Kelompok 4 - Asosiasi Dan Dampak
Kelompok 4 - Asosiasi Dan Dampak
Kelompok 4 - Asosiasi Dan Dampak
DAMPAK
Epidemiologi Intermediet
D o s e n P e n g a m p u : P r o f . D r. d r. S u d a r t o R o n o a t m o d j o , S . K . M . , M . K e s
Kelompok 4
Ade Ayu Lanniari Harahap
Desy Shinta Dewi
Okti Fitmala Sari
Widha Dianasari
UKURAN ASOSIASI
Menunjukkan seberapa
Menilai kekuatan
besar kemungkinan suatu
hubungan antara suatu
kelompok mengembangkan
paparan/faktor risiko dan
penyakit dibandingkan
kejadian suatu penyakit.
dengan kelompok lain.
Dua ukuran rasio (perbandingan relatif) dalam ukuran asosiasi :
Rasio Risiko atau disebut Risiko Relatif (RR) atau Rasio Insidens Kumulatif (RIK).
Rasio dari dua probabilitas, yaitu probabilitas suatu kejadian berkembangnya penyakit pada orang yang terpapar
dibandingkan dengan probabilitas kejadian berkembangnya penyakit pada orang yang tidak terpapar.
Untuk mengukur seberapa besar kemungkinan kelompok yang terpapar akan mengembangkan penyakit
dibandingkan dengan kelompok yang tidak terpapar.
RASIO RESIKO (RR)
RASIO RESIKO (RR)
INTERPRETASI NILAI RR
Angka yang
dihasilkan dari RR Nilai RR
menunjukkan menunjukkan
kekuatan asosiasi seberapa besar
antara paparan dan risikonya.
penyakit.
INTERPRETASI NILAI RR
RR < 1 RR = 1 RR > 1
Risk comparison between Risk for disease Risk of disease Risk for disease
exposed and unexposed. is lower in the are equal for is higher in the
exposed than in exposed and exposed than in
the unexposed unexposed the unexposed
Interpretation
RR=1 Tidak ada asosiasi
RR<1 Mengurangi risiko (Faktor protektif)
RR>1 Menambah risiko (Faktor risiko)
Jika RR = 2
Artinya, adanya asosiasi positif atau adanya peningkatan
risiko pada kelompok terpapar.
INTERPRETASI
Jika RR = 0.5
Artinya, adanya penurunan risiko pada kelompok NILAI RR
terpapar.
RR = 1,61
Perokok 1,6 kali lebih berisiko mengalami PJK
dibandingkan yang bukan perokok.
RASIO ODDS (OR)
• Rasio Odds atau disebut Odds Relatif atau Odds Ratio (OR).
• OR pada studi kohort adalah rasio proporsi orang yang terpapar
mengembangkan penyakit dengan proporsi orang yang tidak terpapar
mengembangkan penyakit.
• OR pada studi kasus-kontrol adalah rasio proporsi kasus yang terpapar
dengan proporsi kontrol yang terpapar.
• Rasio dua odds yang digunakan dalam studi kasus-kontrol untuk
mengestimasi rasio rate atau rasio risiko.
• Interpretasi OR sama seperti RR.
Interpretasi :
• Odds perokok menjadi kasus 4,8
kali lebih besar dari odds bukan
perokok.
• Perokok berisiko menjadi kasus
Odds pemajan untuk kasus
Odds Ratio 4,8 kali dari yang bukan
Odds pemajan untuk kontrol
perokok.
a
c axd a x d 650 x 350
Odds Ratio Odds Ratio 4,8
b bxc bxc 950 x 50
d
Pada studi Case Control, hanya OR yang dapat digunakan
KAPAN OR DIANGGAP
untuk menghitung asosiasi.
BAIK UNTUK
Sedangkan pada studi Kohort, RR dan OR dapat
digunakan sebagai pengukuran asosiasi.
MEMPREDIKSIKAN
NILAI RR
RR dapat pula dihitung pada studi Case Control, bila:
• Prevalen pemajan pada kelompok kasus sama atau
hampir sama dengan populasi subyek penyakit dimana
kasus diambil
• Prevalen pemajan pada kelompok control sama dengan
populasi non disease dimana kasus diambil
• Kasus penyakit jarang terjadi (CI < 0,1)
CONTOH ODDS RASIO YANG BAIK
UNTUK MEMPREDIKSIKAN NILAI RR
JAWABAN A
JAWABAN B
Dari total 30 ibu hamil yang menggunakan obat
talidomid, terlahir 20 bayi yang mengalami cacat Dari total 30 ibu hamil yang tidak menggunakan obat
bawaan, dan 10 lainnya bayi lahir tidak mengalami talidomid, terlahir 5 bayi yang mengalami cacat bawaan,
cacat bawaan dan 25 lainnya bayi lahir tidak mengalami cacat bawaan
Jadi berapa rasio odds untuk ibu yang
melahirkan anak cacat pada ibu hamil
yang mengkonsumsi talidomid
dengan ibu yang tidak mengkonsumsi
talidomid pada saat hamil?
Interpretasi:
Odds ibu hamil yang menggunakan obat talidomid 10 kali lebih besar
mempunyai bayi yang mengalami cacat bawaaan dari pada odds ibu
hamil yang tidak menggunakan obat talidomid.
RASIO RATE ATAU RASIO DENSITAS INSIDEN (RDI)
dan
RASIO PREVALENS
Rasio Rasio
Densitas Insiden Prevalens
• MEREFLEKSIKAN DAMPAK S U AT U FA K T O R PA D A
FREKUENSI ATA U RISIKO DARI S U AT U
M A S A L A H ( O U T C O M E ) K E S E H ATA N
• MEREFLEKSIKAN KELEBIHAN JUMLAH KASUS
KARENA S U AT U FA K T O R ( AT T R I B U TA B L E )
ATA U J U M L A H K A S U S YA N G D A PAT D I C E G A H
OLEH EKSPOSUR (PEMAJAN)
UKURAN-UKURAN
DAMPAK
U K U R A N P E R B E D A A N D A M PA K / E F E K
• P E R B E D A A N R I S I K O = R I S K D I F F E R E N C E ( R D ) = AT T R I B U TA B L E
RISK (AR) = EXCESS RISK (ER) = ABSOLUTE RISK (AR)
• [ R I S I K O PA D A K E L O M P O K T E R PA J A N ] – [ R I S I K O PA D A K E L O M P O K
T I D A K T E R PA J A N ]
• B E R G U N A U N T U K M E N G U K U R B E S A R N YA M A S A L A H K E S E H ATA N
M A S YA R A K AT YA N G D I S E B A B K A N O L E H S U AT U P E M A J A N
• B E R M A N FA AT U N T U K P E N I L A I A N P R I O R I TA S U N T U K A K S I
K E S E H ATA N M A S YA R A K AT ( P U B L I C H E A LT H A C T I O N )
ATTRIBUTABLE RISK (AR)
RUMUS AR%
R U M U S PA R
Population Attributable Proporsi kasus baru
Risk Percent (PARP)
%
yang dapat dicegah
attributable fraction jika pada semua
(population) atau orang yang tidak
etiologic fraction terpajan.
(population).
CONTOH KASUS