MATERI Ukom Anak

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 45

 

MATERI UKOM KEPERAWATAN ANAK

DEPARTEMEN KEPERAWATAN ANAK


UNIVERSITAS DEHASEN
BENGKULU, JANUARI 2021
No Sub Topik Elemen Referensi
  Menilai pertumbuhan dan a. Melakukan penilaian pertumbuhan1. Ball, Jane W (2012). Prin- ciples of
  perkembangan anak sesuai anak dengan antropometri Pediatric Nursing: Car- ing for Children
  dengan usia b. Melakukan screening perkembangan 5th ed., Boston USA: Pearson
  anak dengan KPSP dan gangguan 
  perkembangan lain 1. Hockenberry, MJ & Wilson, D (2011),
  Wong’s Nursing Care of Infants and
  Children 9th ed. St.Louis-Missouri:
  Saunders EL- seiveier Inc.
   
  1. NANDA International Inc. (2014).
  Nursing Diagnoses: Definitions &
  Classifications 2015 - 2017 (10th ed.).
Oxford: Wiley Blackwell Publishing
 
1. Tim Pokja PPNI (2016). Standar
Diagnosis Keperawatan Indonesia.,
Dewan Pengurus Pu- sat PPNI, Jakarta.
Tahap Pertumbuhan

Tumbuh kembang pada masa anak sudah dimulai


sejak dalam kandungan sampai usia 18 tahun. Hal
ini sesuai dengan pengertian anak menurut WHO
yaitu sejak terjadinya konsepsi sampai berusia 18
tahun.
Masa pranatal atau masa
intrauterin
 Masa embrio
Ovum yg telah dibuahi dgn cepat
mjd suatu organisme yang berdeferen
siasi mbentuk bbg sist. organ tubuh.

 Masa fetus
Percepatan pertumbuhan, pembentukkan manusia sempurna, alat
tubuh mulai berfungsi, perkembangan fungsi.
Terjadi transfer imunoglobulin G (IgG) dari tubuh ibu melalui
plasenta.
Masa bayi/ infancy (umur 0-12 bulan)

 Masa neonatal usia 0-28 hari


Refleks primitif bersifat fisiologis muncul (refleks
moro, sucking refleks, rooting refleks, tonick neck
refleks, dan palmar graps refleks yang
menghilang pada usia 6-8 bln. Refleks tersebut
terjadi secara simetris.

 Masa pasca/post neonatal (29 hari-12 bulan)


 Umur 5 bulan BB anak dua kali BBL
 Umur 1 tahun tiga kali BBL.
 Panjang badan pada 1 tahun = 1.5 X panjang
badan saat lahir.
Masa balita dan prasekolah usia 1-6 tahun

 Usia 1-3 Tahun (Toddler)


Pertumbuhan fisik anak relatif lebih lambat daripada
saat masa bayi, tetapi perkembangan motoriknya
berjalan lebih cepat. Anak sering mengalami penurunan
nafsu makan sehingga tampak langsing dan berotot
serta mulai berjalan-jalan.

 Usia 3-6 tahun (Usia Prasekolah).


Pertumbuhan gigi susu lengkap, anak kelihatan lebih
langsing. Pertumbuhan fisik juga relatif lambat. Anak
mampu naik turun tangga tanpa bantuan, demikian
juga berdiri dengan satu kaki secara bergantian atau
melompat sudah mampu dilakukan. Anak mulai
berkemban superegonya (suara hati), yaitu merasa
bersalah bila ada tindakannya yang keliru.
Masa Anak-Anak Tengah (6-12 tahun)

 Pada masa ini pertumbuhan anak-anak berlangsung


secara lambat dan konsisten.
 Mrp periode tenang sebelum mengalami pertumbuhan
cepat di masa remaja.
 Seorang anak yang sudah memasuki masa sekolah
maka anak tersebut akan bertambah tinggi sekitar 2
hingga 3 inci setiap tahunnya.
 Anak-anak akan mengalami penambahan berat tubuh
5 - 7 pon setiap tahun
 Pertambahan berat ini terutama terkait dengan
peningkatan ukuran kerangka dan sistem otak,
maupun ukuran beberapa organ tubuh.
Masa Anak-Anak Akhir (12-19 tahun)

 Pra pubertas (usia 12-13 tahun) dan remaja (13-18 tahun)


 Pada tahap ini hubungan antarsaraf (grey matter) yaitu proses
menyambungkan bagian-bagian otak terus berlangsung dan di
perkuat. 
 Pengulangan stimulasi akan memperkuat hubungan yang telah
terjalin. 
 Jaringan lemak yang menyelimuti sel saraf (white matter)
bertambah banyak, sehingga terjadi percepatan penyampaian
sinyal yang berarti otak bekerja sangat baik untuk mengontrol
sistem tubuh
 Hubungan antara sel saraf menjadi stabil.
 Pada tahap ini, bagian yang paling terakhir mencapai
kematangan adalah Prefrontal cortex yang berfungsi
mengendalikan gerakan-gerakan, juga pengambilan keputusan.
Tidak heran jika banyak remaja terlihat sulit mengendalikan
tubuh mereka.
 Tahap perkembangan psikoseksual “Sigmund
Freud”

 Tahap perkembangan psikososial


“Erik Erikson”

 Teori perkembangan kognitif


“Jean Piaget”

 Tahap perkembangan psikomoral “Kohberg”

 Tahap perkembangan kepribadian “Sullivan”


TAHAP/ Sigmund Erik Erikson Jean Piaget Sullivan
USIA Freud

Masa Infant Fase Oral Percaya vs Sensori Individu


0-1 Tahun Kepuasan tidak motorik maternal
seks pd percaya
aktivitas Kelembutan
mlut kasih sayang

Masa usia Fase Anal Autonomi vs Pikiran Individu parental


bermain Pada ragu ragu praoperasio-
1-3 th aktivitas (malu) nal, fase Melindungi rasa
anus prakonseptual aman melalui
imaji teman
sebaya

Masa anak- Fase Phalic Inisiatif vs Pikiran Teman bermain


anak awal Beda lk dan rasa bersalah praoperasio- seusia
4-5 th pr nal, fase
Pre school intuitif Orientasi menuju
(berfikir kehidupan
transduktif) sebaya
TAHAP/ Sigmund Erik Erikson Jean Piaget Sullivan
USIA Freud

Masa anak- Fase Latent Industri Operasi konkret Belajar


anak (pengejaran vs inferioritas (berfikir induktif mencintai orang
tengah intelektual dan Bersikap thdp dan logis) lain seperti atau
sekolah interaksi link, kdg gagal melebihi
sosial) dan rendah diri mencintai diri
6-12 th sendiri
Remaja Fase Genital Identitas dan Operasi formal Integrasi
13-18 th > 12 peduli penyangkalan vs (berfikir kebutuhan
dan bingung identitas deduktif dan Intimasi dengan
abstrak)
tertarik kepuasan seksual
dengan
lawan jenis
Masa Intimasi dan Integrasi ke
Dewasa solidaritas vs dalam
awal isolasi masyarakat
dewasa,
self-respect
Umur Anak Jenis Deteksi Tumbuh Kembang Yang Harus Dilakukan
Deteksi Dini Penyimpangan Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional
Pertumbuhan

BB/TB LK KPSP TDD TDL KMME CHAT * GPPH *


0 bulan              
3 bulan            
6 bulan            
9 bulan            
12 bulan            
15 bulan              
18 bulan           
21 bulan             
24 bulan           
30 bulan            
36 bulan         
42 bulan           
48 bulan          
54 bulan           
60 bulan          
66 bulan           
72 bulan          

BB/TB : Berat Badan terhadap Tinggi Badan TDL : Tes Daya Lihat
LK : Lingkaran Kepala KMME : Kuesioner Masalah Mental Emosional
KPSP : Kuesioner Pra Skrining Perkembangan CHAT : Checklist for Autism in Toddlers
TDD : Tes Daya Dengar GPPH : Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas
Tanda * : Deteksi dilakukan atas indikasi
CONTOH,,,,,KPSP PADA BAYI UMUR 3 BULAN
1. Pada waktu bayi telentang, apakah masing­-masing lengan dan tungkai bergerak dengan mudah? Gerak kasar Ya Tidak
Jawab TIDAK bila salah satu atau kedua tungkai atau lengan bayi bergerak tak terarah/tak terkendali.

2. Pada waktu bayi telentang apakah ia melihat dan menatap wajah anda? Sosialisasi & Ya Tidak
kemandirian
3. Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh) disamping menangis? Bicara dan bahasa Ya Tidak

4. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerak-an anda dengan menggerakkan Gerak halus Ya Tidak
kepalanya dari kanan/kiri ke tengah?

5. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerak-an anda dengan menggerakkan Gerak halus Ya Tidak
kepalanya dari satu sisi hampir sampai pada sisi yang lain? 
 

6. Pada waktu anda mengajak bayi berbicara dan tersenyum, apakah ia tersenyum kembali kepada anda Sosialisasi & Ya Tidak
kemandirian
7. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya seperti pada Gerak Kasar Ya Tidak
gambar ini?

8. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya sehingga Gerak kasar Ya Tidak
membentuk sudut 45º seperti pada gambar ?

9. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya dengan tegak Gerak kasar Ya Tidak
seperti pada gambar ?

10. Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau diraba-raba? Bicara & bahasa Ya Tidak
Interpretasi hasil KPSP:

 Interpretasi hasil KPSP:


 Hitunglah berapa jumlah jawaban Ya.
 Jawaban Ya, bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak bisa atau pernah atau
sering atau kadang-kadang melakukannya.
 Jawaban Tidak, bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak belum pernah
melakukan atau tidak pernah atau ibu/pengasuh anak tidak tahu.
 Jumlah jawaban ‘Ya’ = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap
perkembangannya (S).
 Jumlah jawaban ‘Ya’ = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M).
 Jumlah jawaban ‘Ya’ = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan
(P).
 Untuk jawaban ‘Tidak’, perlu dirinci jumlah jawaban ‘Tidak’ menurut jenis
keterlambatan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan
kemandirian).
DETEKSI DINI PENYIMPANGAN MENTAL EMOSIONAL

Interpretasi : Bila ada jawaban YA, maka kemungkinan anak mengalami


masalah mental emosional.

Intervensi :
Bila jawaban YA hanya 1 (satu) :
Lakukan konseling kepada orang tua menggunakan Buku Pedoman Pola Asuh
Yang Mendukung Perkembangan Anak.
Lakukan evaluasi setelah 3 bulan, bila tidak ada perubahan rujuk ke Rumah
Sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak.

Bila jawaban YA ditemukan 2 (dua) atau lebih :


Rujuk ke Rumah Sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang
anak. Rujukan harus disertai informasi mengenai jumlah dan masalah mental
emosional yang ditemukan.
KUESIONER MASALAH MENTAL EMOSIONAL (KMEE)
 
No Pertanyaan Ya Tidak

 1 Apakah anak anda seringkali terlihat marah tanpa sebab yang jelas?    

(seperti banyak menangis, mudah tersinggung atau bereaksi berlebihan terhadap hal-hal yang sudah biasa dihadapinya)

 2 Apakah anak anda tampak menghindar dari teman-teman atau anggota keluarganya?    

(seperti ingin merasa sendirian, menyendiri atau merasa sedih sepanjang waktu, kehilangan minat terhadap hal-hal yang biasa
sangat dinikmati)
 3 Apakah anak anda terlihat berperilaku merusak dan menentang terhadap lingkungan di sekitarnya?    

(seperti melanggar peraturan yang ada, mencuri, seringkali melakukan perbuatan yang berbahaya bagi dirinya, atau menyiksa
binatang atau anak-anak lainnya)

dan tampak tidak perduli dengan nasihat-nasihat yang sudah diberikan kepadanya?

 4 Apakah anak anda memperlihatkan adanya perasaan ketakutan atau kecemasan berlebihan yang tidak dapat dijelaskan asalnya    
dan tidak sebanding dengan anak lain seusianya?
 5 Apakah anak anda mengalami keterbatasan oleh karena adanya konsentrasi yang buruk atau mudah teralih perhatiannya,    
sehingga mengalami penurunan dalam aktivitas sehari-hari atau prestasi belajarnya?

 6 Apakah anak anda menunjukkan perilaku kebingungan sehingga mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan membuat    
keputusan?
 7 Apakah anak anda menunjukkan adanya perubahan pola tidur?    

(seperti sulit tidur sepanjang waktu, terjaga sepanjang hari, sering terbangun di waktu tidur malam oleh karena mimpi buruk,
mengigau)
 8 Apakah anak anda mengalami perubahan pola makan?    

(seperti kehilangan nafsu makan, makan berlebihan atau tidak mau makan sama sekali)
 9 Apakah anak anda seringkali mengeluh sakit kepala, sakit perut atau keluhan-keluhan fisik lainnya?    

 10 Apakah anak anda seringkali mengeluh putus asa atau berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya?    

 11 Apakah anak anda menunjukkan adanya kemunduran perilaku atau kemampuan yang sudah dimilikinya?    
Deteksi Dini Autis Pada Anak

 Tujuannya adalah untuk mendeteksi secara dini adanya autis pada anak umur 18
bulan sampai 36 bulan.
 Jadwal deteksi dini autis pada anak prasekolah dilakukan atas indikasi atau bila
ada keluhan dari ibu/pengasuh atau ada kecurigaan tenaga kesehatan, kader
kesehatan, BKB, petugas PADU, pengelola TPA dan guru TK. Keluhan tersebut
dapat berupa salah satu atau lebih keadaan di bawah ini:
 keterlambatan berbicara
 gangguan komunikasi/ interaksi sosial
 perilaku yang berulang-ulang
 Alat yang digunakan adalah CHAT (Checklist for Autism in Toddlers).
Interpretasi :
Risiko tinggi menderita autis: bila jawaban “Tidak” pada pertanyaan A5, A7,
B2, B3, dan B4.
Risiko rendah menderita autis: bila jawaban ”Tidak” pada pertanyaan A7 dan
B4
Kemungkinan gangguan perkembangan lain: bila jawaban ”Tidak” jumlahnya
3 atau lebih untuk pertanyaan A1-A4; A6; A8-A9; B1; B5.
Anak dalam batas normal bila tidak termasuk dalam kategori 1, 2 dan 3.
Intervensi:
Bila anak risiko menderita autis atau kemungkinan ada gangguan
perkembangan, Rujuk ke Rumah Sakit yang memiliki fasilitas kesehatan
jiwa/tumbuh kembang anak.
CEKLIS DETEKSI DINI AUTIS PADA ANAK UMUR 18-36 BULAN
CHAT (Checklist for Autism in Toddlers)
A. Alo anamnesis Ya Tidak
1  Apakah anak senang diayun-ayun atau diguncang-guncang naik turun (bounched) di paha anda?    
2  Apakah anak tertarik (memperhatikan) anak lain?    
3  Apakah anak suka memanjat-manjat, seperti memanjat tangga?    
4  Apakah anak suka bermain ”ciluk ba”, ”petak umpet”?    
5  Apakah anak pernah bermain seolah-olah membuat secangkir teh menggunakan mainan berbentuk cangkir dan teko, atau    
permainan lain?
6  Apakah anak pernah menunjuk atau meminta sesuatu dengan menunjukkan jari?    
7  Apakah anak pernah menggunakan jari untuk menunjuk ke sesuatu agar anda melihat ke sana?    
8  Apakah anak dapat bermain dengan mainan yang kecil (mobil atau kubus)?    
9 Apakah anak pernah memberikan suatu benda untuk menunjukkan sesuatu?    
B. Pengamatan Ya Tidak
1  Selama pemeriksaan apakah anak menatap (kontak mata) dengan pemeriksa?    
2  Usahakan menarik perhatian anak, kemudian pemeriksa menunjuk sesuatu di ruangan pemeriksaan sambil mengatakan: ”    
Lihat itu ada bola (atau mainan lain)”!.

Perhatikan mata anak, apakah ia melihat ke benda yang ditunjuk, bukan melihat tangan pemeriksa?

3  Usahakan menarik perhatian anak, berikan mainan gelas/ cangkir dan teko. Katakan pada anak: ”Buatkan secangkir susu    
buat mama”!
4  Tanyakan pada anak: ”Tunjukan mana gelas”! (gelas dapat diganti dengan nama benda lain yang dikenal anak dan ada di    
sekitar kita). Apakah anak menunjukkan benda tersebut dengan jarinya? Atau sambil menatap wajah anda ketika menunjuk
ke suatu benda?

5  Apakah anak dapat menumpuk beberapa kubus/balok menjadi suatu menara?    


Tujuannya adalah untuk mengetahui secara dini anak adanya Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) pada anak umur 36 bulan ke atas.
Jadwal deteksi dini GPPH pada anak prasekolah dilakukan atas indikasi atau bila ada
keluhan dari orang tua/pengasuh anak atau ada kecurigaan tenaga kesehatan, kader
kesehatan, BKB, petugas PADU, pengelola TPA dan guru TK. Keluhan tersebut
dapat berupa salah satu atau lebih keadaan di bawah ini:
Anak tidak bisa duduk tenang
Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak mengenal lelah
Perubahan suasana hati yang mendadak/impulsif
Interpretasi:
Beri nilai pada masing-masing jawaban sesuai dengan “bobot nilai” berikut ini dan
jumlahkan nilai masing-masing jawaban menjadi nilai total
Nilai 0: jika keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak.
Nilai 1: jika keadaan tersebut kadang-kadang ditemukan pada anak.
Nilai 2: jika keadaan tersebut sering ditemukan pada anak.
Nilai 3: jika keadaan tersebut selalu ada pada anak.
Bila nilai total 13 atau lebih anak kemungkinan dengan GPPH.
Intervensi:
Anak dengan kemungkinan GPPH perlu dirujuk ke Rumah Sakit yang memiliki fasilitas
kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak untuk konsultasi dan lebih lanjut.
Bila nilai total kurang dari 13 tetapi anda ragu-ragu, jadwalkan pemeriksaan ulang 1 bulan
kemudian. Ajukan pertanyaan kepada orang-orang terdekat dengan anak (orang tua,
pengasuh, nenek, guru, dsb).
FORMULIR DETEKSI DINI
GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN
HIPERAKTIVITAS (GPPH)

Kegiatan yang diamati 0 1 2 3


1. Tidak kenal lelah, atau aktivitas yang berlebihan        

2. Mudah menjadi gembira, impulsive.        

3. Mengganggu anak-anak lain        


4. Gagal menyelesaikan kegiatan yang telah dimulai, rentang perhatian pendek        

5. Menggerak-gerakkan anggota badan atau kepala secara terus menerus        

6. Kurang perhatian, mudah teralihkan        


7. Permintaannya harus segera dipenuhi, mudah menjadi frustrasi        

8. Sering dan mudah menangis        


9. Suasana hatinya mudah berubah dengan cepat dan drastis        
10. Ledakkan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan tak terduga.        

Jumlah        
Nilai Total :
CONTOH SOAL
1. Seorang bayi perempuan, usia 5 bulan, riwayat lahir usia gestasi 40 minggu,
dibawa ibu nya ke klinik tumbuh kembang anak. Bayi bisa mengisap dan menelan
dengan baik. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, ia dapat mengangkat
kepalanya sehingga membentuk sudut 45º. Jenis skrining/deteksi penyimpangan
tumbuh kembang apa saja yang bisa dilakukan pada bayi tersebut ?
a.BB/TB,LK,KPSP dan TDD
b.LK dan CHAT
c.KPSP dan KMME
d.TDL dan GPPH
e.TDD dan CHAT
Jawaban no 1 = a

a. BB/TB,LK,KPSP dan TDD

Catatan: deteksi tumbuh kembang diukur dari usia terakhir yg ada di buku panduan
KPSP, misal usia 5 bulan disoal belum mencapai 6 bulan, maka menggunakan
deteksi tumbuh kembang 3 bulan.
2. Seorang anak usia 2,5 tahun dia adalah anak pertama dan oleh ibunya
dibawa ke Puskesmas dengan keluhan belum bisa berjalan dari hasil
pemeriksaan didapat berat badan 6 kg, tinggi 68 cm, dan anak hanya bisa
merangkak sewaktu di lakukan pemeriksaan oleh perawat. Dari hasil
pemeriksaan anak mengalami keterlambatan?
a.Gangguan perilaku
b.Gangguan social
c.Gangguan motorik kasar
d.Gangguan motorik halus
e.Gangguan wicara
Jawaban no 2 = c

C. Gangguan motorik kasar


 3. seorang anak seorang laki-laki usia 54 bulan dibawa oleh ibunya
klinik untuk diperiksa tumbuh kembangnya. Pada saat dilakukan
anamnesa ibunya mengatakan anaknya memilki riwayat gagal ginjal 3
bulan yang lalu. Pada hasil pemeriksaan fisik didapat nadi 87x/menit,
pernafasan 28x/ menit, suhu 37,8°C. Jika hasil dari KPSP usia 54 bulan,
ditemukan 8 jawaban “YA”, maka disimpulkan bahwa perkembangan
anak:
 a. Normal (N)
 B. Meragukan (M)
 C. Sesuai
 D. Suspek
Jawaban no 3 = B

B. Meragukan (M)

Pada Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP), hasil interpretasi :


Jumlah jawaban ‘Ya’ = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap
perkembangannya (S).
Jumlah jawaban ‘Ya’ = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M).
Jumlah jawaban ‘Ya’ = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P).
4. Seorang ibu membawa anaknya ke posyandu yang berusia 48 bulan. Ibu
mengatakan anak lahir dengan persalinan normal,namun mengalami asfiksa pada
saat lahir. Hasil wawancara ibu memiliki Keluhan Anak tidak bisa duduk tenang,
Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak mengenal lelah. Kadang anak
mengalami Perubahan suasana hati yang mendadak/impulsif.
Hasil pemeriksaan deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktivitas (GPPH) dengan skor total = 14 berarti:
a. Normal
b. Bukan GPPH
c. Mungkin GPPH
d. Positif GPPH
e. Suspek GPPH
Jawaban no 4 = c

C = Mungkin GPPH
Catatan : Bila nilai total 13 atau lebih anak kemungkinan dengan GPPH.
5. Berdasarkan soal no 4 sebelumnya, intervensi yang dapat dilakukan petugas
kesehatan adalah ?
a.Dirujukke Rumah Sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh
kembang anak untuk konsultasi dan lebih lanjut.
b.Laukan pemeriksaan ulang 1 minggu kemudian.
c.Ajukan pertanyaan kembali kepada anak, tidak melibatkan orang-orang
terdekat dengan anak
d.Memberi informasi kepada orang tua bahwa gangguan hiperaktifitas ini adalah
masalah yang serius
Jawaban no 5 = a

a. Dirujuk ke Rumah Sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh


kembang anak untuk konsultasi dan lebih lanjut.
Catatan :
 Intervensi Anak dengan kemungkinan GPPH perlu dirujuk ke Rumah
Sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak
untuk konsultasi dan lebih lanjut.
 Bila nilai total kurang dari 13 tetapi anda ragu-ragu, jadwalkan
pemeriksaan ulang 1 bulan kemudian. Ajukan pertanyaan kepada orang-
orang terdekat dengan anak (orang tua, pengasuh, nenek, guru, dsb).
6. Seorang anak usia 5 tahun dibawa oleh orang tua nya ke
puskesmas untuk mengikuti posyandu. Dalam pengukuran
pertumbuhan anak, untuk mengetahui status gizi anak adalah
dengan cara ?
a. Berat badan menurut umur
b. Berat badan menurut umur dan jenis kelamin
c. Berat badan menurut umur dan tinggi badan
d. Berat badan menurut tinggi badan
e. Berat badan menurut tinggi badan dan jenis kelamin
Jawaban no 6 = d

d. Berat badan menurut tinggi badan

Catatan :
Dalam pemeriksaan antropometri pertumbuhan anak berdasarkan berat
badan (BB)/Tinggi badan (TB) yang kemudian di sesuaikan dengan tabel
(standar deviasi SD), hasil Interpretasi:
Normal: - 2 SD s/d 2 SD atau Gizi baik
Kurus :  - 2 SD s/d – 3 SD atau Gizi kurang
Kurus sekali:  – 3 SD atau Gizi buruk
Gemuk:  2 SD atau Gizi lebih
7. Seorang ibu membawa anak M usia 5 tahun ke RS Umum, dengan
keluhan tidak nafsu makan, Pucat dan lemah. Setelah dilakukan
pengkajian oleh perawat didapatkan data bentuk muka yang
mongoloid, hidung pesek tanpa pangkal hidung, jarak anatara kedua
mata lebar, tulang dahi lebar, konjungtiva pucat, mulut dan bibir
pucat, Hb 5 gr%. Dari penuturan diatas intervensi apakah yang
pertama dilakukan pada anak M adalah?
a.Hindari pemberian makan yang mengandung es
b.Beri diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP)
c.Lakukan transfuse darah sesuai protocol
d.Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering
e.Penuhi kebutuhan nutrisi secara mencukupi
Jawaban no 7 = c

C. Lakukan transfuse darah sesuai protocol


Catatan : pada soal terlihat bahwa anak memiliki ciri fisik kemungkinan
mengalami retardasi mental, namun tidak ada data IQ. Untuk intervensi
yang harus dilakukan fokus kepada tanda gejala gangguan kesehatan
berdasarkan pengkajian fisik dan data penunjang (LAb), jumlah HB.
8. Seorang anak perempuan, usia 26 bulan di bawa ibunya keklinik tumbuh
kembang anak. Pada saat pemeriksaan KPSP diketahui bahwa anak belum bisa
menunjuk dengan benar paling sedikit satu bagian badannya (rambut, mata,
hidung, mulut, atau bagian badan yang lain). Anak belum bisa mengucapkan
paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain “papa” dan “mama”. Informasi
apakah yang dapat diberikan pada ibu atau pengasuh?
a.Perkembangan Anak Normal (N)
b.Perkembangan Anak Pasti Mengalami Gangguan Perkembangan
c.AnakDapat Diperiksa Kembali Setelah 2 Minggu, dengan cara rutin stimulasi
Aspek Kemampuan Bicara dirumah
d.Anak Dirujuk Ke Ahli Terapi Wicara Segera
Jawaban no 8 = c

 Anak Dapat Diperiksa Kembali Setelah 2 Minggu, dengan cara rutin stimulasi
Aspek Kemampuan Bicara dirumah
9. Seorang anak perempuan, usia 21 bulan, datang ke posyandu. Jenis
skrining/deteksi penyimpangan tumbuh kembang apa saja yang bisa
dilakukan pada anak tersebut ?
a.BB/TB, KPSP dan CHAT
b.CHAT dan GPPH
c.KPSP dan KMME
d.GPPH

e.TDL dan CHAT


Jawaban No 9 = A

a. BB/TB, KPSP dan CHAT


10. Seorang ibu membawa anak laki-laki yang berusia 30 bulan ke dokter
anak. Ibu mengatakan anakanak memilki riwayat kejang saat masih berusia 5
bulan. Hasil wawancara ibu memiliki Keluhan Anak keterlambatan berbicara,
adanya gangguan komunikasi/ interaksi sosial. Saat diperiksa, anak tidak
menggunakan jari untuk menunjuk ke sesuatu. Anak tidak melihat ke benda
yang ditunjuk pemeriksa dan tidak bisa menyebut benda tersebut (misal
cangkir). Apakah interpretasi hasil pemeriksaan tersebut?
Risiko tinggi menderita autis
Risiko rendah menderita autis
Kemungkinan gangguan perkembangan lain
Anak dalam batas normal
Jawaban no 10 = b
 Risiko rendah menderita autis

Catatan :
Interpretasi hasil berdasarkan kuesioner CHAT :
1. Risiko tinggi menderita autis: bila jawaban “Tidak” pada pertanyaan A5,
A7, B2, B3, dan B4.
2. Risiko rendah menderita autis: bila jawaban ”Tidak” pada pertanyaan
A7 dan B4
3. Kemungkinan gangguan perkembangan lain: bila jawaban ”Tidak”
jumlahnya 3 atau lebih untuk pertanyaan A1-A4; A6; A8-A9; B1; B5.
4. Anak dalam batas normal bila tidak termasuk dalam kategori 1, 2 dan 3.
11. Seorang anak laki-laki usia 60 bulan datang ke klinik tumbuh kembang
bersama ibunya, dengan keluhan adanya perubahan pola tidur,
melakukan perbuatan yang berulang-ulang tanpa alasan yang jelas, dan
memilki perilaku kebingungan sehingga mengalami kesulitan dalam
berkomunikasi. Pemeriksaan Perkembangan yang tepat pada anak tersebut
adalah ?
a.KMME

b.GPPH

c.CHAT

d.KPSP
Jawaban no 11 = KMME

A. KMME (Kuesioner Masalah Mental Emosional)


Catatan :
A. Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME) bagi anak
umur 36 bulan sampai 72 bulan.
B. Dari tanda dan gejala menunjukan danya ciri kemungkinan
anak mengalami masalah mental emosional.
C. KMME terdiri dari 12 pertanyaan dengan Interpretasi :
Bila ada jawaban YA, maka kemungkinan anak mengalami
masalah mental emosional.

Anda mungkin juga menyukai