Dasar Dasar EKG
Dasar Dasar EKG
Dasar Dasar EKG
Oleh:
dr. Nurul Fatimah
Definisi
Setelah terpasang, nyalakan mesin EKG, mengoperasikan sesuai prosedur tetap sesuai
dengan jenis mesin EKG.
Cek kalibrasi dan kecepatan kertas (1 mV harus menciptakan defleksi vertikal sekitar 10
mm dan kecepatan kertas 25 mm/detik atau setara dengan 5 kotak besar/ detik)
Memastikan nama pasien, catat tanggal dan waktu pencatatan.
Setelah hasil didapatkan, lepaskan elektroda yang telah dipasang.
Lokasi Pemasangan
Tangan kanan : RA : Merah
Tangan kiri : LA : Kuning
Limb leads
Kaki kanan : RL : Hijau
Kaki kiri : LL : Hitam
V1 : ICS 4 sternal line kanan
V2 : ICS 4 sternal line kiri
V3 : pertengahan V2 dan V4
Ches Lead V4 : ICS 5 mid-clavicular line kiri
V5 : anterior axillary line kiri, segaris dgn V4
V6 : mid-axillary line kiri, segaris dgn V4
Kertas EKG
Garis horizontal Menunjukan waktu
1 mm = 0,04 detik
5 mm = 0,20 detik
Garis vertical Menggambarkan voltase
1 mm = 0,1 mv
10 mm = 1 mv
Cara Menilai EKG
Cara menilai EKG yang baik sebagai berikut :
Menentukan irama jantung (rhyhm)
Tentukan frekuensi (heart rate)
Tentukan sumbu jantung (axis)
Tentukan ada tidaknya tanda hipertrofi
Tentukan ada tidaknya tanda iskemia/ infark
Tentukan ada tidanya tanda akibat gangguan lain seperti efek obat-obatan atau
gangguan keseimbangan elektrolit.
Anatomi & Sistem Konduksi Jantung
Prokordial
Bipolar Unipolar
Letak Jantung Dilihat Dari Sadapan
Daerah Jantung Sandapan
Anterior V3, V4
Septal V1, V2
Axis Makna
-30° s/d +110° (usia <40 thn)
Axis normal
-30° s/d +90° (usia >40 thn)
-30° s/d -90° Left axis deviation (LAD)
+110° s/d +180° Right axis deviation (RAD)
+180° s/d +270°
Extrem axis
-90° s/d -180°
Gambaran EKG
NORMAL SINUS RHYTHM
Kriteria Irama Sinus Rhythm
•Irama teratur
•Frekuensi jantung (HR) antara 60-100 kali/ menit
•Gelombang P normal (setiap gelombang P selalu diikuti
gelombang QRS dan gelombang T
•Interval PR normal (0,12 – 0,20 detik)
•Gelombang QRS normal (0,06 – 0,12 detik)
•Semua gelombang sama
Sinus Tahikardi
Irama Teratur
Frekuensi (HR) >100-150 kali/ menit
Gelomang P Normal, setiap gelombang P diikuti
gelombang QRS dan T
PR Interval Normal
Gelombang QRS Normal
Semua gelombang sama
Sinus Bradikardia Sinus Aritmia
Irama Teratur
Frekuensi (HR) < 60 kali/ menit Irama Tidak teratur
Gelomang P Normal, setiap gelombang P Frekuensi (HR) Biasanya antara 60-100 kali/ menit
diikuti gelombang QRS dan T Gelomang P Normal, setiap gelombang
PR Interval Normal PR Interval Normal
Gelombang QRS Normal
Gelombang QRS Normal
Semua gelombang sama
Semua gelombang sama
Sinus Arest
Terdapat episode hilangnya satu atau lebih gelombang P, QRS dan T Atrial Ekstrasistol
Irama Tidak teratur, kecali pada yang hilang Irama Tidak teratur karena ada irama yang
timbul lebih awal
Frekuensi (HR) Biasanya 60kali/ menit
Gelomang P Normal, setiap gelombang Frekuensi (HR) Terrgantung irama dasarnya
PR Interval Normal
Gelombang QRS Normal Gelomang P Bentuknya berbeda dari irama dasarnya
Hilangnya gelombang P, QRS dan T tidak menyebabkan jarak antara R-R
PR Interval Normal
Gelombang QRS Lebar lebih dari 0,12 detik
Hipertrofi Jantung
Penyakit Koroner Jantung
Fase akut Umumnya gelombang Q patologis disertai
ST elevasi/ hanya berupa elevasi segmen ST
ST Segment Depression
Miocard Infark
Thank You