Zakat Produktif Sokong Ekonomi Kreatif
Zakat Produktif Sokong Ekonomi Kreatif
Zakat Produktif Sokong Ekonomi Kreatif
Umat Islam”
1
Poverty & Social Culture di Indonesia
Jumlah penduduk miskin pada September 2020 sebesar 27,55 juta orang.
Naik 1,13 juta orang terhadap Maret 2020 dan naik 2,76 juta orang
terhadap September 2019
2
Salah satu sosio-culture yang melekat
pada bangsa Indonesia adalah gotong
royong dan musyawarah/mufakat. Hal
ini terbentuk oleh sebab latar belakang
bangsa Indonesia yang berasal dari
beragam agama, ras, suku, budaya dll.
Nilai gotong royong dan membantu satu
sama lain tercermin didalam pranata
keagamaan khususnya Islam.
3
Zakat & Perkembangan Zakat di Indonesia
Zakat
▰ zakat adalah bagian dari harta dengan persyaratan tertentu, yang Allah Swt. mewajibkan kepada pemiliknya,
untuk menyerahkannya kepada yang berhak menerimanya, dengan persyaratan tertentu pula.
▰ Dari pengertian zakat tersebut, bahwa zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh yang memiliki kelebihan
harta dan diserahkan kepada yang berhak mendapatkannya. Islam mengatur adanya zakat sebagai salah satu
bentuk ibadah dengan sedemikian rupa agar setiap umatnya mendapat kebahagian bersama -sama. Berzakat
adalah salah satu bentuk filantropi Islam untuk mewujudkan perkembangan ekonomi di Indonesia karena dapat
membantu pengentasan kemiskinan.
Zakat adalah maaliyah ijtimaiyyah yang memiliki posisi yang sangat penting, strategis dan menentukan, baik dari sisi
ajaran maupun dari sisi pembangunan kesejahteraan umat (Yusuf Qardhawi dalam Al-Ibadah fi Al-Islam, 1993 : 235)
Zakat di Indonesia
Jika diperhatikan secara seksama, saat ini fenomena zakat yang berkembang di tanah air adalah zakat bersifat
konsumtif.
4
Mengenal Zakat Produktif
Zakat Produktif
Zakat Produktif adalah Dana zakat yang diberikan kepada para mustahik
tidak di habiskan akan tetapi dikembangkan dan digunakan untuk membantu
usaha mereka, sehingga dengan usaha tersebut mereka dapat memenuhi
kebutuhan hidup secara terus-menerus. Zakat produktif diwujudkan berupa
pelatihan ketrampilan, bantuan alat kerja dan bantuan modal usaha bergulir.
Dalam penyaluran zakat terdapat dua metode, yaitu yang bersifat konsumtif
dan bersifat produktif:
1. Zakat konsumtif;
2. Zakat produktif,. Dibagi 2 yaitu produktif tradisional dan produktif
kreatif
5
Pendayagunaan hasil pengumpulan zakat untuk kebutuhan usaha
produktif dilakukan berdasarkan pertimbangan sebagai berikut;
6
Faktor Penghambat Zakat Produktif
Faktor penghambat perkembangan zakat produktif adalah perhatian masyarakat yang sangat minim
terhadap zakat produktif yang disebabkan beberapa hal:
1. Kurang memahami tujuan zakat disyari’atkan dalam agama Islam dilihat dari implikasinya
terhadap ekonomi kemasyarakatan. Dalam menunaikan kewajiban zakat, para muzakki hanya
bertujuan agar hartanya bersih dari hak mustahiq yang dianalogikan dengan ‘kotoran’ tanpa
memikirkan bagaimana agar harta zakat itu dapat bermanfaat bagi mustahiq dalam jangka waktu
yang panjang.
2. Kesibukan muzakki dalam aktifitas kehidupannya sudah menyita perhatian, sehingga sangat
sulit untuk fokus dalam penyaluran zakat secara produktif yang nota bene membutuhkan waktu,
tenaga, dan pemikiran yang khusus.
3. Para muzakki masih lebih banyak menyalurkan zakat secara individual, bukan diserahkan
kepengurusannya kepada ‘amil zakat.
4. Kepercayaan kepada ‘amil zakat dalam pengelolaan zakat masih minim.
5. Lebih mengutamakan kuantitas mustahiq agar dapat merata walaupun jumlah harta yang
disalurkan hanya cukup untuk konsumsi sehari-hari. Hal ini berbeda dengan zakat produktif
yang lebih mengutamakan kualitas. 7
Perkembangan Golongan Penerima Zakat
Landasan Alquran:
Allah akan melipatgandakan pahala untuk orang yang menunaikan zakat karena telah melaksanakan kewajiban yang telah
ditetapkanNya dan karena telah membantu saudaranya yang membutuhkan.48 Firman Allah (QS. Ar Rum 30: 39)
َ ُون َو ْج َه الل َّ ِه فَأُول َٰ ِئ َك ُه ُم ال ُْم ْض ِعف
ون ُ َو َما آتَيْتُ ْم ِم ْن َزك َا ٍة تُ ِر
َ يد
Terjemahnya: “Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang
berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).
Landasan Hadis:
Dengan memberikan harta zakat kepada mustahiq berarti juga menumbuhkan daya beli kepada barang-barang ekonomis. Harta zakat
yang diberikan itu tentunya akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan demikian pemanfaatan harta itu
berkembang bukan hanya dirasakan oleh mizakki tapi juga dapat dirasakan oleh mustahiq.
Undang-Undang
Undang-undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat Bab III pasal 27 telah menjelaskan bahwa zakat dapat digunakan untuk
usaha produktif. Bentuk pendayagunaan zakat produktif, dana yang diberikan merupakan modal untuk para mustahik yang mengalami
kondisi ekonomi lemah untuk berwirausaha dan meningkatkan kualitas hidup mustahik, baik dari segi sosial, ekonomi dan agamanya.
9
Ekonomi Kreatif
Ekonomi kreatif adalah salah satu sektor perekonomian yang menggunakan ide dan pengetahuan berkonsep kreativitas dari manusia yang
berperan sebagai faktor produksi utamanya. Ekonomi kreatif merupakan salah satu terobosan dalam menanggulangi krisis
ekonomi di Indonesia
▰ Ekonomi kreatif memiliki dasar ide manusia yang tergolong baru, unik dan inovatif.
▰ Mendapat dukungan dari industri-industri kreatif, sektor perekonomi ini dapat bergerak maju dan berkembang.
▰ Konsep perekonomian ini lebih mengutamakan kreativitas, ide, dan pengetahuan dari sumber daya manusianya.
▰ Mengutamakan intelektual sebagai kekayaan yang dapat menciptakan uang, kesempatan kerja, pendapatan, dan kesejahteraan. Inti
dari ekonomi kreatif terletak pada industri kreatif, yaitu industri yang digerakkan oleh para kreator dan inovator
1.Pertanian 3.Informasi
10
Zakat Produktif untuk Ekonomi Kreatif
11
Terimakasih