Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Cholelithiasis - PPTM
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Cholelithiasis - PPTM
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Cholelithiasis - PPTM
Biliverdin
Bilirubin I (unconjugated/indirect
SIRKULASI : Bilirubin I +albumin
Glukopronil transferase
Bilirubin I
Bilirubin II
Siklus
enterohepatik Urobilinogen
urobilin
sterkobilinogen
URINE sterkobilin
FESES
APA YANG MENYEBABKAN
GANGGUAN
PADA ALIRAN EMPEDU
?
Etiologi Kolelitiasis
Penyebab dan faktor resiko terjadinya batu
empedu masih belum diketahui secara pasti
• Kumar et al (2000) dalam Gustawan (2007)
mendapatkan penyebab batu kandung
empedu adalah idiopatik, penyakit hemolitik,
dan penyakit spesifik non-hemolitik
• Schweizer et al (2000) dalam Gustawan (2007)
mengatakan anak yang mendapat nutrisi
parenteral total yang lama, setelah menjalani
operasi by pass kardiopulmonal, reseksi usus,
kegemukan dan anak perempuan yang
mengkonsumsi kontrasepsi hormonal
mempunyai resiko untuk menderita kolelitiasis
• wanita yang menggunakan kontrasepsi
hormonal, pembentukan batu empedu terjadi
karena adanya peningkatan saturasi kolesterol
bilier (Smeltzer dan Bare, 2008)
• Hyperkolesterol, usia > 40 tahun
Angka Prevalensi
orang dewasa lebih tinggi di negara Amerika
latin (20-40%) dan rendah di negara Asia (3-4%)
(Robbin, 2007). Di Amerika Serikat, terhitung
lebih dari 20 juta orang Amerika dengan batu
empedu dan dari hasil otopsi menunjukkan
angka kejadian batu empedu paling sedikit 20%
pada wanita dan 8% pada laki-laki di atas umur
empat puluhan.(Beckingham, 2001)
Tipe Batu Empedu
• Ada dua tipe utama batu empedu yaitu batu
yang terutama tersusun dari pigmen dan batu
terutama yang tersusun dari kolesterol
(Smeltzer dan Bare, 2002).
• Komposisi dari batu empedu merupakan
campuran dari kolesterol, pigmen empedu,
kalsium dan matriks inorganik (Gustawan,
2007)
Perbedaan
Manifestasi Klinis
• Gangguan epigastrium, seperti rasa penuh, distensi
abdomen dan nyeri yang samar pada kuadran kanan
atas abdomen dapat terjadi. Gangguan ini dapat
terjadi bila individu mengkonsumsi makanan yang
berlemak atau yang digoreng
• nyeri dan kolik bilier, ikterus, perubahan warna urin
dan feses dan defisiensi vitamin (A, D,E,K)
• ikterus yang biasanya terjadi pada obstruksi duktus
koledokus mual dan muntah
• warna urin yang berwarna sangat gelap dan feses yang
tampak kelabu dan pekat(Smeltzer dan Bare, 2008)
Komplikasi
• Kolesistisis merupakan peradangan pada kandung empedu,
dimana terdapat obstruksi atau sumbatan pada leher kandung
empedu atau saluran kandung empedu, yang menyebakan
infeksi dan peradangan pada kandung empedu.
• Kolangitis adalah peradangan pada saluran empedu yang terjadi
karena adanya infeksi yang menyebar akibat obstruksi pada
saluran empedu.
• Hidrops merupakan obstruksi kronik dari kandung empedu
yang biasa terjadi di duktus sistikus sehingga kandung empedu
tidak dapat diisi lagi oleh empedu.
• Emfiema adalah kandung empedu yang berisi nanah.
Komplikasi pada pasien yang mengalami emfiema
membutuhkan penanganan segera karena dapat mengancam
jiwa (Sjamsuhidajat (2005) dan Schwartz (2000).
Pencegahan dan Penanganan Kolelitiasis
• Pencegahan kolelitiasis
Tindakan promotif dengan cara mengajak
masyarakat untuk hidup sehat, menjaga pola
makan, dan perilaku atau gaya hidup yang sehat
• Tindakan Preventif dengan meminimalisir faktor
risiko penyebab kolelitiasis, seperti menurunkan
makanan yang berlemak dan berkolesterol,
meningkatkan makan sayur dan buah, olahraga
teratur dan perbanyak minum air putih
Pencegahan dan Penanganan Kolelitiasis