CJR - Kelompok 4
CJR - Kelompok 4
CJR - Kelompok 4
Sebanyak 5 gram daging ikan lele dicuci lalu Data yang dihasilakn berupa gumpalan DNA
direndam dalam larutan NACl 80% selama 2 menit. Daging yang berwana putih keruh yang berasal dari atas
lele ditiriskan lalu direbus menggunakan mortar dan pistel permukaan larutan. Dimana akan terbentuk 3
dan ditambahkan 2,5 ml aquadest. Ekstrak daging ikan lele lapisan yaitu lapisan bawah filtrat, tengah
disaring menggunakan kertas saring atau kain bersih dan ethanol dan lapisang paling atas adalah
ditampung di beaker glass 250 ml. larutan hasil saringan gumpalan DNA. Data akan dianalisis secara
ditambahkan 2 ml laurutan (1 sendok detergent + 1 sendok deskriptif isolasi DNA pada ikan lele.
garam dalam 50 ml aquadest). Larutan dipindahkan ke dalam
tabung reaksi dan ditambahkan dengan 2 ml ekstrak buah
papaya yang telah digerus (20 gram tanpa ditambah
aquadest). Ditambahkan 5 ml ethanol 96% dingin perlahan-
lahan melewati dinding tabung reaksi. Diamati DNA yang
terbentuk.
PERBANDINGAN METODE ISOLASI DNA PADA PRODUK PERIKANAN SEGAR
DAN OLAHAN
( JURNAL 2 )
Prosedur Kerja Isolasi DNA Pada Produk Perikanan Segar Dan Olahan
Isolasi DNA sampel dengan metode CTAB
Isolasi DNA menggunakan metode CTAB mengacu pada metode Hseih et al.
(2005) menggunakan larutan CTAB 2% yang memiliki komposisi 100 mL Tris
HCl 1M pH 8, 280 mL NaCl 5M, 40 mL asam etilenadiaminatetraasetat (EDTA)
0,5 M, 20 g CTAB, dan 1 L akuades. Isolasi diawali dengan penimbangan masing-
masing sampel sebanyak 0,1-0,5 g. Sampel ditambah 500 μL larutan CTAB 2%
dan 14 μL proteinase K, selanjutnya dilakukan inkubasi pada suhu 55 °C selama 2
jam. Cairan kemudian disentrifugasi pada kecepatan 13.000 g selama 10 menit.
Endapan yang diperoleh ditambahkan larutan PCI (fenol, kloroform,
isomilalkohol) sebanyak 500 μL. Campuran tersebut dihomogenisasi dan
disentrifugasi 13.000 g selama 5 menit. Langkah selanjutnya natan dibuang dan
ditambahkan 400 μL larutan CIA (kloroform dan isoamil alkohol).
PERBANDINGAN METODE ISOLASI DNA PADA PRODUK PERIKANAN SEGAR
DAN OLAHAN
( JURNAL 2 )
Isolasi DNA sampel dengan kit isolasi DNAzol Genomic DNA Isolation
Reagent
Proses isolasi DNA menggunakan kit komersial DNAzol® Genomic DNA Isolation Reagent
pada ikan segar dan produk olahan dimulai dengan menimbang 25 mg sampel kemudian
dipindahkan ke dalam microtube. Sampel tersebut ditambahkan 1 mL DNAzol genomic.
Suspensi selanjutnya diaduk sebanyak 10× di dalam microtube dan disimpan pada suhu ruang
selama 10 menit. Sampel disentrifugasi pada kecepatan 10.000 g selama 10 menit.
Supernatan yang diperoleh lalu dipindahkan ke dalam microtube baru. Supernatan
ditambahkan 0,5 mL etanol 100%, lalu diaduk dengan cara microtube dibolak-balik sebanyak 8
kali, kemudian disimpan pada suhu ruang selama 3 menit. Apabila terbentuk serabut putih
(DNA) maka dilakukan penempelan DNA pada dinding microtube dengan tip, namun apabila
tidak terbentuk serabut putih (DNA) maka akan dilakukan sentrifugasi pada kecepatan 5.000 g
selama 5 menit, lalu supernatan dibuang.
PERBANDINGAN METODE ISOLASI DNA PADA PRODUK PERIKANAN SEGAR
DAN OLAHAN
( JURNAL 2 )
Isolasi DNA sampel dengan kit isolasi TIANamp Genomic DNA Kit (TianGen)
Isolasi DNA sampel dengan kit isolasi GenCheck® DNA Extraction Reagent (FASMAC)
Konsentrasi dan kemurnian DNA merupakan tahapan penting bagi rangkaian proses
isolasi DNA. Analisis konsentrasi dan kemurnian DNA pada penelitian ini dilakukan dengan
mengacu pada metode Chen et al. (2010). Konsentrasi dan kemurnian (rasio absorbansi
pada 260/280) dari DNA yang diekstraksi ditentukan menggunakan spektrofotometer
nanodrop (Implan NP-80). Bufer lisis yang digunakan pada isolasi DNA diteteskan pada
sensor nanodrop sebanyak 1 μL lalu dijalankan sebagai blangko, kemudian sensor
dibersihkan dan diteteskan isolat DNA sampel sebanyak 1 μL lalu dianalisis menggunakan
nanodrop® (Implan NP-80). Tahap tersebut dilakukan pada setiap sampel isolat DNA.
Pengukuran konsentrasi DNA dengan nanodrop dilakukan pada panjang gelombang 260
nm, sedangkan protein diukur pada panjang gelombang 280 nm dengan DNA murni
didefinisikan memiliki rasio absorbansi 260/280 berkisar antara 1,6 dan 2,0.
PERBANDINGAN METODE ISOLASI DNA PADA PRODUK PERIKANAN SEGAR
DAN OLAHAN
( JURNAL 2 )
Sumber DNA untuk isolasi biasanya dari alat gerak atau daging hewan. Sampel diambil
dan dikeringkan diatas tisu, dijepit, kemudian dipotong-potong kecil dengan menggunakan
pinset dan gunting steril. Hasil yang lebih baik akan didapat bila daging diblender terlebih
dahulu. Hasil blender atau potongan langsung ditampung di dalam mortar steril kemudian
dihancurkan (digerus) atau diratakan dengan pastle steril sampai benar-benar hancur di
atas es batu. Sampel ditambah dengan 2,4ml bufer digesti, 10 μL Lizosim 10mg/ml, dan 1
ml SDS 10%. Sampel digerus hingga tercampur merata dengan bahan-bahan tersebut.
Semua sampel dimasukkan ke dalam eppendorf. Semua sampel dalam eppendorf
diinkubasi pada suhu 50°C selama 12 jam. Setiap 30 menit sekali digojog. Hasil dari
inkubasi ditambah dengan fenol : kloroform 1:1 kemudian divortex selama 10 detik dan
dimasukan ke dalam sentrifug selama 5 menit dengan kecepatan 6.000 rpm.
PERBANDINGAN METODE LISIS JARINGAN HEWAN DALAM PROSES ISOLASI DNA
GENOM PADA ORGAN LIVER TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)
(JURNAL 3 )
Prosedur Kerja Isolasi Dna Pada Organ Liver Tikus Putih (Rattus Norvegicus)
Tikus putih yang digunakan untuk diambil Sampel yang digunakan kemudian di timbang sebanyak 60
sampelnya pada penelitian kali ini berasal dari mg kemudian masing-masing diberi buffer ekstraksi (10mM
strain wistar yang didapatkan dari toko Tris, 100mM EDTA, 400mM NaCl, 3% SDS) dan
petshop aneka hewan jember. Tikus putih proteinase-K sebanyak 5 mikroliter, selanjutnya perlakuan
tersebut di aklimatisasi selama 7 hari dan lisis yaknidengan berbagai cara inkubasi dengan suhu 55
diberi makan dan minum selama duakali derajat selama overnight, inkubasi selama 2 jam dengan
sehari. Setelah tahap aklimatisasi berakhir, suhu 65 derajat, dan dengan cara penggerusan. Setelah
tikus putih tersebut di bedah dan diambil organ jaringan tersebut tampak homogen, dilakukan proses
hati dari tikus putih tersebut dengan sentrifugasi dengan kecepatan 12.000 rpm selama 10 menit,
menggunakan alat seksi yang steril. Organ supernatan dari hasil sentrifugasi tersebut kemudian
tersebut kemudian di potong dan dimasukkan dipindah kedalam tabung eppendorf baru, kemudian protein
dalam tabung eppendorf baru yang steril. dan lipid di presipitasi dengan menggunakan Phenol
Selanjutnya disimpan dalam suhu -20oC Chlorofom Isoamyl Alcohol (25 : 24 : 1) di sentrifugasi
sampai tahap isolasi DNA akan dilakukan. dengan kecepatan 12.000 rpm selama 10 menit diambil
bagian supernatantnya.
PERBANDINGAN METODE LISIS JARINGAN HEWAN DALAM PROSES ISOLASI DNA
GENOM PADA ORGAN LIVER TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)
(JURNAL 3 )
Prosedur Kerja Isolasi Dna Pada Organ Liver Tikus Putih (Rattus Norvegicus)
Proses tersebut dilakukan selama 2 kali dan selanjutnya zat lainnya seperti polisakarida di presipitasi
dengan menggunakan chlorofom isoamyl alcohol (25:1) sebanyak 1 kali. Supernatant yang di
dapatkan kemudian di presipitasi dengan menggunakan isopropanol absolut, kemudian untuk
memaksimalkan perolehan DNA, di inkubasi dalam suhu -20oC selama 1 jam. Setelah itu DNA
kemudian di peletkan dengan cara di sentrifugasi dengan kecepatan 12.000 rpm selama 5 menit
dengan suhu 4oC. Pelet DNA kemudian di cuci dengan menggunakan etanol 70%, kemudian pelet
dikering anginkan dan diencerkan dengan buffer TE sebanyak 30-50 mikroliter tergantung dari
banyaknya pelet DNA yang terbentuk. Proses elektroforesis DNA dilakukan dengan mengambil
larutan DNA sebanyak 5 mikroliter kemudian memberikan pewarnaan DNA dengan menggunakan
loading dye sebanyak 1 mikroliter. DNA tersebut selanjutnya di running pada TAE gel agarosa 1%
dengan arus 100volt dan waktu selama 30 menit.
TEKNIK ISOLASI DNA SEL HAYATI AYAM SECARA TRADISIONAL
( JURNAL 4
Prosedur Kerja Isolasi Dna Pada Sel Hayati Ayam Secara Tradisional
Prosedur Kerja Isolasi Dna Pada Metagenomik Madu Dengan Teknik Pcr
(Polymerase Chain Reaction)
Prosedur Kerja Isolasi Dna Pada Metagenomik Madu Dengan Teknik Pcr
(Polymerase Chain Reaction)
3 *Isolasi DNA Metagenomik Isolasi DNA
metagenomik dilakukan dengan tiga metode..
Pertama, isolasi dengan lisis sel secara Kedua, isolasi DNA metagenomik
secara langsung dari metode isolasi DNA menggunakan PowerSoil DNA Isolation Kit
metagenomik berdasarkan metode Kuske dari MO BIO Laboratories, Inc dilakukan
et al. (1997) [7] dan telah dikembangkan sesuai dengan manual yang tersedia dalam
oleh Hartawan et al. (2014) untuk madu. kit
Ketiga, isolasi DNA metagenomik yang diawali dengan preparasi sampel berdasarkan protokol
yang diusulkan oleh Waiblinger et al. (2012) [8] dan dipadukan dengan menggunakan
PowerSoil DNA Isolation Kit. Sebanyak 1,2 gram sampel madu didistribusikan ke empat
tabung Eppendorf 1,5 mL (0,3 gram madu per tabung), diikuti dengan penambahan 960 L air
steril untuk setiap tabung lalu diinkubasi pada suhu 40oC selama 10 menit. Setelah
sentrifugasi selama 10 menit pada 11.000 x g, supernatan dibuang, pellet diresuspensi
dengan 120 L akuadest steril dan digabungkan dalam satu tabung Eppendorf 1,5 mL.
AMPLIFIKASI FRAGMEN GEN 18S rRNA PADA DNA METAGENOMIK MADU DENGAN
TEKNIK PCR (POLYMERASE CHAIN REACTION)
( JURNAL 5 )
Prosedur Kerja Isolasi Dna Pada Metagenomik Madu Dengan Teknik Pcr
(Polymerase Chain Reaction)