Peran Dan Dukungan Kemensos DLM PB

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

PERAN DAN DUKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

DALAM PENANGGULANGAN BENCANA


MENTERI SOSIAL RI
RAKOR BNPB TAHUN 2015

1
DASAR HUKUM
Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007, tentang Penanggulangan
Dasar Bencana
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009, tentang Kesejahteraan Sosial, Pasal 1,
poin 9 : Perlindungan Sosial adalah semua upaya yang diarahkan untuk mencegah
dan menangani risiko dari guncangan dan kerentanan sosial

Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan


Kesejahteraan Sosial

Peraturan Mendagri No. 23 tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian Dan
Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014. Dijelaskan penanggulangan
korban bencana, meliputi kesiapsiagaan menghadapi bencana dengan KSB, dan bantuan
permakanan/lauk pauk selama masa tanggap darurat bagi korban bencana, dan bantuan
sosial bagi korban bencana alam dan bencana sosial

Draft Renas PB 2015-2019, Kementerian Sosial mendapatkan tugas dalam pemenuhan


kebutuhan dasar pengungsi dan relawan

Klusterisasi PB di Indonesia, Kementerian Sosial sebagai koord. Kluster


Pengungsian dan Perlindungan, serta Wakil Koordinator Kluster Logistik

2
PENTINGNYA SINERGITAS

Pengurangan
Korban Jiwa Pemerintah yang sigap menangani PB :
Dalam Bencana (A) Sistem Peringatan Dini terhadap bahaya bencana;
(B) Cara penyampaian informasi yang baik sehingga dapat diterima
oleh masyarakat;
(C) Proses pengungsian yang baik, dan
(D) Manajemen pengungsi yang baik di lokasi pengungsian.

Bencana sulit diperkirakan kondisinya menjadi masalah ketika


menyampaikan anjuran kepada masyarakat di sekitar kawasan
dampak bencana untuk mengungsi.

Masyarakat patuh terhadap anjuran untuk mengungsi. Kepatuhan


masyarakat untuk memenuhi anjuran untuk mengungsi merupakan
hal yang sangat penting.
PEMBAGIAN TUGAS DALAM KLASTER NASIONAL PB

Wakil Koordinator Koordinator

PENGUNGSIAN DAN
PERLINDUNGAN

PENCARIAN DAN
PENYELAMATAN
EKONOMI
Wakil
Koordinator Koordinator

PEMULIHAN DINI LOGISTIK

SARANA DAN KESEHATAN


PRASARANA

PENDIDIKAN

5
KLUSTER TUGAS KOORDINATOR/WAKIL
Pengadaan barang, sandang,
permakanan dan peralatan, Bea Koordinator : Direktur
Cukai (untuk barang yang Logistik, BNPB.
dibawa dari luar negri/impor), Wakil Koordinator :
LOGISTIK Penyimpanan/Pergudangan, Direktur Perlindungan
Distribusi Logistik, Keamanan Sosial Korban Bencana
Logistik, Pengelolaan Informasi Alam, Kementerian
dibidang Logistik Sosial.

Penyiapan Dapur Umum,


Pencegahan dan Penanganan
Kekerasan berbasis Gender, Koordinator: Direktur
Perlindungan Kelompok Rentan Perlindungan Sosial
(including: trauma healing and Korban Bencana Alam,
PENGUNGSIAN counseling). Tempat Kementerian Sosial.
DAN Pengungsian, Keamanan,
PERLINDUNGAN Wakil Koordinator :
Manajemen Pengungsian dan Asisten Operasi,
Penyiapan Hunian Sementara,, Kepolisian Republik
Pengelolaan Informasi dibidang Indonesia
Pengungsian dan Perlindungan

5
KLUSTER TUGAS KOORDINATOR/WAKIL
Pelayanan Kesehatan, Koordinator : Kepala
Pengendalian Penyakit, Pusat Penanggulangan
Penyehatan Lingkungan, Krisis Kesehatan,
Penyiapan Air Bersih dan Kementerian Kesehatan
Sanitasi yang berkualitas, Wakil Koordinator :
Pelayanan Kesehatan Gizi, Pusat Kedokteran,
Pengelolaan Obat Bencana, Kepolisian Republik
KESEHATAN Penyiapan Kesehatan Indonesia.
Reproduksi dalam Situasi PPKK, Kementerian
Bencana, Penatalaksanaan Kesehatan
Korban Mati, Pengelolaan
Informasi dibidang Kesehatan

Mengerahkan, Mengkoordinir,
serta mengendalikan sarana Koordinator : Direktur
dan personil dalam pelaksanaan Operasi dan Pelatihan,
operasi pencarian, BASARNAS
PENCARIAN DAN penyelamatan, dan evakuasi Wakil Koordinator :
PENYELAMATAN terhadap korban bencana Wakil Asisten Operasi,
secara cepat, efisien dan Tentara Nasional
efektif, Pengelolaan Informasi Indonesia.
dibidang Pencarian dan
Penyelamatan
6
KLUSTER TUGAS KOORDINATOR/WAKIL
Pelayanan Belajar Mengajar
Formal dan Informal, Penyiapan Koordinator : Kepala
Sekolah Darurat, Bimbingan dan Biro Perencanaan dan
Penyuluhan bagi Anak Dewasa, Kerjasama Luar Negeri,
Kerohanian, Pengelolaan Sekretariat Jendral,
PENDIDIKAN
Informasi dibidang Pendidikan Kementerian
Pendidikan.
Wakil Koordinator :
Sekretariat Ditjen
Pendidikan Islam,
Kementerian Agama

Pembersihan puing-
puing/debris clearance, Koordinator : Sekretaris
Penyediaan Alat Transportasi, Ditjen Cipta Karya,
Telekomunikasi dan Energi, Kementerian Pekerjaan
Penyediaan Hunian Tetap, Umum
SARANA DAN Penyediaan Air dan Sanitasi, Wakil Koordinasi : Dirjen
PRASARANA Pengelolaan Informasi dibidang Sumber Daya dan
Sarana dan Prasarana. Perangkat Pos dan
Informatika,
Kementerian
Komunikasi dan
Informatika
7
KLUSTER TUGAS KOORDINATOR/WAKIL
Pengelolaan Sektor
Pertambangan dan Galian, Koordinator : Sekretaris
Listrik, Gas, dan Air Minum, Ditjen Hortikultura,
Industri Pengolah, Konstruksi, Kementerian Pertanian
Perdagangan, Hotel dan Wakil Koordinator :
EKONOMI Restoran, Jasa dan Pertanian, Asisten Deputi Bidang
serta Pengelolaan Informasi Restrukturisasi Usaha,
dibidang Ekonomi. Kementerian Koperasi
dan UKM

Penguatan Kapasitas
pemerintah pusat/daerah untuk Koordinator : Direktur
koordinasi, Revitalisasi fungsi Pencegahan dan
pemerintah Penanggulangan
desa/camat/kabupaten/kota/pro Bencana, Kemendagri
vinsi, Pemulihan Layanan Publik, Wakil Koordinator :
PEMULIHAN DINI Sarana Pendukung Asisten Deputi
kepemerintahan, Penguatan Koordinasi Kebijakan,
Kapasitas Perencanaan dan Penyusunan dan
Pendanaan, Pengelolaan Evaluasi Program
Informasi dibidang Pemulihan Kelembagaan dan
Dini Tatalaksana, Kem PAN
dan RB
8
Kementerian Sosial mempunyai tugas menyelenggarakan
urusan di bidang sosial dalam Pemerintahan untuk membantu Presiden
dalam menyelenggarakan Pemerintahan Negara

Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di


Fungsi bidang sosial

Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang


menjadi tanggung jawab Kementerian Sosial

Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan


Kementerian Sosial

Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas


pelaksanaan urusan Kementerian Sosil di daerah; dan

Pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala Nasional


9
STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN SOSIAL RI

MENTERI SOSIAL RI
STAF AHLI

1. BIDANG OTONOMI DAERAH;


2. BIDANG HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA;
3. BIDANG POTENSI DAN SUMBER KESEJAHTERAAN
SOSIAL;
4. BIDANG DAMPAK SOSIAL;
5. BIDANG INTEGRASI SOSIAL.
ITJEN SETJEN

SET ITJEN BIRO BIRO BIRO BIRO BIRO


ORGANISASI
PERENCANA KEUANGA HUMAS UMUM
DAN
AN N KEPEGAWAIAN

INSPEKTORAT
PUSAT PUSAT
PENYULUHAN KAJIAN
SOSIAL HUKUM

DITJEN DITJEN BADAN


DITJEN PEMBERDAYAAN SOSIAL PENDIDIKAN DAN
PERLINDUNGAN
REHABILITASI SOSIAL DAN PENANGGULANGAN PENELITIAN
DAN JAMINAN KEMISKINAN KESEJAHTERAAN
SOSIAL SOSIAL

SET SET SET SET


DITJEN DITJEN DITJEN BADAN

DIREKTOR DIREKTOR DIREKTOR PUSAT


UPT UPT
AT AT AT
10
STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL
PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL KEMENTERIAN
SOSIAL RI

DITJEN PERLINDUNGAN
DAN JAMINAN SOSIAL

SEK. DITJEN DIREKTORAT PS DIREKTORAT PS KORBAN DIT DIT PPSDBS DIT


KORBAN BENCANA BENCANA SOSIAL PSKTKPM JAMSOS
ALAM

KABAG SUBDIT SUBDIT SUBDIT SUBDIT SUBDIT

11
Pencegahan PENANGANAN KORBAN BENCANA
dan BIDANG PERLINDUNGAN SOSIAL*
penanganan
kekerasan
berbasis
gender,
Perlindungan
kelompok
KESEKRETARIATAN
rentan,
termasuk
PENGAWASAN
Trauma
healing dan
counseling. PEMBERDAYAAN
LINJAMSOS

PENGEMBALIAN FUNGSI SOSIAL


REHSOS
Penyiapan PEMENUHAN
Dapur umum; KEBUTUHAN DASAR
DAYASOS DAN GULKIN
Manajemen BENCANA
pengungsian BADIKLIT KESOS
dan Hunian
Sementara;
12
RENAS 2015- *) UU No.11/2009 dan Renas 2015-2019
2019:
PENUGASAN DALAM SIKLUS PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM

PRA BENCANA
Tugas : Membangun sistem kesiapsiagaan dan mitigasi bencana
Uraian Tugas Menyiapkan bufferstock (barang persediaan) yang ada di gudang pusat,
regional dan provinsi di seluruh Indonesia, meliputi : permakanan,
sandang, serta kebutuhan keluarga dan anak.
Menyiapkan sarana dan prasarana seperti alat evakuasi, kendaraan siaga
bencana dan alat komunikasi,

Peningkatan kapasitas masyarakat : Kampung Siaga Bencana/ KSB


(258 lokasi) , Taruna Siaga Bencana/TAGANA (27.654 personil)

Peningkatan kapasitas petugas (pegawai Dinas Sosial Provinsi,


Kabupaten/Kota yang melaksanakan penanggulangan bencana alam.

7
TANGGAP DARURAT
Tugas : Mengaktivasi sistem yang sudah dipersiapkan
untuk
penanggulangan bencana alam secara terpadu
Uraian Tugas
Pemenuhan kebutuhan dasar (pangan, sandang dan papan)
dengan cara penyaluran langsung atau pendirian dapur umum,
pendirian tempat hunian sementara/ pengungsian.

Pengerahan personil Taruna Siaga Bencana (TAGANA)


dalam pelaksanaan yang dimaksud di atas

Penanganan khusus bagi kelompok rentan (lansia, anak, ibu


hamil, ibu menyusui, disabilitas atau yang lainnya)

Pelayanan psikososial bagi korban bencana yang


mengalami trauma atau depresi (trauma healing and
counseling).
Advokasi sosial
8
Mengapa Bencana Berdampak Terhadap Keadaan Psikologis atau
Kesehatan Jiwa?

Bencana adalah peristiwa yang tiba-tiba tidak diperkirakan diluar


kapasitas manusia untuk mengatasinya dan adanya Kehilangan
15
Reaksi Umum
Fisik Emosi Pikiran Tingkah Laku

•Pusing •Cemas •Merasa tidak berdaya •Menarik diri


•Mual •Takut •Tidak tahu apa yang harus •Resah
•Keringatdingin •Khawatir di lakukan •Semakin banyak
•Jantung berdebar •Sedih •Bingung mengkonsumi
•Maag •Marah •Kehilangan orientasi rokok, obat2an
•Gatal‐gatal •Ragu‐ragu •Sulit percaya pada
•Sulit membuat keputusan orang lain
•Terbayang‐bayang/ terus •Mudah
berpikir ttg kejadian tersinggung, marah
•Tidak sabar
•Mudah terlibat
dalam konflik

1 16
Sumber: Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI 2006.
DAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA

• Reaksi yang NORMAL ketika menghadapi Peristiwa Abnormal


• Reaksi setiap orang bisa saja berbeda walaupun mengalami\
peristiwa yang sama: tergantung pengalaman sebelumnya
atau dukungan sosial yang ada

17

Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI


Dukungan Psikososial

Dukungan Psikososial merupakan dukungan terhadap individu &


masyarakat yang terkena bencana yang bertujuan untuk
memulihkan kesejahteraan psikologis dan sosial masyarakat yang
terdampak bencana.
18
Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI
Fase dalam
Dukungan
Psikososial

Fase1: Segera setelah terjadi bencana


Fokus pada kebutuhan dasar dan bertahan
hidup
Fase2: Dilakukan setelah kebutuhan dasar
penyintas terpenuhi
Fokus untuk mengembalikan penyintas
kekehidupan normal.

Fase3: Pengembangan
Fokus meningkatkan kesejahteraan
psikososial dengan memperkuat &
memperluas pelayanan dan aktivitas yang
ada di masyarakat, serta mengintegrasikan
pendekatan psikososial melalui pelayanan
pemerintah lokal & nasional.
1 19

Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI


PASCA BENCANA

Tugas : Melakukan kegiatan penguatan dan pemulihan korban bencana alam


sehingga mengembalikan keberfungsian sosial korban bencana alam

Uraian Tugas Santunan bagi Ahli Waris untuk meringankan proses pemakaman.

Bantuan bahan bangunan rumah (BBR) dengan pola pemberdayaan


korban bencana secara bergotong royong dengan warga lainnya dalam
merehabilitasi tempat tinggal mereka.

Bantuan Isi Hunian Sementara/Tetap

Bantuan Jaminan Hidup bagi korban bencana yang direlokasi permanen


ke hunian tetap (maks. 3 bulan).

Pemulihan sosial (mata pencaharian/pemberdayaan, referal ke lembaga


yang berkompeten) dimaksudkan utk mengembalikan fungsi sosial
korban bencana sebagaimana sebelum terjadinya bencana.

9
TAGANA sebanyak
Barang persediaan 27. 654 personil
meliputi : di 33 Provinsi
 Permakanan TAGANA
 Sandang
 Kebutuhan keluarga Kampung Siaga Bencana
dan anak BARANG KAMPUNG sebanyak 258 Lokasi di
 Kebutuhan khusus PERSEDIAAN SIAGA 33 Provinsi atau 51 % dari
untuk penyandang BENCANA total 497 Kab/Kota
disabilitas dalam IRBI

Gudang Logistik, GUDANG


POTENSI KENDARAAN
SIAGA Kendaraan Siaga
meliputi : LOGISTIK
 Gudang Pusat
(1 lokasi)
KEMSOS BENCANA Bencana, meliputi :
 Mobil DUMLAP
 Mobil RTU
 Gudang regional  Truck Bak Kayu
(2 Lokasi)  Mobil Tangki Air
 Gudang Provinsi  Motor Trail
(33 Lokasi) KERJASAMA
LEMBAGA
PEMERINTAH ALAT
DAN NGO EVAKUASI
Alat Evakuasi, meliputi :
ALAT DAN  Tenda pengungsi
SISTEM  Tenda dapur umum
KOMUNIKASI  Tenda keluarga
Alat dan sistem  Perahu karet
komunikasi, meliputi:  Perahu seafrog polytheline
 Tack Pack  Perahu Dolphyn
 GPS  Kapal cepat evakuasi dan logistik
10
 HT
SEBARAN TAGANA DAN KSB SELURUH INDONESIA
NO PROVINSI JUMLAH NO PROVINSI JUMLAH
TAGANA KSB TAGANA KSB

1 ACEH 949 20 18. NTB 622 6


2 SUMATERA UTARA 748 6 19. NTT 774 6
3 SUMATERA BARAT 791 6 20 KALIMANTAN SELATAN 810 6

4 RIAU 649 6 21 KALTIM/KALTARA 683 6


5 JAMBI 750 6 22 KALIMANTAN BARAT 633 5
6 BENGKULU 761 5 23 KALIMANTAN TENGAH 617 10
7 KEPULAUAN RIAU 380 6 24 SULAWESI TENGAH 910 6
8 SUMATERA SELATAN 759 8 25 SULAWESI UTARA 421 5
9 KEP. BANGKA BELITUNG 484 5 26 SULAWESI SELATAN 890 6
10 LAMPUNG 808 6 27 SULAWESI BARAT 239 5
11 BANTEN 1.402 5 28 SULAWESI TENGGARA 564 6

12 DKI JAKARTA 2.012 20 29 GORONTALO 1.110 6


13 JAWA BARAT 1.368 35 30 MALUKU 668 6
14 JAWA TENGAH 1.377 6 31 MALUKU UTARA 504 6
15. DI YOGYAKARTA 880 12 32 PAPUA 1.082 6
16. JAWA TIMUR 1.722 8 33 PAPUA BARAT 611 1
11
17. BALI 476 6 TOTAL 27.654 258
SEBARAN KENDARAN PB SELURUH INDONESIA
PER PROVINSI TAHUN 2015
KENDARAAN PB
NO PROVINSI TOTAL
RTU DUMLAP TRUCK T. AIR WT MOTOR K.CPT
                   
  PUSAT 26 4 4 3 1 1 - 39
1  Aceh   20 12 7 4 - 3 - 46
2  Sumatera Utara 20 9 9 5 1 2 1 47
3  Sumatera Barat 22 11 4 5 2 2 5 51
4  Riau 13 5 8 3 - 2 1 32
5  Kepulauan Riau 7 3 1 2 - 1 2 16
6  Jambi 12 7 1 2 - 2 1 25
7  Sumatera Selatan 14 7 4 4 1 5 2 37
8  Bangka Belitung 8 2 4 4 - 2 - 20
9  Bengkulu 12 5 4 4 - 1 - 26
10  Lampung 10 6 5 4 - 2 - 27
11  Banten 8 3 3 3 1 2 - 20
12  DKI Jakarta 7 2 2 2 - 2 - 15
13  Jawa Barat 22 7 8 6 2 4 - 49
14  Jawa Tengah 29 8 7 5 - 4 - 53
15  DI Yogyakarta 9 5 5 3 - 2 - 24
16  Jawa Timur 27 10 8 3 1 1 - 50 12
KENDARAAN PB
NO PROVINSI TOTAL
RTU DUMLAP TRUCK T. AIR WT MOTOR K.CPT

17  Kalimantan Barat 13 3 7 2 1 2 2 30

18  Kalimantan Tengah 12 6 8 3 2 2 - 33

19  Kalimantan Timur 8 2 5 4 - 2 1 22

20  Kalimantan Selatan 12 7 8 4 1 3 2 37

21  Bali 8 6 1 5 - 2 - 22

22  Nusa Tenggara Barat 12 8 3 10 1 3 - 37

23  Nusa Tenggara Timur 10 7 8 13 1 2 2 43

24  Sulawesi Utara 15 8 5 4 1 2 6 41

25  Gorontalo 9 5 5 7 - 2 - 28

26  Sulawesi Tengah 15 4 8 5 - 4 2 38

27  Sulawesi Barat 7 2 5 1 - 3 - 18

28  Sulawesi Selatan 21 9 8 8 1 3 2 52

29  Sulawesi Tenggara 12 6 2 3 - 5 7 35

30  Maluku Utara 7 3 3 3 - 2 6 24

31  Maluku 7 2 3 3 - 2 3 20

32  Papua Barat 10 1 5 1 - 2 3 22

33  Papua 8 9 4 2 1 2 10 36 13

JUMLAH 452 194 172 140 18 81 58 1,115


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai