Diet Pada Klien Dengan Gangguan Saluran Cerna
Diet Pada Klien Dengan Gangguan Saluran Cerna
Diet Pada Klien Dengan Gangguan Saluran Cerna
DENGAN GANGGUAN
SALURAN CERNA
Dosen Pembimbing : EDI ROSADI, S.Gz
• Sumber Karbohidrat
• Dianjurkan : Beras dibubur atau ditim; kentang dipure; macaroni direbus; roti dipanggang; biscuit; krekers; mi,
bihun, tepung-tepungan dibuat pudding atau bubur.
• Tidak dianjurkan : Beras ketan, beras tumbuk, roti whole wheat, jagung; ubi, singkong, tales; cake, dodol,dan
berbagai kue yang terlalu manis dan beremak tinggi.
• Sayuran
• Dianjurkan : Sayuran yang tidak banyak serat dan tidak menimbulkan gas dimasak; bayam, bir, labu siam, labu kuning, wortel, tomat direbus dan ditumis.
• Tidak dianjurkan : Sayuran mentah, sayuran berserat tinggi dan menimbulkan gas seperti daun singkong, kacang panjang, kol, lobak, sawi, dan asparagus.
• Buah-buahan
• Dianjurkan : Papaya, pisang, jeruk manis, sari buah; pir dan peach dalam kaleng.
• Tidak dianjurkan : Buah yang tinggi serat atau dapat menimbulkan gas seperti jambu biji, nanas, apel, kedondong, durian, nangka; buah yang dikeringkan.
• Lemak
• Dianjurkan : Margarine dan mentega; minyak untuk menumis dan santan encer.
• Tidak dianjurkan : Lemak hewan, santan kental.
• Minuman
• Dianjurkan : Sirup,teh
• Tidak dianjurkan : Minuman yang mengandung soda dan alcohol, kopi, ice cream.
• Bumbu
• Dianjurkan : Gula, garam, vetsin, kunci, kencur, jahe, kunyit, terasi, laos, saam sereh.
• Tidak dianjurkan : Lombok, bawang, merica, cuka, dan sebagainya yang tajam.
Diet pada pasien dengan penyakit
pada usus halus dan usus besar
• Penyakit usus adalah peradangan terutama pada ileum dan usus besar dengan gejala diare, disertai
darah, lender, nyeri abdomen, berat badan berkurang, nafsu makan berkurang, demam, dan
kemungkinan terjadi steatorea (adanya lemak daam feses).
• Serat makanan adalah polisakarida non pati yang terdapat daam semua makanan nabati. Serat
tidak dapat dicerna oleh enzim cerna tapi berpengaruh baik untuk kesehatan. Serat terdiri atas dua
golongan, yaitu serat larut air dan serat tidak arut air. Serat yang tidak larut air Adalah beras,
gandum, sayuran, dan buah-buahan. Serat ini dapat mencegah obstisipasi hemoroid dan hipertikulosis.
• Serat yang larut air, kacang-kacangan, sayur, dan buah-buahan sehingga dapat menurunkan absorbs
lemak dan kolesterol darah.
• b) Diare
• Diare merupakan feses terlalu cair yang dikeluarkan oleh tubuh akibat penyerapan zat-zat makanan yang tidak sempurna
dalam saluran pencernaan.
• c) Gastrities
• Gastrities adalah peradangan lokal atau menyebar pada mukosa lambung yang berkembang bila mekanisme protektif
mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain (Reeves,2002).
• Ada beberapa alasan seseorang melakukan diet, berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan diet:
1. Kadar Lemak Tinggi
• Apabila kadar lemak seseorang tinggi, maka diperlukan suatu program diet untuk menurunkan berat tubuh supaya tidak terjadi
obesitas. Lemak merupakan zat gizi yang akan disimpan di dalam kulit sebagai cadangan energi, jika lemak tertimbun banyak, bisa
terjadi peningkatan masa tubuh, proses metabolisme pun akan cenderung lebih berat dilakukan oleh tubuh.
2. Hasrat Diri
• Diet kadang memiliki tujuan dari pribadi untuk meningkatkan atau menurunkan masa tubuh supaya sesuai dengan rentang normal
IMT (Indeks Massa Tubuh). Hasrat diri untuk melakukan diet ini biasanya dilakukan oleh model atau artis untuk menjaga bentuk
tubuhnya.
3. Tekanan Darah
• Jika tekanan darah terlalu tinggi (hipertensi), harus ada pantangan-pantangan untuk makanan tertentu supaya tekanan kembali
menjadi normal.
4. Pola Makan
• Diet juga dipengaruhi oleh pola makan, jika seseorang memiliki pola makan tidak teratur, seseorang tersebut akan berusaha
kembali mengatur pola makannya dengan cara melakukan diet.
5. Gangguan Penyakit
• Seseorang yang terkena gangguan seperti pada saluran cerna, diabetes dan lainnya akan melakukan diet untuk menjaga asupan
nutrisi agar tidak memperparah gangguan tersebut.
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Diet
• a) Jenis Kelamin
• Perilaku diet menjadi lebih umum diantara anak perempuan ketimbang laki-laki.
Berdasarkan hasil penelitian Vereecken dan Maes ( dalam Papalia, 2008 ), pada usia 15 tahun,
lebih dari setengah remaja perempuan di enam belas negara melakukan diet atau berpikir
mereka harus melakukan hal tersebut karena pada umumnya perempuan memiliki lemak
tubuh yang lebih banyak dibanding laki-laki.
• b) Status Berat Badan
• Dwyer (1997) mengatakan bahwa orang yang memiliki berat badan lebih, lebih perhatian
terhadap berat badan daripada orang yang lebih ringan.
• c) Kelas Sosial
• Perilaku diet dan perhatian terhadap berat badan cenderung terjadi pada orang yang
kelas sosialnya tinggi daripada yang rendah (Dwyer, 1997).
Dampak Perilaku Diet
• Menurut Hawks (2008), perilaku diet dapat menimbulkan dampak bagi seseorang, yaitu:
• a) Dampak Biologis
• Peneliti mengatakan bahwa diet akan meningkatkan level sistemik cortisol. Cortisol
merupakan pertanda dari timbulnya stres, yang merupakan prediktor terhadap level rasa
lapar dan hal ini merupakan faktor yang berisiko terhadap timbulnya tulang yang rapuh.
•
• b) Dampak Psikologis
• Individu yang melakukan diet biasanya akan lebih depresi dan emosional daripada
individu yang tidak diet, dan akan mengalami kecemasan, serta kurangnya penyesuaian
diri yang baik pada area sosialisasi, kematangan, tanggung jawab, dan struktur nilai intra
personal.
Terima Kasih…