Makalah Pengambilan Keputusan Legal Etis
Makalah Pengambilan Keputusan Legal Etis
Makalah Pengambilan Keputusan Legal Etis
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
LEGAL ETIS
Di susun oleh kelompok 2 :
Endang ristyowati (NIM 0119064B)
Hesty rahayu N. (NIM 0119065B)
Lailatul adhimah (NIM 0119066B)
Malindra nurul A. (NIM 0119067B)
Mukhlisin (NIM 0119068B)
Nebri anggoro susanto (NIM 0119069B)
Nurmiati (NIM 0119070B)
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN LEGAL ETIS
Pengambilan keputusan legal etik adalah cara
mengambil keputusan dari suatu permasalahan
yang disesuaikan dengan keabsahan suatu tata cara
pengambilan keputusan baik secara umum ataupun
secara khusus.
TEORI DASAR
PEMBUATAN KEPUTUSAN
1. TELEOLOGI
Teleologi merupakan suatu doktrin yang menjelaskan
fenomena berdasarkan akibat yang dihasilkan.
Teleologi dibedakan menjadi :
Rule Utilitarianisme
Act Utilitarianisme
2. DEONTOLOGI
Berprinsip pada aksi atau tindakan, perhatian difokuskan
pada tindakan melakukan tanggung jawab moral yang dapat
menjadi penentu apakah suatu tidakan benar atau salah.
Berpikir Kritis
Marriner A-Tomey(1996) menyatakan bahwa berpikir kritis
merupakan elemen-elemen yang yang berasal dari dimensi dasar
yang memberikan logika umum untuk suatu alasan mengapa
kegiatan tersubut dilakukan.
Elemen-elemen tersebut meliputi:
Tujuan
pusat masalah atau pertanyaan yang mengarah pada isu yang
berkembang
sudut pandang atau kerangka referensi
dimensi empiris
dimensi konsep
Asumsi
implikasi dan konsekuensi yang ada
Analisis Kritis
Analisis kritis merupakan instrumen yang
digunakan dalam berpikir kritis dengan
mengembangkan beberapa pertanyaan tentang isu
yang ada dan validitasnya, karena pertanyaan-
pertanyaan tersebut dapat membantu dalam
menganalisis tahap-tahap dalam pengambilan
keputusan.
Berpikir Logis Dan
Kreatif
Hernacki M. dan Bobbi D.P (2001) menyatakan bahwa
berpikir logis dan kreatif mempunyai keuntungan-
keuntungan seperti memaksimalkan proses-proses
pemecahan masalah secara kreatif, membiarkan otak
kanan bekerja pada situasi-situasi yang menantang,
memahami peran paradigma pribadi dalam proses-
proses kreatif, mempelajari bagaimana curah-
gagasan(brain Storming) dapat memberikan pemecahan
inovatif bagi berbagai masalah, dan menemukan
keberhasilan dalam “berpikir tentang hasil(outcome
thinking)”.
Pemecahan Masalah
Marriner A-Tomey (1996), dalam Sumijatun (2009)
menyatakan bahwa mekanisme berpikir dari otak
manusia telah dikonsepkan dalam dua sisi, sisi
kanan adalah intuitif dan konseptualyang digunakan
untuk mendorong kreativitas berpikir; sedangkan
sisi kiri adalah analisis dan rangkaian-rangkaian.
Ada 7 istilah pemecahan masalah
(Hernacki M. dan Bobbi D.P (2001))
berpikir vertikal
Lateral
Kritis
Analitis
Strategis
berpikir tentang hasil
berpikir kreatif.
Kedudukan Etika Dalam Pengambilan
Keputusan
Pengambilan keputusan etik merupakan salah satu
proses dari pengambilan keputusan, yang
didalamnya terdapat ilmu, kedudukan, dan etika.
Prinsip Etik sebagai Panduan
Pengambilan Keputusan
Dalam Sumijatun (2009) dikatakan bahwa praktik
keperawatan melibatkan interaksi yang kompleks
antara nilai individu, sosial dan politik, serta
hubungannya dengan masyarakat tertentu.
Model Pengambilan Keputusan Etik
Kozier, dkk(1997)
Mengidentifikasi fakta dan situasi spesifik
Menerapkan prinsip dan teori etika keperawatan
Mengacu kepeda kode etik keperawatan
Melihat dan mempertimbangkan kesesuaiannya untuk
klien
Mengacu pada nilai yang dianut
Mempertimbangkan faktor lain seperti nilai, kultur,
harapan, komitmen, penggunaan waktu, kurangnya
pengalaman, ketidaktahuan atau kecemasan terhadap
hukum, dan adanya loyalitas terhadap publik.
Potter dan Perry (2005)
Menunjukkan maksud baik, mempunyai anggapan bahwa
semua orang mempunyai maksud yang baik untuk
menjelaskan masalah yang ada.
Mengidentifikasi semua orang penting, menganggap
bahwa semua orang yang terlibat dalam proses
pengambilan keputusan merupakan orang penting dan
perlu didengar pendapatnya.
Mengumpulkan informasi yang relevan, informasi yang
relevan meliputi data tentang pilihan klien, sistem
keluarga, diagnosis dan prognosis medis, pertimbangan
sosial, dan dukungan lingkungan.
Mengidentifikasi prinsip etik yang dianggap penting
Mengusulkan tindakan alternatif
Melakukan tindakan terpilih
Kode Etik Perawat
Indonesia
Keputusan Munas VI PPNI di Bandung, Nomor:
09/MUNAS-VI/PPNI/2000 tentang Kode Etik
Keperawatan Indonesia Yaitu:
Perawat dan Klien
Perawat dan Praktik
Perawat dan Masyarakat
Perawat dan Teman Sejawat
Perawat dan Profesi
Prinsip-Prinsip Etik
Menurut Code for Nurses with Interpretive Statement (ANA, 1985),
dalam Potter dan Perry(1997) dan juga PPNI (2003) dalam Sumijatun
(2009), prinsip-prinsip etik meliputi hal-hal sebagai berikut:
Respek
Otonomi
Beneficence (Kemurahan Hati)
Non-malaficence
Veracity (Kejujuran)
Konfidensialitas(Kerahasiaan)
Fidelity (kesetiaan)
Justice (Keadilan)
Tahap- Tahap Pengambilan Keputusan
Mengidentifikasi masalah.
Mengumpulkan data masalah.
Mengidentifikasi semua pilihan/ alternative
Memikirkan masalah etis secara berkesinambungan.
Membuat keputusan
Melakukan tindakan dan mengkaji keputusan dan
hasil evaluasi tindakan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan Etis Dalam
Praktik Keperawatan
Factor agama dan adat istiadat
Factor sosial
Factor IPTEK
Factor Legislasi dan eputusan yuridis
Factor dana atau keuangan
Factor pekerjaan atau posisi klien atau perawat
Factor kode etik keperawatan
Terimakasih