Biomekanik Otot Skeletal
Biomekanik Otot Skeletal
Biomekanik Otot Skeletal
OLEH
SUDARYANTO, SST.Ft, M.Kes, M.Fis
INTRODUKSI
• Otot merupakan jaringan aktif, karena otot
mampu secara aktif mengembangkan ketega-
ngan atau berkontraksi.
• Karena otot adalah jaringan aktif, maka otot
memiliki fungsi yang penting untuk memper-
tahankan postur tubuh, menggerakkan segmen
tubuh & meredam terjadinya shock.
BIOMEKANIK OTOT SKELETAL
• SIFAT-SIFAT JARINGAN OTOT
• ORGANISASI STRUKTURAL OTOT SKE-
LETAL
• FUNGSI OTOT SKELETAL
• FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGA-
RUHI GAYA OTOT
• KEKUATAN OTOT, DAYA TAHAN OTOT
DAN POWER OTOT
SIFAT-SIFAT JARINGAN OTOT
• Ekstensibilitas
• Elastisitas
• Irritabilitas
• Serabut Otot
• Motor Unit
• Tipe Serabut
• Arsitektur Serabut
Serabut Otot
• Sebuah sel otot tunggal disebut dengan sera-
but otot.
• Membran yang membungkus serabut otot di-
namakan dengan sarkolemma/sarkoplasma.
• Setiap serabut otot berisi sejumlah nukleus
dan mitokondria serta sejumlah myofibril
yang berjalan paralel sejajar satu sama lain.
• Myofibril mengandung 2 tipe filamen protein:
filamen myosin yang tebal, dan filamen aktin
yang tipis
• Pada myofibril terdapat sejumlah sarkomer,
merupakan komponen kontraktil dari otot.
• Setiap sarkomer dibatasi oleh Z line.
• Setiap sarkomer dibagi dua oleh M line.
• Setiap serabut terdapat saluran jaringan mem-
bran external yang dikenal sebagai retikulum
sarkoplasmik, sedangkan secara internal terda-
pat terowongan kecil yang dikenal sebagai tu-
bula transversal.
• Retikulum sarkoplasmik & tubula transversal
berperan sebagai saluran untuk transportasi
mediator elektrokimiawi dari aktivasi otot.
• Setiap serabut atau sarkolemma dibungkus
oleh jaringan konektif tipis yang disebut
dengan endomysium.
• Sejumlah serabut otot tergabung dalam satu
bundel yang dinamakan dengan fascicle
fascicle dibungkus oleh jaringan konektif
yang disebut dengan perimysium.
• Kelompok-kelompok fascicle membentuk otot
secara keseluruhan otot dibungkus oleh
jaringan konektif yang dikenal sebagai epimy-
sium, yang berlanjut sampai tendon
• Sejumlah serabut otot secara genetik ditentu-
kan dan bervariasi dari orang ke orang.
• Jumlah serabut otot yang terbentuk sejak lahir
akan dipertahankan sepanjang daur kehidu-
pannya, kecuali kadang-kadang menurun sete-
lah injury.
Motor Unit
• Sejumlah serabut otot yang diinnervasi oleh
susunan motor neuron tunggal, disebut dengan
motor unit.
• Axon pada setiap motor neuron akan membagi
beberapa cabang sehingga setiap serabut otot
dipersarafi oleh satu motor end plate.
• Serabut dari sebuah motor unit dapat menye-
bar diatas area sekitar beberapa cm & diselang
– seling oleh serabut motor unit lainnya.
• Motor unit dengan jumlah serabutnya bergan-
tung pada tipe gerakan yang dihasilkan.
• Otot yang menghasilkan gerakan-gerakan
yang halus dan sangat terkontrol dipersarafi
oleh motor unit kecil (jumlah serabutnya
kecil) seperti gerakan mata dan jari-jari.
• Otot yang menghasilkan gerakan-gerakan
kasar dipersarafi oleh motor unit besar (jum-
lah serabutnya besar) seperti gerakan
menendang dan berjalan.
Tipe Serabut
• Serabut otot memiliki sifat karakteristik yang
berbeda-beda.
• Karena perbedaan karakteristik ini, maka se-
rabut otot dibagi kedalam 2 kategori utama :
serabut slow-twitch ST dan serabut fast-
twitch (FT).
• Berdasarkan unsur histokimiawi, serabut FT
dibagi kedalam 2 kategori : serabut FTa (tipe
IIa) dan serabut FTb (tipe IIb)
Tabel 1. Karakteristik Serabut Otot
Karakteristik Tipe I Tipe IIa Tipe IIb
SO FOG FG
Serabut ST Serabut FFR Serabut FF
Kecepatan kontraksi Rendah Cepat Cepat
Kelelahan Rendah Sedang Cepat
Diameter Kecil Sedang Besar
Konsentrasi ATPase Rendah Tinggi Tinggi
Konsentrasi mitokon- Tinggi Tinggi Rendah
dria
Konsentrasi enzim gli- Rendah Sedang Tinggi
kolitik
• Serabut FT merupakan kontributor yang pen-
ting untuk kesuksesan performa atlit dalam
event yang memerlukan kecepatan dan power.
• Serabut ST merupakan kontributor yang pen-
ting untuk kesuksesan performa atlit dalam
event yang memerlukan endurance tinggi.
• Penemuan ini menunjukkan bahwa program
training dapat menyebabkan konversi serabut
ST ke FT atau sebaliknya.
• Dalam serabut FT telah ditemukan dapat terja-
di konversi dari tipe IIa menjadi IIb atau seba-
liknya setelah mengikuti program training.
• Secara genetik, beberapa orang telah terbentuk
persentase serabut FT yang tinggi & beberapa
orang telah terbentuk persentase serabut ST
yang tinggi, tetapi kebanyakan orang memiliki
keseimbangan antara persentase serabut FT
dan ST.
• Suatu penelitian menunjukkan bahwa 28 pela-
ri jarak jauh mengalami peningkatan proporsi
yang signifikan pada tipe I selama jangka
waktu 20 tahun.
• Penelitian juga menunjukkan bahwa bayi &
anak-anak memiliki serabut tipe IIb yang lebih
kecil proporsinya secara signifikan daripada
orang dewasa.
• Sedangkan pada orang dewasa yang obesitas
memiliki serabut tipe IIb yang proporsinya
lebih rendah secara signifikan daripada orang
dewasa non-obesitas.
• Fakta baru menunjukkan bahwa genetik me-
miliki peran yang besar terhadap proporsi tipe
serabut.
• Fakta juga menjelaskan bahwa otot skeletal
dapat beradaptasi terhadap tuntutan perubahan
fungsional dengan menghasilkan perubahan
pada phenotype genetik dari serabut otot.
Arsitektur Otot
• Susunan serabut otot dapat mempengaruhi
fungsional otot.
• Orientasi struktural ini dapat mempengaruhi
strength otot dan ROM.
• Ada 2 kategori utama susunan serabut otot :
susunan serabut paralel dan susunan serabut
pennate.
• Perbedaan susunan serabut paralel dan susun-
an serabut pennate dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Perbedaan Serabut Paralel dan Serabut Pennate
Karakteristik Serabut Paralel Serabut Pennate
Orientasi serabut Susunan serabutnya sangat Susunan serabutnya mem-
paralel terhadap axis longit. bentuk sudut terhadap axis
Otot longit. Otot
Ciri khas serabut Sebagian besar serabut tidak Setiap serabut memanjang
memanjang pada seluruh pan- pada seluruh panjang otot
jang otot, berakhir didalam sehingga melekat langsung
muscle belly sehingga ada in- pada tendon.
terkoneksi diantara serabut.
Saat kontraksi Pemendekan otot dihasilkan Ketika memendek, sera-
oleh pemendekan serabutnya butnya akan berotasi dise-
kitar perlekatannya yang
secara progresif meningkat
kan sudut pennation
Gaya yang dibangkit- Otot paralel berisi lebih sedikit Otot pennate berisi lebih
kan serabut per unit volume otot banyak serabut per unit
sehingga membangkitkan volume otot sehingga
gaya yang kecil membangkitkan gaya yang
• Jika sudut pennation lebih dari 60o, maka jum-
lah gaya efektif yang ditransfer ke tendon ku-
rang dari ½ gaya yang dihasilkan oleh serabut
otot.
• Ditemukan bahwa pelari cepat memiliki sudut
pennation yang lebih kecil daripada pelari ja-
rak jauh.
FUNGSI OTOT SKELETAL
• Pada saat otot berkontraksi, maka besarnya
ketegangan adalah konstan pada seluruh pan-
jang otot, baik pada tendon dan lokasi perle-
katannya.
• Gaya ketegangan (kontraksi) berkembang ka-
rena adanya tarikan otot pada perlekatannya
di tulang & menciptakan torque pada sendi-
sendi yang dilewati otot tersebut.
Perekrutan Motor Unit
• Saraf-saraf yang menginnervasi motor unit
ST secara umum memiliki ambang rangsang
yang rendah dan relatif mudah diaktivasi.
• Motor unit FT disuplai oleh saraf-saraf yang
lebih sulit diaktivasi (ambang rangsang ting-
gi).
• Ketika otot berkontraksi, maka pertama kali
diaktivasi adalah serabut ST kemudian
ketika durasi aktivitas meningkat & membu-
tuhkan speed/power maka secara progresif se-
rabut FT diaktivasi (tipe IIa & IIb).
Perubahan Panjang Otot ketika terjadi Per-
kembangan tension