Clinical Exposure III DKI: Yohanes Marcellino Armiento/ 01071170169

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 30

Clinical Exposure III

DKI
Yohanes Marcellino Armiento/ 01071170169
BAB 1 – ILUSTRASI KASUS
Identitas Pasien

• Nama Pasien : Ibu M


• Jenis Kelamin : Perempuan
• Usia : 60 tahun
• Status : Sudah Menikah
• Pekerjaan : Pembantu Rumah Tangga
Anamnesa
Dilakukan secara autoanamnesa pada hari Selasa, 2 April 2019 di Puskesmas
Kresek, Tengrang
Keluhan Utama

• Pasien mengeluhkan gatal pada kaki kiri sejak dua minggu yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
• Gatal pada punggung kaki kiri dekat jempol sejak 2 minggu yang lalu
• Gatal terasa terus menerus
• Gatal tidak menjalar ke bagian lain
• Sudah mencoba salep, tidak begitu pengaruh
• Gatal bertambah parah jika bekerja
• Tidak ada kontak dengan hewan
• Tidak ada kegiatan berkebun
• Pasien mandi 2 kali sehari
• Awalnya kulit kemerahan dan gatal, kemudian bersisik dan luka
• Mencuci dengan cara manual
• Perih pada ujung jari kedua tangannya sejak 2 minggu yang lalu bersamaan dengan
kemerahan pada kaki pasien
Riwayat Penyakit Dahulu

• Tidak pernah sakit berat


• Tidak pernah dirawat di RS
• Tidak pernah mengalami keluhan serupa
• Riwayat alergi debu  batuk & bersin
• Pasien menyangkal memiliki riwayat Darah tinggi, kencing manis, penyakit
jantung, asam urat, kolesterol
• Tidak mengkonsumsi obat untuk alerginya
Riwayat Penyakit Keluarga

• Di keluarga tidak ada yang mengalami keluhan serupa


• Di keluarga tidak ada riwayat darah tinggi, kencing manis, asam urat,
penyakit jantung, kolesterol
• Di keluarga tidak ada riwayat alergi
Riwayat Sosial, Ekonomi, dan Kebiasaan

• Pasien menyangkal mengkonsumsi rokok, minuman beralkohol, serta obat-


obatan terlarang
• Pasien jarang berolahraga
• Pasien bekerja sebagai pembantu rumah tangga
• Pasien biasa mencuci dengan cara manual
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis

• Keadaan Umum : Tampak sakit


• Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
• Tinggi Badan : 155cm
• Berat Badan : 48kg
• BMI : 20
Tanda-tanda Vital

• Suhu : 37C
• HR : 85 kali/menit
• RR : 15 kali/menit
• Tekanan Darah : 118/64 mmHg
Status dermatologis

• Lokasi : punggung kaki kiri dekat jempol


• Distribusi : unilateral, soliter
• Bentuk : bentuk bulat tidak beraturan
• Batas : tidak tegas
• Ukuran : nummular, sebesar uang logam (3-5)
• Eflorensi : tampak plak papul datar, geografika, dan erosi/ lecet kulit
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan penunjang tidak dilakukan akan tetapi untuk meneggakkan


diagnosis dapat dilakukan pemeriksaan patch test
Resume
• Pasien perempuan bernama mimi, umur 60 tahun datang ke puskesmas
dengan keluhan gatal pada punggung kaki kiri dekat jempol sejak 2 minggu
yang lalu dan tidak menjalar ke bagian lain. Gatal yang dirasakan pasien terasa
terus menerus. Pasien sudah mencoba menggunakan salep untuk gatal tapi
tidak menimbulkan efek yang signifikan, dan menurt pasien gatal yang dirasa
bertambah parah jika sedang bekerja. Menurut pasien, awalnya kulit terlihat
kemerahan dan terasa gatal, kemudian menjadi bersisik dan luka. Pasien
menyatakan bahwa dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan masih
mencuci dengan cara manual menggunakan sabun cuci yang mengandung
deterjen. Pasien juga mengeluh perih pada ujung jari-jari kedua tangannya
sejak 2 minggu yang lalu bersamaan dengan munculnya kemerahan pada kaki
pasien. Status dermatologis pasien pada regio dorsum pedis sinistra tampak
plak eritema, ukuran numuler, berbentuk bulat dengan batas tidak tegas,
soliter, unilateral. Pada permukaannya terdapat erosi, papul eritema serta
skuama halus.
Diagnosis

• Diagnosis Kerja : Dermatitis Kontak Iritan


• Diagnosis Banding : Dermatitis Kontak Allergen
Tatalaksana

• Tatalaksana dilakukan edukasi kepada pasien untuk tidak menggaruk


bagian yang gatal dan diberi obat gatal topikal
Prognosis

• Ad Vitam : ad Bonam
• Ad Fungsionam : ad Bonam
• Ad Sanationam : ad Bonam
BAB 2 – TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

• Dermatitis konatak iritan (DKI) merupakan reaksi peradangan kulit yang


disebabkan karena terpapar iritan baik berupa bahan kimia, fisik, atau
biologik
• Biasanya DKI sering timbul akibat kecelakaan atau akibat kebiasaan kerja
yang buruk
• Disebabkan oleh kontak berulang terhadap iritan, dapat disebabkan oleh
deterjen dan air di sabun cuci
Etiologi

• Bahan kimia yang bersifat iritan  bahan pelarut, deterjen, minyak


pelumas, asam, alkali, serbuk kayu
• Dipengaruhi oleh  lama kontak, konsentrasi bahan iritan, gesekan fisik,
suhu, kelembaban lingkungan
Manifestasi Klinis

Akut Kronis
• Kulit terasa pedih • Kulit kering
• Kulit terasa panas • Eritema
• Eritema • Skuama
• Edema • Hiperkeratosis ( kulit tebal)
• Pinggir kelainan kulit berbatas tegas dan • Dapat terbentuk fisur/ luka iris, yang
asimetris menimbulkan nyeri
• gatal • Kadang berupa kulit kering atau skuama
tanpa eritema
Diagnosis

• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik dermatologis
• Lokasi distribusi
• Karakteristik lesi
• Pemeriksaan lokasi sekunder
• Patch test
Tatalaksana

• Tatalaksana bergantung pada zat iritan penyebabnya


• Pengobatan topikal
• Diberi antibiotic bila ada infeksi bakteri
BAB 3 – ANALISA KASUS
• Pasien perempuan bernama mimi, umur 60 tahun datang ke puskesmas
dengan keluhan gatal pada punggung kaki kiri dekat jempol sejak 2 minggu
yang lalu dan tidak menjalar ke bagian lain. Gatal yang dirasakan pasien
terasa terus menerus. Pasien sudah mencoba menggunakan salep untuk
gatal tapi tidak menimbulkan efek yang signifikan, dan menurt pasien gatal
yang dirasa bertambah parah jika sedang bekerja. Menurut pasien, awalnya
kulit terlihat kemerahan dan terasa gatal, kemudian menjadi bersisik dan
luka. Pasien menyatakan bahwa dia bekerja sebagai pembantu rumah
tangga dan masih mencuci dengan cara manual menggunakan sabun cuci
yang mengandung deterjen. Pasien juga mengeluh perih pada ujung jari-jari
kedua tangannya sejak 2 minggu yang lalu bersamaan dengan munculnya
kemerahan pada kaki pasien. Status dermatologis pasien tampak plak papul
datar nummular sebesar uang logam dengan batas tidak tegas berbentuk
bulat tidak beraturan pada punggung kaki kiri dekat jempol, dan terdapat
erosi/ lecet kulit.
• Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan landasan teori, pasien
pada kasus ini di diagnosis dermatitis kontak iritan. Hal ini dapat dilihat
melalui gejala yang dialami pasien. Dermatitis kontak allergen dapat
disingkirkan karena pasien menyangkal memiliki alergi lain selain alergi
debu, dan baru muncul saat ini. Karena dia sudah bekerja sebagai pembantu
rumah tangga sejak lama akan tetapi di tempat kerja yang dulu pasien
menggunakan mesin cuci sedangkan di tempat kerja yang sekarang pasien
mencuci dengan cara manual.
• Untuk menegakkan diagnosis bisa dilakukan patch test untuk mengetahui
adanya reaksi alergi terhadap suatu bahan. Patch test dilakukan pada kulit
pasien dengan menaruh beberapa bahan spade kulit pasien. Dengan
pemeriksaan penunjang ini, diagnosis banding dapat disingkirkan.
Tatalaksana yang baik dilakukan untuk pasien ini diberikan terapi topikal.
BAB 4 – TINJAUAN PUSTAKA
• Irritant Contact Dermatitis. [Online] Practice Essentials, Background,
Pathophysiology. Available from:
https://emedicine.medscape.com/article/1049353-overview [Accessed:
16thFebruary2019]
• Djuanda, Adhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7 th ed. Jakarta Pusat:
Interna Publishing; 2017
• Ale SI, Maibach HI. Irritant Contact Dermatitis ersus Allergic Contact
Dermatitis. Irritant Dermatitis. [Online] : 11–18. Available from:
doi:10.1007/3-540-31294-3_2
• Slodownik D, Lee A, Nixon R. Irritant contact dermatitis: a review. [Online]
The Australasian journal of dermatology. U.S. National Library of Medicine;
Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18186838 [Accessed:
16thFebruary2019]
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai