Formula Umum Tablet Dan Bahan Eksipien

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 36

FORMULA UMUM TABLET

DAN BAHAN EKSIPIEN


Data yang diperlukan dari zat aktif adalah data yang diperoleh dari kajian
preformulasi
 Sifat fisika dan kimia seperti kelarutan, kestabilan, bentuk garam dan polimorf,
titik lebur
 Sifat absorbability-nya seperti pKa, koefisien partisi
 Farmakokinetika
 Ketersediaan hayati
 Kekompakan dan sifat alir
 Kemurnian zat aktif
 Ukuran partikel
Data ini untuk menentukan metode pembuatan yang praktis dan efisien sehingga
tablet memenuhi persyaratan

ZAT AKATIF DALAM SEDIAAN TABLET


 Obat yang tidak larut : diharapkan bekerja lokal di saluran cerna, kerjanya
dipengaruhi oleh fenomena permukaan. Obat didesain agar segera terdispersi
yang merupakan faktor kritis dalam menghasilkan partikel yang halus dengan
permukaan luas permukaan besar
Contoh : antacid, obat cacing
 Obat yang larut : diharapkan mempunyai efek sistemik setelah obat terdisolusi
dalam saluran cerna yang dilanjutkan dengan absorpsi. Obat didesain agar
cepat terdesintegrasi dan melarut

DUA KELOMPOK OBAT YANG DIBERIKAN


SECARA ORAL DALAM BENTUK TABLET
YAITU :
 selain bahan aktif juga dibutuhkan eksipien/bahan tambahan
 eksipien merupakan bahan bukan bahan aktif yang ditambahkan dalam
formulasi suatu sediaan untuk berbagai tujuan atau fungsi.
 eksipien sangat penting untuk keberhasilan produksi sediaan yang dapat
diterima

BAHAN TAMBAHAN DALAM TABLET


ATAU EKSIPIEN
IPEC (The International Pharmaceutical Excipients Council) membagi eksipien untuk sediaan padat dalam 13
katagori umum berdasarkan fungsinya yaitu:
 pengikat,
 penghancur,
 pengisi,
 lubrikan,
 glidan,
 pembantu pengempaan,
 pewarna, pemanis,
 pengawet,
 zat pensuspensi/pendispersi,
 material penyalut,
 pemberi rasa, dan
 tinta untuk printing.

BEBERAPA PERNYATAAN TENTANG


BAHAN TAMBAHAN /EKSIPIEN
The International Pharmaceutical Excipients Council (IPEC) mendefinisikan Pharmaceutical excipients
sebagai substansi selain obat atau prodrug yang telah dievaluasi keamanannya dan dimaksudkan untuk
sistem penghantaran obat untuk berbagai tujuan berikut:
 i. Untuk membantu selama proses pembuatan
 ii. Melindungi, mendukung dan meningkatkan stabilitas dan bioavailabilitas
 iii. Membantu dalam identifikasi produk
 iv. Meningkatkan keamanan dan efektifitas produk selama distribusi dan penggunaan

BEBERAPA PERNYATAAN TENTANG


BAHAN TAMBAHAN /EKSIPIEN
 Dalam buku Handbook of Pharmaceutical Excipients, eksipien atau bahan penolong didefinisikan
sebagai bahan tambahan yang digunakan untuk merubah bahan aktif menjadi bentuk sediaan farmasi
yang sesuai untuk digunakan pada pasien.

BEBERAPA PERNYATAAN TENTANG


BAHAN TAMBAHAN /EKSIPIEN
 netral secara fisiologis,
 stabil secara fisika dan kimia,
 memenuhi peraturan perundangan,
 tidak mempengaruhi bioavailabilitas obat,
 bebas dari mikroba patogen dan tersedia dalam jumlah yang cukup dan murah

KRITERIA UMUM YANG ESENSIAL


UNTUK EKSIPIEN
 Eksipien yang berperan dalam membantu proses pengempaan (berpengaruh
pada fluiditas dan kompaktibilitas) massa yaitu: bahan pengisipengencer,
pengikat, glidan dan lubrikan.
 Eksipien yang membantu memperbaiki karakter sifat fisik tablet, yaitu bahan:
penghancur, pewarna, serta pembasah dan surface-active agents. Tablet yang
diperuntukkan untuk hancur dan memberi rasa dimulut juga membutuhkan
bahan pemanis dan flavors.

KLASIFIKASI EKSIPIEN
BERDASARKAN PERANANNYA
Kelompok besar bahan tambahan pada tablet :
 Pengisi (filler, diluent)
 Pengikat (binder)
 Penghancur (disintegrator)
 Lubrikan
 Glidan
 Lain-lain (seperti pemanis, absorben dan pewarna)

BAHAN TAMBAHAN TABLET


a. Bahan pengisi /Fillers / Diluent
 Bahan pengisi dibutuhkan untuk membuat bulk (menambah bobot sehingga memiliki bobot yang
sesuai untuk dikempa), memperbaiki kompresibilitas dan sifat alir bahan aktif yang sulit dikempa
serta untuk memperbaiki daya kohesi sehingga dapat dikempa langsung
 Bahan pengisi dapat dibagi berdasarkan katagori:
 material organik (karbohidrat dan modifikasi karbohidrat),
material anorganik (kalsium fosfat dan lainnya),
Co-processed diluents.
Jumlah bahan pengisi yang dibutuhkan bervariasi, berkisar 5-80% dari bobot tablet (tergantung jumlah
zat aktif dan bobot tablet yang diinginkan).
Bila bahan aktif berdosis kecil, sifat tablet (campuran massa yang akan ditablet) secara keseluruhan
ditentukan oleh sifat bahan pengisi

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
a. Bahan pengisi /Fillers / Diluent
 Filler-binders adalah bahan pengisi yang sekaligus memiliki kemampuan meningkatkan daya alir dan
kompaktibilitas massa tablet -----> untuk kempa langsung.
 Persyaratan filler-binders adalah
 mempunyai fluiditas dan kompaktibilitas yang baik.
 mempunyai ukuran partikel yang relatif besar (bukan fines) dengan bentuk yang sferis.
Bahan filler-binders biasanya hasil modifikasi, termasuk co-processed diluents. Co-processed diluents
merupakan material hasil modifikasi dan kombinasi 2 atau lebih material dengan proses yang sesuai.

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
a. Bahan pengisi /Fillers / Diluent
 Tabel 1. Macam-macam bahan pengisi tablet

Tidak larut Larut


Kalsium sulfat Laktosa
Kalsium fosfat, dibasic dan tribasik Sukrosa
Kalsium karbonat Dektrosa
Amilum Mannitol
Modifikasi amilum Sorbitol
Mikrokritalin selulosa

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
b. Pengikat / Binders
 Binders ditambahkan dalam bentuk kering (diikuti dengan cairan penggranul) atau bentuk larutan
berfungsi memberi daya adhesi dan untuk meningkatkan gaya kofesif serbuk pada granulasi dan
kempa langsung.
 Bahan pengikat secara umum dapat dibedakan menjadi: pengikat dari alam, polimer
sintetik/semisintetik dan gula.
 Pada granulasi basah, bahan pengikat biasanya ditambahkan dalam bentuk larutan (dibuat solution,
musilago atau suspensi), namun dapat juga ditambahkan dalam bentuk kering, setelah dicampur
dengan massa yang akan digranul baru ditambahkan pelarut.

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
b. Pengikat / Binders
Nama Konsentrasi (% dari Pelarut
formula)
Selulosa mikrokristalin 10-50 Air
Polimer (turunan selulosa)
CMC 1-5 Air
Na HPC 2-7 Alcohol
HPMC 2-5 Alkohol, air
MC 1-3 Air
HEC 2-5 Air
EC 10-25 Air (pasta)
PVP 2-20 Air
Gelatin 5-10 Air
Gom Alam 5-10 Air

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
b. Pengikat / Binders
 Pada proses granulasi, bahan pengikat bentuk cair akan membasahi permukaan partikel, sehingga
terbentuk jembatan cair (liquid bridges) antar partikel.
 Partikel yang berikatan akan semakin banyak sehingga terjadi pertumbuhan/pembesaran granul.
 Setelah proses pengayakan dilakukan proses pengeringan yang mengakibatkan terbentuknya
jembatan padat antara partikel yang saling mengikat membentuk granul.
 Banyaknya larutan pengikat yang dibutuhkan dalam proses granulasi bervariasi tergantung pada:
jumlah bahan, ukuran partikel, kompresibilitas, luas permukaan, porositas, hidrofobisitas, kelarutan
dalam larutan pengikat, dan cara/metode penggranulan
 Pada pembuatan tablet dengan metode granulasi kering dan kempa langsung, bahan pengikat
ditambahkan dalam bentuk kering

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
b. Pengikat / Binders
 Bahan pengikat yang umum digunakan pada kempa langsung

Bahan Pengikat Silicified Kelas


Avicel (PH 101) Mikrokristalinselulosa
SMCC (50) Mikrokristalinselulosa
UNI-PURE(DW) Amilum pregelatin partial
UNI-PURE (LD) Amilum densitas rendah
DC Lactose DC laktosa anhydrous
DI TAB DC-Calsium fosfat dihidrat dibasa

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
c. Penghancur /Disintegrans
 Bioavailabilitas suatu tablet tergantung pada absorpsi obatnya. Absorpsi obat tergantung pada
kelarutan obat dalam cairan gastrointestinal dan permeabilitas obat melintasi membran.
 Kecepatan kelarutan suatu obat dalam tablet tergantung pada sifat fisika-kimia obat, dan juga
kecepatan disintegrasi dan disolusi dari tablet.
 Untuk mempercepat disintegrasi tablet, maka ditambahkan disintegran/bahan penghancur. Bahan
penghancur akan membantu hancurnya tablet menjadi granul, selanjutnya menjadi partikel partikel
penyusun sehingga akan meningkatkan kecepatan disolusi tablet.

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
c. Penghancur /Disintegrans
Mekanisme hancurnya tablet akibat pengaruh desintegran :
1) Meningkatkan porositas dan keterbasahan matriks tablet --- > cairan saluran cerna mudah menembus
matriks tablet --- > sehingga tablet pecah
 Desintegran terdistribusi secara homogeny keseluruh matriks tablet (konsentrasi antara 5 – 10%
w/w)
 Contoh : MCC, Amilum, Natrium starch glycolat

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
c. Penghancur /Disintegrans
Mekanisme hancurnya tablet akibat pengaruh desintegran :
2) Desintegran yang mengembang disebabkan adanya cairan berair sehingga meningkatkan tekanan
dalam matriks tablet, biasanya adalah polimer polimer hidrofilik
Contoh :
 Croscarmellose sodium (suatu cross – linked NaCMC) 0,5-5% w/w
 Crospovidone (suatu cross linked PVP) 2-5% w/w
 Amilum pregelatinasi 5% w/w

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
c. Penghancur /Disintegrans
Mekanisme hancurnya tablet akibat pengaruh desintegran :
3) Desintegran yang menghasilkan gas pada saat tablet kontak dengan cairan berair, karena dalam
formulasinya terdapat kombinasi antara asam sitrat atau tatrat dengan basa karbonat atau bikarbonat

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
c. Penghancur /Disintegrans
Cara penambahan bahan penghancur dalam formulasi tablet:
 Ditambahkan sekaligus dalam bentuk keringnya ke dalam granul yang sudah dikeringkan
sebelum proses pencetakan
 Ditambahkan sebagian dari jumlah totalnya, bagian pertama ditambahkan ke dalam campuran
serbuk sebelum proses granulasi basah (penghancur dalam) dan sebagian ditambahkan dalam
bentuk kering (penghancur luar) ke dalam granul yang sudah dikeringkan sebelum proses
pencetakan.
 Ditambahkan ke dalam campuran serbuk yang akan digranulasi basah.

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
c. Penghancur /Disintegrans
Desintegran yang digunakan dalam formula tablet

Bahan Konsentrasi (%)


Amilum 5-10
Mikrokristalin selulosa
Natrium starch glikolat 2-8
Crosscarmellose sodium 1-5%
Gum-agar xanthan <5
Asam alginate, natrium alginate 4-6
Crospovidone 1-5

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
c. Penghancur /Disintegrans
 Karena lubrikan yang efektif bersifat hidrofob dan tahan air, maka lubrikan dapat menghalangi
pembasahan tablet, desintegrasi tablet dan disolusi zat aktif ------ > dipilih amilum sebagai
desintegran yang dikombinasi dengan lubrikan , yang ditambahkan pada granul tablet sebelum
kompresi (running tablet)

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
d. Bahan Pelicin
Bahan pelicin sebagai eksipien mempunyai 3 fungsi, yaitu:
1) Lubrikan
 Lubrikan adalah bahan yang berfungsi untuk mengurangi friksi antara permukaan dinding/tepi tablet
dengan dinding die selama kompresi dan ejeksi.
 Lubrikan ditambahkan pada pencampuran akhir/final mixing, sebelum proses pengempaan.
 Lubrikan dapat diklasifikasikan berdasarkan kelarutannya dalam air yaitu larut dalam air dan tidak larut
dalam air.
 Pertimbangan pemilihan lubrikan tergantung pada
- cara pemakaian,
- tipe tablet,
- sifat disintegrasi dan disolusi yang dinginkan,
- sifat fisika-kimia serbuk/granul dan
- biaya.

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
d. Bahan Pelicin
Bahan pelicin sebagai eksipien mempunyai 3 fungsi, yaitu:
1) Lubrikan
 Lubrikan tidak larut air yang biasa digunakan pada sediaan tablet

Jenis lubrikan Konsentrasi


Stearat (Mg Stearat, Calcium Stearat, Sodium stearate) 0,25-1
Talc 1-2
Sterotex 0,25-1
Waxes 1-5
Stearowet 1-5
Glyceryl behapate 1-5
Liquid paraffin Sampai 5

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
d. Bahan Pelicin
Bahan pelicin sebagai eksipien mempunyai 3 fungsi, yaitu:
1) Lubrikan
 Lubrikan larut air yang biasa digunakan pada sediaan tablet

Jenis lubrikan Konsentrasi


Acid borit 1
Sodium benzoate, sodium oleate, sodium acetat 5
Sodium lauryl sulfate (SLS) 1-5
Magnesium Lauryl Sulfat (MLS) 1-5

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
d. Bahan Pelicin
Bahan pelicin sebagai eksipien mempunyai 3 fungsi, yaitu:
2) Glidan
 Glidants ditambahkan dalam formulasi untuk menaikkan/meningkatkan fluiditas massa yang
akan dikempa, sehingga massa tersebut dapat mengisi die dalam jumlah yang seragam.
 Contoh :
a. Amilum adalah glidan yang paling populer karena disamping dapat berfungsi sebagai
glidan juga sebagai disintegran dengan konsentrasi sampai 10%.
b. Talk lebih baik sebagai glidan dibandingkan amilum, tetapi dapat menurunkan disintegrasi
dan disolusi tablet.

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
d. Bahan Pelicin
Bahan pelicin sebagai eksipien mempunyai 3 fungsi, yaitu:
2) Glidan
 Tipe dan jumlah glidan yang biasa digunakan

Glidant Konsentrasi (%)


Logam stearat <1
Asam stearat 1-5
Talk 1-5
Amilum 1-10
Natrium benzoat 2-5
Natrium klorida 5-20
Natrium dan magnesium lauril sulfat 1-3
PEG 4000 dan 6000 2-5

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
d. Bahan Pelicin
Bahan pelicin sebagai eksipien mempunyai 3 fungsi, yaitu:
3) Antiadherents
 Antiadherents adalah bahan yang dapat mencegah melekatnya (sticking) permukaan tablet
padapunch atas dan punch bawah
 Contoh :
Talk, magnesium stearat dan amilum jagung merupakan material yang memiliki sifat
antiadherent yang sangat baik

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
d. Bahan Pelicin
Bahan pelicin sebagai eksipien mempunyai 3 fungsi, yaitu:
3) Antiadherents
 Daftar antiadherent yang biasa digunakan

Jenis antiadherents Konsentrasi (%)


Talk 1-5
Magnesium stearate <1
Amilum jagung 3-10
Colloidal silica 0,1-0,5
Dl-Leucine 3-10
Natrium lauril sulfat <1

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
d. Pewarna dan Pigmen
Fungsi
 menutupi warna obat yg kurang baik,
 identifikasi produk,
 membuat suatu produk lebih menarik (aesthetic appearance and brand image in the market)
Pewarna yang digunakan haruslah pewarna yang diperbolehkan oleh undang-undang untuk
digunakan sebagai pewarna untuk sediaan obat.

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
d. Pewarna dan Pigmen
 Bahan pewarna ada yang larut dalam air dan ada tidak larut.
 Pewarna ditambahkan dalam bentuk larutan atau suspensi dalam granulasi basah,
 Penggunaan pewarna yang larut kemungkinan dapat terjadi migrasi zat warna selama proses
pengeringan yang dapat mengakibatkan tidak meratanya warna.
 Penggunaan pewarna yang tidak larut dapat mengurangi resiko interaksi yang kemungkinan
terjadi dengan zat aktif dan bahan tambahan yang lain.

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
d. Pewarna dan Pigmen

Pewarna Nama Umum


Red 3 Erythrosine
Red 40 Allura red AC
Yellow 5 Tartrazine
Yellow 6 Sunset Yellow
Blue 1 Brilliant Blue
Blue 2 Indigotine
Greeb 3 Fast Green

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
d. Pemanis dan , FLAVORS
 Penambahan Pemanis dan pemberi rasa biasanya hanya untuk tablet-tablet kunyah, hisap,
buccal, sublingual, effervescent dan tablet lain yg dimaksudkan untuk hancur atau larut dimulut.

Pemanis alami Pemanis sintesis/buatan


Mannitol Sakarin
Lactosa Lactosa
Sukrosa Aspartame
Dektrosa

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :
d. Pemanis dan FLAVORS
Flavors digunakan untuk memberi rasa atau meningkatkan rasa pada tablet-tablet yang dikehendaki
larut atau hancur dimulut sehingga lebih dapat diterima oleh konsumen.
Flavors dapat ditambahkan dalam bentuk padat (spray dried flavors) atau dalam bentuk minyak atau
larutan (water soluble) flavors.

BAHAN TAMBAHAN YANG UMUM


DIGUNAKAN :

Anda mungkin juga menyukai