Tugas Presentasi Matematika Modul 3

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

MODUL 3

BILANGA N B UL AT
3804)
ENENG SITI MARIAH (85732
373)
MOH. AMIRUDDIN (857321
57321452)
RATNADEWI HANDAYANI (8
KEGIATAN BELAJAR 1
PEMBELAJARAN MATERI BILANGAN BULAT DI SD SERTA RAGAM PERMASALAHANNYA

• PADA KEGIATAN BELAJAR 1 MEMBAHAS TENTANG CARA MENANAMKAN


PENGERTIAN DAN ADANYA BILANGAN BULAT, OPERASI HITUNG BILANGAN
BULAT DENGAN BEBERAPA PENDEKATAN ( KONKRET SAMPAI ABSTRAK )
PENGGUNAAN MEDIA YANG TEPAT PADA BILANGAN BULAT, SERTA SIFAT – SIFAT
OPERASI HITUNG PADA BILANGAN BULAT, SERTA RAGAM PERMASALAHAN
DALAM PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT
PEMBAHASAN
• SEBELUM KITA MEMBAHAS LEBIH JAUH TENTANG MATERI BILANGAN BULAT
PERLU KITA INGAT ADA BEBERAPA BILANGAN YANG KITA TAHU :
–  BILANGAN ASLI       : 1  2  3  4  5 . . .
–  BILANGAN CACAH : 0  1  2  3  4 .  .  .
–  BILANGAN BULAT    :  .  .  .  –  4  – 3  -2   – 1  0  1  2  3  4 . . . .

• UNTUK MENJELASKAN KE PESERTA DIDIK TENTANG MACAM BILANGAN DI ATAS ADALAH KITA MULAI
DENGAN BILANGAN ASLI MENGAPA DEMIKIAN ? KARENA DARI SEJAK KECIL SECARA TIDAK LANGSUNG KITA
SUDAH DI AJARKAN OLEH ORANG TUA KITA TENTANG BILANGAN ASLI YAITU PADA SAAT BELAJAR
MENGENAL BILANGAN . KITA DIKENALKAN DENGAN BILANGAN 1 , 2 , 3 , 4 ,…  MENGGUNAKAN JARI KITA
BILANGAN – BILANGAN YANG DIKENALKAN TERSEBUT ADALAH MERUPAKAN ANGGOTA BILANGAN ASLI.
KEMUDIAN SETELAH KITA MENGENAL BILANGAN ASLI DIKEMBANGKAN DENGAN BILANGAN BULAT YANG
DIDAPAT DARI PERLUASAN BILANGAN ASLI
A. OPERASI HITUNG PADA BILANGAN BULAT
(PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN)
•TAHAP PENGENALAN KONSEP SECARA KONKRET
BILANGAN BULAT MULAI DIKENALKAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR KELAS 5, DALAM KAITAN MENGENALKAN BILANGAN BULAT PADA SISWA
HARUS DISESUAIKAN DENGAN PERKEMBANGAN MENTAL ANAK YAITU PADA TAHAP PENGENALAN AWAL SISWA DI BERIKAN PENJELASAN DAN
PENANAMAN KONSEP OPERASI HITUNG DALAM HAL INI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN  SECARA KONKRET YANG KEMUDIAN
DIKEMBANGKAN MENUJU PEMAHAMAN YANG ABSTRAK.
PADA TAHAP PENGENALAN KONSEP SECARA KONKRET KITA BISA MENGGUNAKAN MODEL PERAGA SALAH SATUNYA YANG AKAN DIJELASKAN PADA
DISKUSI INI ADALAH KOIN NEGATIF, POSITIF ATAU LEBIH DIKENAL DENGAN PERAGA MANIK – MANIK. YANG DAPAT DIBUAT DARI BAHAN
STEROFOM ATAU BAHAN KAYU TRIPLEK YANG DIBENTUK   LINGKARAN KEMUDIAN DI BAGI MENJADI   BAGIAN  ,YAITU   BAGIAN SISI NEGATIF DAN  
BAGIAN YANG LAIN ADALAH SISI POSITIF TIAP SISI DIBEDAKAN DENGAN WARNA BERBEDA MISSAL POSITIF DIBERI WARNA KUNING NEGATIVE
DIBERI WARNA PUTIH APABILA KEDUA BAGIAN NEGATIVE DAN POSITIF DI SATUKAN AKAN MENJADI NETRAL ATAU BERNILAI 0.
CONTOH :
NETRAL = 0                                        SISI  NEGATIF                    SISI POSITIF
•TAHAP PENGENALAN KONSEP SECARA SEMI KONKRET ATAU SEMI ABSTRAK
PADA PENGENALAN SEMI KONKRET MODEL PERAGA YANG DIPAKAI UNTUK MENANAMKAN KONSEP BISA
DIGUNAKAN GARIS BILANGAN DENGAN MENYEPAKATI ATURAN PERMAINAN PADA MISTAR BILANGAN UNTUK
OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN.
A)      DIMULAI DARI NOL MENGHADAP KE KANAN
B)      BILANGAN :
POSITIF          À          MAJU
NEGATIF       À           MUNDUR
NOL               À           DIAM ( TIDAK BERGERAK )
C)       OPERASI :
TAMBAH ( PLUS )       À           TERUS
KURANG                        À           BERBALIK ARAH
CONTOH :
5   +    ( -3  )   =  2                                                                             
5 ( POSITIF ) DIMULAI DARI NOL MAJU KE KANAN
B. SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN PADA
BILANGAN BULAT
• SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN PADA BILANGAN BULAT
• SIFAT TERTUTUP
MAKSUD DARI SIFAT TERTUTUP ADALAH APABILA KITA MENJUMLAHKAN DUA BILANGAN BULAT MAKA HASILNYA ADALAH BILANGAN BULAT ATAU
HIMPUNAN DARI BILANGAN BULAT.
CONTOH :
1  +  3   =  4                         MENGHASILKAN BILANGAN BULAT YAITU 4  DAN – 2
1  + ( -3 ) =  -2

• SIFAT PERTUKARAN (KOMUTATIF)


PADA SIFAT KOMUTATIF BERLAKU KETENTUAN               A + B   = B  + A
CONTOH :
5  +  3   =  3  + 5
8      =    8
• SIFAT PENGELOMPOKAN (ASOSIATIF)

PADA SIFAT ASOSIATIF BERLAKU KETENTUAN                   ( A + B ) + C  =  A + (B + C )


CONTOH :
( 1  +  2  ) + 3  =  1  +  (  2  +  3 )
3         +  3 =  1  +  5
6     =    6

• SIFAT BILANGAN NOL (SEBAGAI UNSUR IDENTITAS PENJUMLAHAN)

UNSUR IDENTITAS ADALAH APABILA SUATU BILANGAN DI JUMLAHKAN DENGAN BILANGAN TERSEBUT MAKA HASILNYA  TIDAK BERUNAH
ATAU BILANGAN ITU SENDIRI.       A    +    0    =   A
CONTOH :
-3  + 0  =  -3
0   + 5  =  5

• SIFAT BILANGAN INVERS (LAWAN SUATU BILANGAN)

A    INVERS NYA  – A


-A  INVERSNYA    A
BERLAKU KETENTUAN             A   +  (-A )  =  0
( -A )  +  A   =  0
C. SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG PENGURANGAN
PADA BILANGAN BULAT

• SIFAT TERTUTUP
MAKSUD DARI SIFAT TERTUTUP ADALAH APABILA KITA MENGURANGKAN DUA BILANGAN BULAT
MAKA HASILNYA ADALAH BILANGAN BULAT ATAU HIMPUNAN DARI BILANGAN BULAT.
CONTOH :
4– 2  =  2                               HASILNYA ADALAH BILANGAN BULAT 2  DAN  –  2
2  – 4 = -2
• SIFAT BILANGAN NOL
UNSUR IDENTITAS ADALAH APABILA SUATU BILANGAN DI JUMLAHKAN DENGAN BILANGAN
TERSEBUT MAKA HASILNYA  TIDAK BERUNAH ATAU BILANGAN ITU SENDIRI.       A   –    0    =   A   ;
    0   – A     =    -A
CONTOH :
-3  – 0  =  -3
0   – 5  = – 5
7 –  0   =   7
D. TAHAP PENGENALAN KONSEP SECARA ABSTRAK

UNTUK MEMBERIKAN PEMAHAMAN KEPADA ANAK, MEREKA DIINSTRUKSIKAN UNTUK MELIHAT


ATAU MEMPERHATIKAN KEMBALI HASIL-HASIL PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN
BULAT PADA WAKTU MEREKA MENGGUNAKAN ALAT BANTU. CONTOHNYA :
a. 2+5=7
b. 2 + (-5) = -3 ATAU (-5) + 2 = -3
E. RAGAM PERMASALAHAN DALAM PEMBELAJARAN
DALAM PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DI SD
• PENGGUNAAN GARIS BILANGAN YANG PRINSIPNYA TIDAK KONSISTEN
• MASIH BANYAK GURU YANG SALAH DALAM MENAFSIRKAN BENTUK A + (-B) SEBAGAI A - B ATAU BENTUK
A - (-B) SEBAGAI BENTUK A + B

• MASIH BANYAK PARA GURU DAN SISWA YANG TIDAK DAPAT MEMBEDAKAN TANDA (-) ATAU (+) SEBAGAI
OPERASI HITUNG DENGAN TANDA (-) ATAU (+) SEBAGAI JENIS SUATU BILANGAN

• KURANG TEPATNYA MEMBERIKAN PENGERTIAN BILANGAN BULAT


• SULITNYA MEMBERIKAN PENJELASAN BAGAIMANA MELAKUKAN OPERASI HITUNG PADA BILANGAN
BULAT SECARA KONKRET MAUPUN SECARA ABSTRAK (TANPA MENGGUNAKAN ALAT BANTU)
KEGIATAN BELAJAR 2
PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PADA BILANGAN BULAT
SERTA SISTEM PERSAMAAN LINEAR

• PADA KEGIATAN BELAJAR 2 AKAN DIBAHAS TENTANG MATERI PENGAYAAN TENTANG OPERASI
HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN TUJUAN PADA SAAT MENGAJARKAN KE SISWA GURU LEBIH
MEMPUNYAI BEKAL WAWASAN YANG CUKUP DALAM PENYAMPAIAN KONSEP.
A. OPERASI HITUNG PERKALIAN PADA BILANGAN BULAT DALAM
TAHAP PENGENALAN KONSEP SECARA KONKRET
• OPERASI HITUNG PERKALIAN PADA BILANGAN BULAT DALAM TAHAP PENGENALAN KONSEP SECARA SEMI KONKRET ATAU SEMI
ABSTRAK.

• PERKALIAN BILANGAN BULAT POSITIF DENGAN BILANGAN BULAT POSITIF


MENGALIKAN BILANGAN BULAT POSITIF DENGAN BILANGA BULAT POSITIF CARANYA SAMA SEPERTI PADA WAKTU MELAKUKAN
PERKALIAN-PERKALIAN PADA BILANGAN-BILANGAN CACAH ATAU PADA BILANGAN ASLI, YAITU SEBAGAI BERIKUT :
3 X 6 = 6 + 6 + 6 = 18
KESIMPULAN: “HASIL KALI DUA BUAH BILANGAN BULAT POSITIF ADALAH BILANGAN BULAT POSITIF”

• PERKALIAN BILANGAN BULAT POSITIF DENGAN BILANGAN BULAT NEGATIF


3 X (-7) SAMA ARTINYA DENGAN (-7) + (-7) + (-7) = -21, JADI 3 X (-7) = -21
“HASIL KALI BILANGAN BULAT POSITIF DENGAN BILANGAN BULAT NEGATIF ADALAH BILANGAN BULAT NEGATIF”
• PERKALIAN BILANGAN BULAT NEGATIF DENGAN BILANGAN BULAT POSITIF
(-1) X 3 = (-3) DIDAPAT DARI 0 DIKURANGI 3 (0 - 3)
(-2) X 3 = (-6) DIDAPAT DARI -3 DIKURANGI 3 (-3 – 3)
KESIMPULAN : “HASIL KALI BILANGAN BULAT NEGATIF DENGAN BILANGAN BULAT POSITIF
ADALAH BILANGAN BULAT NEGATIF”

• PERKALIAN BILANGAN BULAT NEGATIF DENGAN BILANGAN BULAT NEGATIF


(-7) X (-3) = 21
(-4) X (-5) = 20
KESIMPULAN : “HASIL KALI DUA BUAH BILANGAN BULAT NEGATIF MERUPAKAN BILANGAN
BULAT POSITIF
B. SIFAT-SIFAT PERKALIAN PADA BILANGAN BULAT
OPERASI PERKALIAN PADA BILANGAN BULAT MEMENUHI SIFAT :

• TERTUTUP
• KOMUTATIF
• ASOSIATIF
• MEMILIKI UNSUR IDENTITAS PERKALIAN, YAITU 1;
• DISTRIBUTIF PERKALIAN TERHADAP PENJUMLAHAN DAN DISTRIBUSI PERKALIAN TERHADAP
PENGURANGAN.
C. OPERASI PEMBAGIAN PADA BILANGAN BULAT
• (BILANGAN POSITIF) : (BILANGAN BULAT POSITIF) = (BILANGAN BULAT POSITIF)
CONTOH 12 : 4 = 3

• (BILANGAN BULAT POSITIF) : (BILANGAN BULAT NEGATIF) = (BILANGAN BULAT NEGATIF)


CONTOH 24 : (-8) = -3

• (BILANGAN BULAT NEGATITF) : (BILANGAN BULAT POSITIF) = (BILANGAN BULAT NEGATIF)


CONTOH (-48) : 6 = -8

• (BILANGAN BULAT NEGATIF) : (BILANGAN BULAT NEGATIF) = (BILANGAN BULAT POSITIF)


CONTOH (-72) : (-8) = 9
D. PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN DENGAN
SATU PEUBAH
• KALIMAT TERBUKA, PERNYATAAN, PEUBAH DAN KONSTANTA
PENYELESAIAN KALIMAT TERBUKA
DALAM MENENTUKAN PENGGANTI SUATU KALIMAT TERBUKA HARUS DILAKUKAN SETELITI
MUNGKIN, KARENA TIDAK TERTUTUP KEMUNGKINAN BAHWA JAWABANNYA TIDAK HANYA
SATU. JIKA PENGGANTI-PENGGANTI DARI SUATU KALIMAT TERBUKA SUDAH KITA DAPATKAN
DAN DINYATAKAN DALAM HIMPUNAN, MAKA HAL INI DINAMAKAN SEBAGAI SUATU HIMPUNAN
PENYELESAIAN.
• PERSAMAAN LINEAR DENGAN SATU PEUBAH
PENYELESAIAN PERSAMAAN LINEAR DENGAN SATU PEUBAH
PENYELESAIAN SUATU PERSAMAAN ADALAH MENENTUKAN PENGGANTI DARI PEUBAHNYA
SEHINGGA PERSAMAAN (KALIMAT TERBUKA) TERSEBUT MENJADI KALIMAT YANG BENAR, ATAU
DAPAT JUGA DIKATAKAN BAHWA PENYELESAIAN SUATU PERSAMAAN ADALAH PROSES UNTUK
MENDAPATKAN HIMPUNAN PENYELESAIANNYA.
UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN PERSAMAAN LINEAR DENGAN SATU PEUBAH, DAPAT
DILAKUKAN DENGAN MENJADIKANNYA PERSAMAAN TERSEBUT DALAM BENTUK PERSAMAAN
EKUIVALEN YANG SEDERHANA.
• PERTIDAKSAMAAN LINEAR DENGAN SATU PEUBAH
PENYELESAIAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR DENGAN SATU PEUBAH
CARA UNTUK MENYELESAIKAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR ADALAH DENGAN MENJADIKAN
PERTIDAKSAMAAN LINEAR INI KE DALAM BENTUK PERTIDAKSAMAAN EKUIVALEN YANG PALING
SEDERHANA. HANYA KITA PERLU HATI-HATI PADA SAAT MENGALIKAN KEDUA RUAS DENGAN
BILANGAN NEGATIF.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai