13 Penyusunan Laporan Surveilans Gizi
13 Penyusunan Laporan Surveilans Gizi
13 Penyusunan Laporan Surveilans Gizi
SURVEILANS GIZI
Albiner Siagian
Pengantar
Hasil surveilans gizi dimanfaatkan oleh
pemangku kepentingan sebagai tindak lanjut
atau respons terhadap informasi yang diperoleh.
Tindak lanjut atau respons dapat berupa
tindakan segera, perencanaan jangka pendek,
menengah dan panjang serta perumusan
kebijakan pembinaan gizi masyarakat baik di
kabupaten/kota, provinsi maupun tingkat pusat.
Oleh sebab itu pelaporan bertujuan untuk
melaporkan hasil pelaksanaan surveilans gizi secara
berjenjang. Pengelola kegiatan gizi atau petugas
surveilans gizi di dinas kesehatan kabupaten/kota
melakukan rekapitulasi laporan pelaksanaan
surveilan sgizi dari puskesmas/kecamatan, rumah
sakit, dan masyarakat atau media kemudian
melanjutkannya ke dinas kesehatan provinsi dan
pusat dalam hal ini Direktorat Gizi Masyarakat
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
A. JENIS-JENIS LAPORAN
• Ada beberapa jenis laporan yang harus dibuat
oleh petugas surveilans gizi dengan frekuensi
laporan yang berbeda-beda. Laporan kejadian
kasus gizi buruk disampaikan ke Dinas
Kesehatan Provinsi dan Direktorat Bina Gizi
Masyarakat dalam waktu 1 x 24 jam dengan
menggunakan formulir laporan KLB Gizi.
Sedangkan pelaporan hasil pelacakan kasus
gizi buruk dilakukan dalam waktu 2 x 24 jam.
• Laporan rekapitulasi hasil pemantauan
pertumbuhan balita (D/S), kasus gizi buruk
dan cakupan pemberian TTD (Fe) pada ibu
hamil disampaikan ke Dinas Kesehatan
Provinsi dan Direktorat Bina Gizi Masyarakat
setiap bulan.
• Laporan rekapitulasi cakupan pemberian ASI
Eksklusif 0-6 bulan, pemberian kapsul vitamin
A pada balita dan konsumsi garam beryodium
di tingkat rumah tangga disampaikan ke Dinas
Kesehatan Provinsi dan Direktorat Bina Gizi
Masyarakat setiap 6 bulan (Maret dan
September).
• Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota selain
mengirimkan rekapitulasi laporan ke Dinas
Kesehatan Provinsi dan Direktorat Gizi
Masyarakat, Direktorat Jenderal Kesehatan
Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, juga
melakukan pengolahan dan analisis data di
kabupaten/kota.
B. DISEMINASI HASIL SURVEILANS GIZI