Kelompok 4 Manajemen Terapan

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN

DALAM
TANGGUNG
JAWAB
SOSIAL DAN
ETIKA
Dosen Pengampu:
Ida Umarul Mufidah, ST, M.Si
1. Apa Itu Tanggung Jawab Sosial?

Tanggung jawab sosial merupakan komitmen usaha


untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan
berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup dari
karyawan, komunitas lokal, dan komunitas luas. Konsep
tanggung jawab sosial melibatkan tanggung jawab antara
pemerintah, perusahaan, dan komunitas masyarakat setempat
yang bersifat aktif dan dinamis. Manajer secara teratur
menghadapi keputusan yang memiliki dimensi tanggung jawab
sosial di berbagai bidang seperti hubungan karyawan,
filantropi, penetapan harga, konservasi sumber daya, kualitas
dan keamanan produk, dan melakukan bisnis di negara-negara
yang merendahkan hak asasi manusia
Dua Pandangan Tentang Tanggung Jawab Sosial

 Pandangan Klasik : Pandangan bahwa tanggung jawab sosial manajemen hanyalah


memaksimalkan laba. 
 Pandangan Sosial Ekonomi : Pandangan bahwa tanggung jawab sosial manajemen
bukan sekedar menghasilkan laba, tetapi juga mencakup melindungi dan
meningkatkan kesejahteraan sosial.
Dari Kewajiban Ke Responsiveness Ke Responsibility

Konsep tanggung jawab sosial telah dijelaskan dalam berbagai cara. Misalnya,
ini disebut "hanya menghasilkan keuntungan", "melampaui menghasilkan laba",
"aktivitas perusahaan yang tidak terikat yang dimaksudkan untuk memajukan
kesejahteraan sosial," dan "meningkatkan kondisi sosial atau lingkungan." Kita dapat
memahaminya dengan lebih baik jika kita membandingkannya terlebih dahulu untuk
dua konsep yang serupa: kewajiban sosial dan ketanggapan sosial. Kewajiban sosial
adalah ketika perusahaan melakukan tindakan sosial karena kewajibannya untuk
memenuhi tanggung jawab ekonomi dan hukum tertentu. Dua konsep lainnya —
tanggap sosial dan tanggung jawab sosial — mencerminkan pandangan sosioekonomi,
yang mengatakan bahwa tanggung jawab sosial manajer lebih dari sekadar
menghasilkan keuntungan untuk mencakup melindungi dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Responsivitas Sosial

Responsivitas sosial adalah kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan


keadaan masyarakat yang berubah-ubah, ketika perusahaan terlibat dalam tindakan
sosial sebagai tanggapan terhadap beberapa kebutuhan sosial yang populer. Manajer
dipandu oleh norma dan nilai sosial serta membuat keputusan praktis dan berorientasi
pasar tentang tindakan mereka
Haruskah Organisasi Terlibat
Secara Sosial?
MENDUKUNG MENENTANG

• Laba jangka panjang


• Kewajiban etis • Menghalangi maksimalisasi laba
• Citra masyarakat • Lunturnya tujuan biaya
• Lingkungan yang lebih baik • Terlampau banyak kekuasaan
• Keseimbangan tanggung jawab • Kurangnya keterampilan
dan kekuasaan • Kurangnya akuntabilitas
• Kepentingan- kepentingan
pemegang saham
• Kepemilikan sumber daya
2. MANAJEMEN HIJAU DAN
BAGAIMANA ORGANISASI
DAPAT BERTINDAK HIJAU
Green Management System

• Green Management System sendiri merupakan seperangkat


proses standar dan praktik yang membantu perusahaan
untuk meningkatkan keberlanjutannya dengan
merencanakan, melakukan, mengevaluasi dan mengatur
kebijakan lingkungan.
• Suatu organisasi dapat menjadi hijau dengan menggunakan
istilah terang gelap warna hijau untuk menjelaskan
pendekatan yang berbeda yang diambil oleh suatu
perusahaan seperti :
GMS
1. Pendekatan Hukum (hijau muda) :
pendekatan dimana cukup mengikuti apa yang diperintahkan hukum. Dalam
pendekatan ini, yang menggambarkan kewajiban sosial, organisasi menunjukkan
sedikit kepekaan lingkungan. Mereka mematuhi hukum, aturan, dan regulasi tanpa
tantangan hukum dan sejauh itulah mereka bersikap hijau.

2. Pendekatan Pasar :
pendekatan dimana dengan menggunakan produk ini,perusahaan menjawab permintaan
konsumen mereka (para petani) yang ingin meminimalkan penggunaan bahan kimia
pada tanaman mereka.
GMS

3. Pendekatan Pemangku Kepentingan (stakeholder) :


pendekatan dimana sebuah organisasi bekerja untuk memenuhi tuntutan dari berbagai
pemangku kepentingan, seperti karyawan, pemasok, atau komunitas. Dalam
pendekatan pemangku kepentingan, sebuah organisasi bekerja untuk memenuhi
tuntutan lingkungan dari berbagai pemangku kepentingan seperti karyawan, pemasok,
atau masyarakat.

4. Pendekatan Aktivis ( Hijau Tua) :


pendekatan dengan mencari cara untuk melindungi sumber daya alam bumi ini.
3. MANAJER DAN
PERILAKU ETIS
Manajer Dan Perilaku Etis
Apa yang dimaksud dengan etika? Kami mendefinisikannya sebagai prinsip, nilai, dan
keyakinan yang menentukan keputusan dan perilaku yang benar dan salah. Banyak keputusan
yang diambil manajer mengharuskan mereka untuk mempertimbangkan baik proses maupun
siapa yang terpengaruh oleh hasil.
Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Etis dan Tidak Etis :
 Tingkat perkembangan moral
 Karakteristik individual
 Variabel struktural
 Budaya organisasi
 Intensitas masalah
Tingkat Perkembangan Moral

Sebuah penelitian membagi tingkatan moral menjadi 3 tingkatan :


 Pada tingkat pertama, tingkat preconventional, pilihan seseorang antara benar atau salah
didasarkan pada konsekuensi pribadi dari sumber luar, seperti hukuman fisik, hadiah, dll.

 Tingkat conventional, pilihan benar atau salah bergantung pada mempertahankan standar
yang diharapkan dan sesuai dengan yang diharapkan oleh orang lain.

 Pada tingkat berprinsip, individu mendefinisikan nilai-nilai moral terlepas dari otoritas
kelompok mana mereka berasal atau masyarakat pada umumnya.
Karakteristik Individu
- Kekuatan Ego

Kekuatan ego mengukur kekuatan keyakinan seseorang. Orang dengan kekuatan ego
tinggi cenderung untuk menolak rangsangan untuk bertindak tidak etis dan bahkan
mengikuti keyakinan mereka sendiri (konsisten).

- Locus of Control

adalah sejauh mana orang percaya bahwa mereka mengendalikan nasib mereka
sendiri. Mereka cenderung untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka
dan mengandalkan standar internal mereka sendiri mengenai apa yang benar dan
salah untuk membimbing prilaku mereka. Selain itu mereka juga cenderung konsisten
dalam penilaian moral dan tindakan mereka.
4. PERAN MANAJEMEN
DALAM MENDORONG
PERILAKU ETIS.
Peran Manajemen Dalam Mendorong Perilaku
Etis
A. Menjadi kepribadian yang dapat diandalkan dalam berorganisasi :
1. Mematuhi peraturan keselamatan, kesehatan, dan keamanan.
2. Menunjukkan kesopanan, rasa hormat, kejujuran, dan keadilan.
3. Dilarang mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang.
4. Mengelola keuangan pribadi dengan baik.
5. Menunjukkan kehadiran dengan ketepatan waktu yang baik.
6. Mengikuti arahan supervisor.
7. Tidak berkomunikasi dengan menggunakan bahasa kasar.
8. Menggunakan pakaian sopan dan rapih dalam dunia bisnis.
9. Dilarang membawa ataupun menggunakan senjata api di tempat kerja.
Peran Manajemen Dalam Mendorong Perilaku
Etis
B. Tidak Melakukan Apa Pun Yang Melanggar Hukum dan Membahayakan Organisasi :
1. Menjalankan bisnis dengan mematuhi semua hukum.
2. Dilarang melakukan pembayaran untuk tujuan yang melanggar hukum .
3. Dilarang melakukan suap (korupsi).
4. Hindari aktivitas luar yang mengganggu tugas.
5. Menjaga kerahasiaan catatan.
6. Mematuhi semua peraturan antitrust dan perdagangan.
7. Mematuhi semua aturan dan kendali akuntansi.
8. Dilarang menggunakan properti perusahaan untuk keuntungan pribadi.
9. Karyawan secara pribadi bertanggung jawab atas dana perusahaan
Peran Manajemen Dalam Mendorong Perilaku
Etis

B. Tidak Melakukan Apa Pun Yang Melanggar Hukum dan Membahayakan Organisasi :
10. Dilarang menyebarkan informasi yang salah atau menyesatkan (HOAX).
11. Membuat keputusan tanpa memperhatikan keuntungan pribadi.
Peran Manajemen Dalam Mendorong Perilaku
Etis
C. Bersikap Baik terhadap Pelanggan :
1. Menyampaikan klaim dengan benar dalam iklan produk.
2. Melakukan tugas yang diberikan dengan kemampuan yang terbaik.
3. Menyediakan produk dan layanan dengan kualitas yang terbaik
Peran Manajemen Dalam Mendorong Perilaku
Etis

D. Sebagai manajer dalam berorganisasi harus disarankan sebagai berikut:


1. Pemimpin organisasi harus mencontohkan perilaku yang sesuai dan menghargai
mereka yang bertindak secara etis.
2. Semua manajer harus terus menegaskan kembali pentingnya kode etik dan secara
konsisten mendisiplinkan mereka yang melanggarnya.
3. Pemangku kepentingan organisasi (karyawan, pelanggan, dan sebagainya) harus
diperhatikan sebagai kode etik yang dikembangkan atau ditingkatkan.
4. Manajer harus mengkomunikasikan dan memperkuat kode etik secara teratur.
5. TANGGUNG JAWAB
DAN MASALAH ETIKA
TANGGUNG JAWAB DAN MASALAH ETIKA
• Jadilah panutan yang baik dengan bersikap etis dan jujur.
 Selalu mengatakan yang sebenarnya.
 Jangan menyembunyikan atau memanipulasi informasi.
 Bersedia mengakui kegagalan Anda.
• Bagikan nilai-nilai pribadi Anda dengan mengkomunikasikannya
secara teratur kepada karyawan.
• Tekankan nilai-nilai penting organisasi atau tim yang dimiliki
bersama.
• Gunakan sistem penghargaan untuk meminta pertanggungjawaban
semua orang terhadap nilai tersebut

Anda mungkin juga menyukai