Pancasila
Pancasila
Pancasila
Unsur-unsurnya:
3.1 Dari segi terjadinya :
Ditentukan oleh Pembentukan Negara dan terjelma dalam suatu
pernyataan lahir sebagai penjelmaan kehendak pembentuk negara,
untuk menjadikan hal-hal tertentu sebagai dasar-dasar negara yang di
bentuknya.
1. Alinea Pertama
• “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa
dan oleh sebab itu, maka penjajajah di atas dunia harus
dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri
keadilan”
Dalam alenia pertama tersebut terkandung suatu pengakuan tentang
nilai hak kodrat,
• Alinea IV
Isi yang terkandung dalam alinea IV yang merupakan konsekuensi
logis atas kemerdekaan yaitu meliputi pembentukan pemerintahan
negara yang meliputi empat prinsip negara yaitu :
a) tentang tujuan negara,
b) tentang hal ketentuan diadakannya UUD Negara,
c) tentang hal membentuk negara,
d) tentang dasar filsafat (dasar kerohaniaan) negara, dalam kalimat
Alenia I :
“kalimat …” kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa” adalah merupakan
hak moral, dan oleh karena sifatnya yang mutlak dan melekat pada kodrat
manusia maka juga merupakan suatu hak kodrat. Maka konsekuensinya dalam
pembukaan Alenia I ini terkandung pengakuan adanya Hukum kodrat yang juga
merupakan hukum moral.
Alenia II :
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indoensia telah sampailah kepada
saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Alenia IV:
Kalimat “dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan
yang beradil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, serta dengan
mewujudkan seuatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menurut alenia IV ini Pancasila sebagai asas-asas dasar umum dari hukum
atau dalam istilah filsafat hukum disebut sebagai Hukum Filosofis (Notonagoro,
1957:5-11)
CITA-CITA
ALENIA II KEMERDEKAAN DAN
HUKUM TUHAN
ALENIA III SUMBER NILAI
HUKUM ETIS
SUMBER BENTUK
HUKUM FILOSOFIS DAN SIFAT
ALENIA IV (PANCASILA)
Menurut penjelasan resmi dari UUD 1945 yang termuat dalam Berita Republik
Indonesia tahun II No. 7, dijelaskan bahwa pembukaan UUD 1945 mengandung pokok-
pokok pikiran yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945.
Pokok-pokok pikiran ini mewujudkan cita-cita hukum (Rechtsidee) yang mengusai
hukum dasar negara baik hukum dasar negara baik hukum dasar tertulis(UUD)
maupun hukum dasar yang tidak tertulis (convensi).
Pokok-pokok pikiran:
1. Pokok Pikiran Pertama => Negara melindungi segenap bangsa indonesia dan
seluruh tumpah darah indonesia dengan berdasar asas persatuan dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
2. Pokok Pikiran Kedua => Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat indonesia.
3. Pokok Pikiran Ketiga => Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas
kerakyatan dan permusyawaratan/perwakitan.
4. Pokok Pikiran Keempat => Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
Menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Rangkaian isi, arti makna yang terkandung dalam masing-masing alenia dalam
pembukaan UUD 1945, melukiskan adanya rangkaian peristiwa dan keadan yang
berkaitan dengan berdirinya negara indonesia melalui pernyataan kemerdekaan
kebangsaan indonesia. Adapun rangkian makna yang terkandung dalam
pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut:
2. Yang merupakan ekspresi dari peristiwa dan keadaan setelah negara indonesia
terwujud(alenia IV Pembukaan)
Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila selain hubungan yang bersifat
formal, sebagaimana dijelaskan di atas juga hubungan secara material sebagai berikut.
Bilamana kita ditinjau kembali proses perumusan Pancasila dan Pembukaan UUD
1945, maka secara kronologis, materi yang dibahas oleh BPUPKI yang pertam-tama
adalah dasar filsafat Pancasila baru kemudian Pembukaan UUD 1945. Jadi
berdasarkan urutan-urutan tertib hukum Indonesia Pembukaan UUD 1945 adalah
sebagai tertib hukum yang tertinggi, adapun tertib hukum Indonesia bersumberkan
pada Pancasila, atau dengan lain perkataan Pancasila sebagai sumber tetib hukum
Indonesia. Hal ini berarti secara material tertib hukum Indonesia dijabarkan dari nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila sebagai sumber tertib hukum
Indonesia meliputi sumber nilai, sumber materi sumber bentuk dan sifat.
Berdasarkan sifat kesatuan antara Pembukaan UUD 1945 Pembukaan UUD 1945
dengan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, maka sifat hubungan antara
Pembukaan dengan Proklamasi adalah sebagai berikut:
Pertama:
memberikan penjelasan terhadap dilaksanakannya Proklamasi pada tanggal 17
Agustus 1945
Kedua:
memberikan penegasan terhadap dilaksanakannya Proklamasi 17 Agustus 1945
Ketiga,
Memberikan pertanggungjawaban terhadap dilaksanakan Proklamasi 17 Agustus 1945