Pilulae (PIL) : Agnes Kristiana Sumadi, S.Si, Apt
Pilulae (PIL) : Agnes Kristiana Sumadi, S.Si, Apt
Pilulae (PIL) : Agnes Kristiana Sumadi, S.Si, Apt
(PIL)
AGNES KRISTIANA SUMADI, S.SI, APT
PENGERTIAN PILULAE
Zat Utama
Berupa bahan obat yang memenuhi persyaratan FI
Zat Tambahan
Terdiri dari : zat pengisi, pengikat, pembasah,
penabur, penyalut
ZAT TAMBAHAN PIL
Zat pengisi
• untuk memperbesar volume massa pil agar mudah dibuat,
contoh :akar manis, atau bahan lain yg cocok.
Zat pengikat
• untuk memperbesar daya kohesi maupun adhesi massa pil, agar
massa pil dapat saling melekat menjadi massa yang kompak,
contoh: sari akar manis, gom akasia, tragakan, camp. bahan tsb
atau bahan lain yg cocok
Zat pembasah
• untuk memperkecil sudut kontak ( <900 ) antar molekul,
sehingga massa menjadi lembab dan mudah dibentuk,
contoh: air, gliserol, sirop, madu, atau campuran bahan lain
yg cocok
Zat penabur
• untuk memperkecil/mengurangi gesekan antara molekul sejenis ,
sehingga massa pil tidak lengket pada alat pembuat pil ataukah
lengket dengan pil lainnya, contoh: likopodium, talk atau bahan
lain yg cocok
Zat penyalut
• untuk menutupi rasa dan bau yang tidak enak; mencegah
perubahan karena pengaruh udara; atau supaya pil pecah dalam
usus (enteric coated pils), contoh: perak, balsam tolu, keratin,
gelatin, gula atau bahan lain yg cocok
6 TIPE BAHAN OBAT YANG DIBERIKAN
SECARA ENTERIK
1. BHN OBAT YANG DIPAKAI TERUS MENERUS DAN MERANGSANG SELAPUT LENDIR
LAMBUNG (SENY. ARSEN, ANTELMINTIK, DIGITALIS DLL)
2. BHN OBAT YANG MENGHALANGI PENCERNAAN , KRN DGN PEPSIN MEMBENTUK SENY.
YANG TDK LARUT ( TANNIN DAN AG NITRAT)
3. BHN OBAT YANG TERURAI OLEH ASAM LAMBUNG (ANTIBIOTIK GOLONGAN PENISILIN)
4. BHN OBAT YANG DIHARAPKAN DALAM KEADAAN SEPEKAT MUNGKIN DI USUS
(ANTISEPTIK, SANTONIN)
5. BHN OBAT YANG MENGAKIBATKAN MABUK DAN MUNTAH (EMETIN DAN
SULFONAMIDE)
6. BHN OBAT YANG DIKEHENDAKI BERAKSI LAMBAT (ANTISPASMODIK, ANTIHISTAMIN
DAN BARBITURATE)
PEMBUATAN SEDIAAN PILULAE
SECARA UMUM
CARA PEMBUATAN PIL PADA PRINSIPNYA ADALAH
MENCAMPURKAN BAHAN-BAHAN, BAIK BAHAN OBAT ATAU ZAT UTAMA DAN ZAT-ZAT
TAMBAHAN BAHAN SAMPAI HOMOGEN
SETELAH HOMOGEN, CAMPURAN INI DITETESI DENGAN ZAT PEMBASAH SAMPAI MENJADI
MASSA LEMBEK YANG ELASTIC ATAU PLASTIS DAN KOHESIF
LALU DIBUAT BENTUK BATANG DENGAN CARA MENEKAN SAMPAI SEPANJANG ALAT
PEMOTONG PIL YANG DIKEHENDAK
KEMUDIAN DIPOTONG DENGAN ALAT PEMOTONG SESUAI DENGAN JUMLAH PIL YANG
DIMINTA
PENYALUTAN DILAKUKAN JIKA PERLU, SEBELUM PENYALUTAN PIL HARUS KERING
DAHULU, DAN BAHAN PENABUR YANG MASIH MENEMPEL PADA PIL DIBERSIHKAN.
• BOBOT PIL IDEAL ADALAH ANTARA 100-150 MG, RATA-RATA 120 MG
• SEBAGAI ZAT PENGISI, JIKA MUNGKIN DIPILIH RADIX LIQ.; KECUALI JIKA
MUNCUL REAKSI, KADANG DIPAKAI BOLUS ALBA.
• SEBAGAI ZAT PENGIKAT, JIKA MUNGKIN GUNAKAN SUCCUS LIQ. 2 GRAM/60 PIL.
• PADA PEMBUATAN MASSA PIL KEDALAM CAMPURAN OBAT, RADIX, DAN SUCCUS
HARUS DITAMBAHKAN CAIRAN (BAHAN PEMBASAH) SUPAYA PADA PENGEPALAN
DIPEROLEH MASSA YANG HOMOGENY DAN CUKUP BAIK UNTUK DIPROSES LEBIH
LANJUT.
• SETELAH MASSA PIL DIBUAT, MASSA PIL KEMUDIAN DIGULUNG DAN DIPOTONG
MENURUT JUMLAH PIL YANG DIMINTA DAN AKHIRNYA PIL DIBULATKAN
PEMBUATAN SEDIAAN PILULAE
SECARA KHUSUS
1. PIL DENGAN SENYAWA OKSIDATOR (KMNO4, KNO3, FECL3, AGNO3) ATAU GARAM-GARAM PB,
PENGISINYA MENGGUNAKAN 100MG BOLUS ALBA, DAN PENGIKAT ADEPS LANAE ATAU VASELIN
SECUKUPNYA.
2. PIL DENGAN EXTRACTUM GENTIAN AKAN BEREAKSI ASAM JIKA DIBERIKAN SECARA BERSAMA-
SAMA DENGAN ZAT LAIN YANG DENGAN ASAM-ASAM MELEPASKAN GAS.
3. PIL YANG MENGANDUNG GARAM-GARAM FERRO HARUS DIBALUT DENGAN TOLU BALSAM
UNTUK MENCEGAH OKSIDASI OLEH UDARA.
4. PIL DENGAN LIQUOR FOWLERI TIDAK BOLEH DIGANTIKAN DENGAN AS2O3 YANG TELAH
DIPERHITUNGKAN.
5. PIL DENGAN SARI-SARI CAIR, DALAM JUMLAH KECIL, TETAP MENGGUNAKAN SUCCUS DAN
RADIX, SEDANGKAN SARI CAIRNYA DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI PENGGANTI AQ. GLISERINATA.
6. PIL DENGAN BAHAN YANG BERSIFAT HIGROKOPIS (MENYERAP AIR ATAU KELEMBAPAN)DAPAT
MENYEBABKAN PIL MENJADI BASAH ATAU PECAH.
PERSYARATAN PIL
Memenuhi syarat waktu hancur yang tertera pada tablet (FI III)
Waktu hancur pil biasanya tidak lebih dari 15 menit, pil
bersalut tidak lebih dari 60 menit.
251-500 mg 7,5% 15%
“SEORANG PEMBERANI BUKAN ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI RASA TAKUT,
TETAPI ORANG YANG MAMPU BERJALAN DIATAS RASA TAKUTNYA”