Pengolahan Limbah Cair Industri Pangan

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

Pengolahan Limbah Cair

INDUSTRI PANGAN
Pengelolaan limbah industri
pangan (cair, padat dan gas)
diperlukan untuk meningkatkan 壹
pencapaian tujuan pengelolaan
limbah (pemenuhan peraturan Secara umum, pengelolaan
pemerintah), serta untuk limbah merupakan rangkaian
meningkatkan efisiensi pemakain kegiatan yang mencakup reduksi
sumber daya. (reduction), pengumpulan
(collection), penyimpangan
(storage), pengangkutan
(transportation), pemanfaatan
(reuse, recycling), pengolahan
(treatment), dan/ atau
penimbunan (disposal).
Pengolahan Limbah Cair

Limbah cair industri pangan merupakan salah satu sumber


pencemaran lingkungan. Jumlah dan karakteristik air limbah
industri bervariasi menurut jenis industrinya.

contoh : industri tapioka


INDUSTRI TAPIOKA Limbah cair
industri tapioka
mengandung
Limbah cair industri
padatan
tapioka tradisional
tersuspensi
mencapai 14 - 18 m 3
per ton ubi kayu. 1.000 - 10.000
mg/L dan bahan
organik 1.500 -
Dengan teknologi yang lebih baik jumlah
limbah cair dapat direproduksi menjadi
5.300 mg/L
8 M3 /ton ubi kayu
karbohidrat
Polutan
Sebagian besar limbah cair industri
pangan dapat ditangani dengan
lemak
mudah dengan sistem biologis
Bahan
organik
protein

vitamin
Sebelum dibuang, ke lingkungan

limbah cair industri pangan harus diolah


untuk melindungi keselamatan masyarakat dan kualitas
lingkungan

Tujuan dasar pengolahan limbah cair adalah untuk


menghilangkan sebagian besar padatan tersuspensi dan
bahan terlarut, kadang-kadang juga untuk penyisihan
unsur hara (nutrien) berupa nitrogen dan fosfor.
SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH
(c) sistem RBC
CAIRIndustri
(a) sistem (b) sistem
pangan skala kecil :
(Rotating(Rotating
lumpur aktif trikling filter
Biolocal Disk)

(d) sistem SBR


(Sequencing (e) septik tank
Batch Reactor)
Prinsip. Pada dasarnya sistem lumpur
aktif terdiri atas dua unit proses
Sistem Lumpur Aktif utama, yaitu bioreaktor (tangki
aerasi) dan tangki sedimentasi. Dalam
sistem lumpur aktif, limbah cair dan
biomassa dicampur secara sempurna
dalam suatu reaktor dan diaerasi

Dalam sistem tersebut, mikroorganisme dalam biomassa


(bakteri dan protozoa) mengkonversi bahan organik terlarut
sebagian menjadi produk akhir (air, karbon dioksida), dan
sebagian lagi menjadi sel (biomassa).

Tujuan pengolahan limbah cair dengan sistem lumpur aktif dibedakan menjadi 4 % yaitu (i)
penyisihan senyawa karbon (oksidasi karbon), (ii) penyisihan senyawa nitrogen, (iii)
penyisihan fosfor, (iv) stabilisasi lumpur secara aerobik simultan.
Prinsip : Tricking filter terdiri atas
kumpulan media padat dengan
Sistem Trickling Filter kedalaman sekitar 2 m, umunya
berbentuk silinder. Limbah
disebarkan ke permukaan media
bagian atas dan kemudian mengalir
ke bawah melalui tetesan media.

Bidang aplikasi : dapat digunakan untuk mengoksidasi karbon


organik dan nitrogen organik atau amonium dalam limbah cair

Kelebihan dan kekurangan. Sesuai untuk pengolahan limbah cair yang relatif kecil, baik
untuk proses oksidasi karbon maupun nitrifikasi. Sederhan. Berpotensi terjadinya
penyumbatan pada filter oleh benda berukuran besar.
Sistem Trickling Filter

Prinsip : terdiri atas deretan cakram


yang dipasang pada as horisontal.
Pada saat as diputar, cakram secara
bergantian kontak dengan limbah cair
dan kontak dengan udara, akibatnya
mikroorganisme tumbuh pada
permukaan cakram (sebagai lapisan
biomassa) yang mengabsorpsi bahan
organik dalam limbah cair
Prinsip : Sistem lumpur secara curah
(batch). Terdiri dari pengisian, reaksi,
Sistem Sequencing Batch Reactor (SBR) pengendapan, pembuangan, istirahat

Bidang aplikasi : semua jenis limbah cair dapat yang dapat


diolah dengan sistem lumpur aktif dapat diolah dengan teknik
SBR.

Kelebihan dan kekurangan. Sesuai untuk pengolahan limbah cair volume kecil dan variatif,
dapat digunakan untuk eliminasi bahan-bahan organik, proses pemisahan biomassa terjadi
dalam satu reaktor. Kelemahannya, hanya sesuai untuk jumlah limbah kecil dan kontinu,
dioperasikan secara curah (butuh banyak pararel).
Prinsip : Sistem tertua, pengembangan
dari sistem pembuangan langsung ke
Sistem Kolam (Kolam Oksidasi) badan air. Konsentrasi
mikroorganisme relatif kecil, suplai
oksigen dan pengadukan berlangsung
alami.

Bidang aplikasi : pengolahan limbah dengan komsentrasi


rendah, terutama di daerah yang tersedia lahan yang cukup.

Kelebihan dan kekurangan. Kelebihan, sederhana dan tidak memerlukan peralatan mekanis,
mudah dioperasikan, operasional murah. Kelemahan, tergantung pada cuaca, memerlukan
lahan luas, dan berpotensi menimbulkan bau busuk.
Prinsip : salah satu jenis reaktor
Sistem UASB (Up flow Anaerobic Sludge Blanket) anaerobik yang paling banyak-
diterapkan untuk pengolahan
berbagai jenis limbah cair. Berbeda
dengan proses aerobik, dimana bahan
organik dikonversi menjadi produk
akhir berupa karbon dioksida dan air,
pada prosesa naerobik sebagai produk
adalah gas metana dan karbon
dioksida.
Bidang aplikasi : Reaktor UASB dapat diaplikasikan untuk mengolah
limbah cair dengan kadar COD tinggi (sampai 20.000 mg/L ), seperti
limbah cair industri tapioka, atau rumah pemotongan hewan (RPH).

Kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya, konstruksi sederhana,tanpa bahan untuk pertumbuhan


mikroorganisme,paling banyak diterapkan pada skala teknis. Kekurangannya, sangat sensitif
terhadap perubahan beban hidrolik dan beban organik laju perombakan relatif rendah, kadar
bahan organik umumnya masih tinggi.
Prinsip : merupakan salah satu cara
pengolahan limbah cair yang paling
Sistem Septik Tank
sederhana.Dalam sistem septik tank
proses perombakan limbah cair
berlangsung dalam kondisi
anaerobik.S istem septik tank harus
dilengkapi dengan fasilitas untuk
peresapan efluen.

Bidang aplikasi : umumnya diterapkan untuk mengolah air


limbah domestik, untuk industri pangan skala kecil.

Kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya, dapat diterapkan untuk hampir semua jenis
limbah industri pangan dengan kadar bahan organik tinggi, dapat diterapkan untuk
debit limbah cair kecil dan tidak kontinu, biaya konstruksi, operasi dan pemeliharaan
rendah, dan tidak memerlukan keahlian khusus baik untuk konstruksi maupun
pengoperasiannya. Kelemahan sistem ini adalah berpotensi mencemari air tanah.

Anda mungkin juga menyukai