B. Materi Tuweb 2 - Bilangan Bulat

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 34

Bilangan Bulat

Oleh:
Musa Thahir, M.Pd.

[email protected] == 0812 700 29


1
007
Modul 3 KB 1
Pembelajaran Materi Bilangan Bulat di SD dan
Ragam Permasalahannya
• Bilangan bulat adalah sistem bilangan yang merupakan
himpunan dari semua bilangan bukan pecahan yang terdiri
dari bilangan bulat negatif {…, -3, -2, -1}, nol {0}, dan bilangan
bulat positif {1, 2, 3, ...}.
• Himpunan semua bilangan bulat dalam ilmu matematika
dilambangkan dengan simbol ℤ atau "Zahlen" (bahasa jerman
yang berarti bilangan).

2
Modul 3 KB 1
Pembelajaran Materi Bilangan Bulat di SD dan
Ragam Permasalahannya
• Bilangan bulat positif berada disebelah kanan nol memiliki
nilai yang lebih besar dari semua bilangan bulat yang berada
di sebelah kiri nol. Artinya, semakin ke kanan, nilai bilangan
akan semakin besar.
• Bilangan bulat negatif adalah konsep abstrak yang sulit bagi
anak ketika mempelajarinya. Di sisi lain, pengenalan terhadap
bilangan negatif kurang dikaitkan dengan dunia nyata. Konteks
yang berhubungan langsung dengan bilangan negative antara
lain, keuntungan dan kerugian, termomeer, lift, balon udara,
ceria tukang pos, krikil dalam tas, dan skor pada nilai olah raga
golf

3
Modul 3 KB 1
Pembelajaran Materi Bilangan Bulat di SD dan
Ragam Permasalahannya

 Dalam penyelesaian bilangan bulat biasanya


dilakukan menggunakan garis bilangan.
 Setiap ada tanda atau berarti anak
panah yang berada di bawahnya bergerak mundur.
Gerakan mundur ini kalua kita peragakan munculnya
dari ujung panah dan berakhirnya di pangkal panah.

4
Modul 3 KB 1
Pembelajaran Materi Bilangan Bulat di SD dan
Ragam Permasalahannya
Untuk mengenalkan konsep operasi hitung pada sistem bilangan bulat
dilakukan melalui 3 tahap, yaitu:
1. Tahap pengenalan konsep secara konkret, yaitu menggunakan
manik-manik dan model kedua menggunakan pendekatan hukum
kekekalan panjang (yaitu menggunakan alat peraga balok garis
bilangan atau pita garis bilangan atau tangga garis bilangan), Klik
link berikut.
2. Tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi abstrak,
yaitu menggunakan garis bilangan dengan prinsip “maju” untuk
operasi penjumlahan dan “mundur” untuk operasi pengurangan
(sama dengan cara menggunakan alat peraga balok garis bilangan
atau pita garis bilangan atau tangga garis bilangan
3. Tahap pengenalan konsep secara abstrak
5
Modul 3 KB 1
Pembelajaran Materi Bilangan Bulat di SD dan
Ragam Permasalahannya
Menggunakan alat peraga balok garis bilangan atau pita garis
bilangan atau tangga garis bilangan

-2 + 5 = …. Hasil
n
adala ya
h???

6
Modul 3 KB 1
Pembelajaran Materi Bilangan Bulat di SD dan
Ragam Permasalahannya
Menggunakan alat peraga balok garis bilangan atau pita garis
bilangan atau tangga garis bilangan
3 + 2 = ….
ya
Hasiln ?
??
adalah

7
Modul 3 KB 1
Pembelajaran Materi Bilangan Bulat di SD dan
Ragam Permasalahannya
Menggunakan alat peraga balok garis bilangan atau pita garis
bilangan atau tangga garis bilangan
5 – 6 = ….
Hasiln
a da lah
ya
?? ?
-1

8
Modul 3 KB 1
Pembelajaran Materi Bilangan Bulat di SD dan
Ragam Permasalahannya
Menggunakan alat peraga balok garis bilangan atau pita garis
bilangan atau tangga garis bilangan
-5 – (-1) = …. -5 + 1
-4 H asiln
adal ya
ah??
?

9
Modul 3 KB 1
Pembelajaran Materi Bilangan Bulat di SD dan
Ragam Permasalahannya
•  
Sifat-sifat yang harus diketahui dalam operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat
Sifat Tertutup
Himpunan bilangan bulat tertutup terhadap operasi
penjumlahan dan pengurangan yang artinya, setiap jumlah dua
bilangan bulat merupakan bilangan bulat lagi.
Sifat Pertukaran (Komutatif)

Sifat Pengelompokan (Asosiatif)

Sifat Bilangan Nol

10
Modul 3 KB 1
Pembelajaran Materi Bilangan Bulat di SD dan
Ragam Permasalahannya
Lengkapi table berikut!
a b a+ b b+a
-2 5 (-2) + 5 = 3 5 + (-2) = 3
-7 3 (-7) + 3 = -4 3 + (-7) = -4
9 -4 …

a b c (a + b) (a + b) + c (b + c) a + (b + c)
-5 2 -7 -3 -10 -5 -10
4 -6 8 -2 6 2 6
8 -3 -6 … … … …

11
• (+) + (+) = +
• (+) + (-) =
Hasilnya bisa (+) angka positif lebih besar
Hasilnya bisa (-) bila angka negatif lebih besar
• (-) + (+) = +
Hasilnya bisa (+) angka positif lebih besar
Hasilnya bisa (-) bila angka negatif lebih besar
• (-) + (-) = -

[email protected] == 0812 700 29


12
007
Modul 3 KB 1
Pembelajaran Materi Bilangan Bulat di SD dan
Ragam Permasalahannya
Ragam Permasalahan dalam Pembelajaran Bilangan Bulat di SD
1. Penggunaan garis bilangan yang prinsipnya tidak konsisten
2. Masih banyak guru yang salah dalam menafsirkan bentuk a + (-b)
sebagai a – b atau bentuk a – (-b) sebagai bentuk a + b
3. Masih banyak guru dan siswa yang tidak dapat membedakan tanda
– atau + sebagai operasi hitung dengan tanda – atau + sebagai jenis
suatu bilangan
4. Kurang tepatnya memberikan pengertian bilangan bulat
5. Sulitnya memberikan penjelasan bagaimana melakukan operasi
hitung pada bilangan bulat secara konkret maupun secara abstrak
(tanpa menggunakan alat bantu)

13
Modul 3 KB 1
Pembelajaran Materi Bilangan Bulat di SD dan
Ragam Permasalahannya
Tugas Partisipasi
1. Jelaskan secara tepat, bagaimana
memperagakan balok garis bilangan untuk
menjelaskan bentuk operasi (-6) – (-8) dan (-
5) – 4!
2. Apa yang dapat Anda simpulkan tentang
gerakan model pada garis bilangan dalam
kaitannya dengan gerakan anak panah pada
garis bilangan?
14
Modul 3 KB 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta
Sistem Persamaan Linier
•  
Sifat-sifat yang harus diketahui dalam operasi perkalian bilangan bulat
Sifat Tertutup
Himpunan bilangan bulat tertutup terhadap operasi perkalian dan pembagian yang artinya, setiap
jumlah dua bilangan bulat merupakan bilangan bulat lagi.
Sifat Pertukaran (Komutatif)

Sifat Pengelompokan (Asosiatif)

Sifat Bilangan Nol

Identitas Perkalian, yaitu 1


Bilangan 0, dimana setiap bilangan bulat dikalikan 0 hasilnya 0;
Distributif perkalian terhadap penjumlahan

Distributif perkalian terhadap pengurangan

15
Modul 3 KB 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta
Sistem Persamaan Linier
Lengkapi table berikut!
a b c (a x b) (a x b) x c (b x c) a x (b x c)
-2 3 2 -6 -12 6 -12
4 -1 -3 -4 12 3 12
-4 1 -5 … … … …

a b C (b + c) a x (b + c) (a x b) (a x c) (a x b) +(a x c)
-5 1 -3 -2 10 -5 15 10
2 -4 -3 -7 -14 -8 -6 -14
4 -1 -2 … -12 … … …

16
Modul 3 KB 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta
Sistem Persamaan Linier
Operasi Perkalian dengan Garis Bilangan
1. Perkalian terdiri dari bilangan pengali dan bilangan yang dikali.
2. Misal : 2 x 3, 2 adalah bilangan pengali, dan 3 adalah bilangan yang dikali
3. Posisi awal selalu berada pada angka nol.
4. Awal menghadap ditentukan oleh bilangan yang dikali :
 Jika yang dikali adalah bilangan positif, maka menghadap ke arah kanan
 Jika yang dikali adalah bilangan negatif, maka menghadap ke arah kiri
 Jika yang dikali adalah bilangan nol, maka hadap ke samping (selanjutnya
bilangan apapun pengalinya tetap diam)
5. Arah melangkah ditentukan oleh bil. pengali :
 Jika pengali adalah bilangan positif, maka melangkah maju.
 Jika pengali adalah bilangan negatif, maka melangkah mundur.
 Jika pengali adalah bilangan nol, maka diam.
6. Hasil kali adalah angka pada posisi akhir melangkah

17
Modul 3 KB 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta
Sistem Persamaan Linier
Contoh (1): 2  3 = ?
• Yang dikali (angka 3) adalah positif, berdiri start tepat posisi nol dan hadap arah
positif.
• Pengali (angka 2) adalah positif, melangkah maju sebesar 2 langkah. Satu langkah
sebanyak 3 ruas.
• Posisi finish ada di angka (6), maka :
hasil kali 2 x 3 = 6 Pengalinya 2. maju 2
langkah, jalan !

0 1 2 3 4 5 6
18
Modul 3 KB 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta
Sistem Persamaan Linier
Contoh (2): -2  3 = ?
• Yang dikali (angka 3) adalah positif, berdiri start tepat posisi nol dan hadap arah
positif.
• Pengali (angka -2) adalah negatif, melangkah mundur sebesar 2 langkah. Satu
langkah sebanyak 3 ruas.
• Posisi finish ada di angka (-6), maka :
hasil dari -2 x 3 = -6
Pengalinya -2. mundur
2 langkah, jalan !

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0
19
Modul 3 KB 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta
Contoh (3): Sistem Persamaan Linier
-2  (-3) = ?
• Yang dikali (angka -3) adalah negatif, berdiri start tepat posisi nol dan hadap arah
negatif.
• Pengali (angka -2) adalah negatif, melangkah mundur sebesar 2 langkah. Satu
langkah sebanyak 3 ruas.
• Posisi finish ada di angka (6), maka :
hasil kali -2 x (-3) = 6
Pengalinya -2. mundur
2 langkah…, jalan !

0 1 2 3 4 5 6 7
20
Modul 3 KB 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta
Sistem Persamaan Linier
Operasi Pembagian dengan Garis Bilangan
1. Pembagian bilangan bulat terdiri dari bilangan yang dibagi dan bilangan pembagi.
2. Posisi awal selalu di angka yang dibagi.
3. Awal menghadap ditentukan oleh bil. pembagi :
 Jika pembagi adalah bilangan positif, maka menghadap negatif (kiri)
 Jika pembagi adalah bilangan negatif, maka menghadap arah positif (kanan)
5. Arah melangkah ditentukan oleh bilangan nol: Arah melangkah selalu menuju ke
angka nol.
6. Hasil kali
 Berupa bilangan positif jika melangkahnya maju, dan angkanya adalah
sejumlah langkahnya.
 Berupa bilangan negatif jika melangkahnya mundur, dan angkanya adalah
sejumlah langkahnya

21
Modul 3 KB 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta
Sistem Persamaan Linier
𝐶𝑜𝑛𝑡𝑜h(1),6
  :3=?

1 1

0 1 2 3 4 5 6 7

•𝑀𝑎𝑗𝑢
  2𝑙𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎h𝑚𝑒𝑛𝑢𝑗𝑢𝑛𝑜𝑙 ,𝑚𝑎𝑘𝑎 6 :3=2
22
Modul 3 KB 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta
Sistem Persamaan Linier
  𝐶𝑜𝑛𝑡𝑜h(2),− 6 :3=?

1 1

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0

𝑀𝑢𝑛𝑑𝑢𝑟 2 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎h𝑚𝑒𝑛𝑢𝑗𝑢𝑛𝑜𝑙 , 𝑚𝑎𝑘𝑎− 6 :3=−2


 

23
Modul 3 KB 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta
Sistem Persamaan Linier
𝐶𝑜𝑛𝑡𝑜h(3),− 6 :(− 3)=?
 

1 1

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0

𝑀𝑎𝑗𝑢 2𝑙𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎h𝑚𝑒𝑛𝑢𝑗𝑢𝑛𝑜𝑙 ,𝑚𝑎𝑘𝑎 −6 :(−3)=2


 

24
Modul 3 KB 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta
Sistem Persamaan Linier

 Persamaan dan Pertidaksamaan dengan Satu Peubah


Kalimat Terbuka, Pernyataan, Peubah, dan Konstanta
Cara Penyelesaian Kalimat Terbuka
Perhatikan dua soal berikut!
1. Tentukanlah penyelesaian dari : “x adalah semua
factor positif dari 12”?
2. Jika x adalah peubah pada himpunan A = ,
tentukanlah penyelesaian dari 3 + x = 7.

25
Modul 3 KB 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta
Sistem Persamaan Linier
 Penyelesaian:
1. Berdasarkan factor, dapatlah ditentukan bahwa pengganti x yang
tepat (penyelesaiannya) adalah: 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 12. Soal ini
menunjukkan kepada kita bahwa penggantinya lebih dari satu.
2. Cara menentukan penyelesaiannya adalah sebagai berikut.
Jika x = 0, maka didapat kalimat 3 + 0 = 7 (kalimat salah)
Jika x = 1, maka didapat kalimat 3 + 1 = 7 (kalimat salah)
Jika x = 2, maka didapat kalimat 3 + 2 = 7 (kalimat salah)
Jika x = 4, maka didapat kalimat 3 + 4 = 7 (kalimat benar)
Silahkan dilanjutkan bapak/ibu!!!
Jadi, himpunan penyelesaian dari soal butir 1 adalah sedangkan
himpunan penyelesaian soal butir 2 adalah .

26
Modul 3 KB 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta
Sistem Persamaan Linier
 Persamaan Linear dengan Satu Peubah
Bentuk umum:
, dengan dan b, c adalah konstanta. Disebut persamaan linear
satu peubah karena dalam persamaan tersebut hanya memiliki
… peubah (x) yang pangkat paling tinggi berderajat ….
Cara Penyelesaian Persamaan Linear dengan Satu Peubah
1. Subtitusi
2. Persamaan yang ekuivalen (persamaan-persamaan yang
himpunan penyelesaiannya sama).
Contoh persamaan ekuivalen:
4x + 9 = 17, 4x + 2 = 10, 4x = 8. Kenapa dikatakan persamaan
ekuivalen???
Himpunan penyelesaiannya sama, yaitu …

27
Modul 3 KB 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta
Sistem Persamaan Linier

Persamaan ekuivalen dapat diselesaikan


dengan 2 cara pengerjaan, yaitu:
1. Melakukan penambahan atau
pengurangan pada kedua ruas
persamaan pada bilangan yang sama
2. Mengalikan atau membagi kedua ruas
persamaan dengan bilangan yang sama
atau bukan nol.

28
Modul 3 KB 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta
Sistem Persamaan Linier
 Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan x + 3 =
9 dengan x adalah peubah pada himpunan bilangan
bulat.
Penyelesaian:
x+3=9
x + 3 + (-3) = 9 + (-3), kedua ruas ditambah (-3)
x+0=6 sifat identitas penjumlahan
x=6
Jadi, himpunan penyelesaian dari persamaan x + 3 = 9,
adalah .

29
Modul 3 KB 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta
Sistem Persamaan Linier
 Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan
5x + 6 = 2x – 3!
Penyelesaian:
5x + 6 = 2x – 3
5x + 6 + (-6) = 2x – 3 - 6, kedua ruas dikurang 6
5x = 2x – 9
5x – 2x = 2x -2x – 9 kedua ruas dikurang 2x
3x = – 9
kedua ruas dikali
x = -3
Jadi, himpunan penyelesaian dari persamaan
5x + 6 = 2x – 3, adalah .
30
Modul 3 KB 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta
Sistem Persamaan Linier
Pertidaksamaan Linear dengan Satu Peubah
Bentuk umum:
Pertidaksamaan adalah suatu kalimat terbuka yang
dinyatakan dengan salah satu tanda ketidaksamaan <, >,
<, atau >
Cara Penyelesaian Persamaan Linear dengan Satu
Peubah
1. Mengganti peubah x
2. Menjadikan pertidaksamaan linear ke dalam bentuk
pertidaksamaan ekuivalen yang paling sederhana

31
Modul 3 KB 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta
Sistem Persamaan Linier
 Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan:

Penyelesaian:
1. (kedua ruas dikurangi 5

Jadi, x < 7 merupakan bentuk pertidaksamaan paling


sederhana yang ekuivalen dengan

32
Modul 3 KB 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta
Sistem Persamaan Linier

 Penyelesaian:
(kedua ruas dikurangi )

(kedua ruas ditambah (-5))

Jadi, merupakan bentuk pertidaksamaan paling sederhana yang


ekuivalen dengan .

33
Modul 3 KB 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta
Sistem Persamaan Linier
 Penyelesaian:

(kedua ruas ditambah (-7x))

(kedua ruas ditambah 4)

(kedua ruas dikali dan karenanya tanda ketidaksamaan


berubah dari menjadi ).

Jadi, merupakan bentuk pertidaksamaan paling sederhana


yang ekuivalen dengan

34

Anda mungkin juga menyukai