Chlamydia Trachomatis
Chlamydia Trachomatis
Chlamydia Trachomatis
oleh
Kelompok 1 :
1. Lintang candra p P27834015003
2. Khotijah P27834015011
3. Asmaul khusna wati P27834015012
4. Azura Syandita P27834015028
5. Tamara Zaki P27834015039
Pengertian :
Chlamydia trakomatis adalah
bakteri obligat intaseluler yang
menginfeksi urethra dan
serviks.Chlamydia tergolong
penyakit menular seksual
( sexual transmitted diseases )
seperti kencing nanah, sifilis, dan
HIV.
Ordo : Chlamydiales
Famili : Chlamydiaceae
Genus : Chlamydia
Spesies : Chlamydia trachomatis
Siklus hidup :
Chlamydia memiliki siklus hidup yang mirip
dengan virus tetapi pada bakteri ini
pembelahan terjadi secara binary fission
sedangkan pada virus akan menjadi banyak
begitu pula dengan proses pembiakanya yang
memerlukan kultur media hidup. Chlamydia
masuk sebagai EB kedalam sel secara
endositosis, lalu EB akan berubah menjadi RB
dan berkembang biak. Selanjutnya akan
terjadi reorganisasi EB menjadi RB yang
memiliki infektifitas rendah, selanjutnya akan
membentuk badan inklusi yang berisis EB dan
RB dan lisis mengeluarkan EB sebagai
stadium infeksius.
Diagnosis & Pemeriksaan :
Diagnosis infeksi C. trachomatis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
gambaran klinik dan pemeriksaan laboratorium.
Chlamydia dapat didiagnosis dengan cara yang mudah dan tidak menimbulkan
rasa sakit, yaitu menggunakan alat penyeka yang berbentuk seperti cotton bud
atau melalui tes sampel urine. Infeksi yang terdapat di dalam tubuh dapat
diketahui dengan cara menganalisis sampel urine di laboratorium.
Alat penyeka tipis dimasukkan ke ujung penis untuk mendapatkan sampel dari
saluran pembuangan urine atau uretra. Sedangkan bagi pasien wanita, alat
penyeka digunakan pada bagian dalam vagina bagian bawah atau serviks.
Alat penyeka bisa digunakan untuk mengumpulkan sel dari kelopak mata jika
mata Anda mengalami peradangan dan mengeluarkan cairan akibat infeksi
chlamydia. Selain itu, alat penyeka juga bisa digunakan untuk mengambil
sampel dari tenggorokan atau anus jika pasien melakukan seks oral atau anal.
Tes sebaiknya dilakukan kembali setelah tiga bulan untuk memastikan infeksi
chlamydia sudah hilang sepenuhnya. Chlamydia tidak dapat dideteksi dengan
tes darah atau pap smear.
Pemeriksaan Laboratorium :
1. Pemeriksaan mikroskopik :
Pewarnaan gram
2. Deteksi antigen langsung :
-Direct Fluorescent Antibody (DFA)
-Enzym Immuno Assay (EIA)
3. Test DNA Chlamydia :
-DNA Hibridisasi (DNA Probe)
-Nucleic Acid Amplification.
Pewarnaan gram :
Pemeriksaan dalam gelas objek diwarnai dengan pewarnaan giemsa atau larutan jodium dan diperiksa dengan
mikroskop cahaya biasa. Pada pewarnaan Giemsa, Badan Inklusi (BI) terdapat intra sitoplasma sel epitel akan nampak
warna ungu tua, sedangkan dengan pewarnaan yodium akan terlihat berwarna coklat. Jika dibanding dengan cara
kultur, pemeriksaan mikrosopik langsung ini sensitifitasnya rendah dan tidak dianjurkan pada infeksi asimtomatik.
Deteksi antigen langsung
A. Pada pria :
- Epididimitis
- Reactive arthritis
- Uretritis
B. Pada wanita :
- Cevricitis
- Radang panggul
- Bartholinitis
- Salpingitis
Gejala :