Sintesis Protein

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

BIOLOGI SEL

Sintesis Protein
[Translasi]
Hubungan DNA, RNA, dan Sintesis Protein

Di dalam inti sel terdapat materi genetik


yang disebut kromosom. Dari bab terdahulu
diketahui bahwa kromosom terdiri atas
untaian ganda DNA yang sesungguhnya
merupakan urutan nukleotida yang sangat
banyak. Pada bagian-bagian tertentu dari
DNA, terdapat satu urutan fungsional yang
akan mengandung kode hereditas. Urutan
inilah yang disebut gen. Satu gen merupakan
satu unit transkripsi. Setelah itu, mRNA ini
akan dicetak menjadi satu polipeptida melalui
Sel proses translasi yang akan menyusun unit
protein.
Dogma sentral (dlm biologi
molekuler):
Arah informasi (kecuali reverse
transkripsi) adalah dari DNA ke
RNA melalui proses transkripsi,
dan kemudian pembentukan
protein melalui translasi.
Transkripsi adalah pembentukan
molekul RNA dari DNA.
Translasi adalah penyusunan
protein dari sekuen asam amino
(polypeptide) berdasarkan kode
yang dibawa mRNA.

DNA ke Protein
Protein dan Kode Genetik  Ia melakukan perobaan
dengan membuat mRNA
 Protein dibuat dari suatu seri asam amino buatan, dengan hasil:
dimana gabungan dari 2 asam amino yang 1. Kode singlet (kodon dg
disebut dipeptida, sedangkan gabungan dari satu nukleotida, 41 = 4 kodon
banyak asam amino disebut polipeptida, yaitu A, G, S, dan U)
polipeptida yang mempunyai berat molekul 2. Kodon dublet (kodon dg 2
kira-kira 10.000 merupakan protein nukleotida, 42 = 16 kodon)
 Terdapat 20 jenis asam amino. 3. Kodon triplet (kodon dg 3
 Tahun 1960an Nirenberg, Khorana dan nukleotida, 43 = 64 kodon)
Holley menciptakan kode genetik yang
menerangkan bagaimana sebuah gen
mengontrol pengaturan asam amino dalam
protein tertentu.
 Kode genetik adalah suatu cara untuk
menerapkan jumlah serta urutan nukleotida
yang berperan dalam menentukan posisi yang
tepat dari tiap asam amino dalam rantai
peptida yang bertambah panjang.
Kode Genetik
Kode Genetik
Tiga cara pembacaan kodon genetika
SINTESIS PROTEIN
 Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer
peptida yang diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesis
protein dimulai dari anak inti sel, sitoplasma dan ribosom. Bahan
genetik DNA dan RNA mempunyai peranan yang sangat penting
dalam proses ini.
Tahap sintesis protein:
 Transkripsi
Peristiwa penyalinan DNA menjadi RNA
Berlangsung di nukleus
 Translasi
Peristiwa penerjemahan kodon menjadi asam amino pada sintesis
protein
Berlangsung di ribosom
TRANSLASI
 Translasi atau Tahapan sintesis polipeptida:
Proses penerjemahan kode genetika yg dibawa oleh mRNA
didalam ribosom oleh tRNA dg jenis asam amino pd sitoplasma
yg sesuai dg kode triplet pd mRNA, shg terbentuk rantai
polipeptida/protein.
Atau Perubahan bahasa dari urutan nukleotida dari mRNA menjadi
urutan asam amino polipeptida
 Lokasi : ribosom
 Cetakan / template : mRNA
 Pembawa asam amino ke ribosom : tRNA
 Pembacaan kodon oleh ribosom dimulai dari kodon awal/ start
codon (AUG pertama dr ujung 5”) sampai salah satu kodon
akhir (UAA, UAG atau UGA).
FASE TRANSLASI

Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi)


yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Semua tahapan ini
memerlukan faktor-faktor protein yang membantu mRNA, tRNA,
dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi rantai
polipeptida juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini
disediakan oleh GTP (guanosin triphosphat), suatu molekul yang
mirip dengan ATP. 

 Fase/tahapan sintesis protein:


1. Fase Inisiasi (initiation/permulaan/pengenalan situs awal)
2. Fase Pemanjangan (elongation/Perpanjangan), dan
3. Fase Final (terminasi/penutupan/pengakhiran/pemberhentian
sintesis polipeptida)
1. FASE INISIASI

Tahap inisiasi dari translasi terjadi dengan adanya mRNA,


sebuah tRNA yang memuat asam amino pertama dari
polipeptida, dan dua sub unit ribosom. Pertama, sub unit
ribosom kecil mengikatkan diri pada mRNA dan tRNA
inisiator khusus (lihat gambar). Sub unit ribosom kecil
melekat pada tempat tertentu di ujung 5` dari mRNA.
Pada arah ke bawah dari tempat pelekatan ribosom sub
unit kecil pada mRNA terdapat kodon inisiasi AUG (kodon
ini sinyal dimulai translasi), yang membawa asam amino
metionin, melekat pada kodon inisiasi. 
Pengikatan faktor inisiasi
(IF1,IF2,IF3) ke ribosom sub unit
kecil
IF3 bertugas memisahkan sub-unit
kecil ribosom dr sub-unit besar
setelah selesai translasi sebelumnya.
IF1 dan IF2: mendorong penempelan
aminoasil-tRNA inisiator dan mRNA
kepada sub-unit 30S sehingga
aminoasil-tRNA inisiasi dan kodon awal
mRNA tepat berada pd situs P sub-
unit ribosom kecil, sedangkan kodon
dan antikodonnya berpasangan.
Kodon inisiator (AUG) menyandikan
asam amino N-formylmethionine (f-
Met).
Hasil inisiasi: satu ribosom sempurna
yg berasosiasi dengan aminoasil-tRNA
inisiator dan mRNA.
Pada tahap elongasi dari translasi, asam
2. FASE PEMANJANGAN
amino – asam amino ditambahkan satu per satu
pada asam amino pertama (metionin). Kodon mRNA pada ribosom
membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul tRNA yang baru
masuk yang membawa asam amino yang tepat. Molekul rRNA dari sub
unit ribosom besar berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis
pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida yang
memanjang ke asam amino yang baru tiba. 
   TAHAP ELONGASI TRANSLASI
  

PEMBENTUKAN
IKATAN
PEPTIDA
 Diperlukan: EF (elongation factor), enzim peptidil transferase, GTP.
 Pd ribosom sempurna, tersedia dua situs aminoasil-tRNA (situs P dan
A), dimana situs P ditempati aminoasil-tRNA inisiator.
 Perpanjangan polipeptida dimulai dengan masuknya aminoasil-tRNA yg
kedua menempati situs A.
 Apabila antikodon pd aminoasil-tRNA cocok dg kodon pd situs A maka
peptidil transferase akan menggabungkan dua asam amino yg dibawa
oleh kedua aminoasil-tRNA yg berdampingan pada ribosom tsb.
 Peptidil transferase akan melepaskan asam amino dr tRNA yg
menempati situs P, dan menggabungkannya pada AA yg ada pd situs A
menghasilkan peptidil-tRNA pd situs A
 tRNA yg tlh terdeasilasi dikeluarkan dr situs P, dan peptidil-tRNA yg
tdpt pd situs A akan pindah ke situs P, yg terjadi bersamaan dengan
pergerakan ribosom kearah ujung 3’, membaca kodon berikutnya.
 Siklus akan berulang, aminoasil-tRNA baru akan masuk situs A, diikuti
transferase peptidil, melakukan reaksi AA membentuk peptidil baru,
translokasi peptidil-tRNA dari situs A ke P, berulang terus sampai
ditemukan kodon akhir/ stop kodon (UAA, UAG atau UGA).
3. FASE FINAL

 Tahapakhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga


kodon stop mencapai ribosom. Triplet basa kodon stop adalah UAA,
UAG, dan UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino
melainkan bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan translasi. 

POLISOM

TAHAP TERMINASI
TRANSLASI
Terminasi (pemberhentian) sintesis
polipeptida akan terjadi ketika ribosom
mencapai kodon tanda berhenti ( "Stop"
Codon) yaitu salah satu diantara 3 kodon
ini (UAA, UAG, UGA), Stop codon
adalah triplet yang tidak dikenali oleh
tRNA, tetapi dikenali oleh 2 protein
releasing factors (R), yaitu R1 yang
mengenali UAG dan UAA, serta R2 yang
mengenali UAA and UGA).
 Begitu ketemu stop kodon, tidak ada
aminoasil-tRNA yg dpt menempel pd
situs A, krn tdk ada antikodon yg cocok
 proses perpanjangan berakhir.
Dengan terminasi ini maka akan dilepaskan
polipeptida yang dibentuk, tRNA dan
disosiasi ribosom menjadi sub-unit kecil
(30S) dan sub-unit besar (50S)
 Polipeptida yang dilepaskan akan diproses
pada bagian-bagian sel yang berbeda-
beda, tergantung pada peran dan
tempatnya.
3 FASE TRANSLASI
Dalam proses translasi, sel
menginterpretasikan suatu pesan genetik
dan membentuk protein yang sesuai.
Pesan tersebut berupa serangkaian
kodon di sepanjang molekul mRNA,
interpreternya adalah RNA transfer.
Setiap tipe molekul tRNA
menghubungkan kodon tRNA tertentu
dengan asam amino tertentu. Ketika tiba
di ribosom, molekul tRNA membawa asam
amino spesifik pada salah satu ujungnya.
Pada ujung lainnya terdapat triplet
nukleotida yang disebut antikodon, yang
berdasarkan aturan pemasangan basa,
mengikatkan diri pada kodon
komplementer di mRNA. tRNA
mentransfer asam
amino-asam amino dari sitoplasma ke
ribosom. 
 
Terdapat di mRNA u/ mengkode spesifisitas asam amino penyusun
KODE GENETIK

protein
 ada 64 kodon yg hampir universal yg akan dikenal oleh antikodon pd
tRNA
 Protein yang terbentuk dalam
sintesis protein mengikuti kode
genetik berdasarkan kode genetik
mRNA(kodon). Kode genetik itu
berbentuk triplet sehingga
terjadi kelimpahan kode untuk
protein. 1 protein bisa mempunyai
lebih dari 1 triplet genetik. Yang
perlu diingat adalah triplet (3
nukleotida) untuk kodon
start(awal) untuk sintesis
protesin dan stop untuk
menghentikan proses sintesis
protein.
Kodon start: AUG, proteinnya
methionine
Kodon stop : UAA,UAG, UGA

Anda mungkin juga menyukai