Pengantar Ekonomi Makro

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 41

EKONOMI MAKRO

Nengah Landra, SE., MM


Fakultas Ekonomi Unmas
Denpasar
Materi Pokok
PengantarEkonomi Makro
1. Pendahuluan
2. Pendapatan Nasional
3. Konsumsi dan Tabungan
4. Investasi
5. Perekonomian Dua Sektor
6. Perekonomian Tiga Sektor
7. Perekonomian Empat Sektor
8. Uang
9. Inflasi
Daftar Bacaan
1. Paul A. Samuelson & William D.
Nordaous, Economics
2. Sadono Sukirno, Pengantar
Ekonomi Makro
3. Soediyono R, Ekonomi Makro
4. Faried Wijaya, Seri Pengantar
Ekonomika : Ekonomika Makro
5. Boediono, Ekonomi Makro
Definisi Ilmu Ekonomi, Ekonomi
Mikro, dan Ekonomi Makro
Definisi Ilmu Ekonomi
Ilmu Ekonomi adalah suatu studi tentang perilaku manusia dan
masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang
langka dan memiliki beberapa alternative penggunaan dalam
rangka memproduksi berbagai barang serta menyalurkannya untuk
keperluan konsumsi, baik untuk sekarang maupun yang akan
datang kepada berbagai individu dan kelompok di masyarakat.

Definisi Ekonomi Mikro


Ekonomi Mikro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisis
mengenai bagian- bagian kecil dari keseluruhan kegiatan
perekonomian.

Definisi Ekonomi Makro


Ekonomi Makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang
mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian
secara keseluruhan.
II. Masalah-Masalah yang dihadapi
Pemerintah di Bidang Ekonomi
1. Masalah jangka pendek atau masalah
stabilitas ekonomi
 Inflasi
Inflasi dapat didefinisikan seebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang
berlaku dalam suatu perekonomian.
Kenaikan harga ini dapat disebabkan oleh 2 faktor utama :
- Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-
perusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa.
- Pekerja-pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah.
 Pengangguran
Pengangguran merupakan perbedaan antara angkatan kerja dengan
penggunaan tenaga kerja yang sebenarnya. Pengangguran adalah suatu
keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin
mendapatkan pekerjaan namun belum dapat memperolehnya.
 Ketimpangan dalam neraca pembayaran
Dari neraca pembayaran kita dapat memberikan informasi : perkembangan
ekspor-impor, aliran modal dan posisi neraca jasa suatu Negara.
 IHSG
2. Masalah jangka panjang atau
Masalah Pertumbuhan Ekonomi
 Pertumbuhan Ekonomi berarti
perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang
dan jasa yang diproduksikan dalam
masyarakat bertambah dan meningkatkan
kemakmuran masyarakat.
 Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh :
kapasitas total dari perekonomian, jumlah
penduduk dan angkatan kerja.
3. Tujuan dan Instrumen Ekonomi
Makro
• Tujuan : Output tinggi dan laju cepat,
kesempatan kerja tinggi, stabilitas harga
dan perdagangan luar negeri ( X dan M
seimbang, nilai kurs stabil).
• Instrumen : Kebijakan Fiskal, kebijakan
Moneter, kebijakan pendapatan dan
kebijakan perekonomian luar negeri
(kebijakan perdagangan, intervensi kurs).
II. Pendapatan Nasional
 Pendapatan Nasional merupakan ukuran prestasi
ekonomi dari berbagai sektor kegiatan ekonomi.
Pendapatan Nasional dilihat dari aspek produk
menyatakan nilai barang dan jasa yang dihasilkan
dalam suatu Negara, sedangkan dilihat dari aspek
pendapatan dari faktor produksi, Pendapatan Nasional
merupakan penjumlahan dari pendapatan faktor-
faktor produksi yang digunakan untuk
memproduksikan barang dan jasa dalam suatu
Negara dalam suatu tahun tertentu.
Ada beberapa konsep dalam
pendapatan nasional yaitu :
 Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) , yaitu
jumlah semua produk akhir yang dihasilkan oleh suatu Negara
didalam negeri baik oleh perusahaan nasional maupun
perusahaan asing.
 Produk Nasional Bruto (Gross National Product), yaitu nilai
semua barang akhir yang dihasilkan oleh masyarakat suatu
Negara/perusahaan nasional baik yang di dalam negeri maupun
di luar negeri.
GDP = GNP- PFN dari Luar Negeri
 Poduk Nasional Neto (Net National Product), yaitu produk
nasional bersih yang dihasilkan suatu Negara dalam periode
tertentu. (GNP- penyusutan)
 Pendapatan Nasional (Net National Income), yaitu seluruh
pendapatan bersih yang diterima oleh masyarakat dalam suatu
periode tertentu setelah dikurangi pajak tidak langsung (NNP-
pajak tidak langsung/indirect tax).
 Pendapatan Perseorangan (Personal Income), Pendapatan
yang diterima oleh masyarakat (pemilik factor produksi) dalam
suatu periode tertentu
{NNI- (asuransi + Pajak Perseroan + laba tak terbagi + jaminan
sosial) + (transfer payment + bunga bersih)}
 Pendapatan Disposibel (Dispossible Income), yaitu
pendapatan yang diterima masyarakat dan siap untuk
dikeluarkan baik untuk konsumsi maupun tabungan.
(DI = PI – pajak langsung)
 Pendapatan Perkapita (Income per Capita), yaitu
pendapatan perkepala dari suatu Negara.
(IPC = GNP/jumlah penduduk)
Pendekatan Dalam Perhitungan
Pendapatan Nasional
 Pendekatan Produksi (Production Approach)
menunjukan nilai barang dan jasa yang diproduksi
oleh suatu negara dalam suatu periode tertentu.
 Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
menunjukan jumlah pendapatan yang diterima oleh
pemilik faktor produksi dalam suatu Negara pada
periode waktu tertentu.
 Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
menunjukan jumlah seluruh pengeluaran suatu
perekonomian dalam suatu Negara dalam suatu
periode tertentu.
Beberapa Transaksi yang Tidak
Diperhitungkan dalam Pendapatan Nasional
 Pembayaran yang berupa pemindahan saja
(transfer payment) seperti : pensiunan,
subsidi. Lotere, hadiah warisan dll.
 Kenaikan dan penurunan nilai barang- barang
modal karena inflasi. Hal ini disebut capital
gains and loses.
 Kegiatan-kegiatan ilegal seperti
penyelundupan barang dagangan, dan
perbuatan yang terlarang lainnya.
Manfaat Menghitung Pendapatan
Nasional
 Meneliti dan menelaah srtuktur atau
susunan perekonomian suatu Negara.
 Membandingkan perekonomian dari

waktu ke waktu.
 Membandingkan perekonomian antar

daerah.
 Merumuskan kebijakan pemerintah
IV. Konsumsi dan Tabungan
 Besarnya konsumsi dan tabungan sangat
tergantung kepada tingkat pendapatan. Jadi
terdapat hubungan yang fungsional antara
konsumsi dan tabungan terhadap pendapatan.
Hubungan fungsional antara konsumsi dengan
pendapatan disebut fungsi konsumsi, C = f(Y)
dan hubungan fungsional antara tabungan
dengan pendapatan disebut dengan fungsi
tabungan, S =f(Y).
Fungsi Konsumsi dan Tabungan
yang Linier
 Fungsi Konsumsi : C = a + MPC (Y)
Fungsi tabungan : S = -a + MPS (Y)
Dimana :
C = Consumption
S = Saving
a = Konstanta yang besarnya sama dengan
konsumsi pada saat pendapatan sama
dengan nol.
MPC = Marginal Propencity to Consume,
MPC = dC/dY
MPS = Marginal Propencity to Save,
MPS = dS/dY
Y = Yield ( pendapatan)
MPC + MPS = 1
Lanjutan
 Dengan konsep MPC dan MPS kita dapat
mengetahui seberapa bagian dari tambahan
pendapatan digunakan untuk tambahan
konsumsi dan tambahan tabungan.
 Sedangkan untuk mengetahui besarnya
prosentase setiap tingkatan pendapatan yang
digunakan untuk konsumsi dan tabungan
digunakan konsep APC dan APS.
APC = C/Y, APS = S/Y
Dimana :
APC = Average Propencity to Consume
APS = Average Propencity to Save
APC + APS = 1
Kurva Konsumsi dan Kurva
Tabungan
 Contoh :
Hubungan antara tingkat pendapatan
dengan konsumsi dan tabungan, yang
menunjukan hubungan linier (dalam
ribuan rupiah).
Tabel
Y C S APC APS MPC MPS
(Rp) (Rp) (Rp)
0 500 -500 - - - -

1.000 1.000 0 1,00 0 0,50 0,50

2.000 1.500 500 0,75 0,25 0,50 0,50

3.000 2.000 1.000 0,67 0,33 0,50 0,50

4.000 2.500 1.500 0,625 0,375 0,50 0,50


V. Investasi
 Investasi berarti penambahan
barang- barang modal baru
(new Capital Formation).
Investasi merupakan komponen
pokok kedua dari pengeluaran.
Dua peran yang dibawa oleh investasi
dalam makro ekonomi :
 Investasi merupakan komponen pengeluaran yang
cukup besar dan berubah-ubah. Dengan demikian
perubahan besar dalam investasi akan sangat
mempengaruhi permintaan agregat dan akhirnya
berakibat juga pada output dan kesempatan kerja.
 Investasi menghimpun akumulasi modal. Dengan
membangun sejumlah gedung dan peralatan yang
berguna, output potensial suatu bangsa bertambah
dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang juga
meningkat.
Faktor-factor yang mempengaruhi
Investasi
 Suku Bunga (The Rate of Interest)
 Marginal Efficiency of Capital
VI Analisis Pendapatan Nasional
1. Analisis Pendapatan Nasional pada Perkonomian Dua
Sektor
Dalam perekonomian dua sektor dimana pada perekonomian
hanya terdiri dari sektor rumah tangga dan sektor perusahaan.
Pengeluaran rumah tangga diberi simbul C dan pengeluaran
perusahaan diberi simbul I. Dari sisi pendapatan digunakan
untuk konsumsi (C) dan untuk ditabung (S).
Sehingga :
Y = C + I ……….(1)
Y = C + S ……….(2)
Perekonomian dikatakan seimbang kalau pendapatan sama
dengan pengeluaran,yaitu
persamaan (1)=(2)
C + I = C + S
I = S
Pendekatan dlm menentukan keseimbangan :
1.Pendekatan Tabungan dan Investasi (Saving and Investment Approach
S=I)
Pendekatan ini menunjukkan, keseimbangan pendapatan ditentukan oleh
titik potong antara garis saving dengan garis investasi. Jadi pendapatan
keseimbangan : tingkat pendapatan yang dapat bertahan (tidak mempunyai
kecendrungan berubah) dan berlangsung terus menerus dengan
perimbangan tabungan sama dengan investasi (S=I).
S, I

S
Io E I

0 Y1 Yeq Y
-a
2. Pendekatan Konsumsi dan Investasi
(Consumption and Investment Approach)
Pendapatan keseimbangan akan terjadi pada saat total
pengeluaran untuk konsumsi dan investasi sama dengan
output. Jadi pendapatan keseimbangan akan terjadi pada
saat Y = C + I (kurve Y atau garis skala berpotongan dengan
kurve C + I)
C, I garis sklala (Y)

E C+I
C
a+Io BEP

0 Y1 Yeq Y
3. Pendekatan Aritmatika (Aritmacal Approach)

I = S; S=Y- C
I = Y – C; C = a + MPC Y
I = Y – a – MPC Y
Y – MPC Y = a + I
(1-MPC) Y = a + I
a+I
Yeq =
(1 – MPC)
Contoh :
Dikt : Hubungan antara Pendapatan (Y), Konsumsi (C),
Tabungan (S) dan Investasi (I) sebagai brikut :

Pendapatan (Y) Konsumsi (C) Tabungan (S) Investasi (I)

0 500 -500 1000


1000 1000 0 1000
2000 1500 500 1000
3000 2000 1000 1000
4000 2500 1500 1000
2. Analisis Pendapatan Nasional pada Perkonomian Tiga Sektor
Dalam perekonomian tiga sector ada campur tangan pemerintah
dalam perekonomian, sehingga sisi pengeluaran terdiri dari sektor
rumah tangga (C) perusahaan (I) dan pengeluaran pemerintah (G).
Dari sisi pendapatan digunakan untuk konsumsi (C) dan untuk ditabung
(S), untuk membayar pajak (Tx) dan kalau pemerintah memberikan
subsidi (Tr) maka ini akan menmabah pendapatan masyarakat.
Sehingga :
Y=C+I +G (1)
Y = C + S + (Tx-Tr) (2)
Perekonomian dikatakan seimbang kalau pendapatan sama dengan
pengeluaran,yaitu
persamaan (1)=(2)
C + I + G = C + S + (Tx – Tr)
I + G = S + (Tx-Tr)
Cara menentukan keseimbangan :
Y = C + I + G; C = a + b Yd;
Y = a + b Yd + I + G; Yd = Y –Tx + Tr
Y = a + b (Y – Tx + Tr) + I + G
Y = a + b Y – bTx + bTr +I + G
Y – b Y = a + I + G – bTx +b Tr
1-b) Y = a + I + G – bTx + bTr
a + I +G –bTx +b Tr
Yeq =
(1 – b)
Contoh :
Diketahui data makro suatu perekonomian sebagai berikut :
- Konsumsi rumah tangga : C = 75 + 0,75 Yd
- Investasi swasta kotor : I = 25
- Pengeluaran pemerintah : G = 50
- Pajak : Tx= 8
- Transfer payment : Tr = 4
Berdasarkan informasi di atas, tentukan :
a. Pendapatan nasional keseimbangan (Yeq)
b. Apabila pemerintah melipatgandakan
pengeluarannya, Investasi naik 50%, maka
berapa pendapatan nasional keseimbangan
(Yeq) yang baru
3. Analisis Pendapatan Nasional pada
Perkonomian Empat Sektor
(Perekonomian Terbuka)
Dalam perekonomian empat sektor, sehingga
sisi pengeluaran terdiri dari sektor rumah
tangga (C) perusahaan (I), pengeluaran
pemerintah (G) dan pengeluaran sektor luar
negeri (X-M).
Sehingga :
Y = C + I + G + (X-M)
Cara menentukan keseimbangan :

Y = C + I + G + X-M; C = a + bYd;
Y = a + b Yd + I + G + X- M; Yd = Y –Tx + Tr
Y = a + b (Y – Tx + Tr) + I + G + X-M; M = Mo + m Y
Y = a + b Y – bTx + bTr +I + G +X – Mo - mY
Y – b Y + m Y = a + I + G – Tx + Tr + X – Mo
(1-b + m) Y = a + I + G –b Tx +b Tr + X - Mo

a + I +G –bTx + bTr + X - Mo

Yeq =
(1 – b + m)
Contoh :

Data ekonomi makro suatu Negara sebagai


berikut :
C = 100 + 0,8 Yd
I = 40, G = 20, Tr = 30, Tx = 20, X = 60
dan M = 30 + 0,2 Y
Angka-angka dalam miliar rupiah

Dari data diatas diminta :


a. Carilah pendapatan keseimbangan, konsumsi
keseimbangan dan tabungan keseimbangan.
b. Bila investasi naik 25%, carilah pendapatan
keseimbangan, konsumsi keseimbangan dan
tabungan keseimbangan yang baru
VII. Inflasi
 Inflasi didefinisikan sebagai suatu
keadaan dimana terjadi kecenderungan
kenaikan harga umum dari barang dan
jasa yang berlangsung secara terus
menerus.
Cara mengatasi Inflasi
 Kebijakan Moneter : politik Diskonto (Rediscount
rate Policy), politik pasar terbuka (Open Market
Operation), Politik cadangan kas (Cash Reserve
Ratio).
 Kebijakan Fiskal : Penurunan pengeluaran
pemerintah, menaikan pajak, mengadakan pinjaman
pemerintah.
 Kebijakan Non Moneter : Menaikan hasil produksi,
kebijakan upah, pengawasan harga.
 Program Bersegi Banyak : menerapkan secara
bersama-sama ketiga kebijakan sebelumnya.
VIII. Permintaan dan Penawara n
Uang

Definisi Uang
Uang adalah alat tukar yang mempunyai
nilai tertentu untuk memperlancar
proses tukar menukar atau
perdagangan.
Syarat Uang
 Nilai nominal yang tertera dalam satu
alat tukar tidak mengalami perubahan
dari masa kemasa
 Mudah dibawa kemana- mana

 Mudah disimpan tanpa mengurangi nilai

yang terkandung dalam uang tersebut.


Fungsi Uang
 Uang sebagai alat tukar (Medium of
Exchange)
 Uang sebagai satuan nilai (Unit of

Account)
 Uang sebagai ukuran bayaran tertunda

(Standart of Defered Payment)


 Uang sebagai alat penyimpanan nilai

(Store of Value)
Jenis-Jenis Uang :
 Berdasarkan bahan pembuat uang : uang
kertas dan uang logam
 Berdasarkan lembaga pembuatnya : uang
kartal dan uang giral
 Berdasarkan nilainya : uang bernilai penuh
(full bodied money), representative full bodied
money, credit money yang dapat berbentuk
uang tanda (token money),representative
token money, uang giral (demand deposit)
dan uang kertas.
Permintaan dan Penawaran Uang

1.Permintaan uang : adalah kebutuhan


masyarakat akan uang tunai, oleh JM Keynes
ada tiga motif yang mendasari
- Motif transaksi (transaction motive) : LT
- Motif berjaga-jaga (precautionary motive) : LJ
- Motif spekulasi (speculative motive) :L2
Jadi permintaan Uang = L1 + L2 (L1 = LT
+LJ)
2.Penawaran Uang : adalah jumlah uang yang
beredar di masyarakat yang terdiri dari uang
kartal dan uang giral
Faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan Uang
 Banyaknya kekayaan masyarakat
 Kepastian mendapatkan kredit

 Perkiraan penerimaan dikemudian hari

 Perkiraan tentang harga

Anda mungkin juga menyukai