Presentasi Kasus Cerebral Palsy
Presentasi Kasus Cerebral Palsy
Presentasi Kasus Cerebral Palsy
PEDIATRI SOSIAL
Nama Peserta Kepaniteraan:
Nur Rahma Rizka (17737)
Siti Kurniawati S Arey (18333)
M. Roihan Munajih (17719)
Danar Aprianto (17710)
Instruktur Klinis:
dr. Retno Sutomo, Sp.A(K), Ph.D
KELUHAN UTAMA
Kesimpulan:
Tidak ada korelasi antara riwayat penyakit sekarang dengan riwayat penyakit keluarga
70 thn 65thn 60thn 70 thn
42 thn 37 thn 38 thn 37 thn 34 thn 30 thn 28 thn 26 thn 31 thn 33 thn 35 thn 36 thn 37 thn 38 42 thn
thn
Keterangan:
Kesimpulan: Tidak ada korelasi antara riwayat penyakit pasien
sekarang dengan riwayat penyakit keluarga
Riwayat kejang demam
saat anak-anak
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN Timbang BB dan ukur TB √
Antenatal Care: Tekanan Darah √
• Ibu usia 24 tahun, G1P0A0, melakukan Tinggi fundus uteri √
pemeriksaan rutin di bidan, dan pemeriksaan USG Tetanus toxoid 1 kali √
ke Dokter Spesialis kandungan di Rumah Sakit Tablet zat besi √
• Antropometri: Ukuran LILA ibu: 24 cm, Berat Tetapkan status gizi √
badan naik saat hamil 14 kg (40 kg menjadi 54 kg) Tes laboratorium sederhana √
• Ibu mendapatkan vitamin, asam folat, kalsium, dan Tetapkan presentasi janin √
suplementasi besi. dan DJJ
• Tidak ada kelahan/riwayat selama kehamilan Tatalaksana kasus √
Temu wicara cara persiapan √
rujukan
Kesimpulan:
Riwayat kehamilan baik
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN
Natal Care:
• Bayi perempuan lahir dari ibu 24 tahun, P1A0, dengan usia kehamilan 39
minggu 2 hari ditolong di RS Panembahan Senopati, persalinan spontan,
langsung menangis, air ketuban jernih, APGAR 8/9, dilakukan perawatan
rutin pada bayi.
• BBL : 2850,0 gram, PB: 47,0 cm, LK: 32,0 cm
• IMD (+)
• Mendapat vit. K1 dan salep mata antibiotika profilaksis
• mendapatkan Hep B0
• Diagnosis : Berat badan lahir normal, aterm, sesuai masa kehamilan
Kesimpulan:
Riwayat persalinan baik
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN
Postnatal Care:
• Pasca kelahiran, bayi IMD dan dirawat gabung
• Perawatan di bangsal RSUD panembahan senopati
• BAK (+) dalam 24 jam, BAB (+) dalam 24 jam
• Menetek ± 12x dalam sehari (tiap 1-2 jam sekali), produksi ASI cukup
• Tidak ada keluhan kejang,demam, dan ikterik pada pasien
Kesimpulan:
Riwayat pasca lahir baik
RIWAYAT MAKAN
Usia Makanan Frekuensi
ASI eksklusif, menetek langsung ±15-
0 – 6 Bulan Semau Bayi
30 menit
6 – 12 ASI Semau Bayi
Bulan MPASI (nasi dan serelac) MPASI 3x/ hari
Kesimpulan:
Kualitas dan kuantitas makan baik
RIWAYAT PERTUMBUHAN
Kesimpulan:
Tidak terdapat keterlambatan perkembangan motorik kasar.
Riwayat Perkembangan Motorik Halus
Milestone Usia Pencapaian Rentang Normal
Meraih benda dalam jangkauan 4 bulan 3-6 bulan
Menggenggam jari orang lain 4 bulan 3-6 bulan
Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya 8 bulan 6-9 bulan
Memasukkan benda ke mulut 10 bulan 9-12 bulan
Memegang dengan ibu jari dan jari 10 bulan 9-12 bulan
Menggenggam erat pensil 11 bulan 9-12 bulan
Mencorat-coret 15 bulan 11-16 bulan
Menumpuk 2 kubus 18 bulan 14-20 bulan
Menumpuk 4 kubus 20 bulan 18-24 bulan
Kesimpulan:
Tidak terdapat keterlambatan perkembangan motorik halus
Riwayat Perkembangan Personal dan Sosial
Milestone Usia Pencapaian Rentang Normal
Mengenal orang terdekat dengan tersenyum 2 bulan 0-3 bulan
Tersenyum ketika melihat mainan 4 bulan 3-6 bulan
Tepuk tangan 8 bulan 6-9 bulan
Mengulurkan tangan untuk meraih benda yang
9 bulan 9-12 bulan
diinginkan
Menunjukkan apa yang diinginkan tanpa menangis 17 bulan 12-18 bulan
Menirukan pekerjaan rumah tangga 20 bulan 18-24 bulan
Melepas pakaian sendiri 25 bulan 24-36 bulan
Kesimpulan:
Tidak terdapat keterlambatan perkembangan personal dan sosial
Riwayat Perkembangan Bahasa
Kesimpulan:
Tidak terdapat keterlambatan perkembangan bahasa
Jenis Usia
RIWAYAT IMUNISASI
Polio 2 3 bulan 3 hari
Jenis Usia
DPT – HiB – HepB 3 4 bulan 3 hari
Hepatitis B0 0 bulan
Polio 3 4 bulan 3 hari
BCG 21 hari
campak 9 bulan 4 hari
DPT – HiB – HepB 1 2 bulan 6 hari
DPT – HiB – HepB 1 tahun 6 bulan 23
2 bulan 6 hari lanjutan hari
Polio 1
DPT – HiB – HepB 2 3 bulan 3 hari Campak lanjutan 1 tahun 9 bulan 8 hari
Kesimpulan:
Riwayat imunisasi lengkap.
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI KELUARGA
Ayah bekerja sebagai buruh pabrik, namun semenjak wabah covid-19 ayah tidak
bekerja lagi. Ibu sehari-hari sebagai ibu rumah tangga. Pendapatan per bulan
sebelum pandemi covid-19 kurang lebih Rp 2.500.000,- dan cukup untuk sehari-
hari. Anak tinggal bersama ayah, ibu, kakek,nenek dari pihak ayah.
Rumah pasien merupakan bangunan permanen, beratapkan genteng, dinding terbuat
dari tembok batu bata dan semen dengan rangka besi (cor) di cat, lantai rumah
sebagian besar dari keramik. Hubungan rukun tetangga baik.
Kesan:
Kondisi sosial ekonomi keluarga menengah
PENILAIAN RUMAH SEHAT
No Aspek Penilaian (Fisik) Kriteria Nilai Bobot
I Komponen Rumah 31
a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan dan rawan
1 62
1. Langit-langit kecelakaan
c. Ada, bersih, tidak rawan kecelakaan 2
a. Bukan Tembok 1
a. Tidak ada 0 31
5. Jendela ruang b. Ada 1
keluarga
a. Tidak ada 0
6. Ventilasi b. Ada, luas ventilasi permanen < 10% luas lantai 1 62
c. Ada, luas ventilasi permanen >10% luas lantai 2
a. Tidak ada 0
7. Lubang asap b. Ada lubang ventilasi dapur < 10% luas lantai dapur 1 62
dapur
c. Ada lubang ventilasi dapur > 10% luas lantai dapur 2
PENILAIAN RUMAH SEHAT
II Sarana Sanitasi 25
a. Tidak ada 0
b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan 1
1. Sarana air c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan 2
bersih d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan 3 100
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan 4
PENILAIAN RUMAH SEHAT
a. Tidak ada 0
b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan ke sungai/kolam 1
2. Jamban (sarana c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke sungai/kolam 2 100
pembuangan d. Ada, bukan leher angsa, septic tank 3
kotoran) e. Ada, leher angsa, septic tank 4
a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam/
0
sembarangan
b. Kadang-kadang ke jamban 1
Membuang tinja bayi dan
4. 44
balita ke jamban
c. Setiap hari ke jamban 2
a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam/
0
sembarangan
Membuang sampah ke
5. b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah 1
tempat sampah 88
c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah 2
Total Hasil Penilaian 1142
PENILAIAN RUMAH SEHAT
Hasil:1142
Kesimpulan:
memenuhi kriteria rumah sehat
ASPEK LAIN-LAIN
• Aspek Psikologis
• Ventilasi udara dan cahaya di rumah cukup, jendela pun sering dibuka
• Rumah selalu dibersihkan dengan sapu 1x/ hari dan pel 1x/ minggu.
• Aspek Penyakit
• Ayah merokok di luar lingkungan rumah.
• Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan
KEBUTUHAN DASAR
Asah - Asih - Asuh
ASAH – MOTORIK KASAR
Anak sering dilatih menggerakan tangan, kaki, dan badan oleh ibu dan
bapaknya 3-4 kali sehari. Ibu juga mencoba untuk mulai mengajarkan
memiringkan badan dan duduk kepada anak.
ASAH – MOTORIK HALUS
Kesimpulan:
Kebutuhan dasar asah tercukupi
ASIH
Kesimpulan:
Kebutuhan dasar asih tercukupi
ASUH
• Gizi : Pasien mendapatkan asupan gizi yang cukup
• Imunisasi : Pasien diberikan imunisasi dasar lengkap dan sesuai jadwal
• Sandang : Pasien diberikan pakaian yang layak
• Pangan : Pasien diberikan makanan dengan kuantitas dan kualitas baik
• Papan : Kebutuhan papan sesuaidengan rumah sehat
• Rekreasi : sering diajak bermain di sekitar rumah dan halaman
• Olahraga : anak sering bermain sepeda disekitar rumah bersama teman-temanya
• Healthcare : Puskesmas/Rumah Sakit, BPJS
• Higienitas : Mandi 2x/hari
• Pola asuh : Permissive Kesimpulan:
Kebutuhan dasar asuh tidak tercukupi
PEMERIKSAAN FISIK
KONDISI UMUM DAN TANDA VITAL
•Tanggal kunjungan : 15 Juni 2020
•Tanggal lahir : 22 Oktober 2017
•Usia kronologis : 2 tahun 6 bulan 23 hari
• Status Neurologis
Gerak Kekuatan Reflex Reflex
Fisiologis Patologis
Bebas terbatas 4 4 - -
terbatas
Bebas terbatas 4 4 - -
terbatas
Refleks primitif (-)
Clonus Trofi Tonus
Eu Eu
- -
Eu Eu Kesimpulan:
Hipertonus seluruh ekstremitas,
• Sensibilitas sulit dinilai bihemiparesis anggota gerak
sebelah kanan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KPSP pada anak umur 24 bulan
Kesimpulan : penyimpangan
10
DENVER II
Interpretasi:
Motorik kasar : D10C1
Motorik halus : D10C1
Bahasa : D10C3
Personal sosial: D10C1
Kesimpulan:
Suspek
EEG
• Diagnosis klinis : generalized tonic cloni ec suspek
meningoencephalitis
• Interpretasi :
Impresi : EEG abnormal perlambatan difus
Korelasi klinis : dapat sesuai dengan klinis meningoencephalitis
CT scan 7 April 2020
Kesan CT scan
• Kalsifikasi di sulcus dan gyrus regio frontotemporietalis bilateral
dengan kalsifikasi periventrikular di ventrikel lateralis bilateral,
curiga et causa proses infeksi
• Atrofi cerebri
• Tak tampak kelainan pada neurocranium maupun viscerocranium
• Terpasang NGT dengan insersi melalui cavum nasi dextra dengan
ujung distal tak tervisualisasi
ASPEK SOSIAL PENYAKIT
PATOLOGI SOSIAL-EPIDEMIOLOGI PENYAKIT
• Global developmental delay (GDD) adalah suatu keadaan ditemukannya keterlambatan yang
bermakna pada dus atau lebih domain perkembangan, yaitu:
- motorik halus
- motorik kasar
- bahasa/berbicara
- personal sosial/interaksi social
- kognitif, dan aktivitas sehari-hari
• Keterlambatan bermakna artinya pencapaian kemampuuan pasien kurang dari 2 standar deviasi (SD)
dibandingkan dengan rata-rata populasi pada umur yang sesuai
• GDD umum ditemui pada anak-anak. Dengan prevalensi 1-3% pada anak < 5 tahun dan 2.5% pada
anak usia pada anak usia pra-sekolah hingga sekolah.
PATOLOGI SOSIAL-EPIDEMIOLOGI PENYAKIT
• Penyebab terjadinya GDD dapat terjadi saat prenatal, perinatal, postnatal dan
idiopatik
• Penyebab saat post natal: infeksi (meningitis, ensefalitis), trauma otak,
penyebab dari lingkungan seperti kurangnya nutrisi.
• Penyebab lain seperti faktor genetic, metabolic, endokrin, malformasi cerebral,
cerebral palsy juga dapat menyebabkan GDD.
PATOLOGI SOSIAL-EPIDEMIOLOGI PENYAKIT
• Untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami GDD, maka perlu data
atau laporan atau keluhan orang tua disertai skrining perkembangan pada anak.
• Skrining perkembangan pada anak penting dilakukan dan harus dilakukan
menggunakan alat skring yang benar. Dengan melakukan skring perkembangan
kita dapat mengetahui secara dini ada atau tidaknya keterlambatan
perkembangan pada anak sehingga dapat dilakukan intervensi yang tepat.
PENGARUH SOSIAL PENYAKIT
Dampak penyakit anak terhadap keluarga dan masyarakat sekitar:
Orang Tua :
• Waktu: pekerjaan ibu adalah sebagai ibu rumah tangga, sehingga
mempunyai cukup waktu untuk mengantar anak periksa. Orang tua
juga harus membagi waktu untuk mengasuh dan menstimulasi anak.
• Biaya: biaya ditanggung oleh BPJS, sehingga orang tua tidak terlalu
diberatkan.
• Tenaga dan pikiran: orang tua merasa syok dan bingung di awal,
kemudian ikhtiar, dan ingin mengusahakan yang terbaik untuk terapi
anaknya.
KESIMPULAN
ASSESSMENT
• Global Developmental Regression/Delay
• Tetraparesis spastic sequale Post Meningoencephalitis
• Gizi kurang/underweight
• Post Meningoencephalitis
• Post VAP
• Post Sepsis
PLAN
• Lanjutkan fisioterapi
• Pemenuhan gizi
EDUKASI
• Edukasi mengenai kondisi dan rencana penanganan pasien
• Menjelaskan ke orang tua mengenai tumbuh kembang anak, dan stimulasi yang bisa
diberikan