Presentasi Kasus Cerebral Palsy

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 61

TUMBUH KEMBANG DAN

PEDIATRI SOSIAL
Nama Peserta Kepaniteraan:
Nur Rahma Rizka (17737)
Siti Kurniawati S Arey (18333)
M. Roihan Munajih (17719)
Danar Aprianto (17710)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr. Sardjito

Instruktur Klinis:
dr. Retno Sutomo, Sp.A(K), Ph.D

Yogyakarta, 20 Juni 2020


IDENTITAS PASIEN
Nama : A.N.F
No. RM : 01-93-XX-XX
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 22 September 2017
Umur kronologis : 2 tahun, 6 bulan, 23 hari
Alamat : Serut, Palbapang, Bantul
Tanggal periksa : 15 Juni 2020
IDENTITAS ORANG TUA
IBU AYAH
Nama : Ny. PI Nama : Tn. DI
Usia : 26 tahun Usia : 31 tahun
Pendidikan : SMA/sederajat Pendidikan : SMA/sederajat
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Pekerja lepas
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : Palbapang, Bantul Alamat : Palbapang, Bantul
ANAMNESIS

KELUHAN UTAMA

Rujukan/konsulan terkait perkembangan fisioterapi.


Anak tampak kaku, tidak bisa bicara
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
4 BSMRS: anak mengalami demam 39 derajat celsius pada pagi hari, siang hari
diberi obat paracetamol, kemudian pada malam hari mengalami kejang. Dibawa ke
RS, dan dirawat di RS selama 2 hari selama dirawat kondisi anak membaik, hari ke
3 mengalami kejang kemudian dirujuk ke RSUP DR Sardjito. Di Sardjito kemudian di
rawat di PICU on ventilator selama 16 hari, didiagnosis sebagai
Meningoencephalitis bacterial dd viral, Ventilator Acquired Pneumonia dan Sepis.
lama perawatan di RSUP Dr Sardjito hingga diperbolehkan pulang 2 bulan. Tanggal
9 April 2020 diperbolehkan pulang, dengan program fisioterapi 1 bulan satu kali.
HMRS: Pasien datang untuk fisioterapi dan evaluasi perkembangan program
fisioterapi di Poli Tumbuh Kembang.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Riwayat Community Acquired Pneumonia (-)
• Riwayat Hyalin Membrane Disease Grade II-III post surfaktan (-)
• Riwayat early onset sepsis (-)
• Riwayat apneu of prematurity (-)
• Riwayat anemia of prematurity (-)
• Riwayat Bronchopulmonary Dysplasia (-)
• Riwayat kejang demam (-)
• Riwayat sepsis (+)
• Riwayat Meningoencephalitis (+)
• Riwayat Ventilator Acquired pneumonia (+)
Kesimpulan:
Terdapat korelasi antara penyakit sekarang dengan riwayat penyakit dahulu
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Riwayat penyakit serupa disangkal
Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat penyakit diabetes mellitus disangkal
Riwayat kelainan genetik dan kelainan kongenital disangkal
Riwayat penyakit kejang demam paman dari garis ayah
Riwayat penyakit asma disangkal
Riwayat gagal jantung disangkal

Kesimpulan:
Tidak ada korelasi antara riwayat penyakit sekarang dengan riwayat penyakit keluarga
70 thn 65thn 60thn 70 thn

42 thn 37 thn 38 thn 37 thn 34 thn 30 thn 28 thn 26 thn 31 thn 33 thn 35 thn 36 thn 37 thn 38 42 thn
thn

14 thn 6 thn 6 thn 17 hari


2 thn 8 thn 4 thn 15 thn 13 thn
9 thn 5 thn 4 thn
2 thn 6 bln 23 hr

Keterangan:
Kesimpulan: Tidak ada korelasi antara riwayat penyakit pasien
sekarang dengan riwayat penyakit keluarga
Riwayat kejang demam
saat anak-anak
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN Timbang BB dan ukur TB √
Antenatal Care: Tekanan Darah √
• Ibu usia 24 tahun, G1P0A0, melakukan Tinggi fundus uteri √
pemeriksaan rutin di bidan, dan pemeriksaan USG Tetanus toxoid 1 kali √
ke Dokter Spesialis kandungan di Rumah Sakit Tablet zat besi √
• Antropometri: Ukuran LILA ibu: 24 cm, Berat Tetapkan status gizi √
badan naik saat hamil 14 kg (40 kg menjadi 54 kg) Tes laboratorium sederhana √
• Ibu mendapatkan vitamin, asam folat, kalsium, dan Tetapkan presentasi janin √
suplementasi besi. dan DJJ
• Tidak ada kelahan/riwayat selama kehamilan Tatalaksana kasus √
Temu wicara cara persiapan √
rujukan

Kesimpulan:
Riwayat kehamilan baik
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN

Natal Care:
• Bayi perempuan lahir dari ibu 24 tahun, P1A0, dengan usia kehamilan 39
minggu 2 hari ditolong di RS Panembahan Senopati, persalinan spontan,
langsung menangis, air ketuban jernih, APGAR 8/9, dilakukan perawatan
rutin pada bayi.
• BBL : 2850,0 gram, PB: 47,0 cm, LK: 32,0 cm
• IMD (+)
• Mendapat vit. K1 dan salep mata antibiotika profilaksis
• mendapatkan Hep B0
• Diagnosis : Berat badan lahir normal, aterm, sesuai masa kehamilan
Kesimpulan:
Riwayat persalinan baik
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN

Postnatal Care:
• Pasca kelahiran, bayi IMD dan dirawat gabung
• Perawatan di bangsal RSUD panembahan senopati
• BAK (+) dalam 24 jam, BAB (+) dalam 24 jam
• Menetek ± 12x dalam sehari (tiap 1-2 jam sekali), produksi ASI cukup
• Tidak ada keluhan kejang,demam, dan ikterik pada pasien

Kesimpulan:
Riwayat pasca lahir baik
RIWAYAT MAKAN
Usia Makanan Frekuensi
ASI eksklusif, menetek langsung ±15-
0 – 6 Bulan Semau Bayi
30 menit
6 – 12 ASI Semau Bayi
Bulan MPASI (nasi dan serelac) MPASI 3x/ hari

12-24 Nasi tim, bubur, jus buah, makanan


3-4 kali sehari
Bulan keluarga

Kesimpulan:
Kualitas dan kuantitas makan baik
RIWAYAT PERTUMBUHAN

Kesimpulan: Riwayat pertumbuhan


kurang baik
Riwayat Perkembangan Motorik Kasar
Milestone Usia Pencapaian Rentang Normal
Mengangkat kepala 2 bulan 0-3 bulan
Miring 5 bulan 3-6 bulan
Tengkurap 6 bulan 3-6 bulan
Duduk tanpa berpegangan 8 bulan 6-9 bulan
Berdiri selama 30 detik 11 bulan 9-12 bulan
Berdiri sendiri tanpa berpegangan 15 bulan 12-18 bulan
Berjalan dengan baik 20 bulan 18-24 bulan
Melompat 24 bulan 21-24 bulan
Menendang bola ke depan 35 bulan 24-36 bulan

Kesimpulan:
Tidak terdapat keterlambatan perkembangan motorik kasar.
Riwayat Perkembangan Motorik Halus
Milestone Usia Pencapaian Rentang Normal
Meraih benda dalam jangkauan 4 bulan 3-6 bulan
Menggenggam jari orang lain 4 bulan 3-6 bulan
Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya 8 bulan 6-9 bulan
Memasukkan benda ke mulut 10 bulan 9-12 bulan
Memegang dengan ibu jari dan jari 10 bulan 9-12 bulan
Menggenggam erat pensil 11 bulan 9-12 bulan
Mencorat-coret 15 bulan 11-16 bulan
Menumpuk 2 kubus 18 bulan 14-20 bulan
Menumpuk 4 kubus 20 bulan 18-24 bulan

Kesimpulan:
Tidak terdapat keterlambatan perkembangan motorik halus
Riwayat Perkembangan Personal dan Sosial
Milestone Usia Pencapaian Rentang Normal
Mengenal orang terdekat dengan tersenyum 2 bulan 0-3 bulan
Tersenyum ketika melihat mainan 4 bulan 3-6 bulan
Tepuk tangan 8 bulan 6-9 bulan
Mengulurkan tangan untuk meraih benda yang
9 bulan 9-12 bulan
diinginkan
Menunjukkan apa yang diinginkan tanpa menangis 17 bulan 12-18 bulan
Menirukan pekerjaan rumah tangga 20 bulan 18-24 bulan
Melepas pakaian sendiri 25 bulan 24-36 bulan

Kesimpulan:
Tidak terdapat keterlambatan perkembangan personal dan sosial
Riwayat Perkembangan Bahasa

Milestone Usia Pencapaian Rentang Normal


Bereaksi terhadap suara keras 2 bulan 0-3 bulan
Mengeluarkan suara memekik 2 bulan 3-6 bulan
Bubbling 3 bulan 3-6 bulan
Menirukan bunyi yang didengar 9 bulan 9-12 bulan
Bicara dua kata 12 bulan 12-18 bulan
Bicara tiga sampat enam kata 16 bulan 18-24 bulan
Menunjuk bagian tubuh ketika diminta 24 bulan 24-36 bulan

Kesimpulan:
Tidak terdapat keterlambatan perkembangan bahasa
Jenis Usia
RIWAYAT IMUNISASI
Polio 2 3 bulan 3 hari
Jenis Usia
DPT – HiB – HepB 3 4 bulan 3 hari
Hepatitis B0 0 bulan
Polio 3 4 bulan 3 hari
BCG 21 hari
campak 9 bulan 4 hari
DPT – HiB – HepB 1 2 bulan 6 hari
DPT – HiB – HepB 1 tahun 6 bulan 23
2 bulan 6 hari lanjutan hari
Polio 1

DPT – HiB – HepB 2 3 bulan 3 hari Campak lanjutan 1 tahun 9 bulan 8 hari

Kesimpulan:
Riwayat imunisasi lengkap.
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI KELUARGA
Ayah bekerja sebagai buruh pabrik, namun semenjak wabah covid-19 ayah tidak
bekerja lagi. Ibu sehari-hari sebagai ibu rumah tangga. Pendapatan per bulan
sebelum pandemi covid-19 kurang lebih Rp 2.500.000,- dan cukup untuk sehari-
hari. Anak tinggal bersama ayah, ibu, kakek,nenek dari pihak ayah.
Rumah pasien merupakan bangunan permanen, beratapkan genteng, dinding terbuat
dari tembok batu bata dan semen dengan rangka besi (cor) di cat, lantai rumah
sebagian besar dari keramik. Hubungan rukun tetangga baik.

Kesan:
Kondisi sosial ekonomi keluarga menengah
PENILAIAN RUMAH SEHAT
No Aspek Penilaian (Fisik) Kriteria Nilai Bobot
I Komponen Rumah 31
a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan dan rawan
1 62
1. Langit-langit kecelakaan
c. Ada, bersih, tidak rawan kecelakaan 2
a. Bukan Tembok 1

b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan


2 93
2. Dinding bata yang tidak diplester/papan/tidak kedap air

c. Permanen, papan kedap air 3


a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu/plesteran 1 62
3. Lantai
c. Ubin/keramik 2
PENILAIAN RUMAH SEHAT
4. Jendela kamar a. Tidak ada 0 31
tidur b. Ada 1

a. Tidak ada 0 31
5. Jendela ruang b. Ada 1
keluarga
a. Tidak ada 0
6. Ventilasi b. Ada, luas ventilasi permanen < 10% luas lantai 1 62
c. Ada, luas ventilasi permanen >10% luas lantai 2
a. Tidak ada 0
7. Lubang asap b. Ada lubang ventilasi dapur < 10% luas lantai dapur 1 62
dapur
c. Ada lubang ventilasi dapur > 10% luas lantai dapur 2
PENILAIAN RUMAH SEHAT

8. Pencahayaan a. Tidak terang (tidak dapat digunakan untuk membaca) 0


b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk dipergunakan 1
membaca normal
62
c. Terang dan tidak silau, dapat dipergunakan membaca normal 2

II Sarana Sanitasi 25
a. Tidak ada 0
b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan 1
1. Sarana air c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan 2
bersih d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan 3 100
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan 4
PENILAIAN RUMAH SEHAT
a. Tidak ada 0
b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan ke sungai/kolam 1
2. Jamban (sarana c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke sungai/kolam 2 100
pembuangan d. Ada, bukan leher angsa, septic tank 3
kotoran) e. Ada, leher angsa, septic tank 4

a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman rumah 0


b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak dengan sumber 1
air < 10m)
3. Sarana
pembuangan air c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2 75
limbah d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air (jarak 3
air>10m)
e. Ada, disalurkan ke selokan tertutup 4
PENILAIAN RUMAH SEHAT
a. Tidak ada 0
b. Ada, tidak kedap air, terbuka 1 50
4. Sarana pembuangan sampah
c. Ada, kedap air, terbuka 2
d. Ada, kedap air, tertutup 3

III Perilaku Penghuni 44


a. Tidak pernah dibuka 0
1. Membuka jendela kamar b. Kadang-kadang 1 88
c. Setiap hari dibuka 2
a. Tidak pernah dibuka 0
2. Membuka jendela ruang b. Kadang-kadang 1 88
keluarga
c. Setiap hari dibuka 2
a. Tidak pernah 0
3. Membersihkan halaman b. Kadang-kadang 1 44
rumah
c. Setiap hari 2
PENILAIAN RUMAH SEHAT

a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam/
0
sembarangan
b. Kadang-kadang ke jamban 1
Membuang tinja bayi dan
4. 44
balita ke jamban
c. Setiap hari ke jamban 2

a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam/
0
sembarangan
Membuang sampah ke
5. b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah 1
tempat sampah 88
c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah 2
Total Hasil Penilaian 1142
PENILAIAN RUMAH SEHAT

Kriteria rumah sehat jika mencapai 1068-1200

Kriteria rumah tidak sehat jika < 1068

Hasil:1142

Kesimpulan:
memenuhi kriteria rumah sehat
ASPEK LAIN-LAIN

• Aspek Psikologis
• Ventilasi udara dan cahaya di rumah cukup, jendela pun sering dibuka
• Rumah selalu dibersihkan dengan sapu 1x/ hari dan pel 1x/ minggu.

• Aspek Penyakit
• Ayah merokok di luar lingkungan rumah.
• Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan
KEBUTUHAN DASAR
Asah - Asih - Asuh
ASAH – MOTORIK KASAR

Anak sering dilatih menggerakan tangan, kaki, dan badan oleh ibu dan
bapaknya 3-4 kali sehari. Ibu juga mencoba untuk mulai mengajarkan
memiringkan badan dan duduk kepada anak.
ASAH – MOTORIK HALUS

Anak sering diajak bermain dikenalkan dengan memegang benda benda


sekitar seperti mainan, sendok plastik, dan sudah dapat memegang
benda-benda kecil namun belum dapat memegang kuat.
ASAH – PERSONAL SOSIAL DAN BAHASA

Orang tua sering menstimulasi perkembangan anak dengan diajak


berbicara, memanggil nama anaknya.

Kesimpulan:
Kebutuhan dasar asah tercukupi
ASIH

Anggota keluarga memberikan rasa aman, nyaman, dan kasih sayang


kepada pasien. Sehari-hari anak ditemani dan diurus oleh kedua orang
tua, nenek dan kakek secara bergantian. Ayah selalu menyempatkan diri
untuk bermain bersama anak, ketika sedang tidak bekerja.

Kesimpulan:
Kebutuhan dasar asih tercukupi
ASUH
• Gizi : Pasien mendapatkan asupan gizi yang cukup
• Imunisasi : Pasien diberikan imunisasi dasar lengkap dan sesuai jadwal
• Sandang : Pasien diberikan pakaian yang layak
• Pangan : Pasien diberikan makanan dengan kuantitas dan kualitas baik
• Papan : Kebutuhan papan sesuaidengan rumah sehat
• Rekreasi : sering diajak bermain di sekitar rumah dan halaman
• Olahraga : anak sering bermain sepeda disekitar rumah bersama teman-temanya
• Healthcare : Puskesmas/Rumah Sakit, BPJS
• Higienitas : Mandi 2x/hari
• Pola asuh : Permissive Kesimpulan:
Kebutuhan dasar asuh tidak tercukupi
PEMERIKSAAN FISIK
KONDISI UMUM DAN TANDA VITAL
•Tanggal kunjungan : 15 Juni 2020
•Tanggal lahir : 22 Oktober 2017
•Usia kronologis : 2 tahun 6 bulan 23 hari

Kesan Umum : tampak spastik


Tanda Vital
•HR : 118x/menit, reguler, kuat angkat
•RR : 28x/menit, thoracoabdominal
•T : 36,20C
•SpO2 : 98% room air
PENGUKURAN ANTROPOMETRI DAN STATUS GIZI
Pengukuran antropometri: Penilaian status gizi*:
Berat badan: 10,4 kg BB/U: -3< SD < 2 (underweight)
Panjang badan: 87,0 cm PB/U: -2 < SD < 0 (normolength)
Lingkar kepala: 47,5 cm
BB/PB: -2 < SD < 0 (normal)
LK/U: +2 SD (normosefali)
*Berdasarkan grafik pertumbuhan WHO untuk anak laki-laki usia 9 bulan
Kesimpulan:
underweight
BB/U (Weight-for-age), underweight
PB/U (Length-for-age), normolength
BB/PB (Weight-for-Length), normal
LK/U (Head circumference-for-age), normosefali
STATUS GENERALIS
Kepala : LK 47,5 cm, head nodding(-), wajah dismorfik (-), caput (-),
cephalhematoma (-), ubun-ubun cekung (-)
Mata : conjunctiva anemis (-), sklera ikterik (-), edema palpebra (-)
Telinga : deformitas (-), sinus preauricular (-), sekret (-), responsif terhadap
suara (+)
Hidung : deformitas (-), sekret (-), nafas cuping hidung (-)
Mulut : sianosis (-), labiopalatoschisis (-), thrush (-)
Leher : limfadenopati colli (-), webbed neck (-) Kesimpulan:
normal
STATUS GENERALIS Kesimpulan:
Pemeriksaan thoraks dalam
Thoraks batas normal
Jantung
•Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
•Palpasi : iktus kordis teraba di SIC V line midclavicula sinistra
•Auskultasi: S1 tunggal S2 split tak konstan, murmur (-)
Paru
•Inspeksi : simetris, tidak ada retraksi dinding dada
•Palpasi : pengembangan dada simetris
•Perkusi : sonor (+/+)
•Auskultasi: suara dasar vesikular (+), ronki (-), wheezing (-)
Kesimpulan:
Ekstremitas paresis spastik.
STATUS GENERALIS Pemeriksaan abdomen, dan
integumen dalam batas
normal.
●Abdomen
● Inspeksi : supel, datar, sejajar dengan dinding dada
● Auskultasi : peristaltik (+) dalam batas normal
● Perkusi : timpani (+)
● Palpasi : massa (-), hepar/ lien tidak teraba
●Ekstremitas : akral hangat, edema (-), WPK < 2 detik. spastik
●Integumentum : kebiruan (-), pucat (-), kuning (-)
●Genitalia : dalam batas normal
STATUS NEUROLOGIS kesimpulan e bener nggak ya?

• Status Neurologis
Gerak Kekuatan Reflex Reflex
Fisiologis Patologis
Bebas terbatas 4 4 - -
terbatas
Bebas terbatas 4 4 - -
terbatas
Refleks primitif (-)
Clonus Trofi Tonus
Eu Eu
- -
Eu Eu Kesimpulan:
Hipertonus seluruh ekstremitas,
• Sensibilitas sulit dinilai bihemiparesis anggota gerak
sebelah kanan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KPSP pada anak umur 24 bulan

Kesimpulan : penyimpangan

10
DENVER II

Interpretasi:
Motorik kasar : D10C1
Motorik halus : D10C1
Bahasa : D10C3
Personal sosial: D10C1

Kesimpulan:
Suspek
EEG
• Diagnosis klinis : generalized tonic cloni ec suspek
meningoencephalitis
• Interpretasi :
Impresi : EEG abnormal perlambatan difus
Korelasi klinis : dapat sesuai dengan klinis meningoencephalitis
CT scan 7 April 2020
Kesan CT scan
• Kalsifikasi di sulcus dan gyrus regio frontotemporietalis bilateral
dengan kalsifikasi periventrikular di ventrikel lateralis bilateral,
curiga et causa proses infeksi
• Atrofi cerebri
• Tak tampak kelainan pada neurocranium maupun viscerocranium
• Terpasang NGT dengan insersi melalui cavum nasi dextra dengan
ujung distal tak tervisualisasi
ASPEK SOSIAL PENYAKIT
PATOLOGI SOSIAL-EPIDEMIOLOGI PENYAKIT
• Global developmental delay (GDD) adalah suatu keadaan ditemukannya keterlambatan yang
bermakna pada dus atau lebih domain perkembangan, yaitu:
- motorik halus
- motorik kasar
- bahasa/berbicara
- personal sosial/interaksi social
- kognitif, dan aktivitas sehari-hari
• Keterlambatan bermakna artinya pencapaian kemampuuan pasien kurang dari 2 standar deviasi (SD)
dibandingkan dengan rata-rata populasi pada umur yang sesuai
• GDD umum ditemui pada anak-anak. Dengan prevalensi 1-3% pada anak < 5 tahun dan 2.5% pada
anak usia pada anak usia pra-sekolah hingga sekolah.
PATOLOGI SOSIAL-EPIDEMIOLOGI PENYAKIT
• Penyebab terjadinya GDD dapat terjadi saat prenatal, perinatal, postnatal dan
idiopatik
• Penyebab saat post natal: infeksi (meningitis, ensefalitis), trauma otak,
penyebab dari lingkungan seperti kurangnya nutrisi.
• Penyebab lain seperti faktor genetic, metabolic, endokrin, malformasi cerebral,
cerebral palsy juga dapat menyebabkan GDD.
PATOLOGI SOSIAL-EPIDEMIOLOGI PENYAKIT
• Untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami GDD, maka perlu data
atau laporan atau keluhan orang tua disertai skrining perkembangan pada anak.
• Skrining perkembangan pada anak penting dilakukan dan harus dilakukan
menggunakan alat skring yang benar. Dengan melakukan skring perkembangan
kita dapat mengetahui secara dini ada atau tidaknya keterlambatan
perkembangan pada anak sehingga dapat dilakukan intervensi yang tepat.
PENGARUH SOSIAL PENYAKIT
Dampak penyakit anak terhadap keluarga dan masyarakat sekitar:
Orang Tua :
• Waktu: pekerjaan ibu adalah sebagai ibu rumah tangga, sehingga
mempunyai cukup waktu untuk mengantar anak periksa. Orang tua
juga harus membagi waktu untuk mengasuh dan menstimulasi anak.
• Biaya: biaya ditanggung oleh BPJS, sehingga orang tua tidak terlalu
diberatkan.
• Tenaga dan pikiran: orang tua merasa syok dan bingung di awal,
kemudian ikhtiar, dan ingin mengusahakan yang terbaik untuk terapi
anaknya.
KESIMPULAN
ASSESSMENT
• Global Developmental Regression/Delay
• Tetraparesis spastic sequale Post Meningoencephalitis
• Gizi kurang/underweight
• Post Meningoencephalitis
• Post VAP
• Post Sepsis
PLAN
• Lanjutkan fisioterapi
• Pemenuhan gizi
EDUKASI
• Edukasi mengenai kondisi dan rencana penanganan pasien

• Menjelaskan ke orang tua mengenai tumbuh kembang anak, dan stimulasi yang bisa
diberikan

• Pentingnya keterlibatan anggota keluarga & lingkungan rumah dalam membantu


pertumbuhan dan perkembangan anak

• Pentingnya kontrol rutin dan terapi sesuai jadwal


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai