Kelompok 2 Klimakterium

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 31

Klimakterium

Oleh Kelompok 2
Kelompok 2
• Ni Kadek Diantari Lestari (P07124218002)
• Ni Kadek Mita Widiari (P07124218004)
• Ni Putu Harista Diandari (P07124218006)
• Made Chika Devirya (P07124218007)
• Putri Nur Asyifa (P07124218008)
Klimakterium
Pada proses menua akan terjadi perubahan fisik dan psikologis. Salah satu
perubahan yang terjadi pada lanjut usia adalah perubahan fungsi
seksualitas. Perubahan fungsi seksualitas akan terjadi pada masa
klimakterium.

World Health Organization (WHO) mendefinisikan klimakterium sebagai


suatu fase di mana terjadi peralihan antara fase reproduktif ke fase non
reproduktif. Pada masa klimakterium ini akan terjadi perubahan hormonal
baik pada perempuan maupun laki-laki.
Masa klimakterium terdiri dari beberapa fase, yakni :
•    Pra menopause adalah suatu masa  yang berlangsung sekitar 4-5 tahun
sebelum menopause, ditandai dengan adanya keluhan perdarahan  yang
tidak teratur.
•    Menopause adalah masa dimana menstruasi berhenti secara permanen,
sekurang-kurangnya satu tahun. Pada umumnya, menopause terjadi pada
usia antara 45 – 55 tahun. Rata –rata terjadi pada usia 51 tahun.
•    Pasca menopause adalah suatu masa yang berlangsung 3 – 4  tahun
setelah menopause.
Etiologi, Tanda & Gejala
Sejalan dengan pertambahan usia,
ovarium menjadi kurang tanggap
terhadap rangsangan oleh Luteinizing
hormone dan Follicle Stimulating Menopause dini
Hormone, yang dihasilkan oleh adalah menopause
kelenjar hipofisa. yang terjadi sebelum
usia 40 tahun.
Kemungkinan
Akibatnya ovarium melepaskan lebih sedikit penyebabnya adalah
estrogen dan progesteron dan pada akhirnya faktor keturunan,
proses ovulasi (pelepasan sel telur) berhenti. penyakit autoimun
dan rokok.
Tanda dan gejala

Gejala-gejala dari menopause disebabkan oleh perubahan kadar


estrogen dan progesteron. Karena fungsi ovarium berkurang, maka
ovarium menghasilkan lebih sedikit estrogen atau progesteron dan
tubuh memberikan reaksi. Estrogen bertanggung jawab terhadap
pembentukan lapisan epitel pada rongga rahim.
Gangguan Klimakterium
HOT FLUSHES

Hot flushes terjadi akibat pelebaran


pembuluh darah yang mendadak pada
masa menopause. Kondisi ini ditandai
dengan tubuh terasa panas dan berkeringat
secara tiba-tiba, wajah bisa terlihat merah
dan kadang disertai rasa gelisah.
VAGINA KERING
Memasuki masa menopause, sel-sel di daerah
vagina dan saluran kencing mengecil. Inilah
yang menyebabkan vagina terasa kering dan
gatal.

DISFUNGSI SEKSUAL
Hilangnya keinginan untuk berhubungan
seksual atau kesulitan mencapai orgasme.
Disfungsi seksual pada wanita menopause
disebabkan oleh banyak hal, misalnya masalah
psikologis, efek samping obat, atau rasa tidak
nyaman akibat vagina yang kering.
OSTEOPOROSIS
Kadar hormon estrogen yang menurun drastis
akan membuat wanita menjadi lebih berisiko
mengalami osteoporosis atau keropos tulang.

Untuk mencegah osteoporosis, wanita


disarankan untuk mendapatkan kalsium dan
vitamin D dalam jumlah yang cukup setiap
hari.
DEPRESI
Depresi lebih rentan dialami pada tiga
tahun pertama menopause. Dukungan
keluarga dan orang terdekat sangat
penting untuk mencegah dan mengobati
depresi dalam masa menopause.

INSOMNIA
Kesulitan tidur dirasakan oleh 40–50
persen wanita menopause, khususnya
saat masa peralihan dari pre-
menopause. Hal ini disebabkan oleh
pengaruh kadar estrogen yang terus
mengalami penurunan.
GANGGUAN MEMORI
Gangguan dapat terjadi derajat ringan hingga
demensia. Keluhan ini lebih rentan dialami
oleh wanita yang pernah mengalami stroke atau
hipertensi yang tidak terkontrol.
Prosedur Pemeriksaan Deteksi
Dini Klimakterium
Penurunan kadar estrogen sangat mempengaruhi kehidupan
wanita. Pada masa pre menopause terjadi bnyak perubahan
baik perubahan fisik maupun perubhan psikis yang terjadi
karena menurunnya kadar estrogen. Oleh karena itu perlu
dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui kesehatan secara
menyeluruh.
Pemeriksaan yang perlu dilakukan pada wanita
menopause ialah:
Pap Smear Kolposkopi
Pada saat pre menopause Pada masa pre menopause terjadi
sebaiknya pap smear dilukan percepatan penurunan folikel,
karena dengan pap smear dapat sehingga perlu pemeriksaan untuk
diketahui adanya kelainan pada mengetahui keadaan organ
servik. Saat premenopause terjadi
penurunan hormon estrogen yang reproduksi interna yang meliputi
penting untuk pmbentukan lapisan vagina, uterus, tuba falopi,
endometrium. Sehingga jika ovarium. Salah satu cara untuk
hormon estrogen ini mengalami mengetahui keadaan organ-organ
penurunan maka akan terjadi tersebut dapat dilakukan
perubahan pada lapisan pemeriksaan kolposkopi
endometrium.
• Pemeriksaan SADARI harus
Sadari memperhatikan bentuk dan
perabaan payudara dan
Pada usia 40 tahun kebanyakan memperhatikan setiap perubahan
wanita sudah memasuki masa pre dalam payudara seperti:
menopause, dimana pada masa ini  Adanya benjolan baik teraba atau
terjadi penurunan kadar estrogen. terlihat
Maka sebaiknya setelah memasuki  Perubahan bentuk payudara
masa pre menopause dilakukan  Penebalan jaringan payudara yang
SADARI untuk mengetahui ada tidak beraturan
tidaknya keabnormalan pada
 Adanya cairan yang keluar dari
payudara. Dengan melakukan tes puting
ini apabila terdapat tanda
 Kulit yang memerah dan hangat
abnormal dapat dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut.  Gambaran kulit jeruk pada payudara
 Retraksi puting (puting tertarik ke
dalam)
• Menurut American Cancer Mammografi
Society, metode yang terbaik
untuk melakukan pemeriksaan Pada wanita pre menopause
payudara sendiri ialah: sebaiknya dilakukan pemeriksaaan
mammografi untuk mengetahui
 Pemeriksaan visual keabnormalan yang disebabkan
oleh sindrom pre menopause atau
 Pemeriksaan fisik
adanya kanker
• Apabila saat melakukan sadari
menemukan kelainan dapat
dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut Pemeriksaan ini bukan
untuk diagnosis tetapi untuk
skrining. Bila ditemukan benjolan
dan sebagainya maka dilakukan
pemeriksaan lanjutan seperti
USG, mammografi, atau CT-scan,
dan Biopsi
Pemeriksaan kanker colon Pemeriksaan Laboratorium
Menjelang pre menopause sebaiknya Pemeriksaan laboratorium sangat
dilakukan skrining ( deteksi dini
pencegahan sekunder) karena terjadi perlu dilakukan terutama pada
perubahan fungsi tubuh yaitu berupa wanita yang telah memasuki masa
penurunan kadar estrogen dalam pre menopause karena pada masa
tubuh. Estrogen ini sangat penting
untuk mempertahankan siklus ini wanita banyak kehilangan
kehidupan wanita. Pemeriksaan hormon estrogen dimana estrogen
kanker kolon ini merupakan deteksi
dini berupa skrining untuk berfungsi untuk menjaga
mengetahui kanker kolorektal kestabilan kolesterol dan gula
sebelum timbul gejala dapat darah.
membantu dokter menemukan polyp
dan kanker pada stadium dini.
Tes Osteoporosis
Pada masa pre menopause perlu
dilakukan pemeriksaan uji densitas
tulang karena terjadi penurunan
kadar estrogen. Densitas tulang
merupakan pemeriksaan untuk
mengukur kekuatan tulang dan
individu untuk menentukan resiko
patah tulang. Pengujian dirancang
untuk mendeteksi tanda-tanda
osteoporosis
Manajemen Kebidanan
Klimakterium/Perimenopause
Manajemen Kebidanan
Klimakterium/Perimenopause
 Asuhan pendekatan pemecahan masalah dengan
manajemen kebidanan.
 Pengambilan keputusan klinis yang diambil oleh
bidan berdasarkan hasil pengkajian sosial
budaya dan spiritual.
 Kemudian diagnose dirumuskan berdasarkan
permasalahan yang muncul selama
perimenopause, dan permasalahan tersebut
dapat diintervensi oleh bidan sesuai dengan
kewenangannya.
PENGKAJIAN
• Anamnesa
 Identitas  riwayat alergi, intoleransi
dan diet khusus
 keluhan yang berhubungan  riwayat kesehatan gigi
dengan sindrom mulut/menelan
perimenopause  riwayat asupan makanan
 keluhan dan riwayat penyakit sehari-hari
yang berhubungan dengan  riwayat penggunaan obat
penyakit degenerative dan aktivitas sehari-hari
yang dilakukan
 keluhan psikologis  riwayat pekerjaan
 riwayat KB dan penggunaan  pola hubungan seksual
obat hormonal  riwayat menstruasi
 riwayat operasi ginekologi
 riwayat kebiasaan buang air  riwayat obstetric.
besar dan buang air kecil
PENGKAJIAN
• Pemeriksaan fisik

 keadaan umum (kesadaran) sistem


 tanda-tanda klinis gizi kurang gastrointestinal
atau lebih sistem
 sistem kardiovaskuler genitourinarius
(tekanan darah dan nadi) sistem
 sistem pernafasan (frekuensi musculoskeletal
nafas dan bunyi nafas) sistem
metabolic/endokrin
sistem neurologic
sistem reproduksi
PENGKAJIAN
• Pemeriksaan antopometri

Untuk menilai status gizi perlu dilakukan


pengukuran tinggi badan dan berat badan,
kemudian dihitung IMT.
PENGKAJIAN
• Pemeriksaan penunjang  pemeriksaan darah (Hb,
Pemeriksaan penunjang yaitu kolesterol total, LDL,
laboratorium dilakukan HDL, gula darah, ureum,
kolaborasi, untuk mendukung
diagnose penyakit yang
creatinin, asam urat dan
meliputi→ trigliserida)
 pemeriksaan urine
(glukosa/gula,
protein/albumin)
 pemeriksaan faeces
(serat, darah, lendur,
telur cacing dan lemak).
DIAGNOSA DAN MASALAH KEBIDANAN
• Diagnosa Kebidanan • Ketidakseimbangan asupan gizi
• Perubahan pola menstruasi
Ibu X umur Y PxAy dengan • Ketidaknyamanan karena hot
Perimenopause flushes
• Gangguan stabilisasi emosi
• Gangguan pola tidur
• Perubahan kulit : kekeringan,
gatal, bersisik, elastisitas
• Masalah kebidanan berkurang
• Perubahan seksualitas
→ • Perubahan keadaan payudara
• Gangguan kardiovaskuler
• Perubahan kesehatan tulang
• Perubahan kesehatan pada mata
• Gangguan indra pendengaran
• Gangguan indra penciuman
• Gangguan indra pengecap
PENATALAKSANAAN
PEMBERIAN PENATALAKSANAAN
BERDASARKAN MASALAH KEBIANAN
Perubahan pola menstruasi
• Menjelaskan tentang proses perubahan yang terjadi
pada sistem reproduksi perempuan
• Menjelaskan masalah-masalah yang dapat timbul pada
saat sebelum dan sesuadah menopause
• Membantu mengatasi masalah dan memenuhi
kebutuhan
• Memotivasi keluarga untuk memberikan dukungan
dna memenuhi kebutuhan ibu
• Deteksi dini dan merujuk dalam penanganan
komplikasi
PENATALAKSANAAN
PEMBERIAN PENATALAKSANAAN
BERDASARKAN MASALAH KEBIANAN

Perubahan seksualitas
•Menjelaskan fisiologi perubahan usia dna hubungannya
dengan sexuality
•Menjelaskan alternative aktifitas seksual
•Menjelaskan cara mengatasi masalah seksual
•Merujuk pasien yang mengalami kekeringan dan
disparineunia
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai