Terapi Cairan Perdarahan

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 32

Terapi Cairan pada Perdarahan

Oleh :

Anak Agung Ayunda Saraswati 2010069

PEMBIMBING :
dr. Ari Faridiansyah, Sp. An
Definisi
Perdarahan

PERDARAHAN

keluarnya darah dari pembuluh darah


Akibat
kerusakan pembuluh darah.
Macam-macam Perdarahan

01 Perdarahan Internal 02 Perdarahan Eksternal


Perdarahan ini terjadi di dalam jaringan- Terjadi karena kerusakan dinding pembuluh
jaringan, organ-organ, atau rongga tubuh darah disertai dengan kerusakan kulit yang
termasuk kepala, dada dan perut memungkinkan darah keluar dari tubuh
Berdasarkan pembuluh darah yang mengalami
gangguan perdarahan luar
dibedakan menjadi:

Arterial Bleeding Venous Bleeding Capillary Bleeding


 Darah warna
merah terang  Darah warna gelap
 Menyembur /  Mengalir tenang/  Darah warna gelap
memancar dari merembes dari
 Menetes pelan
luka luka
 Pancarannya  Lebih mudah  Dapat berhenti
bersamaan terkontrol dengan spontan
dengan nadi hebat
 Sulit dihentikan
dengan hebat
Cairan Tubuh
Tubuh manusia  zat padat dan cair.

Distribusi cairan tubuh pada manusia dewasa:


₻ Zat padat : 40% dari BB
₻ Zat cair: 60% dari BB

Zat cair (60% BB), terdiri dari:


• Cairan intrasel : 40% dari BB
• Cairan ekstrasel : 20% dari BB

Terdiri dari :
▪ cairan intravaskuler : 5 % dari BB
▪ cairan interstisial : 15 % dari BB
N
AA
AN
KS
LA
TA
NA
PE
Primary Survey

Airway Breathing Circulation

Disability Exposure
RESUSITASI CAIRAN

• Tentukan Estimated Blood Volume (EBV)


• Tentukan Kelas Syok bedasarkan
tanda/gejala untuk persentase kehilangan
darah
• Tentukan Estimated Blood Loss (EBL)
Perhitungan Cairan

Jumlah darah dihitung berdasarkan


Estimate Blood volume (EBV)

Dewasa : 70 cc/kgBB
Anak : 80 cc/kgBB
Neonatus : 90 cc/kgBB
Klasifikasi Perdarahan
Estimate Blood Loss (EBL)

Perkiraan kehilangan cairan

EBL = EBV x Derajat syok (%)

Misal pasien dengan


BB: 70 kg
EBV = 70 x 7% = 4,9 L = 4.900 cc
Syok derajat III → 40 %
EBL = 4.900 cc x 40 % = 1.960 cc

Hemodinamik buruk → 2-3 x EBL


3 x 1.960 cc = 5.880 cc (± butuh 12 kolf)
Alogaritma
Kasus Perdarahan
Pengganti cairan awal

Larutan elektrolit isotonik digunakan untuk resusitasi awal. Jenis cairan ini mengisi
intravaskular dalam waktu singkat dan juga menstabilkan volume vaskular dengan
cara menggantikan cairan berikutnya ke dalam ruang interstitial dan intraselular.
Larutan ringer laktat adalah cairan pilihan pertama. NaCl fisiologis adalah pilihan
kedua. Respons penderita terhadap pemberian cairan ini dipantau.
.
Pada bayi dan anak yang dengan kadar hemoglobin normal, kehilangan darah
sebanyak 10-15% volume darah, karena tidak memberatkan kompensasi badan,
maka cukup diberi cairan kristaloid atau koloid, sedangkan diatas 15% perlu
transfusi darah karena ada gangguan pengangkutan oksigen.
Evaluasi Resusitasi Cairan
Dan Perfusi Organ
Pemilihan Cairan

Cairan Cairan Darah


Kristaloid Koloid
• Whole Blood (WB)
• Cairan isotonic • Albumin 5%
• Packed Red Cell
• Cairan Hipotonik • Dextran
(PRC)
• Cairan Hipertonik • Gelatin • Fresh Frozen Plasma
• Hydroxyethyl • Platelet
Starch
(HES) • Kriopresipitat
Cairan Kristaloid
Cairan Isotonik

• Cairan dengan tekanan osmotic sama seperti


cairan tubuh.
• Cairan ini menetap di intravaskuler kemudian
berpindah ke intersisial/intrasel secara seimbang
• Osmolaritas 290-310 mOsm/L
• Contoh : NaCl 0,9%, Ringer Lactat, Asering
Cairan Kristaloid
Cairan Hipotonik

• Cairan dengan tekanan osmotic lebih rendah dari


cairan tubuh
• Cairan berpindah dari intravaskuler ke interstisial
dan intrasel
• Osmolaritas < 250 mOsm/L
• Contoh : dextrose 5%, NaCl 0,45%
Cairan Kristaloid
Cairan Hipertonik

• Cairan dengan tekanan osmotik lebih tinggi dari plasma darah dimana
air keluar dari intraseluler dan masuk ke dalam plasma atau
kompartemen intravaskuler
• Osmolaritas > 340 mOsm/L
• Contoh : NaCl 3%, Glukosa 10%, Manitol 20%, Ka-EN MG3
Cairan Koloid
Albumin 5%

• Albumin 5% atau fraksi protein plasma mempunyai


tekanan osmotik koloid sekitar 20 mmHg (hampir
tekanan osmotik normal). Albumin memiliki efek yang
minimal pada koagulasi.
• Nilai normal albumin adalah 3,5-4,5 gr/dL.

Rumus menghitung kebutuhan albumin pasien :


Cairan Koloid
Dextran

Dextran merupakan koloid semisintetik


yang secara komersial dibuat dari sucrose oleh
mesenteroides leukonostok strain B 512 dengan
menggunakan enzim dekstran sucrose.
Cairan Koloid
Gelatin

Gelatin tidak menarik air dari ruang ekstravaskular


sehingga bukan termasuk ekspander plasma seperti dekstran.
Larutan gelatin terutama dieksresikan lewat ginjal dalam urin,
sementara itu gelatin dapat menghasilkan diuresis yang baik.
Sebagian kecil di eliminasikan lewat usus.

Tersedia dalam 2 bentuk, dengan BM 35.000 :


1. Modified fluid gelatin (MFG)
2. Urea-bridged gelatin
Cairan Koloid
Hydroxyethyl Starch (HES)

Indikasi : terapi dan profilaksis defisiensi


volume (hipovolemia) dan syok (terapi
penggantian volume)
berkaitan dengan pembedahan (syok
hemorargik), cedera (syok traumatik), infeksi
(syok septik), kombustio (syok kombustio)
DARAH
Whole Blood (WB)
whole blood terdiri atas eritrosit, plasma,
leukosit, trombosit. Volume dari masing unit
500 ml mengandung 200 ml eritrosit dan 300
ml plasma dengan kadar minimum hematokrit
33%
DARAH
Packed Red Cell (PRC)

Packed red cell (250-300 ml dengan


HCT 70-80%)
Fresh Frozen Plasma

Plasma segar yang dibekukan dan disimpan pada


suhu minimal -20 derajat C. Berisi semua
faktor koagulasi dan defisiensi anti thrombin
III. Ditransfusikan dalam waktu 6 jam setelah
dicairkan. FPP mengandung semua faktor
pembekuan terutama faktor V dan VII
Platelet

digunakan untuk indikasi trombositopenia,


perdarahan terus menerus dan pasien dengan
demam.
Kriopresipitat

Kriopresipitat adalah fraksi plasma yang


mengendap ketika FPP dicairkan. Mengobati
hemofilia A dan hipofibrinogenemia
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai