Kel.4 Lignan & Lignin
Kel.4 Lignan & Lignin
Kel.4 Lignan & Lignin
LIGNIN
Kelompok 4 Fitokimia 2 D
Afriana Br Silaen
Dhiny Zsa Zsa Aulia
20330723
20330724
Nurul fadillah 20330725
Rina Aryati 20330726
Riezki Tri Wahyuni 20330727
Suci Desriana RS 20330728
Annida Isra Ulil Albab 20330733
Lia Permatasari 20330734
Murni Cania 20330735
Nur Ainun Nisa 20330739
Nadiena Islami Sabilaty 20330741
Celin Gracela Tanama 20330744
Valentino Jourkaef Tendean 20330748
01
LIGNAN
PENGERTIAN LIGNAN
Lignan merupakan metabolit sekunder dari tumbuh-tumbuhan dan termasuk kelompok fitoestrogen.
Lignan mempunyai struktur dasar dibenzylbutane yang dibentuk dengan dimerisiasi oksidatif residu dua
cinnamic acid. Hampir 500 lignan alamiah telah diidentifikasi dalam tanaman dan bagiannya seperti
batang, daun, biji dan buah. Lignan secara spesifik dibedakan menjadi dua kelompok yaitu lignan
tumbuh-tumbuhan merupakan lignan dalam bahan makanan sumber dan mammalian lignan (ML).
KEGUNAAN:
Digunakan dalam terapi kanker, sebagai antioksidan, antiestrogen, memiliki sifat fungisidal dan antiprotozoa,
menunjukkan aktivitas antivirus, antinflamasi serta penghambatan agregasi trombosit.
Identifikasi Senyawa Lignan
Identifikasi Senyawa Lignan Penelitian Elfahmi (2012)
melakukan identifikasi kandungan lignan dengan
cara karakterisasi isolat menggunakan kromatografi
gas-spekroskopi massa (KG-SM)
o Lignin tersusun atas gabungan beberapa senyawa yang berhubungan erat satu sama lain, mengandung C, H dan
O, namun proporsi C-nya lebih tinggi dibanding senyawa karbohidrat.
o Lignin sering digolongkan sebagai karbohidrat karena hubungannya dengan selusoda dan hemiselulosa dalam
menyusun dinding sel, namun lignin bukan karbohidrat yang ditunjukan dengan proporsi C yang lebih tinggi
pada lignin.
Klasifikasi LIGNIN
● Lignin sering digolongkan sebagai karbohidrat karena hubungannya dengan selulosa dan
hemiselulosa dalam menyusun dinding sel, namun lignin bukan karbohidrat. Hal ini
ditunjukkan oleh proporsi karbon yang lebih tinggi pada lignin (Suparjo, 2008).
● Selulosa merupakan komponen utama penyusun dinding sel tanaman. Kandungan selulosa
pada dinding sel tanaman tingkat tinggi sekitar 35-50% dari berat kering tanaman (Lynd et
al, 2002). Selulosa adalah zat penyusun tanaman yang terdapat pada struktur sel. Kadar
selulosa dan hemiselulosa pada tanaman pakan yang muda mencapai 40% dari bahan
kering. Bila hijauan makin tua proporsi selulosa dan hemiselulosa makin bertambah
(Tillman dkk, 1989).
● Hemiselulosa merupakan heteropolisakarida yang mengandung berbagai gula, terutama
pentose. Hemiselulosa umumnya terdiri dari dua atau lebih residu pentose yang berbeda.
Komposis polimer hemiselulosa sering mengandung asam uronat sehingga mempunyai
sifat asam. Hemiselulosa memiliki derajat polimerisasi yang lebih rendah, lebih mudah
dibandingkan selulosa dan tidak berbentuk serat-serat yang panjang (Kusnandar, 2010).
● Lignin dapat dibagi menjadi beberapa kelompok menurut unsur strukturalnya.
1. Lignin guaiasil : terdapat pada kayu jarum (26-32%), dengan prazar koniferil
alkohol.
2. Lignin guaiasil-siringil : merupakan ciri kayu daun lebar (20-28%, pada kayu tropis
>30%), dengan prazat koniferil alkohol : sinapsil alkohol, nisbah 4:1 sampai 1:2.
● Penggolongan lain dapat juga dilakukan. Pada lignin konsentrasi tinggi terdapat dalam
lamela tengah dan rendah dalam dinding sekunder (Achmadi,1990)
SUMBER DAN KEGUNAAN
SUMBER LIGNIN :
Sumber lignin yang potensial adalah larutan sisa pemasak serpih kayu dari pabrik pulp dengan proses
kimia sulfat , yang secara teknis disebut sebagai lindi hitam kraft (kraft black liquor). Komposisi
komponen kimia lignin ini beragam bergantung pada spesies kayu dan kondisi pemasakannya. Untuk
mendapatkan lignin antara lain bisa dengan cara pengendapan berulang ( represipitas).
KEGUNAAN LIGNIN :
- Lignin berada diantara individu sel dan didalam sel. Diantara sel lignin berperan sebagai pengikat
antar sel, dan didalam sel lignin berasosiasi dengan selulosa dan hemiselulosa.
- Lignin mempunyai potensi besar untuk penggunaan beberapa industri untuk menggantikan bahan
bakar minyak yang semakin berkurang dan mahal
IDENTIFIKASI LIGNIN
1. Reaksi identifikasi terhadap lignin
Serbuk dibasahi dengan larutan fluroglusin LP, ditambah HCl P, diamati dibawah mikroskop, jika dinding sel
yang berlignin akan berwarna merah.
Biosintesis lignin
Biosintesis lignin dimulai dengan sitosol dan sintesis monoliginol glikosilat
dari asam amino fenilalanin. Reaksi pertama terbadi dari jalur
phenilpropanoid. Glukosa yang berikatan menyumbangkan air yang dapat
larut dan tidak toksis. Setelah melewati membran sel menuju ke apoplast,
glukosa dihilangkan dan polimerisasi dimulai.
Tahap polimerisasi, yakni pemasangan radikal bebas, dikatalisasi oleh
enzym oksidatif. Peroksidase dan enzym lakase terdapat pada dinding sel
tumbuhan. Proses biosintesis lignin melibatkan phenylalanine ammonia–
lyase (PAL), o-methyltransferase (CCoAoMT, 4-coumarate CoA ligase
(4CL), cinnamoyl-CoA reductase (CCR) dan cinnamyl alcohol
dehydrogenase (CAD) (Hartati N.S, 2016).
Biosintesis lignin
Jalur singkat biosintesis
Hasil polimerisasi total lignan
menghasilkan lignin
Asam Shikimat Fenilalanin (Tyrosin)
Asam sinamat
(p-kumarat)