militer dalam keadaan latihan, penari, atlit, kebutuhan ditambah 40%.

ü Sangat berat : tukang becak, tukang gali, pandai besi, kebutuhan harus ditambah

50% dari basal.


4. Kehamilan/Laktasi. Pada permulaan kehamilan diperlukan tambahan 150 kalori/hari dan pada
trimester II dan III 350 kalori/hari. Pada waktu laktasi diperlukan tambahan sebanyak 550 kalori/hari.

5. Adanya komplikasi.

Infeksi, trauma atau operasi yang menyebabkan kenaikan suhu memerlukan tambahan kalori sebesar
13% untuk tiap kenaikkan 1 derajat celcius.

6. Berat Badan. Bila kegemukan/terlalu kurus, dikurangi/ditambah sekitar 20-30% bergantung kepada
tingkat kegemukan/kekurusannya.

Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi :

Kebutuhan Energi Basal (♀) = 25 Kal/kgBB/hari = 25 Kal x 64 kg = 1600 kalori

Koreksi Usia (51 th) = 1600 kalori x 5% = 80 kalori

Aktifitas (istirahat) = 1600 kalori x 10% = 160 kalori

Komplikasi (P. Hati) = 1600 kalori x 20% = 320 kalori

Koreksi Berat Badan = 1600 kalori x 20% = 320 kalori

Total kebutuhan energi =

= Energi basal – Koreksi usia + Aktifitas + Komplikasi – K. Berat Badan


= 1600 kalori – 80 kalori + 160 kalori + 320 kalori – 320 kalori

= 1680 kalori (dibulatkan menjadi 1700 kalori)

Protein (gram) = 1,3 g/Kg BB = 1,3 g x 64 kg = 83,2 gram

% Protein = (83,2 gram x 4 kal/g x 100%): 1700 kal = 19,6%

Lemak = 20% x total kebutuhan energi = 20% x 1700 kalori = 340 kalori

Lemak (gram) = 340 kal : 9kal/gram = 37,8 gram

% Karbohidrat = 100 % – (% protein + % lemak) = 100 % – (19,6% + 20%) = 60,4 %

Karbohidrat (kal) = 60,4%xtotal kebutuhan energy = 60,4%x1700 kalori = 1026,8kalori

Karbohidrat (g) = 1026,8 kalori : 4 kal/gram = 256,7 gram

Kebutuhan Vitamin dan Mineral : Lihat di Tabel AKG, 2004.

Kebutuhan Serat :

25g/1000kal/hari, maka kebutuhan serat pasien = (25 gx1700 kal)/1000kalori = 42,5 gram.

Penyusunan Menu
Makan pagi (06.30):

Nasi Tim

Telur Mata Sapi

Tempe bumbu Bali

Cah Sawi Hijau Wortel

Selingan (09.30)

Pepaya

Makan Siang (12.30)

Nasi Tim

Pepes Ikan

Tahu Bacem

Sayur Asem
Selingan II (15.30)

Bika Pisang

Makan Sore (18.30)

Nasi Tim

Basho Daging

Cap Cay Sayur

Selingan III ( 21.30)

Apel Hijau

4. RENCANA MONITORING DAN EVALUASI

Parameter Target Pelaksanaan

Asupan Makan asupan makan tetap normal Setiap hari

Antropometri BB normal dan status gizi normal akhir Perawatan

Biokimia Albumin, GDS, GD 2 JPP, HBA1C hari ketiga pengamatan kasus

Fisik Kljnis Lemah berkurang, Setiap hari


DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2010. Penuntun Diet. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Anggraeni, Adisty Cynthia. 2012. Asuhan Gizi Nutritional Care Process. Yogjakarta : Graha Ilmu.

Gutawa, Miranti, dkk. 2011. Pengembangan Konsep Nutrition Care Process (NCP) Proses Asuhan Gizi
Terstandar (PAGT). Jakarta ; Persagi-ASDI, Abadi Publishing & Printing.

Hartono, Andry. 2009. Asuhan Nutrisi Rumah Sakit, Diagnosis Konseling dan Preskripsi. Jakarta : EGC
Kedokteran.

Perkeni, Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes
Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta.

SK Kemenkes No:129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit,

Semarang,.. 20 Okt 2012 @ 00.20 WIB

SHARE THIS:

TwitterFacebook

COMMENTS ON: "CONTOH PENYELESAIAN KASUS DIABETES MELLITUS DENGAN LANGKAH PROSES
ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT)" (14)

Ovhiye Chappedtsuidsuid II said:20 Oktober 2012 pukul 12:32 AM

ya allah 😦

kenapa serem sekalii buq.e -,-”

muleess sy baca niih :O


retnowahyuningsiht7 said:20 Oktober 2012 pukul 12:52 AM

ckck… ntar tak postingkan ala perhitungan nya prof. Askandar, itu khusus biasanya digunakan
mahasiswa yang praktik di dr. Soetomo..

yadiandayani said:22 November 2012 pukul 2:07 AM

bu… buku2 yang ada di daftar pustaka,, dimana dapetin nya ya,,,,?? cuma punya penuntun diet aja,,
mohon bantuannya…..

retnowahyuningsiht7 said:22 November 2012 pukul 4:23 AM

buku banyak kok mbak,.. 🙂 di gramedia, togamas, dan toko buku yang lain,.. Kalau ttg DM, biasa kita
pakai buku Prof. Askandar, Perkeni, Sarwono Waspadji (FKUI),. Kalau ttg diet, ada Andry Hartono, Diit
Anak, dlll,.. 🙂

din said:18 April 2013 pukul 6:26 AM

mbak, nanya.. itungan BB adjusment itu ga dipake buat ngitung kalori?

jadi ngitungnya ttp pake BB aktual ya?

retnowahyuningsiht7 said:18 April 2013 pukul 8:10 AM

Rumus Berat badan yang Disesuaikan (adjusted body weight) :

BB disesuaikan = [(BB aktual –BB ideal) x 0,25] + BB ideal.


BB disesuaikan ini, biasanya digunakan untuk pasien yang obese, dan ini digunakan sebagai dasar untuk
menghitung kebutuhan energi basal,..

Kalau mau menggunakan BB aktual untuk menghitung kebutuhan energi juga bisa, pastikan bahwa
status gizi memang normal, jika status gizi kurang/lebih, anda bisa gunakan berat badan ideal/BBI..

satu hal yg perlu kita tau mb,. ada bnyak cara untuk menghitung kebutuhan energi.. Nah dalam kasus ini
saya menggunakan perkeni,. dg menggunakan BBaktual, padahal status gizi obes,.. akan tetapi di akhir
perhitungan saya menggunakan koreksi BB.. Atau sebenarnya bisa saja, mb pakai BBadjustment di awal
dikalikan dg kebuthan basal, tapi saat di akhir tidak perlu penggunaaan bb yang dikoreksi yaa.. 🙂
semoga bisa dimngerti.. terimaksih,..

sidra tulmuntaha said:15 Juni 2013 pukul 3:24 AM

makasih udah berbagi mbak,..

retnowahyuningsiht7 said:15 Juni 2013 pukul 11:53 AM

Sama-sama,.. Smoga bermanfaat,.. 🙂

adi suryono said:15 Juni 2013 pukul 4:02 AM

Kalau dapaten icd untuk parameter gizi, seperti Ni5, Nc1.1 dan sebagainya di mana ya ?

retnowahyuningsiht7 said:15 Juni 2013 pukul 11:56 AM

untuk kasus ini, saya menggunakan literatur PAGT 2011 oleh ASDI & Persagi yang di adopsi dari buku
Nutrition Care Process versi IDNT – ADA 2010.. Jika anda ingin cek, di blog saya juga ada file-nya sedikit
mengenai domain/kelas dalam diagnosis gizi (NI, NC, NB), cek blog dengan judul “Nutrition Care Process
versi IDNT – ADA 2013” – Terimakasih, smoga bermanfaat..
adi suryono said:9 Juli 2013 pukul 5:07 AM

Mbak, yang bahasa indonesia ada kah ? trima kasih

retnowahyuningsiht7 said:9 Juli 2013 pukul 11:19 PM

ada,. buku PAGT dari Persagi dan ASDI…

yeye harsen said:17 April 2014 pukul 7:30 AM

makasi ya ilmunya mb retno,,, ^_^

retnowahyuningsiht7 said:7 Mei 2014 pukul 9:08 AM

sama-sama mba,.. 🙂 smga bermanfaat…

TINGGALKAN BALASAN

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KOMENTAR

NAMA *

EMAIL *
SITUS WEB

BERI TAHU SAYA KOMENTAR BARU MELALUI EMAIL.

BERITAHU SAYA POS-POS BARU LEWAT SURAT ELEKTRONIK.

ABOUT ME

Hidup hanya sekali, maka jadikan diri sebagai ladang kebajikan bagi orang lain,.. #am writer,.

education :

D3 Gizi Poltekkes Malang, S1 Gizi FKUB & Pascasarjana MIG FK. Undip

email : [email protected]

SEARCH

Search:

Ayo!

STAT BLOG

293.793 Pengunjung

LET’S SHARE,..

About

Alhamdulillah,..

Angka Kecukupan Gizi 2013

Bagaimana Cara Menghitung Taksiran Volume ASI??


Banyuwangi, Sunrise of Java,.. ;)

Buku Penatalaksanaan Diet pada Pasien,.

Contoh Penyelesaian Kasus Berdasarkan Langkah-langkah PAGT (NCP)

Contoh Penyelesaian Kasus Diabetes Mellitus dengan langkah Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)

Contoh Penyelesaian Kasus Hiperemesis Gravidarum dengan langkah Proses Asuhan Gizi Terstandar
(PAGT)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegagalan Pemberian Asi Eksklusif

Gizi Atlit Gulat di Pusat Pelatihan Atlit Gunung Sawo Semarang

God Pharmacy “Allah Pharmacy Natural Medicine,..”

Jangan Sombong,..

Manfaat Tidur dalam Gelap

Materi Ajar

Materi Gizi Ibu Hamil

Mengapa Islam mengharamkan Daging Babi?

Menu Favourit-ku,..

Nutrition Care Process versi IDNT – ADA 2013

Pelayanan Profesional Konseling Gizi dengan Nutriclin Versi 4

Pengaruh Jus Jambu Biji (Psidium guajava linn) Terhadap Kadar Glukosa Darah pada Pasien Diabetes
Mellitus Rawat Jalan di Kota Mataram

Peran Antioksidan pada Ekstrak Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Kadar MDA (hepar)
pada Tikus ‘Rattus novergicus strain wistar’ yang Dipapari Asap Rokok Akut

Perbedaan Tingkat Konsumsi Zat Gizi Sebelum dan Sesudah Konseling Gizi melalui Home Visit pada DM
Tipe 2 Rawat Jalan di RSU Prov. NTB

Perubahan Pola Daerah Endemik GAKY

saya percaya, Allah has already written everything,..

Share Materi Diabetes mellitus,. by Prof Askandar

Suntik Vitamin C
Tips untuk mengetahui Kecukupan Cairan dalam Tubuh

Visual Plate Waste / Comstock

walk to remember,. about you,.

Wisata Hati 1 ~ Madinah,..

Wisata Hati 2 ~ Makkah

DEAR HATI,..

Dear hati,..

IKUTI BLOG MELALUI SURAT ELEKTROMIK

Masukkan alamat surat elektronik Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima pemberitahuan tentang
tulisan baru melalui surat elektronik.

Bergabunglah dengan 28 pengikut lainnya

Masukkan alamat email Anda

Ikuti

FOLLOW ME @RETNO_SHAFIRA

Sunrise of java.. Banyuwangi... Kota kelahiranku.. #jauh di mata dekat di hati facebook.com/story.php?
stor… 6 months ago

Barakallah... Semoga sehat selalu... Ibunda.. facebook.com/story.php?stor… 7 months ago

alhamdulillah.. bisa dapat sekaligus setrika, fee, sertifikat & prosiding, colek Meika Purbowati... #thanks
to Panitia & Asdi Jateng.. 7 months ago

Ibu dosen yg saya kagumi... Terimakasih Ibu, sudah menyediakan waktu untuk berbagi ilmu &
pengalaman.. #semoga bisa… twitter.com/i/web/status/1… 8 months ago

alhamdulillah.. Pelatihan Tenaga Pelatih Program Kesehatan angkatan II Prov NTB 25-29 Nopember
2019.. #sampai berju… twitter.com/i/web/status/1… 8 months ago
MY JOURNEY

HTTPS://WWW.FACEBOOK.COM/RETNORW

META

Daftar

Masuk

Feed entri

Feed Komentar

WordPress.com

LOVE FAM

Perum Lingkar Muslim Cluster Al Azhar Blok F-22,

Mataram

Iklan

LAPORKAN IKLAN INI

AWAN TAG

Blog di WordPress.com.

Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan

Anda mungkin juga menyukai