Hematemesis Melena Ec Gastropati Nsaid
Hematemesis Melena Ec Gastropati Nsaid
Hematemesis Melena Ec Gastropati Nsaid
HEMATEMESIS MELENA
EC GASTROPATI NSAID
Nama : TN. N
Umur : 48 Tahun
Tempat / Tanggal Lahir : Kolaka, 5 November 1973
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Jl. Nurul Yaqin, Kel. Dawi-Dawi, Kec.
Pomala
Agama : Islam
Suku : Bugis
Pekerjaan :-
Status Pernikahan : Menikah
Tanggal Masuk : Jumat, 03 November – 07 November 2021
ANAMNESIS Riwayat penyakit sekarang
STATUS
GENERALIS
TANDA VITAL
• Nadi : 88 x/menit
• Penapasan : 20 x/menit
• Suhu : 36,4 0C
• SpO2 : 99 %
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Kepala Normocephal, Simetris
Rambut Hitam, Tidak mudah tercabut
Kulit Ikterik (-), pucat (+)
Sklera ikterik (-), Konjungtiva anemis (+), Exopthalmus (-/-), edema palpebra (-/-), refleks kornea (+),
Mata
refleks pupil (+), gerakan bola mata dalam batas normal (+).
Hidung Epistaksis (-/-), rinorhea (-/-)
Telinga Otorrhea (-/-), nyeri tekan mastoid (-/-)
Bibir pucat (+), bibir kering (-), perdarahan gusi (-), lidah kotor (-), candidiasis (-), tepi hiperemis (-), tremor
Mulut
(-), atrofi papil lidah (-), faring hiperemis (-), tonsil T1/T1.
Leher Kaku kuduk (-), pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), JVP Normal
Inspeksi : Normochest, Pergerakan hemithorax simetris kiri dan kanan, Retraksi sela iga (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), massa (-), vokal fremitus simetris
Thoraks Paru
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
STATUS GENERALIS
Inspeksi : Edema pretibial (-/-), peteki (-), deformitas (-), eritema (-)
Ekskremitas
Palpasi : Ekstremitas tidak terdapat edema, tidak terdapat krepitasi dan teraba hangat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin (3/11/21)
Test/ Jenis
Hasil Nilai Rujukan Satuan
Pemeriksaan
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, bibir pucat, dan nyeri regio epigastrium. Hasil pemeriksaan
laboratorium darah rutin menunjukkan RBC menurun (1,74 x 10 6/ul), HGB menurun (4,1 g/dl), HCT menurun
(13,0%), serta MCV MCH MCHC menurun
DIAGNOSIS SEMENTARA
Hematemesis Melena
ec Gastropati Nsaid +
Anemia
PENATALAKSANAAN
Pasien datang dengan keluhan muntah darah warna Diagnosis pada kasus ini sesuai dengan pengertian
kehitaman yang dialami sehari sebelum masuk Rumah hematemesis melena. Hematemesis adalah dimuntahkannya
Sakit, dengan frekuensi 3 kali muntah darah. Pasien juga darah dari mulut, darah bisa dalam bentuk segar (bekuan/
mengeluh BAB darah warna kehitaman dan lemas. Pasien gumpalan/ cairan warna merah cerah) atau berubah karena
tidak mengeluhkan demam. Namun pasien mengeluhkan enzim dan asam lambung menjadi kecoklatan dan berbentuk
nyeri pada ulu hati yang dirasakan hilang timbul dan seperti butiran kopi. Melena yaitu keluarnya tinja yang lengket
semakin memberat 2 hari terakhir. BAK pasien dalam dan hitam seperti aspal (ter) dengan bau khas, yang
batas normal. menunjukkan perdarahan SCBA serta dicernanya darah pada
usus halus. Dimana penyebab kelainan diatas dapat berasal dari
kelainan esofagus, kelainan lambung, dan kelainan
duodenum.1,2
Pasien mengeluh nyeri ulu hati yang semakin Gastropati merupakan kelainan pada mukosa lambung dengan karakteristik
memberat 2 hari terakhir dan dari hasil pemeriksaan perdarahan subepitelial dan erosi. Salah satu penyebab dari gastropati adalah
fisik didapatkan konjungtiva anemis, bibir pucat, efek dari NSAID (Non steroidal anti inflammatory drugs) serta beberapa faktor
nyeri tekan epigastrium. lain seperti alkohol, stres, ataupun faktor kimiawi. Gastropati NSAID dapat
Serta pasien memiliki riwayat kebiasaan meminum memberikan keluhan dan gambaran klinis yang bervariasi seperti dispepsia,
obat-obatan anti nyeri golongan Nsaid. ulkus, erosi, hingga perforasi.3
Gastropati NSAID ditandai dengan inbalance antara gambaran endoskopi dan
keluhan klinis. Misalnya pada pasien dengan berbagai gejala, seperti
ketidaknyamanan dan nyeri epigastrium, dispepsia, kurang sering muntah
memiliki lesi minimal pada studi endoskopi. Sementara pasien dengan keluhan
tidak ada ataupun ringan GI memiliki lesi erosi mukosa parah dan ulcerating. 4
Hasil pemeriksaan laboratorium darah rutin Salah satu penyebab anemia adalah akibat dari perdarahan saluran cerna atas. Pada
menunjukkan RBC menurun (1,74 x 10 6/ul), HGB kasus menunjukan hasil dari penurunan HB, MCV, MCH yang menandakan adanya
menurun (4,1 g/dl), HCT menurun (13,0%), serta anemia mikrositik hipokrom akibat penyakit kronik.5
MCV MCH MCHC menurun
Terapi/ Obat yang diberikan : Terapi medikamentosa
IVFD NaCl 0,9% 500 ml/8 jam Penatalaksanaan pada kasus ini dibagi menjadi dua yaitu non-medikamentosa dan medikamentosa.
Omeprazole 1 vial / 5 jam syringpump Penatalaksanaan non-medikamentosa antara lain bed rest, puasa hingga perdarahan berhenti dan diet cair. Dan
Asam Traneksamat 1 Ampul / 8 jam / iv penatalaksanaan medikamentosa antara lain :
Transfusi PRC 2 kantong cairan infus Ringer Laktat (RL 20 tetes/menit),
Furosemide 1 ampul/iv paracetamol 3x500 mg,
omeprazole 2x40 mg tablet,
sukralfat 2x500 mg intravena, Transfusi jika Hemoglobin (Hb). 6
Analgetik diberikan paracetamol 3x500 mg. Diberikan juga Proton Pump Inhibitor (PPI) yaitu omeprazole dimana
obat-obat golongan PPI mengurangi sekresi asam lambung dengan jalan menghambat enzim H+, K+, Adenosine
Triphosphatase (ATPase) (enzim ini dikenal sebagai pompa proton) secara selektif dalam sel-sel parietal. Jika
Hemoglobin (Hb) < 8 gr/dl atau perdarahan masif dan terdapat tanda-tanda kegagalan sirkulasi maka pasien dapat
diberikan transfusi.7
PROGNOSIS Prognosis cukup baik apabila dilakukan penanganan yang tepat. Mengingat tingginya angka kematian dan sukarnya dalam
Ad Vitam : Dubia ad Bonam menanggulangi perdarahan saluran cerna bagian atas maka perlu dipertimbangkan tindakan yang bersifat preventif. 8
Ad Functionam : Dubia ad Bonam
Ad Sanactinam : Dubia ad Bonam
THANK YOU
[email protected]