Gingivektomi (Siti, Hana)

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 31

GINGIVEKTOMI

Preceptor:
drg. Puspito Ratih Hardhani, M.DSc., Sp.Perio

Presentan:
Siti Nur Aini Ayu Ningjanah J3A018017
Hana Nabila Syifa J3A018002
IDENTITAS PASIEN

No. RM : 005096
Nama pasien : EDR
Umur : 26 tahun
Alamat : Randublatung, Blora
Suku : Jawa
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Perawat
ANAMNESA
1. Keluhan Utama
Pasien datang mengeluhkan gusinya terlihat membesar dan pasien
merasa malu
2. Riwayat Keluhan Utama
Pasien datang mengeluhkan gusi depan bagian atasnya membesar
dan disadari sejak 8 tahun yang lalu. Ukuran gusi tidak bertambah
besar, tidak terasa sakit. Pasien belum pernah mengobati keluhannya ke
dokter gigi . Pasien juga mengeluhkan gusinya sering berdarah saat
menggosok gigi.
3. Riwayat Medis
Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit. Pasien tidak ada alergi obat. Pasien tidak memiliki
riwayat penyakit sistemik

4.Riwayat Gigi Terdahulu


Pasien belum pernah ke dokter gigi sebelumnya.

5.Riwayat Keluarga
Bapak Ibu tidak memiliki penyakit sistemik. Kakak dan adik tidak memiliki penyakit sistemik

6.Riwayat Sosial
Pasien merupakan seorang perawat di salah satu rumah sakit di semarang . Pasien belum
menikah. Tinggal di kosan dengan lingkungan yang baik dan bersih. Pasien jarang berolahraga,
jarang mengonsumsi buah dan sayur. Pasien menggosok gigi 2x sehari. Pasien tidak
menggunakan dental floss dan obat kumur. Mengonsumsi kopi sehari sekali. Pasien tidak
merokok dan alkoholik. Pasien memiliki kebiasaan bruruk bruksism dan menggigit bibir bawah.
KEADAAN UMUM
BB = 50 kg ,TB=153 cm
BMI = 50/ (1,53X1,53)= 21.36
Pernapasan 18x permenit
Nadi 88 denyut/ menit
Suhu 36.2
Tekanan Darah 110/160 mmHg
Cacat fisik TAK
Warna kulit muka Normal
Daerah kulit yg tampak TAK
Jaringan parut TAK
DATA MEDIS UMUM
Penyakit Jantung : TAK
Diabetes Melitus : TAK
Hemofilia : TAK
Penyakit Asma : TAK
Hepatitis : TAK
Epilepsi: TAK
Gastritis : TAK
Asma :TAK
TBC : TAK
Penyakit lain : TAK
B. Pemeriksaan Ekstra Oral

Kepala :
Temporo Mandibullar Joint (TMJ) :
 Tonjolan : tidak ada
 Luas pergerakan : normal
 Cacat : tidak ada
 Nyeri tekan pada TMJ : tidak ada
 Bercak di kulit : tidak ada  Suara : Tidak ada
 Wajah : simetris  Locking : tidak ada
Leher :  Dislokasi : tidak ada

 Kelenjar tiroid : normal

 Kelenjar sublingualis : normal

 Nodus limfatik : normal

 Kelenjar submandibula : normal


PEMERIKSAAN
SUBJEKTIF
Seorang pasien perempuan usia 26 tahun datang ke RSGM
UNIMUS atas kemauan pasien sendiri dikarenakan gusi depan
rahang atas pasien membesar dan pasien merasa malu, keluhan
tersebut dirasakan pasien sejak 8 tahun yang lalu, ukuran gusi
pasien tidak bertambah besar, tidak terasa sakit dan pasien
belum pernah berobat untuk mengatasi keluhannya tersebut,
pasien juga mengeluhkan kalau gusinya sering berdarah ketika
menggosok gigi. Pasien ingin gusinya dirawat.
PEMERIKSAAN
OBJEKTIF
Pemeriksaan intraoral menunjukkan
Karies : 47, 28, 38, 37
Atrisi : 13
BOP : (+) pada gigi 11,12,13,15,16,17,18,22,23,24, 25,27,28,42,35,36,37
OHI : 5,2 (buruk)
O’Leary : 69,35 %
Terdapat pembengkakan pada papilla interdental gigi : 11,
12,13,15,16,17,18,25,27,28,42,35,36,37
Tekstur: unstippling pada gingiva gigi 11,12,13,21,22,23,24
Mobility: Tidak ada kelainan
Resesi: Tidak ada kelainan
PBI
Rahang Atas
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28

3 2 0 2 1 0 3 0 0 2 1 2 1 2 2 2

Rahang Bawah
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 3 3 0 0 0
PROBING DEPTH
Facial
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28

3/3/3 4/5/2 3/4/4 2/2/2 2/2/2 2/2/2 2/2/2 2/2/3 2/2/3 2/2/2 2/2/3 2/3/4 2/4/5 2/4/4 4/4/4 4/4/4

Palatal

18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28

3/3/3 4/3/2 2/2/2 2/2/2 1/2/2 2/2/1 2/2/3 2/2/3 3/2/3 2/2/2 2/1/2 2/2/2 2/1/2 2/1/2 2/2/3 2/3/2

Facial
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
une 4/3/2 4/3/3 3/4/3 4/2/2 4/3/3 3/3/3 2/2/2 2/2/2 2/2/2 3/2/1 2/1/2 1/2/2 1/1/1 4/3/3 5/5/5

Lingual
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
une 4/2/1 3/2/1 1/1/1 2/1/1 2/1/1 2/1/1 2/1/2 1/1/1 1/1/1 1/1/1 1/1/1 2/2/2 2/2/2 2/2/2 2/3/2
GAMBARAN KLINIS
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
ASSESMENT
Berdasarkan hasil pemeriksaan subjektif dan objektif
diketahui pasien mengalami maloklusi angle klas 1 ,
bimaksiler protrusif disertai gingivitis kronis dan
bruxism
TREATMENT PLANNING
1. Preliminary Phase : tidak dilakukan
2. Nonsurgical Phase (Phase I Therapy) : - KIE,
- Scaling and root planning
3. Evaluation of Response to Nonsurgical Phase: Kontrol 1 minggu pasca scaling
(cek: probing depth, OHI, BOP, PBI)
4. Surgical Phase (Phase II Therapy) : crown lenghtning dan gingivoplasty
5. Restorative Phase (Phase III Therapy) : dilakukan restorasi
6. Maintenance Phase (Phase IV Therapy) : Kontrol 2 dan 3 minggu pasca
gingivektomi dan gingivoplasti
DEFINISI
GINGIVEKTOMI
Gingivektomi adalah pemotongan jaringan gingiva dengan
membuang dinding lateral poket yang bertujuan untuk
menghilangkan poket dan keradangan gingiva sehingga didapat
gingiva yang fisiologis, fungsional dan estetik baik.
ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan

OD set • Disklosing agent

Nirbeken • Pasta pumice

Spuit irigasi • Cairan anestesi: lidokain 2% dengan epinefrin


1:80.000
Spuit anastesi
• Periodontal pack (coepack : base & catalyst)
Gingivectomy knives: kirkland knife and
orban interdental knife. • Povidone iodine

Surgical blades no.15 • Vaseline

Probe WHO • Klorhexidine glukonat 2%

Pocket marker • Mertonidazole gel

Scaler dan kuret • Kasa Steril

Blade holder • Aquadest Steril


PERSIAPAN PASIEN
Sebelum tindakan gingivektomi perlu dilakukan persiapan pada
pasien antara lain :
1. Sebelum dilakukan tindakan pasien dipastikan sudah
makan/tidak dalam keadaan lapar
2. KIE pasien  memberi penjelasan kepada pasien tentang
tindakan yang akan dilakukan, tujuan, prosedur, dan meminta
persetujuan pasien sebelum dilakukan tindakan gingivektomi
3. Pasien diperiksa tanda vitalnya meliputi : suhu badan, tekanan
darah, RR, dan denyut nadi
PROSEDUR
1. Pasien di instruksikan untuk berkumur dengan menggunakan
povidone iodine selama 30 detik
2. Desinfeksi daerah kerja dengan menggunakan povidone iodine
dengan menggunakan kasa pada bagian luar mulut dan juga area
kerja pada mukosa rongga mulut ( regio 3 dan 4), tutup wajah
pasien dengan menggunakan draps steril dengan ukuran 80x80
cm
3. Dilakukan anastesi dengan menggunakan lidocaine 2% dan
epinefrin 1:80.000 dengan menggunakan spuit 3ml.
PROSEDUR
1.
GINGIVEKTOMI
Pasien di instruksikan untuk berkumur dengan menggunakan
povidone iodine selama 30 detik
2. Desinfeksi daerah kerja dengan menggunakan povidone iodine
dengan menggunakan kasa pada bagian luar mulut dan juga area
kerja pada mukosa rongga mulut ( regio 3 dan 4), tutup wajah pasien
dengan menggunakan draps steril dengan ukuran 80x80 cm
3. Dilakukan anastesi ifiltrasi dengan menggunakan lidocaine 2% dan
epinefrin 1:80.000 dengan menggunakan spuit 3ml pada bagian
mucobucal fold.
Titik insisi
gingivektomi
kemudian dilakukan penelusuran poket
menggunakan probe dan diberi tanda
menggunakan poket marker,
The incision is started apical to the points marking the course of the pockets
and is directed coronally to a point between the base of the pocket and the crest of
the bone. It should be as close as possible to the bone without exposing it, to remove
the soft tissue coronal to the bone. Exposure of bone is undesirable. If it occurs,
healing usually presents minimal complications if the area is adequately covered by
the periodontal pack.

Either interrupted or continuous incisions may be used (Figure 56-8). The


incision should be beveled at approximately 45 degrees to the tooth surface and
recreate the normal festooned pattern of the gingiva. Failure to bevel the incision
will leave a broad, fibrous plateau, which will take a longer time to develop a
physiologic contour. In the interim, plaque and calculus may lead to the recurrenceof
pockets.
Caranza, F.A., Newman, M.G., Takei, H.H., Klokkevold, P.R., 2012, Carranza’s Clinical
Periodontology, 11th ed, Saunders Elsevier, China
incisi dimulai apikal dari titik
perdarahan dengan pisau Kirkland atau
pisau no 12 dan 15.
Incisi lanjut (continue) atau terputus
(discontinue) membentuk bevel 45°
dengan permukaan akar.
Bagian interdental incisi dengan pisau
Orban
Lepaskan gingiva yang telah di
gingivek, irigasi lalu periksa
permukaan akar.
Lakukan scaling dan root planning
pada daerah yang telah dilakukan
gingivektomi.
Kemudian lakukan pembentukan
gingiva bagian yang tajam.
Luka dibersihkan terlebih dahulu
sebelum ditutup.
Tutup luka operasi dengan
menggunakan pembalut periodontal
non eugenol (coe pack).
Kemudian kontrol 1-2 minggu
setelahnya dan coe pack dibuka.
CARA MANIPULASI
PERIODONTAL PACK
• Pembalut yang mengandung oksida seng berbentuk bubuk dicampur
dengan cairannya (yang mengandung eugenol atau tidak) diatas blok
kertas berlilin dan diaduk dengan pengaduk kayu (bisa digunakan alat
penekan lidah dari kayu).
• Bubuk ditambah sedikit demi sedikit sampai didapat pasta yang cukup
kental. Pembalut yang dikemas dalam bentuk dua tube pasta seperti Coe-
Pak® dipersiapkan dengan mencampur pasta basis dan pasta akselerator
sama panjang, yang diaduk sampai didapatkan warna yang merata.
• Dalam 2 - 3 menit pasta yang telah diaduk sudah dapat dibentuk dan
ditempatkan di atas luka. Untuk menempatkan pembalut, pembalut yang
diaduk maupun yang sudah siap pakai lebih dulu dibentuk menjadi
batangan sepanjang luka bedah yang hendak dibalut.
• Agar pembalut tidak melekat ke tangan, jari tangan sebaiknya diolesi
vaselin. Dengan lebih dulu mengeringkan daerah luka bedah, batangan
pembalut ditempatkan pada daerah luka bedah dan ditekan sepanjang
gingiva dan interproksimal.
1..
• Pada permukaan vestibular penekanan dapat dilakukan dengan menekan bibir
atau pipi pasien sehingga pembalut tidak melekat ke jari.
• Penekanan pada daerah interproksimal dilakukan dengan bantuan alat plastis.
Penekanan pada permukaan oral dilakukan dengan jari tangan.
• Apabila daerah luka melibatkan gigi paling distal, maka pembalut sebelah
vestibular dan oral harus bertemu di permukaan distal gigi paling distal.
Pembalut harus membungkus sebagian gigi dan gingiva. Harus diperhatikan agar:
(1) pembalut pada daerah gigi tidak sampai menghalangi oklusi agar tidak
mudah lepas karena pecah,
(2) tidak meluas terlalu jauh ke arah lipatan mukosa bukal agar tidak
mengiritasi bila telah keras.
CARA MANIPULASI
PERIODONTAL PACK

Sumber:
Newman, M. G. et al. 2019. Carranza’s
Clinical Periodontology 13th Ed.
KIE
Instruksikan kepada pasien untuk berkumur dengan chlorhexidine gluconat
0,12% segera setelah pembedahan dan dilanjutkan dua kali sehari sampai
dilakukan kontrol.
Berikan resep amoxicilin 500mg setiap 8jam dimulai pada 24jam sebelum
dilakukan tindakan dan dilanjutkan 5 hari setelah tindakan.
Hindari makan atau minum selama satu jam
Jangan minum minuman panas dan alcohol selama 24 jam.
Jangan makan-makanan yang keras, kasar dan lengket dan kunyahlah pada
sisi yang tidak dilakukan operasi
Jika terjadi perdarahan dan pembengkakan segera menghubungi operator.
kontrol 1 minggu untuk melihat perkembangan dan pelepasan periodontal pack
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai