Clamydia Trachomatis
Clamydia Trachomatis
Clamydia Trachomatis
TRACHOMATIS
Selain menular pada kelamin, chlamydia tak jarang pula bisa ditularkan lewat
liang dubur jika melakukan sodomi. Dapat pula melalui rongga mulut jika
melakukan oral seks dengan pasangan seks yang positif chlamydia.
Morfologi
Chlamydia merupakan bakteri obligat intraselular, hanya dapat berkembang biak
di dalam sel eukariot hidup dengan membentuk semacam koloni atau mikrokoloni
yang disebut Badan Inklusi (BI). Chlamydia membelah secara benary fision
dalam badan intrasitoplasma.
1. Mikrobiologi
Melakukan pemeriksaan dan pengecatan untuk mempelajari morfologinya.
2. Serologi
Pemeriksaan laboratorium seperti Anti Chlamydia trachomatis IgG dan IgM.
Gejala PID diantaranya nyeri abdomen bagian bawah, demam, nyeri saat
berhubungan, nyeri saat berkemih dan siklus mensturasi yang tidak teratur.
Jenis Penyakit,
Penyebaran & Penularan
Infeksi Pada Pria
• Uretritis
Infeksi di uretra merupakan manifestasi primer infeksi chlamydia. Masa inkubasi
untuk uretritis yang disebabkan oleh C. trachomatis bervariasi dari sekitar 1 – 3
minggu. Pasien dengan chlamydia, uretritis mengeluh adanya duh tubuh yang jernih
dan nyeri pada waktu buang air kecil (dysuria).
• Proktitis
C. trachomatis dapat menyebabkan proktitis terutama pada pria homoseks. Keluhan
penderita ringan dimana dapat ditemukan cairan mukus dari rektum dan tanda -
tanda iritasi, berupa nyeri pada rektum dan perdarahan.
• Epididimitis
Sering kali disebabkan oleh C. trachomatis, yang dapat diisolasi dari uretra atau
dari aspirasi epididimis. Dari hasil penelitian terakhir mengatakan bahwa
C. trachomatis
• Prostatitis
Setengah dari pria dengan prostatitis, sebelumnya dimulai dengan gonore atau
uretritis non gonore. Infeksi C. trachomatis pada prostat dan epididimis pada
umumnya merupakan penyebab infertilitas pada pria.
• Sindroma Reiter
Suatu sindroma yang terdiri dari tiga gejala yaitu : artritis, uretritis dan
konjungtivitis, yang dikaitkan dengan infeksi genital oleh C. trachomatis.
Infeksi Pada Wanita
• Endometritis
Servisitis oleh karena infeksi C. trachomatis dapat meluas ke endometrium
sehingga terjadi endometritis. Tanda dari endometritis antara lain menorrhagia dan
nyeri panggul yang ringan.
• Salfingitis (PID)
Salfingitis terjadi oleh karena penjalaran infeksi secara ascenden sehingga infeksi
sampai ke tuba dan menyebabkan kerusakan pada tuba (terjadi tuba scarring).
• Perihepatitis
Infeksi C. trachomatis dapat meluas dari serviks melalui endometrium ke tuba dan
kemudian parakolikal menuju ke diafragma kanan. Beberapa dari penyebaran ini
menyerang permukaan anterior liver dan peritoneum yang berdekan sehingga
menimbulkan perihepatitis.
Gejala
• Gejala mula timbul dalam waktu 3-12 hari atau lebih setelah terinfeksi. Pada
penis atau vagina muncul lepuhan kecil berisi cairan yang tidak disertai nyeri.
Lepuhan ini berubah menjadi ulkus (luka terbuka) yang segera membaik
sehingga seringkali tidak diperhatikan oleh penderitanya. Selanjutnya
terjadi pembengkakan kelenjar getah bening pada salah satu atau kedua
selangkangan.
• Kulit diatasnya tampak merah dan teraba hangat, dan jika tidak diobati akan
terbentuk lubang (sinus) di kulit yang terletak diatas kelenjar getah bening
tersebut.
Pencegahan
Cara yang paling baik untuk mencegah penularan penyakit ini adalah
abstinensia (tidak melakukan hubungan seksual dengan mitra
seksual yang diketahui menderita penyakit ini). Untuk mengurangi
resiko tertular oleh penyakit ini, sebaiknya menjalani
perilaku seksual yang aman (tidak berganti - ganti pasangan seksual atau
menggunakan kondom).
Pengobatan
Penting untuk dijelaskan pada pasien dengan infeksi genital oleh C. trachomatis,
mengenai resiko penularan kepada pasangan seksualnya, Contact tracing
(pemeriksa- an dan pengobatan partner seksual) diperlukan untuk keberhasilan
pengobatan. Untuk pengobatan dapat diberikan :
• Tetrasiklin
Tetrasiklin adalah antibodi pilihan yang sudah digunakan sejak lama untuk infeksi
genitalia yang disebabkan oleh C.trachomatis.
• Azithromisin
Azithromisin merupakan suatu terobosan baru dalam pengobatan masa sekarang.
• Erythromycin 4 x 500 mg/hari selama 7 hari atau 4 x 250 mg/hari selama 14 hari.
• Ofloxacin 2 x 300 mg/hari selama 7 hari.