Perilaku Kolektif Manusia Dan Kelompok Sosial Dalam Olahraga
Perilaku Kolektif Manusia Dan Kelompok Sosial Dalam Olahraga
Perilaku Kolektif Manusia Dan Kelompok Sosial Dalam Olahraga
MANUSIA DAN
KELOMPOK SOSIAL
DALAM OLAHRAGA
SOSIO ANTRO OLAHRAGA
PJK UNIV. NEGERI MALANG
PERILAKU KOLEKTIF
Perilaku kolektif (Macionis, 1989:528) adalah tindakan,
pemikiran, dan perasaan-perasaan (emotions) yeng
meliputi sejumlah besar orang dan yang tidak sesuai
dengan norma-norma sosial yang ada.
Perilaku kolektif memiliki tiga karakteristik:
Interaksi sosial sangat terbatas.
Ikatan sosial tidak jelas
Norma-normanya lemah dan tidak konvensional
PERILAKU KOLEKTIF
Perilaku kerumunan
Perilaku kerumunan (Macionis, 1989:253) adalah orang-orang
yang berkupul secara temporer yang memiliki beberapa
perhatian yang sama dan sering saling mempengaruhi satu
dengan yang lainnya.
TIPOLOGI PERILAKU
KERUMUNAN (BLUMER)
Casual Crowd,
kerumunan hanya sepintas lalu (temporer), hanya secara
sepintas memberikan perhatian kepada sesuatu
contoh: kerumunan orang melihat ada kecelakaan
Conventional crowd,
berada di suatu tempat untuk suatu tujuan sesuai dengan
aturan yang berlaku
contoh: antrian tiket kendaraan umum
TIPOLOGI PERILAKU
KERUMUNAN (BLUMER)
Expressive Crowd,
merupakan kerumunan konvensional yang berubah sifatnya
menyampaikan luapan perasaannya, suatu tampilan yang tidak
biasa dilakukan di tempat lain.
contoh: teriakan penonton sepak bola, yel-yel kampanye
Acting Crowd
Sekumpulan orang yang memusatkan perhatian pada suatu hal
yang merangsang kemarahan mereka dan diluapkan dalam
tindakan.
Contoh: perkelahian massa (tawuran)
Bentuk Prilaku kolektif:
Herbert Blumer mengklasifikasi kerumunan dengan beberapa tipe:
1. Kerumunan sambil lalu, contonhya orang-orang kebetulan sama-
sama berada dipantai, atau sama-sama sedang mengamati
suatu peristiwa/kejadian.
2. Kerumunan konvensional adalah kerumunan yang terdiri dari
sekumpulan orang yang berada di suatu tempat untuk suatu
tujuan yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Seperti
kerumunan penumpang di terminal bis, bandara udara atau
pelabuhan, para pengunjung pasar atau toko.
3. Kerumunan ekspresif, kerumunan dimana orang meluapkan
emosinya seperti pada saat orang sedang menari, menyanyi,
menonton sepak bolan dan lain sebagainya.
4. Kerumunan bertindak, termasuk tindakan destruktif atau
penyimpangan
PERILAKU KOLEKTIF
Sering dikaitkan dengan bahasan: kerumunan, mobs
(kerumunan dgn maksud jahat), manias, penyerbuan,
kepanikan, kekacauan, opini publik, propaganda, tren
pakaian, gerakan sosial, revolusi, dan reformasi.
Secara sederhana, aktifitas kelompok dapat diartikan
sebagai perilaku kolektif.
Aktifitas kelompok diartikan sebagai tindakan individu-
individu yang bertindak secara serentak bersamaan,
pembagian tugas, serentak bersamaan dengan nilai
masing-masing individu.
TEORI CONTAGION
Kebersamaan dengan orang banyak (tidak
saling mengenal satu dengan lainnya)
Adanya penularan (contagion)
Suggestability (massa mudah dipengaruhi,
mudah percaya, atau mudah taat)
TEORI CONVERGEN
Kerumunan muncul dari sejumlah
orang yang memiliki dorongan,
maksud, dan kebutuhan yang
serupa
FAKTOR-FAKTOR YANG
MENIMBULKAN PERILAKU KOLEKTIF:
Ketegangan struktural,
Penyebarluasan (isu) yang mempengaruhi
kepercayaan umum
Adanya pencetus
Mobilisasi
Bekerjanya pengendalian sosial
GERAKAN SOSIAL
Menurut Direnzo(1990) adalah perilaku dari sebagian anggota
masyarakat untuk mengoreksi kondisi yang banyak
menimbulkan problem atau tidak menentu, untuk menghadirkan
suatu kehidupan yang lebih baik. Tujuan akhir dari gerakan
sosial adalah tidak hanya terbatas pada perubahn sikap dan
perilaku individu melainkan sebuah perubahan tatanan sosial
baru yang lebih baik.
GERAKAN SOSIAL
Defenisi lain sebagaimana yang dikutip oleh
Soeyono (p.4) berasal dari Baldridge
(1989:299). Menurut Baldridge gerakan sosial
merupakan sebuah bentuk perilaku kolektif
yang teridiri atas kelompok orang-orang yang
memiliki dedikasi dan terorganisasi untuk
mempromosikan atau sebaliknya menghalangi
terjadinya perubahan.
WUJUD KOLEKTIF DARI MASYARAKAT
Manusia merupakan
makhluk kolektif .
Manusia dalam
kehidupannya di dunia
tidak akan lepas dari
manusia satu dengan
lainnya.
WUJUD KOLEKTIF DARI
MASYARAKAT
Menurut (roesdiyanto, 2012)
Wujud dari sifat kolektif dari
manusia akan ditandai dengan :
Pembagian kerja yg tetap
untuk menjalankan fungsi
Komunikasi antar individu
hidup
untuk kerjasama
Saling ketergantungan antar
individu akibat dari Diskriminasi antar individu
pembagian kerja kolektif dan antar individu
Kerja sama
kolektif dengan pihak luar.
AZAS PERGAULAN KOLEKTIF
AZAS EGOISME : AZAS ALTURISME : berbakti
mendahulukan kepentingan untuk kepentingan orang lain
sendiri
WUJUD KOLEKTIF DARI
MASYARAKAT
Ada perbedaan asasi antara
manusia dengan hewan yang
animal behaviour. Manusia
menggunakan kerja organ
otak yang tersistem yang
terevolusi secara khusus,
sedangkan hewan
menggunakan instinc alamiah
yang terencana olaeh alam
(roesdiyanto, 2012)
WUJUD KOLEKTIF DARI
MASYARAKAT
Dengan adanya perbedaan
tersebut maka manusia
dapat lebih mewujudkan
perilaku kolektif yang lebih
baik dan terorganisir secara
rapi.
PENGELOMPOKAN
MASYARAKAT
(Koentjaraningrat, 2000)
Domestic institutions
Economic institutions
Educational institutions
Scientific institutions
Religious institutions
Political institutions
Somatic institutions
DOMESTICS INSTITUTIONS
Berfungsi sebagai suatu
kehidupan kekerabatan,
misalnya : perkawinan, sopan
santun
Terbentuk suatu ikatan antara
satu individu dengan individu
yang lain
Dalam kegiatan olahraga
ditandai dengan munculnya
suatu perkumpulan pecinta Ex : Sekumpulan orang membentuk
olahraga tertentu. kelompok pecinta olahraga senam
ECONOMICS INTITUTIONS
Berfungsi sebagai mata
pencaharian hidup
Contoh umum adalah
pertanian dan peternakan.
Dalam kegiatan olahraga
akan muncul ketika
sekumpulan kolektif manusia
membentuk kegiatan
olahraga sebagai mata Sekumpulan pegiat senam kebugaran berkumpul
untuk mengadakan kegiatan senam minggu pagi
pencaharian.
EDUCATIONAL INSTITUTIONS
Berfungsi untuk pendidikan di
masyarakat
Sekumpulan orang
memberikan kegiatan
pembelajaran dan latihan
Ex : Dalam Olahraga Beberapa
praktisi olahraga mendirikan
sekolah olahraga (Sepak bola,
Basket, Bolavoli, dll) untuk
membina masyarakat.
SCIENTIFIC INSTITUTIONS
Memenuhi kebutuhan dan
memecahkan masalah –
masalah ilmiah
Akademisi yang berkumpul
untuk membahas dan
memecahkan teori-teori
ilmiah
Ex : Dalam Olahraga para
pakar dan akademisi
olahraga berdiskusi dan
merumuskan teori tentang
olahraga.
RECREATIONAL INSTITUTIONS
Penghayatan kelompok
manusia terhadap keindahan
dan kegiatan rekreasi yang
dilakukan oleh sekelompok
manusia
Contoh umum adalah seni rupa,
seni gerak, senam dan
olahraga.
Kegiatan Olahraga yang
Olahraga merupakan produk
dari seni olah gerak tubuh
dilakukan sekelompok
manusia. manusia
RELIGIOUS INSTITUTIONS
Memenuhi kebuhan
untuk berbakti kepada
sang Pencipta (Tuhan)
Sekumpulan manusia
yang beribadah
Olahraga dapat dijadikan
media ritual ibadah Aktifitas Yoga pada awalnya adalah
ritual ibadah dengan media olah tubuh
POLITICAL INSTITUTIONS
Memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur,
mengelola pola keseimbangan kekuasaan dalam
kehidupan masyarakat
SOMATIC INSTITUTIONS
Memenuhi keperluan fisik
dan kenyamanan kehidupan
manusia
Contoh umum kesehatan,
kecantikan
Dalam Olahraga :
sekumpulan orang
melakukan kegiatan Kegiatan Olahraga untuk
olahraga untuk kebugaran kebugaran
KELOMPOK SOSIAL OLAHRAGA
Berdasarkan pembahasan tentang wujud kolektif dan
pengelompokan manusia dalam Olahraga maka dapat
disimpulkan bahwa, dalam fenomena tersebut muncul kelompok-
kelompok sosial dalam olahraga.
Munculnya kelompok tersebut berdasarkan kecenderungan
kegiatan yang dilakukan oleh kelompok kolektif dari masyarakat
tersebut.
KELOMPOK SOSIAL DALAM
OLAHRAGA
Pecinta Olahraga : Seseorang atau kelompok
masyarakat yang menyukai suatu kegiatan olahraga
Ex : Peng-”hobby” Olahraga