Formulasi Shampo Antiketombe
Formulasi Shampo Antiketombe
Formulasi Shampo Antiketombe
Dosen :
Rahmi Hutabarat, S.Si. M.Si. Apt
Latar Belakang
Penyakit ketombe adalah penyakit yang dapat
menurunkan kepercayaan diri seseorang dan sering di alami
oleh banyak orang terutama yang sudah mengalami atau
pasca mengalami pubertas di mana setidaknya 50%, terkena
atau mengalaminya dari berbagai jenis kelamin. Dari
pustaka lain di katakana bahwa sekitar 60% orang
mengalami terkena penyakit ketombe, di mana 6 dari 10
pria, dan 5 dari 10 wanita terkena penyakit ini
Ketombe
Ketombe termasuk penyakit kulit yang disebut dengan
dermatitis seboroik (seborrheic dermatitis) dengan tanda-tanda
inflamasi atau peradangan kulit pada daerah seborea (kulit
kepala, alis mata, bibir, telinga, dan lipat paha), yang disebabkan
karena keaktifan dari kelenjar keringat yang berlebihan (Harahap,
1990). Berdasarkan jenisnya secara umum dikenal dua macam
ketombe, yaitu:
Seborrhea sicca
Seborrhea oleosa
Anatomi Rambut
Bagian atau susunan dari rambut terdiri dari beberapa
bagian diantaranya ujung rambut, batang rambut dan
akar rambut
Ujung Rambut
Ujung rambut adalah bagian rambut yang berbentuk
runcing terdapat pada rambut yang baru tumbuh dan
belum pernah dipotong.
Batang Rambut
Batang rambut merupakan bagian rambut yang
berada di luar kulit, berupa benang-benang halus terdiri
dari keratin atau sel-sel tanduk. Batang rambut
mempunyai 3 lapisan,
Akar Rambut
Merupakan bagian rambut yang berada di dalam kulit
dan tertahan di dalam folikel/kantong rambut. Bagian-
bagian dari akar rambut adalah sebagai berikut:
Teori Shampoo
Evaluasi Keunggulan
Shampoo adalah suatu zat yang terdiri dari surfaktan,
pelembut, pembentuk busa, pengental dan sebagainya
yang berguna untuk membersihkan kotoran yang
melekat pada rambut seperti sebum, keringat, sehingga
rambut akan kelihatan lebih bersih, indah dan mudah
ditata
Karakteriatik Shampoo
Shampo harus dapat membentuk busa yang berlebih, yang terbentuk
dengan cepat, lembut dan mudah dihilangkan dengan membilas dengan
air.
Shampo harus mempunyai sifat detergensi yang baik tetapi tidak
berlebihan, karena jika tidak kulit kepala menjadi kering.
Shampo harus dapat menghilangkan segala kotoran pada rambut, tetapi
dapat mengganti lemak natural yang ikut tercuci dengan zat lipid yang ada
didalam komposisi shampo.
Tidak mengiritasi kulit kepala dan juga mata.
Shampo harus tetap stabil. Shampo yang dibuat transparan tidak boleh
menjadi keruh dalam penyimpanan. Viskosita dan pHnya juga harus tetap
konstan, shampo harus tidak terpengaruh oleh wadahnya ataupun
jasadrenik dan dapat mempertahankan bau parfum yang ditambahkan
kedalamnya.
Jenis-jenis Shampoo
Shampo bubuk
Sebagai dasar shampo digunakan sabun bubuk, sedangkan zat
pengencer biasanya digunakan natrium karbonat, natrium
bikarbonat, natrium seskuikarbonat, dinatrium fosfat, atau boraks.
Shampo emulsi
Shampo ini mudah dituang, karena konsistensinya tidak begitu
kental. Tergantung dari jenis zat tambahan yang digunakan
Shampo larutan
Merupakan larutan jernih. Faktor yang harus diperhatikan
dalam formulasi shampo ini meliputi viskosita, warna keharuman,
pembentukan dan stabilitas busa, dan pemgawetan.
Deterjen anionik
Opacifying Agent
Clarifying Agent
Finishing Agent
Deterjen kationik Conditioning agent
Zat pendispersi
Deterjen nonionik Zat pengental
Zat pembusa
Zat Pengawet
Zat aktif
Zat pewangi
Zat pewarna
Zat tambahan lain
Metode Pembuatan
pH
menggunakan pH meter digital,dengan cara terlebih
dahulu diencerkan dengan air suling dengan
perbandingan 1 : 10.
Viskositas
Caranya adalah dengan menempatkan sediaan sampo yang akan
diperiksa dalam gelas piala (±200 mL), kemudian diletakkan di
bawah alat viskometer Brookfield model LV dengan tongkat
pemutar (spindel) yang sesuai.Spindel dimasukkan ke dalam
sediaan sampai terendam.
Nipagin Pengawet 2%
Na-CMC Pengental 3%
Cocamide DEA
Opacifiying Agent 5%
pH : 6
Uji Tempel (Patch Test) dan Uji Iritasi terhadap Mata : Tidak
terjadi efek samping yang timbul
Uji Stabilitas
Suhu Rendah (4)
pH 6 6 5.7 5.6
pH 6 6 6 5.8