Pengolahan Limbah Cair Industri Pangan
Pengolahan Limbah Cair Industri Pangan
Pengolahan Limbah Cair Industri Pangan
INDUSTRI PANGAN
Pengelolaan limbah industri
pangan (cair, padat dan gas)
diperlukan untuk meningkatkan 壹
pencapaian tujuan pengelolaan
limbah (pemenuhan peraturan Secara umum, pengelolaan
pemerintah), serta untuk limbah merupakan rangkaian
meningkatkan efisiensi pemakain kegiatan yang mencakup reduksi
sumber daya. (reduction), pengumpulan
(collection), penyimpangan
(storage), pengangkutan
(transportation), pemanfaatan
(reuse, recycling), pengolahan
(treatment), dan/ atau
penimbunan (disposal).
Pengolahan Limbah Cair
vitamin
Sebelum dibuang, ke lingkungan
Tujuan pengolahan limbah cair dengan sistem lumpur aktif dibedakan menjadi 4 % yaitu (i)
penyisihan senyawa karbon (oksidasi karbon), (ii) penyisihan senyawa nitrogen, (iii)
penyisihan fosfor, (iv) stabilisasi lumpur secara aerobik simultan.
Prinsip : Tricking filter terdiri atas
kumpulan media padat dengan
Sistem Trickling Filter kedalaman sekitar 2 m, umunya
berbentuk silinder. Limbah
disebarkan ke permukaan media
bagian atas dan kemudian mengalir
ke bawah melalui tetesan media.
Kelebihan dan kekurangan. Sesuai untuk pengolahan limbah cair yang relatif kecil, baik
untuk proses oksidasi karbon maupun nitrifikasi. Sederhan. Berpotensi terjadinya
penyumbatan pada filter oleh benda berukuran besar.
Sistem Trickling Filter
Kelebihan dan kekurangan. Sesuai untuk pengolahan limbah cair volume kecil dan variatif,
dapat digunakan untuk eliminasi bahan-bahan organik, proses pemisahan biomassa terjadi
dalam satu reaktor. Kelemahannya, hanya sesuai untuk jumlah limbah kecil dan kontinu,
dioperasikan secara curah (butuh banyak pararel).
Prinsip : Sistem tertua, pengembangan
dari sistem pembuangan langsung ke
Sistem Kolam (Kolam Oksidasi) badan air. Konsentrasi
mikroorganisme relatif kecil, suplai
oksigen dan pengadukan berlangsung
alami.
Kelebihan dan kekurangan. Kelebihan, sederhana dan tidak memerlukan peralatan mekanis,
mudah dioperasikan, operasional murah. Kelemahan, tergantung pada cuaca, memerlukan
lahan luas, dan berpotensi menimbulkan bau busuk.
Prinsip : salah satu jenis reaktor
Sistem UASB (Up flow Anaerobic Sludge Blanket) anaerobik yang paling banyak-
diterapkan untuk pengolahan
berbagai jenis limbah cair. Berbeda
dengan proses aerobik, dimana bahan
organik dikonversi menjadi produk
akhir berupa karbon dioksida dan air,
pada prosesa naerobik sebagai produk
adalah gas metana dan karbon
dioksida.
Bidang aplikasi : Reaktor UASB dapat diaplikasikan untuk mengolah
limbah cair dengan kadar COD tinggi (sampai 20.000 mg/L ), seperti
limbah cair industri tapioka, atau rumah pemotongan hewan (RPH).
Kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya, dapat diterapkan untuk hampir semua jenis
limbah industri pangan dengan kadar bahan organik tinggi, dapat diterapkan untuk
debit limbah cair kecil dan tidak kontinu, biaya konstruksi, operasi dan pemeliharaan
rendah, dan tidak memerlukan keahlian khusus baik untuk konstruksi maupun
pengoperasiannya. Kelemahan sistem ini adalah berpotensi mencemari air tanah.